Anda di halaman 1dari 13

Bulimia Nervosa

BULIMIA NERVOSA

I. Pendahuluan

Bulimia nervosa, yang sering ditemukan pada anoreksia nervosa,

terdiri dari episode rekuren makan sejumlah besar makanan disertai

dengan perasaan diluar kendali. Penyelaan sosial dan gangguan fisik yaitu :

nyeri abdomen atau mual menghentikan pesta makan, yang sering kali

diikuti oleh rasa bersalah, depresi atau muak terhadap diri sendiri. Orang

selalu memiliki perlaku kompensasi yang rekuren seperti pencahar (muntah

yang diinduksi sendiri, pemakaian laksasif yang berulang atau pemakaian

diuretik), puasa atau latihan berat untuk mencegah penambahan berat

badan. Tidak seperti pasien anoreksia nervosa, pasien dengan bulimia

nervosa dapat mempertahankan berat badan yang normal. (1,2)

Penderita bulimia nervosa makan dalam jumlah yang sangat

berlebihan (menurut riset, rata-rata penderita bulimia nervosa

mengkonsumsi 3.400 kalori setiap satu seperempat jam, padahal

kebutuhan konsumsi orang normal hanya 2.000 3.000 kalori per hari).

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 1


Bulimia Nervosa

Kemudian berusaha keras mengeluarkan kembali apa yang dimakannya,

dengan cara memuntahkan kembali atau dengan menggunakan obat

pencahar. Diantaranya kegiatan makan yang berlebihan itu biasanya

menekan berolahraga secara berlebihan. (3,4)

II. Definisi

Bulimia nervosa merupakan satu gangguan fungsi makan yang

ditandai oleh episode nafsu makan yang lahap tanpa dapat dikendalikan,

diikuti dengan muntah yang disengaja atau upaya pencahar lain yang

dimaksudkan untuk mencegah meningkatnya berat badan (contoh,

penggunaan laksansia). (3)

III. Insiden dan Epidemiologi

Bulimia nervosa lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan

pada laki-laki, tetapi onsetnya lebih sering pada masa remaja dibandingkan

pada masa dewasa awal. Diperkirakan bulimia nervosa terentang dari 1-3

persen wanita muda. (1,2,4)

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 2


Bulimia Nervosa

Banyak penderita bulimia nervosa memiliki berat badan yang normal

dan kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasanya

mereka orang-orang yang kelihatannya sehat, sukses di bidangnya dan

cenderung perfeksionis. Namun, dibalik itu, mereka memiliki rasa percaya

diri yang rendah dan sering mengalami depresi. Mereka juga menunjukkan

tingkah laku kompulsif, misalnya, mengutil di pasar swalayan, atau

mengalami ketergantungan pada alkohol atau lainnya. (3,5)

Bulimia nervosa sering terjadi pada orang dengan angka gangguan

mood dan gangguan pengendalian impuls yang tinggi. Juga telah dilaporkan

terjadi pada orang yang memiliki resiko gangguan berhubungan dengan zat

dan gangguan kepribadian, memiliki angka gangguan kecemasan dan

gangguan dissosiatif yang meningkat dan riwayat penyiksaan seksual. (5)

IV. Etiologi

Faktor Biologis :

Kadar endofrin plasma yang meningkat pada beberapa pasien

bulimia nervosa yang muntah, kemungkinan menyebabkan perasaan sehat

yang dirasakan oleh pasien setelah muntah. (1,2)

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 3


Bulimia Nervosa

Faktor Sosial :

Penderita bulimia nervosa mempunyai kedudukan tinggi dan perlu

berespon terhadap tekanan sosial untuk menjadi kurus. Mereka

terdepresi dan memiliki depresi familiar yang tinggi. (1,2)

Faktor Psikologis :

Pasien bulimia nervosa biasanya merasakan makan yang tidak

terkendali yang dilakukan sebagai egodistoni. Kesulitan yang dimiliki

pasien ini dalam mengendalikan impuls seringkali dimanifestasikan dengan

makan yang berlebihan dan mencahar.(1,2)

V. Diagnosa dan Gambaran Klinis

Kriteria diagnostik dari bulimia nervosa berdasarkan DSM IV,

Diagnostic and Kriteria Statistical Disorders, ec.4. (1,2,5)

A. Episode rekuren pesta makan. Episode pesta makan ditandai oleh

kedua hal

berikut ini :

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 4


Bulimia Nervosa

1. Makan, dalam periode waktu tertentu (misalnya dalam 2

jam), jumlah makan jauh lebih besar daripada yang dimakan

kebanyakan orang pada waktu dan situasi yang serupa.

2. Perasan hilang kendali terhadap makan selama episode

tersebut (misalnya merasa tidak dapat menghentikan makan atau

mengendalikan apa atau berapa banyak yang dimakannya).

B. Perilaku kompensasi yang relevan yang tidak layak untuk mencegah

kenaikan

berat badan, seperti muntah diinduksikan sendiri, penyalahgunaan

laksatif, enema, atau medika lain, puasa, atau olahraga berat.

C. Pesta makan dan perilaku kompensasi yang tidak sesuai, keduanya

terjadi

dengan rata-rata sekurangnya dua kali dalam seminggu selama 3 bulan.

D. Pemeriksaan diri sendiri terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat

badan.

E. Gangguan tidak terjadi semata mata selama episode anoreksia

nervosa.(1,2)

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 5


Bulimia Nervosa

Gejala gejala bulimia nervosa yaitu(1,2,3,4) :

Makan dalam jumlah yang berlebihan.

Terobsesi dengan makanan dan kalori.

Melakukan perangsangan muntah dan cuci perut.

Sering menghilang ke kamar mandi bila selesai makan, untuk

mengeluarkan makanan - makanan yang telah ditelan.

Bersikap penuh rahasia.

Merasa kehilangan kontrol.

VI. Diagnosis Banding

1. Sindroma Kluver-Bucy

Ciri patologis yang dimanifestasikan oleh sindroma Kluver-Bucy

adalah agnosia visual, menjilat dan menggigit yang kompulsif,

memeriksa objek dengan mulut, ketidakmampuan mengenali tiap

stimulus, plasiditas, perubahan perilaku seksual

(hiperseksualitas), dan perubahan kebiasaan makan, khususnya

hiperfagia.

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 6


Bulimia Nervosa

2. Sindroma Kleine-Levin

Sindroma Kleine-Levin terdiri dari hipersomnia periodic yang

berlangsung dua sampai tiga minggu atau hiperfagia. (1,2,4)

VII. Komplikasi :


Dehidrasi.


Ketidakseimbangan elektrolit yang menyebabkan aritmia dan

mati mendadak.


Alkalosis metabolic.


Pembesaran kelenjar ludah.


Karies gigi.


Esofagitis.


Keluarnya cairan dari esopagus (esophageal tears) dan ruptura

gastrik.(1,2,3,4)

VIII. Prognosis

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 7


Bulimia Nervosa

Secara keseluruhan, bulimia nervosa tampaknya memiliki prognosis

yang lebih baik dibandingkan anoreksia nervosa. Dalam jangka pendek,

pasien bulimia nervosa yang mampu melibatkan diri dalam pengobatan

telah dilaporkan lebih dari 50 % yang mengalami perbaikan. (1,2)

Prognosis bulimia nervosa tergantung kepada keparahan sequele

mencahar, yaitu apakah pasien mengalami gangguan elektrolit dan sampai

derajat mana muntah yang sering mengakibatkan esofagitis, amilasemia,

pembesaran kelenjar liur dan karies gigi.(1,2)

Pada beberapa kasus ini yang tidak diobati, remisi spontan terjadi

dalam satu sampai dua tahun.(1)

IX. Terapi :

Terapi bulimia nervosa terdiri dari berbagai intervensi, termasuk

Psikotherapi individual dengan pandekatan kognitif perilaku, therapi

kelompok, therapi keluarga dan farmakotherapi. (1,2)

a. Psikotherapi

Ada tiga langkah mengatasi Bulimia Nervosa, yaitu :

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 8


Bulimia Nervosa

1. Memberi kepercayaan kepada pasien sehingga pasien mau

bekerjasama dalam pengobatan.

2. Menghentikan kebiasaan makan yang salah dan episode

muntah serta diare.

3. Mempertahankan dan mendorong pasien kepada kondisi yang

lebih baik, oleh karena kambuh kembali sangat besar.

1). Memastikan kerjasama dari pasien.

Pasien bulimia nervosa biasanya terlihat begitu antusias untuk

menjalankan pengobatan. Namun kenyataannya dia cenderung

menggunakan caranya sendiri dan tetap berusaha memoertahankan

kebiasaannya. Jadi sebelum pengobatan sang dokter harus memberikan

kepercayaan dan meyakinkan pasien tentang pengobatan yang akan

dijalaninya.

2). Mengontrol kebiasaan makan dan muntah yang dibuatnya sendiri.

Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi jumlah dan jenis makanan

pasien bulimia nervosa. Namun sedikit sulit bila pasien tinggal dirumah

tanpa pengawasan.

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 9


Bulimia Nervosa

3). Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keadaan

yang sudah membaik :

a)
Setelah pengobatan biasanya pasien akan mengulangi kebiasaannya

untuk makan lagi, maka kita jangan menentangnya, tapi kita anggap

bahwa hal itu merupakan respon yang fisiologis.

b)
Agar pasien mau makan, maka kita katakankepadanya bahwa rasa

lapar yang timbul itu, karena tubuhnya memerlukan nutrisi.

c)
Kalau pengobatan berhasil, maka pasien akan mengurangi

ketergantungan terhadap kebiasaan jeleknya dan gejala depresinya

akan teratasi, ini dapat berlangsung untuk beberapa bulan. Oleh

karena kebiasaan makan yang jelek pada bulimua nervosa ini mudah

berulang kembali, maka pengobatan yang paling efektif adalah

dengan memberikan rasa paercaya diri kepada pasien terhadap

penampilan dan berat badannya.(1,2)

b) Farmakotherapi.

Antidepresan, termasuk tetrasiklik (Tofranil), Serotonin spesipik

re uptake

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 10


Bulimia Nervosa

inhibitor (SSRI) (fluoksetin (prozac)) dan penghambat monoamin

oksidase (MAOI) (fenelzin (Nardil)) bermamfaat untuk mengobati depresi

pada buklimia nervosa. (3)

Semua obat itu digunakan sebagai bagian dari suatu program

therapi yang menyeluruh dengan psikotherapi. Khusus bagi pasien dengan

cemas dan agitasi dapat diberikan lorazepam (Ativan) 1-2 mg per oral atau

IM.(3)

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 11


Bulimia Nervosa

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan H. I, Saddock B. J, Grabb J. A. Sinopsis


Psikiatri, Edisi Tujuh, Jilid 2, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta,
1997 ; 187-93.

2. Kaplan H. I, Saddock B. J, Grabb J. A. Sinopsis of


Psychiatry, 7 thEdition, Volume 2, Penerbit Binarupa Aksara,
Jakarta, 1997 ; 685-8.

3. Kaplan H. I, Saddock B. J. Ilmu Kedokteran Jiwa


Darurat, Penerbit Widya Medika ; 175.

4. Goldman H. H. Review of General Psychiatry, 4


th
Edition, Prentice Hall International Inc, Baltimore, USA, 1994 ;
360-3.

5. Elkin G. D. Introduction to Clinical Psychiatry, 1 st


Edition, Prentice Hall International Inc, San Francisco, USA,
1994 ; 188-9

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 12


Bulimia Nervosa

Bagian Psikiatri FK. USU RSU. Dr. Pirngadi Medan 13

Anda mungkin juga menyukai