Anda di halaman 1dari 1

Implantasi Stimulator Nervus Vagus pada Epilepsi di Rumah Sakit Anak : Hasil

dan Efek terhadap Kualitas Hidup

A. Ulate-Campos, L. Cean-Cabrera, J. Petanas-Argemi, G. Garca-Fructuoso, J. Aparicio, A.


Lpez-Sala, A. Palacio-Navarro, M.J. Mas, J. Muchart, M. Rebollo, F.X. Sanmart

Latar Belakang : Epilepsi, yang terjadi pada 0.5-1% populasi pediatric, merupakan salah satu
dari gangguan neurologis anak-anak yang paling sering. Sekitar 20% hingga 30% kasus ini
menjadi ke arah drug-resistant. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan mengenai dampak
vagal nerve stimulation (VNS) pada kejang dan kualitas hidup dari 30 sampel pasien.

Metode : Penelitian deskriptif, retrospektif pada semua pasien yang ditanam alat VNS pada
tahun 2008 hingga 2013 pada sebuah rumah sakit pediatric, berdasarkan data rekam medis
pasien. Kualitas hidup dinilai menggunakan skala Spanyol untuk kualitas hidup anak dengan
epilepsi, yang dilengkapi melalui wawancara telepon.

Hasil : Kami menjabarkan populasi dengan 19 laki-laki (64%) dan 11 perempuan (36%) dengan
usia rata-rata onset kejang adalah 21 bulan (1-144). Dengan usia rata-rata implantasi VNS
adalah 11.89 tahun. Periode follow-up berkisar dari 6 hingga 36 bulan. Reduksi rata-rata kejang
pada 6 bulan adalah 38%, dengan reduksi 43% pada 12 bulan, 42% pada 24 bulan, dan 54%
pada 36 bulan. Setidaknya setengah dari semua pasien diklasifikasikan sebagai responder.
Berdasarkan skala kualitas hidup, 54% dari keluarga menilai efek dari VNS sangat baik dan
baik sedangkan 39% menilai sebagai cukup.

Kesimpulan : VNS merupakan terapi paliatif yang aman dimana secara umum ditoleransi
dengan baik. Khususnya efektif dalam hal mengontrol epilepsi drug-resistant dan memberikan
efek positif terhadap kualitas hidup.

Anda mungkin juga menyukai