Anda di halaman 1dari 2

A.

Konsep Dasar AsKep


1. Pengkajian
a. Identitas
Nama pasien, alamat, pekerjaan, umur, jenis kelamin, dan penanggung jawab.
b. Riwayat Keperawatan
Hal-hal yang harus dikaji antara lain :
- Keluhan utama yang dirasakan pasien, seperti pada pasien yang mengalami
konstipasi, pasien belum BAB sejak masuk rumah sakit.
- Pola defekasi :
frekuensi defekasi berapa kali per hari/minggu, biasanya pada konstipasi frekuensi
akan mengalami penurunan,
apakah frekuensi tersebut pernah berubah, dan
apa penyebabnya,
- Perilaku defekasi : apakah pasien menggunakan laksatif, dan bagaimana cara pasien
mempertahankan pola defekasi.
- Deskripsi Feses : warna, tekstur, bau, biasanya warna feses hitam dan keras pada
pasien dengan masalah konstipasi.
- Diet :
Makanan apa yang mempengaruhi perubahan pola defekasi pasien,
Makanan apa yang biasa pasien makan,
Makanan apa yang pasien hindari/pantang
Apakah pasien makan teratur.
- Cairan,jumlah dan jenis minuman yang dikonsumsi setiap hari.
- Aktivitas
Kegiatan sehari-hari (missal,olahraga)
Kegiatan spesifik yang dilakukan pasien (missal penggunaan laksatif, enema, atau
kebiasaan mengonsumsi sesuatu sebelum defekasi).
- Penggunaan medikasi. Apakah pasien bergantung pada obat-obatan yang dapat
memengaruhi pola defekasi.
- Stress
Apakah pasien mengalami stress yang berkepanjangan,
Koping apa yang pasien gunakan dalam menghadapi stress,
Bagaiman respons pasien terhadap stress, positif atau negative.
- Pembedahan atau penyakit menetap
Apakah pasien pernah menjalani tindakan bedah yang dapat mengganggu pola
defekasinya,
Apakah pasien pernah menderita penyakit yang memengaruhi
sistemgastrointestinalnya.
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan pada daerah abdomen, rectum, anus, dan feses.
- Abdomen, pemeriksaan dilakukan pada posisi terlentang,
Inspeksi : bentuk kesimetrisan, adanya distensi atau gerak peristaltic.
Auskultasi : dengarkan bising usus hipoaktif atau hiperaktif
Perkusi : apakah terdapat distensi berupa cairan, massa, atau udara.
Palpasi : adakah nyeri tekan atau massa pada permukaan abdomen.
-
- Rectum dan anus, pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi atau sinus
Inspeksi : amati daerah perianal untuk melihat adanya tanda-tanda inflamasi,
perubahan warna, lesi, konsistensi, hemoroid.

Palpasi : apakah ada massa,nyeri tekan,tentukan lokasi-lokasi ukuranya.

- fases konsistensi fases keras,dan apakah terdapat unsur aknormal pada fases,seperti
darah,warna hitam.

d. pemeriksaan diagnostik

Protoskopi : Adalah pemeriksaan melalui rectum memakai teropong besi atau palstik khusus
yang disebut protoskop. Protoskop adalah pipa kecil berlubang dengan lampu dan kamera pada
ujungnya dan dimasukkan ke dalam anus.

Endoskopi : tindakan non bedah yang digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan dari
pasien, dan dalam beberapa kasus, disertai pengobatan, jika sudah memungkinkan. Tindakan ini
menggunakan endoskop,tabung lentur (fleksibel) dengan kamera yang melekat pada salah satu
ujungnya.

Anda mungkin juga menyukai