Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN AKHIR

KIMIA TERAPAN DAN KEWIRAUSAHAAN


Dosen Pembimbing : Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

ARI ANDESTA M (150384204002)


CICI SAHRIANI (150384204026)
EDDO NUGROHO (140384204048)
RISMAWATY RUTH (150384204018)
SILVIA WULANDARI P (140384204033)

PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2017
PERCOBAAN I
PEMBUATAN PRODUK PANGAN OLAHAN BUAH SUKUN

TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses pembuatan produk pangan olahan sukun
2. Untuk mengetahui kandungan bahan-bahan pangan pada produk pangan
sukun
3. Untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha melalui penjualan produk pangan
olahan sukun

DASAR TEORI

Buah sukun (Artocarpus communis, Forst) merupakan bahan pangan


alternatif yang sekarang mulai cukup populer dan dikembangkan diberbagai
daerah di Indonesia. Buah sukun segar bisa dimanfaatkan sebagai bahan
pangan, lazimnya yaitu dengan cara menggoreng daging buahnya (Ditjen
BPPHP, 2002). Buah sukun memiliki potensi cukup besar yang belum
dimanfaatkan sebagai makanan bergizi dan memiliki keuntungan lebih karena
mempunyai kandungan mineral dan vitamin dua atau tiga kali lebih banyak dari
sereal dan umbi-umbian

Sukun merupakan tanaman tahunan yang tumbuh baik pada lahan kering
(daratan), dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 m atau lebih dan mempunyai
cabang-cabang yang melebar kesamping dengan tajuk sekitar 5 m. Daunnya
berbentuk oval panjang dengan belahan daun simetris yang ditunjung dengan
tulang daun yang menyisip simetris pula. Permukaan daun bagian atas halus dan
berwarna hijau mengkilap sedang bagian bawah kasar berbulu dan berwarna kusam
(Widowati,dkk., 2010).
Buah sukun umumnya dikonsumsi dalam keadaan matang daripada buah
sukun sangat matang, sedangkan buah sukun belum matang tidak dikonsumsi
oleh masyarakat. Bagian yang dikonsumsi adalah daging buah, sedangkan kulit dan
hati buah tidak ikut dikonsumsi Buah sukun memiliki jumlah karbohidrat yang
tinggi namun rendah kalori, sehingga di sebagian daerah di Indonesia, buah
sukun merupakan bahan pangan alternatif sebagai pengganti beras.
Sukun (Artocarpus altilis) termasuk dalam genus Artocarpus (famili
Moraceae) yang terdiri atas 50 spesies tanaman berkayu, yang hanya tumbuh di
daerah panas dan lembab di kawasan Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik.
Buahnya berbentuk bulat berkulit tebal dan kasar,dengan warna hijau muda dan
kuning dengan berat sekitar 1,5 3 kg. Kandungan utama pada buah sukun selain
kandungan air (65 85 %) adalah karbohidrat (21 32 %), protein (1,2 2,4 %),
minyak (0,2 0,5 %), mineral, kalsium, phosfor, dan vitamin B1, B2, vitamin C
dan vitamin A (Agus Triyono, 2002). Sekalipun mengandung nutrisi yang cukup
baik akan tetapi buah sukun mempunyai kelemahan yaitu mudah busuk dengan
masa simpan 3 sampai 4 hari.

Hampir seluruh bagian tanaman sukun dapat dimanfaatkan untuk keperluan


hidup manusia. Daun sukun yang telah kuning dapat dibuat minuman untuk obat
penyakit tekanan darah tinggi dan kencing manis, karena mengandung phenol,
quercetin dan champorol dan juga dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat
penyembuh kulit yang bengkak atau gatal. Di Ambon, getah sukun (latek)
digunakan sebagai bahan pembuat dempul (dicampur tepung sagu, gula merah dan
putih telur bebek) untuk tong kayu atau perahu, supaya kedap air. Kayu pohon
sukun tahan terhadap serangan rayap, dan biasa digunakan untuk membuat perahu
atau kontruksi rumah (Koswara, 2006). Pemanfaatan buah sukun matang dapat
diolah menjadi keripik, goreng sukun, gulai sukun dan kolak sukun, sedangkan
buah sukun sangat matang terbatas pengolahannya.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) defenisi dodol adalah makanan


yang dibuat dari tepung beras ketan, santan kelapa, dan gula dengan atau tanpa
penambahan bahan makanan dan bahan lain yang diziinkan. Pemanfaatan buah
sukun dapat dijadikan sebagai dodol dengan menggunakan bahan utama yaitu buah
sukun. Bahan makanan yang diizinkan diantaranya essence atau perasa makanan,
yang biasanya digunakan pada kelompok dodol berbahan dasar tepung beras ketan.
Dodol mempunyai tekstur lunak pada bagian dalamnya, mempunyai sifat elastis,
dapat langsung dimakan, dan tahan lama selama penyimpanan.
Dodol mempunyai sifat-sifat khas, terutama tekstur, rasa dan aromanya.
Dilihat dari sifat produknya dodol mempunyai tekstur yang halus, liat, lunak, rasa
yang manis, aroma yang khas dan dapat disimpan untuk jangka waktu lama. Rasa
dan aroma khas tadi timbul dikarena reaksi antara protein santan dan gula pada
proses pemanasan, yang umum dikenal sebagai reaksi karamelisasi. Dodol juga
mempunyai karakteristik warna dan tekstur yang khas yaitu warnanya sesuai
dengan bahan yang digunakan, tekstur bagian dalam kalis dan tekstur bagian luar
yang kering seperti mempunyai lapisan.
Syarat mutu dodol dapat dilihat dari Standar Nasional Indonesia (SNI)
Nomor 01-2986-1992 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Syarat mutu dodol menurut SNI Nomor 01-2986-1992
Produk olahan pangan dengan bahan dasar sukun lainnya adalah keripik
sukun. Keripik sukun adalah produk makanan ringan, dibuat dari irisan daging buah
sukun (artocarpus altilis) segar dan digoreng dengan atau tanpa bahan tambahan
makanan yang diizinkan (SNI 01-4279-1996). Keripik sukun merupakan salah satu
produk makanan awetan yang disukai oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Selain warnanya yang menarik, rasanya yang gurih dan khas sukun juga menjadi
daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

Suatu pengolahan keripik harus memperhatikan faktor faktor


yang dapat mempengaruhi kualitas keripik. Faktor - faktor yang mempengaruhi
kualitas keripik diantaranya :
1. Bahan dasar yang digunakan kualitasnya harus betul-betul baik sehingga
keripik yang dihasilkan akan baik pula
2. Bahan pembantu, berupa minyak goreng. Minyak goreng yang digunakan
dalam pembuatan keripik harus memenuhi persyaratan SNI minyak
goreng nomor 01-3741-2002.
3. Suhu penggorengan berpengaruh terhadap hasil keripik. Pengaruh suhu
dilakukan dengan mengatur besar kecilnya api kompor, jika minyak terlalu
panas keripik akan cepat gosong
ALAT DAN BAHAN
A. DODOL SUKUN
Alat
1. Kompor gas
2. Alat kukus
3. Sendok kayu
4. Mangkok besar
5. Sendok
6. Parutan kelapa
Bahan
1. 4 buah sukun
2. 4 buah kelapa tua
3. 500 gr tepung ketan
4. 250 gr tepung beras
5. 750 gr gula pasir
6. 750 gr gula merah
7. sdt garam
8. Air secukupnya

B. KERIPIK SUKUN
Alat
1. Pisau
2. Kompor
3. Wadah keripik
4. Plastik makanan
Bahan
1. Buah sukun
2. Minyak goreng
3. Penyedap rasa
PROSEDUR KERJA

A. DODOL SUKUN
1. Kupas kulit buah sukun, kemudian potong kecil-kecil
2. Setelah itu, cuci buah sukun yang telah dikupas dengan bersih.
3. Kemudian, kukus buah sukun yang telah dibersihkan. Tunggu
hingga buah sukun matang.
4. Setelah itu, masukkan sukun yang telah dikukus kedalam mangkok.
Haluskan buah sukun tersebut hingga merata secara keseluruhan.
5. Setelah itu, parut buah kelapa kemudian masukkan kedalam
mangkok dan tambahkan air panas sebanyak 2L dan aduk hingga
merata. Kemudian, kelapa tersebut diperas dan diperoleh santan
yang akan digunakan dalam proses pembuatan dodol.
6. Setelah itu, haluskan 750 gram gula merah.
7. Setelah itu, masukkan 500 gram tepung ketan dan 250 gram tepung
beras kedalam adonan sukun yang telah dihaluskan dan aduk hingga
merata. Adonan yang telah diaduk merata tersebu dibuat dalam
bentuk bulatan-bulatan kecil untuk mempermudah penghancuran
dalam proses pengadukan.
8. Kemudian, masukkan santan kedalam alat kukus dan masak hingga
matang.
9. Setelah matang, tambahkan 750 gram gula pasir, tambahkan 750
gram gula merah dan sdt garam kedalam santan yang telah
matang. Kemudian aduk hingga merata
10. Kemudian, masukkan adonan sukun kedalam santan yang telah
ditambahkan gula pasir dan merah serta garam. Kemudian aduk
hingga merata.
11. Setelah itu, aduk terus adonan tersebut hingga kental dan warnanya
sudah coklat dan mengkilap.
12. Setelah itu, tiriskan dodol. Tiriskan dodol diatas plastik yang telah
dioles minyak goreng.
13. Diamkan beberapa saat dan selanjutnya bungkus dodol sesuai
dengan variasi yang diinginkan.
B. KERIPIK SUKUN

1. Iris sukun tipis-tipis. Kemudian rendam buah sukun yang sudah di


iris tipis tadi selama 4 - 5 jam. Angkat, cuci bersih sukun . Tiriskan.
2. Campur semua bahan bumbu. Aduk rata.
3. Lumuri buah sukun dengan bumbu sampai rata. Diamkan 15 menit
hingga bumbu meresap.
4. Panaskan minyak. Kemudian goreng sukun yang sudah di lumuri
bumbu. Goreng sampai berwarna kuning kecoklatan. Angkat,
tiriskan. Sajikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
A. Dodol Sukun
No Parameter Dodol Sukun
1 Warna Coklat
2 Aroma Gula matang, sukun
3 Tekstur Lunak, liat, permukaan
sedikit berperisa sukun
4 Rasa Manis dan rasa sukun
5 Kekenyalan Halus dan padat
6 Penampilan Menarik

B. Keripik Sukun

No Parameter Keripik Sukun


1 Warna Kuning
2 Aroma Gula matang, sukun
3 Tekstur Halus dan renyah
4 Rasa Manis dan rasa sukun
6 Penampilan Menarik
PEMBAHASAN
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan dodol adalah buah dengan
tingkat kematangan cukup baik. Buah yang memiliki kematangan penuh adalah
buah yang memiliki tingkat kemanisan yang optimal sehingga dapat mengurangi
jumlah gula yang ditambahkan dalam pembuatan dodol. Bahan tambahan yang
digunakan untuk pembuatan dodol adalah tepung ketan yang memberi sifat kental
sehingga membentuk tekstur dodol yang elastis. Kadar amilopektin yang tinggi
menyebabkan sangat mudah terjadi gelatinasi bila ditambah dengan air dan
memperoleh perlakuan pemanasan. Hal ini terjadi karena adanya pengikatan
hidrogen dan molekul-molekul tepung ketan (gel) yang bersifat kental. Bahan
lainnya adalah gula yang berfungsi untuk memberikan aroma, rasa manis, warna
coklat pada dodol, sebagai pengawet dan membantu pembentukan lapisan keras dan
tekstur pada dodol. Bahan terakhir yang ditambahkan adalah santan kental, santan
kental sangat perlu ditambahkan dalam pembuatan dodol karena mengandung
lemak sehingga dihasilkan dodol yang mempunyai rasa lezat dan membentuk
tekstur kalis.
Berdasarkan hasil praktikum di atas, dodol sukun ini memiliki sifat
organoleptik yang cukup baik. Warna dodol sukun yaitu coklat dan terlihat menarik,
rasanya manis dan rasa sukun juga sangat terasa, tekstur dodol ini sedikit kurang
halus karen untuk menimbulkan perisa sukun pada dodol. Tepung ketan
menghasilkan dodol yang kenyal dan liat. Dengan pemasan yang sesuai, dodol tidak
akan gosong sehingga menghasilkan aroma yang khas sesuai dengan bahan
penyusunnya seperti dodol sukun ini. Aroma pada dodol sukun ini masih sangat
terasa selain aroma manisnya gula. Seperti pembuatan dodol pada umumnya,
pembuatan dodol membutuhkan pengadukan yang terus menerus untuk
menghindari dodol menjadi gosong. Semakin lama dodol diaduk maka dodol akan
semakin lunak dan liat.
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan keripik ini adalah keripik
sukun. Proses pembuatan keripik sukun ini menghasilkan tekstur dan warna yang
bagus. Proses pembuatan keripik sukun kali ini tidak dilakukan perendaman dengan
air kapur sirih untuk meningkatkan aspek kerenyahan pada keripik. Namun hal ini
tidak terlalu berpengaruh. Pada proses pembuatan keripik sukun tanpa
menggunakan air kapur akan tetap terjaga kualitas minyak goreng dan tidak
menghasilkan buih yang banyak ketika proses penggorengan berlangsung.
KESIMPULAN

Produk olahan sukun yang dibuat dalam hal ini adalah dodol sukun dan
keripik sukun. Bahan utama dalam pembuatan dodol adalah buah sukun. Bahan
tambahan yang digunakan dalam pembuatan dodol sukun adalah gula, garam,
tepung beras, tepung ketan, kelapa. Baham tambahan yang digunakan adalah bahan
pendukung dalam pembuatan dodol yang berguna untuk meningkatkan kualitas
produk dodol sukun. Dodol sukun yang telah dibuat memiliki sifat organoleptik
yang baik sehingga layak untuk dikonsumsi maupun dipasarkan meskipun masih
banyak yang perlu untuk diperbaiki.

Keripik sukun menggunakan bahan utama berupa buah sukun. Bahan


tambahan yang digunakan dalam pembuatan keripik ini seperti, bumbu sebagai
penyedap rasa tambahan keripik ini. Keripik sukun yang dihasilkan sudah memiliki
sifat organoleptik yang baik sehingga sudah aman untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen BPPHP Departemen Pertanian, 2002. Nilai Gizi, Manfaat dan Teknologi
Pengolahan Sukun. Jakarta: Subdit Teknologi Pengolahan Hasil Hortikultura
Koswara, dan Sutrisno. 2006. Sukun Sebagai Cadangan Pangan Alternatif.
http://www.ebookpangan.com (diakses pada10 Januari 2017)
Widowati S. 2003. Prospek Tepung Sukun Untuk Berbagai Produk Makanan
Olahan dalam Upaya Menunjang Diversifikasi Pangan. Makalah Pribadi
Pengantar ke Falsafah Sains. Bogor: Sekolah Pascasarjana, IPB.
.
PERCOBAAN II
OLAHAN PRODUK PANGAN OTAK-OTAK IKAN
TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses pembuatan produk pangan otak-otak ikan
2. Untuk mengetahui kandungan bahan-bahan pangan pada produk pangan
otak-otak ikan
3. Untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha melalui penjualan produk pangan
otak-otak ikan

DASAR TEORI

Otak-otak merupakan makanan khas Kota Tanjungpinang yang terbuat


dari ikan laut yang dicampur dengan bahan-bahan, seperti cabe kering yang
dihaluskan kemudian dicampur dengan adonan tepung dan diberi penyedap rasa
lalu dimasukkan kedalam daun kelapa, kemudian dibungkus rapi dan dibakar
beberapa menit. Ikan laut yang digunakan sebagai bahan utama dalam
pembuatan otak-otak adalah ikan tenggiri, sotong, dan udang. Kualitas ikan
yang digunakan dalam pembuatan otak-otak dapat mempengaruhi kualitas
makanan jajanan otak-otak. Ikan yang digunakan umumnya didatangkan dari
laut yang ditangkap oleh nelayan.

Makanan otak-otak mengandung nilai gizi seperti protein yang tinggi


karena terbuat dari ikan laut. Tampilan makanan yang terbungkus rapi dengan
daun kelapa menjadikan nilai tersendiri memberikan kesan yang sangat
tradisional. Dalam perkembangannya, makanan otak-otak semakin terkenal di
daerah Kepulauan Riau sehingga penjualan makanan otak-otak tersebar
diberbagai tempat, tidak hanya di daerah Kota Tanjungpinang, misalnya di
daerah pelabuhan dan berbagai pasar tradisional sering ditemui penjualan
makanan otak-otak. Pada umumnya masyarakat yang berkunjung ke daerah
Tanjungpinang akan membeli otak-otak yang dapat diperoleh dengan mudah
diberbagai tempat penjualan. Harga makanan otak-otak tergolong murah, dan
digemari oleh berbagai kalangan masyarakat
ALAT DAN BAHAN

Alat

1. Blender
2. Kompor
3. Baskom
4. Pisau
5. Sendok makan

Bahan

1. 300 gram daging ikan berwarna putih, bisa menggunakan selar,


layur, kembung,. Pisahkan daging dan tulangnya. Haluskan
dagingnya.
2. 2 ekor cumi-cumi ukuran sedang, bersihkan dan cincang agak besar
3. 50 gram kelapa muda parut
4. 1 sdm tepung tapioka
5. 2 sdm garam
6. 1 sdm gula pasir
7. 1 sdt kaldu bubuk
8. Beberapa lembar janur , potong-potong sepanjang 20 cm
9. 3 lembar daun jeruk purut, rajang halus.
10. Bumbu rempah-rempah

PROSEDUR KERJA

1. Siangi ikan, buang kepala, duri dan kulitnya. Masukkan daging ikan
dan semua bumbu yang dihaluskan ke dalam blender. Proses hingga
halus.
2. Tuangkan daging ikan kedalam mangkuk, tambahkan cumi-cumi
yang dicincang, kelapa parut, tepung tapioka, garam, gula dan kaldu
bubuk. Aduk rata secara keseluruhan.
3. Ambil 1 sdm adonan dan masukkan ke dalam satu pelepah daun
kelapa, tutup dengan daun kelap lainnya sehingga adonan ikan
berada di dalam daun. Ikat kedua ujung daun tersebut.
4. Kemudian, bakar otak-otak diatas pemanggang kawat yang
diletakkan di atas kompor hingga permukaan daun kecoklatan dan
otak-otak matang. Angkat dan sajikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

No Parameter Otak-otak Ikan


1 Warna Kuning kecoklatan
2 Aroma Bumbu dan ikan
3 Tekstur Halus
4 Rasa Terasa ikan dan dan gurih
6 Penampilan Menarik

Pembahasan
Otak-otak ikan yang dihasilkan merupakan otak-otak yang sesuai dengan ciri
khas otak-otak ikan di Tanjungpinang pada umumnya. Bahan utama yang
digunakan adalah ikan Bahan tambahan lainnya seperti gula pasir, rempah-rempah,
tepung tapioka, santan dan lembar janur sebagai pembungkus dari otak-otak ikan.
Uji organoleptik yang diperoleh dari produk makanan otak-otak ikan in sudah
menghasilkan kualitas yang cukup baik. Otak-otak ikan ini mempunyai rasa gurih
dengan rasa ikan yang begitu teras. Perpaduan bumbu rempah-rempah membuat
cita rasa dari olahan pangan otak-otak ini semakin baik.

.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembuatan otak-otak ikan yang telah dibuat, ikan yang
digunakan adalah ikan cucut. Hasil organoleptik yang diperoleh cukup baik. Rasa
dan tekstur yang diperoleh menunjukkan bahwa pembuatan otak-otak ini cukup
berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Saokani, J.S dan Mutemainna, K., 2014, Perbandingan Nutrisi Otak-otak Berbahan
Baku Ikan Tenggiri, Ikan Bandeng dan Ikan Gabus, Jurnal Balik Diwa, Vol.5,
No.2.
PERCOBAAN III
PEMBUATAN PRODUK PANGAN MINUMAN ASAM MANIS

TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses pembuatan produk pangan minuman asam manis
2. Untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha melalui penjualan produk pangan
olahan sukun

DASAR TEORI
Buah asam kering merupakan buah yang berasal dari asam yang
dikeringkan. Buah ini umumnya banyak dikonsumsi oleh masyarakat Tionghoa.
Buah ini dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk olahan makanan. Buah ini
umumnya berwarna merah dan berasa masam. Buah ini dapat dijadikan pewarna
alami pada minuman. Kandungan rasa masam pada buah ini memberi rasa masam
pada minuman. Namun, rasa masam yang ada pada buah ini merupakan rasa masam
yang alami. Buah ini sudah populer dikalangan masyarakat pada umumnya.

ALAT DAN BAHAN


Alat
1. Tempat es besar
2. Sendok es

Bahan

1. Buah asam
2. Air gula
3. Biji selasih
4. Buah lemon
5. Es batu
6. Air mineral

PROSEDUR KERJA

1. Masukkan 2 L air kedalam tempat es


2. Masukkan air gula dan aduk merata.
3. Masukkan buah asam kedalam tempat es yang sudah berisi air dan air gula
4. Iris lemon tipis dan masukkan kedalam wadah es tersebut beserta biji
selasih.
5. Masukkan es batu untuk mendinginkan minuman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

No Parameter Minuman
1 Warna Merah
2 Aroma Lemon
4 Rasa Manis
6 Penampilan Menarik

PEMBAHASAN

Pembuatan produk olahan minuman yang dibuat menggunakan bahan


utama buah asam. Buah ini mengandung cita rasa masam. Pembuatan minuman
asam manis divariasikan dengan penambahan bahan berupa biji selasih dan buah
lemon. Penambahan lemon pada minuman ini menghasilkan cita rasa yang manis
dan asam. Penambahan biji selasih pada minuman ini sangat menarik penampilan
sajian minuman ini. Pada akhir pembuatan, ditambahkan batu es yang dapat
menurunkan suhu pada minuman tersebut. Minuman terasa lebih dingin dan segar.
KESIMPULAN
Berdasakan olahan pangan minuman telah dibuat minuman dengan bahan
dasar buah asam kering. Buah ini berwarna merah keoranyean dan berasa masam.
Minuman yang dihasilkan berwarna merah sesuai dengan warna merah pada buah
asam kering. Bahan tambahan berupa lemon menambah kualitas cita rasa dari
minuman ini. Serta penambahan biji selasih mempercantik tampilan minuman.
DAFTAR PUSTAKA

Lucida, H dkk.,2012, Pengembangan Kulit Buah Kering Asam Kandis Sebagai


Herbal Medicine: Optimasi Formulasi Tablet Effervesen dan Uji Efeknya
terhadap Kenaikan Berat Badan dan Pola Makan Tikus, Jurnal Sains dan
Teknologi Farmasi, Vol. 17, No.2.
LAMPIRAN I
RINCIAN BIAYA
1. Rincian Biaya
a) Dodol Sukun

Modal Usaha
No Bahan Harga
1 Sukun -
2 Gula merah Rp. 4000
3 Gula pasir Rp. 9000
4 Tepung beras Rp.
5 Tepung ketan Rp.
6 Kelapa Rp. 30.000
Total Rp. 43.000
Dodol yang diperoleh 75 pcs (35 keranjang)

Pendapatan
Harga = 1 keranjang ( Rp.2000)
Total Penjualan = 30 keranjang x Rp.2000
= Rp. 60.000
Keuntungan = (Pendapatan-Modal)
= Rp.60.000-Rp.43.000
= Rp.17.000
b) Keripik Sukun

Modal Usaha
No Bahan Harga
1 Sukun -
2 Bumbu keripik Rp. 4000
3 Minyak goreng Rp. 9000
Total Rp. 13.000
Keripik yang diperoleh 5 pcs

Pendapatan
Harga = 1 pcs ( Rp.5000)
Total Penjualan = 5 pcs x Rp.5000
= Rp. 25.000
Keuntungan = (Pendapatan-Modal)
= Rp.25.000-Rp.13.000
= Rp.12.000
c) Otak-otak Ikan

Modal Usaha
No Bahan Harga
1 Ikan cucut Rp. 5000
2 Tepung terigu Rp. 3000
3 Bumbu Rp. 2000
4 Cabe rawit Rp. 5000
Total Rp. 15.000
Otak-otak yang diperoleh 25 pcs

Pendapatan
Harga = 1 pcs ( Rp.1000)
Total Penjualan = 25 pcs x Rp.1000
= Rp. 25.000
Keuntungan = (Pendapatan-Modal)
= Rp.25.000-Rp.15.000
= Rp.10.000
d) Air Asam Manis
Modal Usaha
No Bahan Harga
1 Buah asam-asam Rp. 10.000
2 Biji Selasih Rp. 6.000
3 Lemon Rp. 10.000
4 Pipet dan Cup minuman Rp. 15.000
Total Rp. 41.000
Minumn yang diperoleh (2 L air minuman)

Pendapatan
Harga = 1 pcs ( Rp.2000)
Total Penjualan = 28 pcs x Rp.2000
= Rp. 56.000
Keuntungan = (Pendapatan-Modal)
= Rp. 56.000-Rp. 41.000
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI

a) Pembuatan Dodol Sukun

Gambar 1. Proses pengadukan dodol

b) Keripik Sukun

Gambar 2. Proses pemotongan keripik sukun

Gambar 3. Pemberian bumbu pada keripik

Gambar 4. Proses penggorengan keripik Gambar 5. Hasil keripik sukun

Anda mungkin juga menyukai