Bismilah Case Radiologi DR - Silman
Bismilah Case Radiologi DR - Silman
TUBERCULOSIS PARU
Oleh
Pembimbing
1. IDENTIFIKASI PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 34 th
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
ANAMNESA
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Riwayat Kebiasaan
Riwayat DM : (-)
Riwayat Pengobatan
Pemeriksaan Umum
Suhu :37,8 C
Status Generalis
Kepala
(-/-)
JVP : 5 2 mmH2O
Thorak
Cor
Perkusi :
Kiri
Kanan
Pulmo
Abdomen
Palpasi : Soepel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Ekstremitas
Ptekie (-)
Ptekie(-)
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Lk: 14-18 gr%
Hemoglobin 12,2
Wn: 12-16 gr%
Leukosit 7.900 4500-10.700 ul
Hitung jenis leukosit
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 1-3%
Batang 1 2-6 %
Segmen 60 50-70 %
Limposit 30 20-40 %
Monosit 9 2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Lk: 40-54 %
Hematokrit 37
Wn: 38-47 %
Trombosit 313.000 159-400 ul
MCV 74 80-96
MCH 24 27-31 pg
MCHC 32 32-36 g/dl
- Tampak perbercakan lunak di lapang apex dan bawah paru kanan serta
lapang atas bawah paru kiri
-Kranialisasi (-)
KESAN:
IV. DIAGNOSIS
- Obs hemoptoe ec TB paru duplex
V. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
VI. PENATALAKSANAAN
Terapi IGD
- IVFD RL xx tpm
- Inj. Omeprazole 2x1 vial
- Inj. Asam traneksamat 3x1 amp
- Sanmol 500 mg tab 3x1
- Sanadryl exp 3x1c
Terapi di ruangan
- INH 1x300mg
- Ethambutol 2x250mg
- Pyrazinamid 2x500mg
- Vit K 3x1tab
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Tuberculosis Paru
2.1 Definisi
Tuberculosis ialah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosa dengan gejala yang dapat
variatif.
2.2 Patogenesis
a. TB Primer
Bakteri yang masuk melalui jalan napas akan bersarang dijaringan
paru dan akan membentuk suatu sarang pneumoni disebut afek
primer. Afek primer ini mungkin timbul dimana saja dalam paru,
berbeda dengan afek reaktivasi. Dari afek primer akan tampak
peradangan pembuluh limfe menuju hilus (limfangitis local).
Peradangan tersebut diikuti pembesaran KGB dihilus (limfadenitis
regional). Afek primer bersama dengan limfangitis regional
dikenal sebagai komplek primer.
b. TB Post Primer
Dari TB primer ini akan muncul bertahun kemudia TB post primer
biasanya pada usia 15-40 tahun. Bentuk TB inilah yang menjadi
masalah dalam masyarakat, karena menjadi sumber penularan. TB
ini di mulai dengan afek dini yang umunya terletak disegmen
apical lbus superior maupun inferior. Afek ini awalnya berbentuk
suatu sarang pneumoni kecil, namun dapat mengalami beberapa
hal berikut:
- Resorpsi ulang tanpa meninggalkan cacat
- Terjadi sebukan fibrosis
- Perluasan afek pneumoni membentuk perkijuan
2.3 Patologi
Batuk yang terjadi merupakan kelainan patologik akibat
kuman yang bersifat aerobic sehingga mudah tumbuh di paru,
terutama di apex karena tekanan O2 tinggi. Kelainan terjadi
sebagai reaksi tubuh. Reaksi jaringan yaitu terbentuknya granulma.
Kuman terus berproliferasi dalam sel hingga selanjutnya muncul
nekrosis yang disebut perkijuan. Granuloma dapat mengalami
beberapa perkembangan jika jumlah mikroba berkurang maka akan
membentuk simpai. Lama kelamaan terjadi penimbunan kalsium
bahan perkijuan. Jika mikroba virulen atau resistensi jaringan
rendah, granuloma membesar dan terbentuk pula granuloma satelit.
Reaksi jaringan yang terjadi dapat berbeda antara orang yang
belum pernah terinfeksi dan yang sudah pernah terinfeksi.
a. Gejala Respiratorik
- Batuk > 2 minggu
- Batuk dapat di sertai berdarah
- Sesak nafas
- Nyeri dada
b. Gejala Sistemik
- Demam
- Gejala lainnya ; malaise, keringat malam,
anoreksia, berat badan menurun.
2. Laboratorium Darah
a.Laju endah darah
b. PCR (polymerase Chain Reaction)
c.Uji serologi (ELISA dan Mycodot)
3. Pemeriksaan Pleura dan Uji Rivalta
4. Pemeriksaan Histopatologi jaringan
5. Uji Tuberkulin
2.5 Pengobatan TB
2.6 Komplikasi TB
Pneumothorax
Destroyed Lung
Gagal napas
Gagal jantung
Efusi pleura
TB ekstraparu
DAFTAR PUSTAKA