Laporan Permanganometri BAB 4-5
Laporan Permanganometri BAB 4-5
4.2. Pembahasan
4.2.1 Perhitungan Standarisasi KMnO4 0,8N
V1 x N1 = V2 x N2
N1 x 13,63 = 1 x 10
N1 = 10/13,63
N1 = 0,733 N
% Ralat= x 100%
= x 100%
= 8,3%
% Ralat= x 100%
=
x 100
= 30,1%
0,96 x 278 x 10
= 1000
= 2,668 gram
BM
BE Fe = e
55,8
= 2 = 27,9
V x M KMnO 4
W Fe2+ = V FeSO 4.7 H 2 O
0,1394
= 2,668 x 100%
= 5,2%
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan tentang titrasi
permanganometri. Langkah awal dalam percobaan ini adalah melakukan standarisasi
larutan KMnO4, lalu menentukan kadar FeSO4.
Ion mangan(II) mengkatalis reaksi ini. Jadi, reaksi ini merupakan reaksi
otokatalik. Apabila ion mangan(II) telah terbentuk, reaksi menjadi semakin cepat.
Pada titrasi permanganometri ini, tidak perlu menambahkan indicator untuk
mengetahui titik akhir titrasi karena KMnO4 berfungsi sebagai autoindicator. Titik
akhir titrasi ditunjukkan dengan adanya perubahan warna menjadi merah rosa.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum yang dilakukan adalah:
1. Permanganometri adalah metode titrasi dengan menggunakan larutan
KmnO4 sebagai auto-indikator sehingga dalam percobaan
permanganometri ini tidak memerlukan indikator yang lain.
2. Titrasi permanganometri berlangsung dalam suasana asam dengan
penambahan asam sulfat encer, karena asam sulfat tidak bereaksi
terhadap permanganat dalam larutan encer.
3. Titrasi permanganometri harus dilakukan di tempat yang gelap.
4. Volume rata-rata KMnO4 dalam proses standarisasi adalah 13,63 ml,
dimana konsentrasi praktek yang diperoleh adalah 0,8462 N sementara
konsentrasi teori KMnO4sebesar 0,8 N sehingga % ralatnya adalah 0,3%.
5. Volume rata-rata KMnO4 dalam proses penentuan kadar Fe adalah
6,56 ml, dimana konsentrasi praktek Fe yang diperoleh adalah 0,512N
sementara diketahui konsentrasi teori Fe sebesar 0,75 N sehingga %
ralatnya adalah 30,1%.
5.2 Saran
Adapun saran yang perlu dipperhatikan pada percobaan Penentuan Kadar Fe
dengan Cara Permanganometri adalah:
1. Wadah tempat menyimpan larutan KMnO4 sebaiknya ditutup
seluruhnya dengan alumunium foil seluruhnya untuk menghindari
terjadinya kontaminasi KMnO4 dengan cahaya
2. Praktikan seharusnya menutup wadah larutan KMnO4 pada saat
pemanasan agar larutan cepat mendidih dan tidak menguap
3. Sebaiknya diadakan variasi larutan yang mengandung Fe agar lebih
variatif
4. Sebaiknya pada saat menimbang sampel yang berbentuk padatan lebih
teliti
5. Sebaiknya pada saat menitrasi praktikan menggunakan buret yang
memiliki keterangan volume yang lebih terang karena pada saat
larutan KMnO4 dimasukkan ke dalam buret, buret akan berwarna
gelap dan akan mengganggu pada saat melihat volume KMnO4 yang
telah terpakai pada saat titrasi