September 2015
Oleh: Sardiman AM
(Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, UNY)
e-mail: sardiman@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui posisi mata pelajaran sejarah dalam
Kurikulum 2013, dan (2) Mengetahui peran mata pelajaran sejarah dalam pembentukan
karakter bangsa. Metode yang digunakan peneliti dalam penulisan sejarah ini adalah metode
penelitian menurut Kuntowijoyo. Adapun tahapan penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo
mempunyai lima tahap yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan penulisan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kurikulum 2013 dikembangkan dalam rangka
menjawab berbagai tantangan baik internal maupun eksternal. Tantangan internal misalnya
adanya tuntutan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada delapan standar nasional
pendidikan, sementara dari segi eksternal misalnya pengaruh globalisasi dan perkembangan
IPTEKS. Di samping itu implementasi Kurikulum 2013 ini juga dalam rangka mendukung
pelaksanaan pendidikan karakter. Kurikulum 2013 telah menempatkan mata pelajaran Sejarah
Indonesia pada posisinya yang sesungguhnya. Diharapkan mata pelajaran Sejarah Indonesia
mampu mengembangkan berpikir kritis dan imajinatif serta menjadi wahana pembentukan
karakter bangsa, menjadi alat pemersatu dan penguatan rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Abstract
This study aims to: (1) Knowing the position of subjects of history in the curriculum
2013, and (2) Determine the contribution of the subjects of history in the formation of
national character. The method that the researcher used in the writing of this history is a
research method according to Kuntowijoyo . The stages of historical research according to
Kuntowijoyo has five stages, there are selection of topics, heuristic, verification,
interpretation, and writing. The results showed that the 2013 curriculum was developed in
order to answer the challenges of both internal and external. The Internal challenges such as
the presence demands of education provision which refers to the eight national education
standards, while in terms of the external example of globalization and the development of
science and technology. In addition, the implementation of Curriculum 2013 and also in
order to support the implementation of character education. Curriculum 2013 has placed the
subjects History of Indonesia on the actual position. History Indonesia expected to subjects
able to develop critical thinking and imaginative as well as being a vehicle for the formation
of national character, into a means of unifying and strengthening a sense of nationalism and
patriotism.
10
12
Sudiati, 2009. Pendidikan Nilai Moral Widja, I Gde. 2002. Menuju Wajah Baru
Ditinjau dari Perspektif Global, Pendidikan Sejarah, Yogyakarta:
Cakrawal Pendidikan, (Jurnal Ilmiah Lapera Pustaka Utama.
Pendidikan), Th. XXVIII, No. 2,
Yogyakarta: ISPI-LPM UNY, hlm. 209-Wineburg, Sam. 2006. Berpikir Historis-
221. Memetakan Masa Depan,
Mengajarkan Masa Lalu, (alih bahasa
Sumarno, 2011. Peran Pendidikan Masri Maris), Jakarta: Yayasan Obor
Nonformal dalam Pendidikan Karakter Indonesia.
Bangsa, Cakrawala Pendidikan,
(Jurnal Ilmiah Pendidikan), Th. XXX- Zed, Mestika. 2012. Karakter Berfikir
Edisi Khusus Dies Natalis UNY, Sejarah, Tulisan Lepas, Padang: UNP.
Yogyakarta, hlm 73-84.
13