Anda di halaman 1dari 6

NO 1

Ada dua tipe dasar respons jaringan terhadap pembesaran gingiva yang mengalami keradangan
yaitu
A) edematous dengan tanda gingiva halus, mengkilat, lunak dan merah, serta
B) fibrous dengan tanda gingiva lebih kenyal, hilangnya stippling dan buram, biasanya lebih
tebal, pinggiran tampak membulat.
Perawatan periodontal diawali dengan fase perawatan tahap awal yang meliputi dental health
education (DHE), supra dan subgingival scaling, dan polishing. Pada gingivitis hiperplasi dapat
dirawat dengan scaling, bila gingiva tampak lunak dan ada perubahan warna, terutama bila
terjadi edema dan infiltrasi seluler, dengan syarat ukuran pembesaran tidak mengganggu
pengambilan deposits pada permukaan gigi. Apabila gingivitis hiperplasi terdiri dari komponen
fibrotik yang tidak bisa mengecil setelah dilakukan perawatan scaling atau ukuran pembesaran
gingiva menutupi deposits pada permukaan gigi, dan mengganggu akses pengambilan deposits,
maka perawatannya adalah pengambilan secara bedah
(gingivektomi)

NO 3

Dressing periodontal. Dressing yang digunakan untuk menutupi luka mempunyai


berbagai macam fungsi sebagai berikut:
1. untuk melindungi luka dari iritasi.
2. Untuk menjaga agar daerah luka tetap dalam keadaan bersih.
3. Untuk mengontrol perdarahan.
4. untuk mengontrol produksi jaringan granulasi yang berlebihan.
Karena itu, dressing dapat mempercepat pemulihan dan memberikan
kenyamanan pascaoperasi.
(Manson J.D., B.M. Eley. 1993: 180)
Bahan periodontal dressing
Berdasarkan komposisinya periodontal dressing periodontal dibedakan atas:
(1)periodontal dressing yang mengandung eugenol, dan (2) periodontal dressing yang tidak
mengandung eugenol.
a. Periodontal dressing yang mengandung eugenol.
Zinc oxide Eugenol. Periodontal dressing jenis ini didasarkan pada reaksi oksida
seng dengan eugenol, dan pertama kali diperkenalkan oleh Ward pada tahun 1923
dengan merek dagang Wondr-Pak. Periodontal dressing ini kemudian dimodifikasi
dengan penambahan bahan-bahan seperti seng asetat sebagai akselerator untuk
memperbaiki waktu pengerasannya.
Periodontal dressing oksida seng-eugenol dikemas dalam bentuk bubuk dan
cairan yang harus diaduk sesaat sebelum digunakan. Untuk mempermudah kerja,
periodontal dressing ini bisa diaduk lebih dulu lalu dibalut dengan kertas berlilin dan
disimpan dalam lemari pembeku (freezer).
Kelemahan periodontal dressing jenis ini adalah tidak nyaman, terdapat rasa
pedas dan sensasi rasa terbakar, dapat mengiritasi jaringan karena eugenol yang
dikandungnya, konsistensinya saat mengeras akan seperti semen, kurang halus
sehingga dapat menyebabkan ulserasi, dan sulit mempersiapkannya sebelum dipakai.
b. Periodontal dressing yang tidak mengandung eugenol.
Periodontal dressing jenis ini didasarkan pada reaksi antara oksida logam dengan
asam lemak. Kedalamnyaditambahkan beberapa bahan lain untuk mendapatkan
plastisitas dan kepaduan.
Beberapa contoh periodontal dressing yang tidak mengandung eugenol adalah:
Periodontal dressing yang mengandung oksida seng dan asam lemak tidak jenuh
dari kelapa.- Contoh periodontal dressing jenis ini adalah Coe-Pak yang dikemas
dalam bentuk 2 tube pasta yang harus dicampur dengan jalan pengadukan sampai
diperoleh warna yang merata sesaat sebelum digunakan.
Periodontal dressing yang mengandung oksida seng dan glikol alkohol.-
Periodontal dressing jenis ini ada yang dikemas dalam bentuk bubuk dan cairan yang
harus diaduk lebih dulu sebelum dipakai, contohnya Peridres. Bentuk lain adalah
bahan yang dikemas dalam wadah botol yang siap untuk dipakai tanpa perlu diaduk
lebih dulu, contohnya Peripac.

Periodontal dressing yang mengandung sianoakrilat.- Periodontal dressing jenis


ini mengandung N-butil sianoakrilat dalam bentuk cairan, yang pemakaiannya
dengan jalan diteteskan atau disemprotkan. Cairan sianoakrilat akan mengeras dalam
waktu 5 - 10 menit bila terkena udara dan cairan ludah. Setelah mengeras
permukaannya licin dan rata.
Periodontal dressing yang mengandung metakrilik.- Periodontal dressing yang
dikemas dalam bentuk jel ini disebut juga sebagai tissue conditioner.
Syarat Periodontal Dressing
Halus, lentur, dan mudah dibentuk sehingga mudah diaplikasikan dan di sesuaikan
dengan bentuk luka.
Waktu setting/pengerasan bahan cukup untuk dimanipulasi. (Tidak terlalu
cepat/lambat)
Cukup rigid untuk mencegah fraktur dan dislokasi.
Permukaan yang dihasilkan setelah pengerasan cukup halus sehingga tidak
mengiritasi jaringan lunak seperti bibir dan pipi.
Bersifat antibakteri sehingga mencegah pertumbuhan bakteri.
Tidak mengganggu proses penyembuhan.
Dimensinya stabil sehingga dapat mencegah kebocoran dan masuknya saliva.
Tidak merangsang reaksi alergi dan memicu kambuhnya gejala penyakit sistemik.
Rasanya tidak mengganggu.
Ekonomis dan mudah didapat.
Teknik aplikasi Periodontal Dressing
Periodontal dressing yang mengandung oksida seng berbentuk bubuk dicampur dengan
cairannya (yang mengandung eugenol atau tidak) diatas blok kertas berlilin dan diaduk
dengan pengaduk kayu (bisa digunakan alat penekan lidah dari kayu). Bubuk ditambah
sedikit demi sedikit sampai didapat pasta yang cukup kental. Periodontal dressing yang
dikemas dalam bentuk dua tube pasta seperti Coe-Pak dipersiapkan dengan mencampur
pasta basis dan pasta akselerator sama panjang, yang diaduk sampai didapatkan warna yang
merata. Dalam 2 - 3 menit pasta yang telah diaduk sudah dapat dibentuk dan ditempatkan di
atas luka.
Untuk menempatkan periodontal dressing, periodontal dressing yang diaduk maupun
yang sudah siap pakai lebih dulu dibentuk menjadi batangan sepanjang luka bedah yang
hendak dibalut. Agar periodontal dressing tidak melekat ke tangan, jari tangan sebaiknya
diolesi vaselin. Dengan lebih dulu mengeringkan daerah luka bedah, batangan periodontal
dressing ditempatkan pada daerah luka bedah dan ditekan sepanjang gingiva dan
interproksimal. Pada permukaan vestibular penekanan dapat dilakukandengan menekan bibir
atau pipi pasien sehingga periodontal dressing tidak melekat ke jari. Penekanan pada daerah
interproksimal dilakukan dengan bantuan alat plastis. Penekanan pada permukaan oral
dilakukan dengan jari tangan.
Apabila daerah luka melibatkan gigi paling distal, maka periodontal dressing sebelah
vestibular dan oral harus bertemu di permukaan distal gigi paling distal. Periodontal dressing
harusmembungkus sebagian gigi dan gingiva. Harus diperhatikan agar: (1) periodontal
dressing pada daerah gigi tidak sampai menghalangi oklusi agar tidak mudah lepas karena
pecah, dan (2) tidak meluas terlalu jauh ke arah lipatan mukosa bukal agar tidak mengiritasi
bila telah keras.
Dressing biasanya dibuka setelah satu minggu. Setelah semua kotoran sudah dibersihkan,
luka diirigasi dengan air hangat. Bila luka masih belum terepitelisasi dengan baik dan masih
rentan, pasanglah dressing yang baru selama 1 minggu kemudian.

NO 5

a. Instruksi pasien:
Hindari makan dan minum selama 1 jam
Hindari makanan berat, kasar dan lengket
Gunakan sikat gigi dengan halus pada region yang tidak dilakukan
pembedahan
Jika terjadi perdarahan tekan dressing selama 15 menit, jangan
berkumur.
Gunakan analgesic seperti aspirin apabila timbul rasa sakit
Lepas dressing setelah 5-7 hari

Sumber :

Manson J.D. dan B.M. Eley. 1993. Buku Ajar Periodonti Edisi 2. Jakarta: Hipokrates

Manson J. D. 1975. Periodontics. London: Hendry Kimton Publisher


Ruhadi, I. dan Izzatul, A. 2005. Kekambuhan gingivitis hiperplasi setelah gingivektomi. Maj.
Ked. Gigi. (Dent. J.), Vol. 38. No. 3 JuliSeptember 2005: 108111

Anda mungkin juga menyukai