PENDAHULUAN
1
pasien harus menjalani perawatan dasar yang
sebagai berikut :
1. Lesi sederhana atau supraboni, dimana semua
2
lainnya yaitu bila motivasi pasien kurang adekuat,
(Manson, 1993).
3
pengendalian faktor etiologi sekunder (Manson,
1993).
BAB II
4
TINJAUAN PUSTAKA
5
tidak melibatkan bedah, terdiri dari DHE, scaling, root
(J.D.Manson, 1993).
BAB III
6
PEMBAHASAN
1. Gingivitis kronis
Suatu inflamasi gingiva yang menetap dan
7
Merupakan suatu perawatan periodontal untuk
gingivitis kronis?
8
2. Apakah indikasi dan kontraindikasi dari perawatan
periodontal?
4. Apa sajakah tahap-tahap dari perawatan periodontal
fase I?
5. Apakah fungsi dari kontrol periodik dan hal apa saja
STEP 3(Brainstorming)
1. Gingivitis
Gingivitis merupakan manifestasi dari penyakit
plak.
9
LVH (Left Venricle Hipertrophy)
dan subgingiva
Kontraindikasi
10
Kontraindikasi pada anak-anak dengan
Tuberculosis
Indikasi
sementum
Kontraindikasi
fase I
Indikasi
periodontitis
Pasien yang memiliki skor CPITN 2 dan 3
Kontraindikasi
terkontrol
3. Terdapat pengaruh antara hipertensi dengan
11
dengan tanda-tanda lemas, sakit kepala, muka terlihat
12
Instruksi kontrol plak dan kontrol diet yang dilakukan
saat dirumah.
Perawatan akar subgingiva (kuretase)
Reevaluasi jaringan
Terapi anti mikroba baik lokal maupun sistemik
Perawatan scaling supragingiva terlebih dahulu
permukaan gigi.
5. Pada evaluasi DHE dilakukan kurang lebih 6 bulan
STEP 4 (Mapping)
Rencana perawatan
13
Perawatan periodontal
fase I
STEP 6 (Mandiri)
14
perawatan periodontal berhasil baik, terapi
lain:
1. Fase preliminari/pendahuluan meliputi:
Perawatan kasus darurat (emerjensi)
a. Dental atau periapikal
b. Periodontal
c. Lain-lain
Pencabutan gigi dengan prognosis tidak ada
(Newman, 2006)
2. Fase I
Adalah fase terapi inisial, merupakan fase
periodontal.
15
Beberapa prosedur yang dilakukan pada fase ini
antara lain :
Bedah periodontal untuk mengeliminasi
gingivektomi.
Prosedur bedah flap periodontal.
Rekonturing tulang (bedah tulang).
Prosedur regenerasi periodontal (bone and
tissue graft).
Penempatan implant serta perawatan
endodontik.
3. Fase III (fase restoratif)
Pada fase ini tindakan yang dilakukan
antara lain :
Pembuatan restorasi tetap dan alat prostetik
Fase emergensi
16
Fase pemeliharaan
Perawataan
Perawatan periodontal fase
periodontal fase II III (Restoratif)
(Bedah)
Fase 1
2.1. Definisi Perawatan Periodontal
17
karena sasarannya adalah penyingkiran factor
18
Pada tahap ini pasien diajarkan mengenai
19
kuat ke arah koronal sebagian atau
(Pattinson,dkk,1992).
berlebihan/overhanging, kasar,
20
yang bersamaan dengan penyingkiran
kalkulus (Carranza,1996).
(Carranza,1996).
21
karies yang letaknya demikian merupakan
(Carranza,1996).
22
cacat dan ditumpatnya lesi karies, maka
terjadi (Carranza,1996).
23
penyerutan akar, yang merupakan tahap
(Carranza,1996).
24
seperti alur vertikal yang dangkal pada sisi
terdeteksi (Carranza,1996).
(Carranza,1996).
25
Atas dan Rahang Bawah kemungkinan dapat
Health Education)
3.1 Definisi
Pendidikan kesehatan adalah suatu
( Herijulianti, 2002 ).
26
Seperti halnya pendidikan kesehatan konsep
Lowe,2007).
3.2 Dasar pemikiran
27
3.2.1 Menurut Noor(1972), tujuan pendidikan
mulut.
3. Menjabarkan akibat yang akan timbul dari
mulut.
4. Menanamkan perilaku sehat sejak dini
melalui puskesmas.
28
3.3 Tahapan DHE :
1. Motivasi
a. Menerima
Pasien harus bersedia menerima dan memahami
periodontalnya.
b. Perubahan Kebiasaan
Dari pasien diharapkan diharapkan adanya
29
pembersihan mulut sesuai dengan metode yang
(Caranza,2002)
2. Edukasi
Dalam hal edukasi pasien harus diberitahukan
mengevaluasi sendiri
Pasien diinformasikan bahwa perawatan periodik
30
rekurrensi dari penyakit periodontal dan untuk
sebelumnya (Caranza,2002)
31
dilakukan secara menyeluruh sebab inflamasi akan
Manson,1993).
(Genco,Robert.J, dkk,1990).
32
serta mampu mencegah perjalanan
Tussing,1982).
2. Terjadi keradangan berupa gingivitis dan
periodontitis
Tussing,1982).
periodontal
Dengan mengeliminasi factor factor
dkk,1990).
33
4.4 Tahapan
4.4.1 Alat alat scaling
Kuret
Kuret secara keseluruhan ada 2 yakni kuret
34
(Ciri khas kuret: penampang melintang seperti
35
Beberapa jenis kuret. Kiri: Columbia 4R-4L (kuret
Hoe
Hoe digunakan untuk meratakan dan
36
Sickle adalah scaler kasar untuk menyingkirkan
37
Desain file scaler serupa dengan hoe scaler.
(Menson,1993)
Instrumen ultrasonik
getaran/detik.
38
poket. Alat ini menyebabkan permukaan akar
(Menson,1993)
(Caranza,1996).
b. Bristle Brushes
Benda ini ada yang berbentuk wheel
39
Alat ini efektif untuk menghilangkan
40
tepat sangat diperlukan, yaitu untuk
41
untuk mengawali pengambilan kalkulus
instrumentasi, yakni :
1. Exploratory Stroke
Adalah gerakan yang ringan disertai
maksimum (Carranza,2002).
2. Scalling Stroke
Adalah gerakan yang pendek, disertai
42
batas apikal kalkulus dan menariknya ke
(Carranza,2002).
3. Root Planging Stroke
Adalah gerakan menarik yang bersifat
43
memberikan tekanan lateral. Dengan
rootplaning
44
Pembagian Sextan gigi
Sextan 1 = Sextan 2 = gigi Sextan 3 =
gigi 14 18 13 23 gigi 24 - 28
Sextan 4 = Sextan 5 = gigi Sextan 6= gigi
gigi 34 38 33 43 44 48
45
Keterangan :
1. Gambar daerah C
46
3. Gambar daerah A
(Genco,Robert.J, dkk,1990)
(Genco,Robert.J, dkk,1990)
a. Edema mulai menghilang
b. Penyusutan pada gingival margin
c. Kedalaman poket berkurang, tetapi
sempurna
2. 2 3 minggu setelah scaling dan rootplaning
(Genco,Robert.J, dkk,1990)
47
a. Warna dan konsistensi gingival tampak
normal
b. Tidak terjadi perdarah dari dasar poket
Periodik
5.1 Definisi
Kontrol : pengawasan, pemeriksaan,
pengendalian.
Periodik: menurut periode tertentu atau sesuai
48
5.2 Dasar pemikiran
Perlunya menanamkan kebiasaan pemeliharaan
menurun (Houwink,dkk,1993).
lain :
Resesi gingiva
49
o Perawatan yang kurang adekuat
kunjungan periodik
periodik
respon host
kunjungan periodik.
5.3 Tahapan
Interval Kontrol Berbagai Kebutuhan Pasien
(Carranza,2002)
Klasifikasi Interval
Karakteristik
Merlin Kontrol
Tahun a. Pasien tahun pertama 3 bulan
50
penyembuhan.
b. Pasien tahun pertama
keterlibatan furkasi,
kooperatifnya
dipertanyakan.
Hasil perawatan yang
pasien yang
6 bulan 1
Kelas A menunjukkan kalkulus
tahun
yang minimal, tidak
51
menunjukkan beberapa
factor:
ke buruk.
2. Bentukan kalkulus.
3. Penyakit sistemik yang
ortodonsik.
7. Recurrent karies.
8. Beberapa gigi yang
% tulang alveolar.
9. Merokok
10. Positive test genetik
Kelas C Secara umum pasien 1 3 bulan
menunjukkan beberapa
factor negatif:
52
konsisten dan cenderung ke
buruk.
2. Bentukan kalkulus.
3. Penyakit sistemik yang
predisposisi penyakit
periodontal.
4. Ditemukannya poket.
5. Masalah oklusal.
6. Sedang menjalani terapi
ortodonsik.
7. Recurrent karies.
8. Beberapa gigi yang
tulang alveolar.
BAB 4
PENUTUP
Kesimpulan
1. Perawatan periodontal meliputi beberapa fase antara
lain:
Fase I atau fase terapi inisial
Fase II atau fase bedah
Fase III atau fase restoratif
Fase IV atau fase pemeliharaan
2. Perawatan inisial (initial treatment), atau yang
53
merupakan tahap pertama dari serangkaian
54
Kontra indikasi pada skeling adalah tidak
Hemophili
5. Kontrol periodik adalah pengawasan dan
perawatan
Kelas B kontrol 3 4 bulan. (tergantung benyaknya
pasien)
55
DAFTAR PUSTAKA
Elsevier .
EGC : Jakarta
Koh,H dan P.G Robinson.2004. Occlusal Adjusment for
Rehabilitation
56
Manson, J.D. 1993. Buku Ajar Periodonti. Jakarta :
Hipokrates.
Newman, MG dkk. 2006. Carranzas Clinical
Saunders Elsevier
Pattison AM and Pattison GL. 1992. Periodontal
Instrumentation, second edition. New Jersey
57