Anda di halaman 1dari 4

Cement Mill

Salah satu tahap proses penggilingan akhir di pabrik semen


adalah cement mill. Saat ini tipe mill yang masih banyak
digunakan untuk penggilingan semen adalah tube
mill/horizontal mill walaupun ke depannya diprediksi akan lebih
banyak yang beralih ke vertical roller mill karena beberapa
kelebihannya seperti kapasitas lebih besar dan specific power
consumption lebih rendah. Pada cement mill clinker digiling
bersama dengan gipsum (CaSO4.2H2O) serta bahan additive
lain seperti limestone, fly ash, trass, dan pozzolan tergantung
dari tipe semen yang akan diproduksi (OPC, PPC, atau PCC).
Tube mill sendiri adalah peralatan berbentuk silinder yang di
dalamnya terdapat steel ball sebagai media
grinding/penggilingan.

Tube mill terdiri atas 2 (dua) chamber/ruang, Chamber 1 untuk


pengeringan dan coarse grinding atau penggilingan kasar dan
Chamber 2 untuk penggilingan halus. Proses
penghalusan/penggilingan raw material menggunakan
grinding media yang berupa steel ball yang memiliki ukuran
diameter yang bervariasi, steel ball berbentuk bola yang
terbuat dari material yang tersususun atas unsure C (karbon ),
Cr ( Kromiun ) dan Mo (Molibdenum ), dengan komposisi yang
berbeda beda sesuai dengan ukuran diameter steel ballnya.
Selain itu didalam Tube mill juga terdapat Liner yang berfungsi
untuk melindungi permukaan bagian dalam mill dari grinding
media/ steel ball, liner juga berfungsi untuk mengangkat stell
ball untuk menghasilkan efek tumbukan/impact dan efek
penggerusan pada material, sehingga dihasilkan material yang
halus.
Ada beberapa jenis Liner, antara lain :

Lifting liner yaitu liner yang berada pada chumber 1, yang


mengangkat steel ball untuk menghasilkan efek tumbukan
pada material
Classifying liner yaitu liner yang berada pada chumber 2, yang
mengangkat steel ball untuk menghasilkan efek penggerusan
pada material
Mill head Liner yaitu liner yang berada pada bagian input tube
mill untuk melindungi dinding bagian dalam tube mill dari
tumbukan steel ball
Slot plate dan Blind plate liner yaitu liner yang berada pada
intermediate diafragma dan output tube mill, yang berfungsi
untuk memisahkan material yang kasar dan material halus
yang dibawa oleh aliran gas panas.
Mekanisme Grinding

Partikel yang berukuran besar pada dasarnya adalah


gabungan dari partikel partikel kecil yang terikat oleh adanya
energi molekuler. Jadi pada hakikatnya proses penggilingan
adalah menimbulkan suatu energi untuk melawan energi
molekuler tersebut, sehingga partikel partikel kecil dapat
dipisahkan.Energi ini dihasilkan oleh gerakan grinding media di
dalam tube mill akibat energi yang diberikan oleh motor
kepada tube mill. Tapi tidak semua energi yang diberikan oleh
motor digunakan untuk penggilingan. Yang dipakai untuk
penggilingan hanya berkisar 20 % sedangkan yang lainnya
hilang sebagai friksi antar partikel dan elemen elemen tube
mill ,suara, panas dan getaran/vibrasi serta kehilangan pada
efesiensi mekanis dari motor mill.Proses proses penggilingan
yang terjadi di dalam tube mill antara lain :

Crushing, dilakukan oleh energi tumbukan terhadap partikel


partikel yang besat.
Coarse Grinding, dilakukan oleh sebagian energi gesekan
terhadap partikel partikel yang agak kasar.
Fine grinding, dilakukan oleh energi gesekan terhadap partikel
partikel yang kecil menjadi partikel partikel yang lebih
halus.
Jumlah Material di Dalam MillAgar selalu di capai kapasitas
mill yang optimum, maka jumlah grinding media di dalam tube
mill harus di jaga dalam jumlah dan perbandingan ukuran yang
relative konstan, yaitu dengan penambahan grinding media
yang teratur, berdasarkan pada mill inspection sewaktu tube
mill stop atau angka wearing dari grinding media tersebut.
Jumlah raw material yang masuk kedalam mill haruslah sesuai
dengan kapasitas sehingga tube mill tidak mengalami
overload, diman overload ini dapat menyebabkan efisisensi
penggilingan berkurang dan berakibat pada produk yang tidak
sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

Filing Degree dan Kecepatan KritisFilling degree adalah


derajat isian material di dalam tube mill, yang
menggambarkan atau menunjukkan seberapa banyak material
di dalam tube mill. Filling degree berkisar antara 28 % -30 %.
Sedangkan kecepatan kritis adalah Kecepatan putar grinding
media dan meterial yang gaya sentrifugalnya lebih kecil dari
gaya gravitasi, sehingga menghasilkan efek tumbukan oleh
grinding media ke material.

Pada tube mill hanya 15% energi digunakan untuk konversi


ukuran material, sedangkan 85% lainnya akan hilang (energy
loss) berupa energi panas dan suara. Pada kondisi tertentu
klinker akan menjadi sangat keras dan sulit untuk digiling,
sehingga memerlukan waktu tinggal yang lebih lama di ball
mill untuk mencapai ukuran yang dii

nginkan, maka akan berpengaruh terhadap jumlah energi yang


dipakai (dalam hal ini energi listrik) untuk memutar tube
mill. Sebagai pemecahan masalah tersebut digunakanlah
pregrinder sebelum material masuk ke tube mill tujuannya
sebagai penggilingan awal material (pre-crushing),
mengurangi waktu tinggal material di tube mill, dan
menghemat energi untuk penggilingan material. Terjadinya
tumbukan bola dengan material pada intensitas tinggi
menyebabkan suhu di dalam mill meningkat. Temperatur di
dalam mill diatur dengan mill venting dan water spray.
Temperatur maksimal yangdiperbolehkan di dalam mill adalah
120OC karena temperatur yang terlalu tinggi akan
menyebabkan gipsum terhidrasi. Material kasar yang keluar
dari finish mill dibawa menuju bucket elevator kemudian
masuk multi cyclone yang memisahkan material halus dan
sesuai spesifikasi menuju bag filter sebelum menuju silo-silo
penyimpanan semen sedangkan material yang masih kasar
dikembalikan ke finish mill. Material halus kaluar cement mill
akan menuju bag filter dengan terlebih dahulu melewati grit
separator sehingga material semen yang terbawa dapat
dipisahkan dan dialirkan ke dalam silo semen dengan air slide.

Secara umum kontrol proses dan kualitas di cement mil adalah


sebagai berikut :

Temperature mill 120oC


Filling degree 28-30%
Waktu tinggal material 10-25 menit
Constant circulating load 1,5-2
Residu 45m 13%
Blaine OPC 2800 cm2/gPPC
3200 cm2/g
SO3 2,5-3%

Anda mungkin juga menyukai