(Rasidi)
57
Media Akuakultur Volume 8 Nomor 1 Tahun 2013
Tulisan ini bertujuan untuk mengenal beberapa jenis cacing genus adalah prostomium, peristomium, farink, parapodia,
laut yang dimanfaatkan di pembenihan udang. Dalam tulisan dan setae. Morfologi umum cacing laut terdiri atas kepala,
ini juga akan disajikan potensi budidaya dan perkembangan badan, dan ekor (Fauchald, 1977) disajikan pada Gambar 1.
budidaya cacing laut di luar negeri yang sudah dikerjakan Cacing laut yang dimanfaatkan di beberapa daerah
dan berkembang pada skala industri. sentra pembenihan udang ternyata mempunyai jenis yang
berbeda-beda. Secara umum masyarakat mengenal cacing
Jenis-jenis Cacing Laut
laut dengan nama lokal masing-masing daerah. Sebagian
Cacing laut termasuk dalam filum Annelida kelas
masyarakat mengenal cacing laut semua jenis dengan nama
Polychaeta (Fauchald, 1977). Polychaeta berasal dari bahasa
cacing Nereis. Walaupun jika ditelusuri lebih lanjut cacing
latin yang terdiri atas Poly dan chetae, poly artinya banyak
laut dari beberapa daerah tersebut ternyata mempunyai
sedangkan chetae merupakan bagian yang menyerupai
nama ilmiah yang berbeda. Jenis-jenis yang dimanfaatkan
rambut yang terletak di pinggir kanan dan kiri badan
sebagai pakan alami induk udang antara lain dari famili
cacing. Ciri khas dari Polychaeta adalah banyaknya chetae
Eunicidae dan Nereidae. Famili Eunicidae terdiri atas Marphysa
yang terlihat seperti kaki-kaki di seluruh badannya.
sp.-1, Marphysa sp.-2, dan Marphysa sanguinea Famili
Anggota filum Annelida yang telah teridentifikasi sekitar
Nereidae terdiri atas Nereis sp., Namalycastis sp., Perinereis
9.000 spesies dan sebagian besar terdiri atas Polychaeta
nuntia (Rasidi, 2012). Jenis-jenis cacing laut yang ditemukan
sebanyak 8.000 spesies. Karena banyaknya spesies
di beberapa pusat pembenihan udang di Kabupaten Serang,
Polychaeta sehingga untuk membedakannya diperlukan
Cilacap, Situbondo, dan Barru disajikan pada Gambar 27.
keahlian antara spesies yang satu dengan yang lainnya.
Cacing Nereis sp. lebih banyak dikenal masyarakat
Bagian-bagian badan utama cacing laut pembeda famili dan
lokal dan dijadikan nama umum untuk semua jenis cacing
laut yang dimanfaatkan di pembenihan udang, walaupun
setelah diidentifikasi nama ilmiah cacing laut tersebut
a = Kepala belum tentu Nereis sp. Hal ini wajar karena sangat sulit
membedakan jenisnya secara visual, untuk membedakannya
harus dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop dan
keahlian identifikasi.
58
Mengenal jenis-jenis cacing laut dan peluang budidayanya .... (Rasidi)
a b
a b
Gambar 4. Marphysa
sanguinea
(skala 1 cm)
(a); morfologi
kepala Marphysa
sanguinea (20x) (b)
a b
a b
59
Media Akuakultur Volume 8 Nomor 1 Tahun 2013
a b
a b
Gambar 8. Lokasi
penangkapan
cacing laut (a) dan
pemanfaatan cacing
sebagai umpan
memancing (b)
a b
masing-masing wilayah. Keadaan ini sebenarnya menjadi hasil survai di Serang, Banten pedagang cacing laut dapat
peluang pemasaran produk cacing laut hasil budidaya menjual cacing laut berkisar 10-20 botol pada hari-hari biasa
ke depan. Jika di luar negeri saja cacing laut dapat jika pada akhir pekan akan lebih banyak lagi. Harga cacing
dikembangkan kemungkinan besar di Indonesia juga dapat laut untuk umpan memancing sebesar Rp 5.000,-/botol.
dibudidayakan. Jika dalam satu hari dapat menjual cacing laut sebanyak
Pembenihan udang akan siap menerima produksi 10 botol dapat terkumpul Rp 50.000,-/hari. Hal ini dapat
hasil budidaya cacing laut ini jika dapat dikembangkan di dijadikan peluang pekerjaan cukup bagus.
Indonesia. Jika dilihat dari permintaan pasar, pembenihan Harga cacing laut di beberapa daerah sentra pembenihan
udang yang tersebar di wilayah di Jawa maupun luar Jawa udang di Serang, Cilacap, Situbondo, dan Baru berkisar
selama ini banyak yang memanfaatkannya sebagai salah Rp 22.000,- Rp 50.000,- dengan rata-rata Rp 32.315,-/
satu pakan alami untuk induk udang. kg (Rasidi, 2012). Harga cacing laut dari penangkapan di
Selain untuk pakan induk udang, cacing laut juga dapat alam masih jauh lebih murah, jika dibandingkan dengan
dimanfaatkan sebagai umpan memancing. Berdasarkan harga cacing laut hasil budidaya harganya mencapai US$
60
Mengenal jenis-jenis cacing laut dan peluang budidayanya .... (Rasidi)
61
Media Akuakultur Volume 8 Nomor 1 Tahun 2013
di luar negeri. Budidaya cacing laut dapat dijadikan salah Nguyen, B.T., Koshio, S., Sayikama, K., Ishikawa, M.,
satu alternatif peluang penelitian dan usaha yang masih Yokoyama, S., & Kader, M.A. 2011. Effects of
terbuka lebar untuk penyediaan pakan alami di pembenihan polychaete extracts on reproductive performance of
udang. kuruma shrimp, Marsupenaeus japonicus Bate.-Part II.
Ovarian maturation and tissue lipid compositions,
DAFTAR ACUAN Aquaculture, doi: 10.1016/j.aquaculture.2011.11.038.
Anonim. 2007. Polychaetes: SPF super worms. Feed Rasidi. 2012. Pertumbuhan, sintasan, dan kandungan
Technology Update, 2(1): 41. nutrisi cacing Polychaeta Nereis sp. yang diberi jenis
Anonim. 2012. Statisik impor pakan perikanan budidaya pakan berbeda dan kajian pemanfaatan Polychaeta oleh
tahun 2012. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya masyarakat sebagai pakan induk di pembenihan udang.
(tidak dipulikasi). Tesis. Fakultas MIPA Program Pascasarjana Biologi.
Coman, G.J., Arnold, S.J., Callaghan, T.R., & Preston, N.P. Universitas Indonesia. Depok.
2007. Effect of two maturation diet combinations on Tomassetti, P. & Porrello, S. 2005. Polychaetes as indicators
reproductive performance of domesticated Penaeus of marine fish farm organic enrichment. Aquaculture
monodon. Aquaculture, 263: 75-83. International, 13: 109-128.
Fauchald, K. 1977. The Polychaeta worms definition and Vijayan, K.K., Stalin Raj, V., Balasubramanian, C.P., Avalandi,
keys to the orders, famili and genera. Natural History S.V., Thillai Sekhar, V., & Santiago, T.C. 2005. Jurnal
Museum. Los Angeles, 198 pp. Diseases of aquatic organisms, 63: 107-111.
Kian, A.Y.S., Mustafa, S., & Rahman, R.A. 2004. Broodstock Wouters, R., Lavens, P., Nieto, J., & Sorgeloos, P. 2001.
condition and egg quality in tiger prawn, Penaeus Penaeid shrimp broodstock nutrition: an updated
monodon, resulting from feeding bioencapsulated review on research and development. Aquaculture,
live prey. Aquaculture International, 12: 423-433. 202: 1-21.
Meunpol, O., Iam-Pai, S., Suthikrai, W., & Piyatiratitivorakul, Yuwono, E., Haryadi, B., Susilo, U., Sahri, A., & Sugiharto.
S. 2007. Identification of progesterone and 17 2002. Fertilisasi serta pemeliharaan larva dan juvenil
hydroxyprogesterone in polychaetes (Perinereis sp.) sebagai upaya pengembangan teknik budidaya cacing
and the effects of hormone extracts on penaeid oocyte lur. Biosfera, 19(3): 20-26.
development in vitro. Aquaculture, 270: 485-492. Yuwono, E. 2003. Studi aspek fisiologi untuk aplikasi
Morales-Caselles, C., Ramos, J., Riba, I., & DelValls, T.. 2008. dalam budidaya cacing lur (Nereis sp.). Sains Akuatik,
Using the polychaete Arenicola marina to determine hlm. 66-74.
toxicity and bioaccumulation of PAHS bound to Yuwono, E. 2005. Kebutuhan nutrisi Crustacea dan potensi
sediments. Environmnetal Monitoring Assessment, 142: cacing lur (Nereis, Polychaeta) untuk pakan udang.
219-226. Jurnal Pembangunan Pedesaan, V(1): 42-49.
62