Anda di halaman 1dari 2

23-02-2017 1/2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id

KURANG GERAK TINGKATKAN RESIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR


DIPUBLIKASIKAN PADA : MINGGU, 15 JUNI 2014 13:35:00, DIBACA : 49.995 KALI

Jakarta, 15 Juni 2014

Kurang gerak dapat meningkatkan risiko timbulnya Penyakit Tidak Menular, seperti: kegemukan atau obesitas, penyakit kencing
manis atau diabetes mellitus, dan penyakit jantung. Latihan fisik yang dilakukan secara baik, benar, terukur, dan teratur akan
melatih otot dan sendi serta memperlancar peredaran darah dan oksigen dalam tubuh sehingga metabolisme tubuh menjadi
optimal, tubuh terasa segar, kekebalan tubuh meningkat dan tidak mudah terserang penyakit.

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH pada hari Minggu pagi ketika acara peresmian Program
Taman Aktif di bilangan Tebet, Jakarta Selatan,(15/6). Peresmian taman tersebut dilakukan oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI
Jakarta, Basuki Cahaya Purnama.

Berdasarkan data yang dilansir dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, persentase penduduk Indonesia yang melakukan aktivitas fisik secara memadai ialah
26,1%. Di DKI Jakarta, lebih dari 44% penduduknya hidup dengan aktivitas fisik yang tidak memadai. Prevalensi atau kejadian penyakit tekanan darah tinggi atau
hipertensi di Jakarta adalah 25.8%.

Dari 100 orang yang tinggal di Jakarta, seperempatnya menderita penyakit tekanan darah tinggi. Sedangkan kejadian penyakit sendi adalah 24.7%, stroke 12.1%,
penyakit jantung 7.2%, asma 4.5%, diabetes melitus 2.1%, dan kanker 1.4%.

Dalam acara tersebut Plt. Gubernur DKI Jakarta menyatakan akan membuat program untuk memperbanyak taman. Salah satunya dengan membeli perumahan
kumuh yang ada di Ibu Kota untuk dijadikan active park (taman aktif).

"Kami membuat program agar rumah kumuh yang ada di gang-gang kecil dijadikan active park seperti Taman Tebet. Makanya kami mau beli rumah kumuh itu,"
jelasnya.

Menkes menambahkan, program yang bertujuan mendorong penyediaan sarana olahraga di taman-taman kota Jakarta ini sangat relevan dengan upaya
Pemerintah untuk membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS di seluruh lapisan masyarakat.

Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari - melalui latihan fisik dan olahraga yang baik, benar,
terukur dan teratur - sebagai bagian dari budaya hidup bersih dan sehat, guna mewujudkan Bangsa Indonesia yang sehat dan bugar, kata Menkes.

Diakhir sambutannya Menkes mengapresiasi National Task Force Program Indonesia Sehat dan Bugar dan Coca Cola yang telah menyiapkan dan

1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/2 23-02-2017

menyelenggarakan peluncuran Program Taman Aktif atau Active Park tersebut.

Seusai acara peresmian, Menkes dan Plt. Gubernur DKI Jakarta sempatkan untuk mencoba alat olahraga yang telah terpasang di Taman tersebut.

Active park merupakan taman yang menyediakan fasilitas olahraga, seperti outdoor gym, lapangan bulu tangkis, dan lainnya. Tahun ini program active park yang
disponsori oleh PT Coca Cola Indonesia bakal dibuat di beberapa taman. Di antaranya, Taman Tebet, Taman Langsat, Taman Bumi, Taman Amir Hamzah,
Taman Gandaria Tengah, Taman Gebang Sari dan Taman Catellya.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes
melalui nomor hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan alamat email
kontak[at]depkes[dot]go[dot]id

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 23-02-2017 11:02

Anda mungkin juga menyukai