Anda di halaman 1dari 6

A.

Judul : Sintesis dan Rekristalisasi Krom Alum


B. Tujuan Percobaan :
a. Melakukan sintesis garam rangkap krom alum serta memahami reaksi kimia yang
terjadi dalam sintesis tersebut.
b. Melakukan teknik rekristalisasi serta memahami prinsip teknik kristalisasi difusi
larutan dan uap.
C. Tinjauan Pustaka :

Sintesis material anorganik sangat banyak digunakan untuk menghasilkan bahan


material dalam bidang teknologi modern. Sintesis material anorganik menggunakan
prekursor atau bahan dasar. Prekursor yang digunakan dapat dalam fasa padat, cair atau
gas. Prekursor dalam bentuk gas yang melibatkan deposisi kimia dan fisika. Prekursor
merupakan bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan bahan atau material anorganik
sehingga menghasilkan material baru yang memiliki sifat berbeda dari bahan penyusunnya.
Prekursor yang digunakan adalah senyawa logam yang digunakan sebagai prekursor dan
tersedia secara komersial. Persyaratan umum dari prekursor yang digunakan adalah harus
dapat dan mudah larut dalam medium reaksi dan harus cukup reaktif dalam pembentukan
gel. Perbedaan senyawa logam yang digunakan sebagai prekursor akan memberikan
perbedaan yang jelas pada ukuran pori, densitas dan luas permukaan gel yang dihasilkan[1].
Selain sintesis, kita juga melakukan kristalisasi. Kristalisasi merupakan metode
pemisahan dengan cara pembentukan kristal sehingga campuran kristal dapat dipisahkan.
Suatu zat gas atau cair dapat mendingin atau memadat serta membentuk kristal karena
menalami proses kristalisasi. Kristal-kristal juga akan terbentuk dari suatu larutan yang akan
dijenuhkan dengan pelarut tertentu. Semakin mengkristal maka semakin baik, karena
semakin kecil kemungkinan tercemar oleh kotoran.
Proses-proses dalam kristalisasi
1. Kristalisasi dengan penguapan
Kelarutan sutu bahan yang berkurang sedikit demi sedikit dengan menurunnya suhu.
Kondisi lewat jenuhnya dapat dipakai dengan penguapan sebagian pelarut (yang artinya
pemekatan larutan).
2. Kristalisasi dengan pendinginan
Bahan-bahan yang kelarutannya berkurang drastis dengan menurunnya temperatur,
kondisi lewat jenuh dicapai dengan pendinginan larutan panas yang jenuh. Serta
mengkristalisasi dari lelehan, dapat juga dilakukan.
3. Kristalisasi dengan salting out
Pemisahan bahan organik dari larutan akuatik dapat dilakukan dengan penambahan
suatu garam yang harganya murah. Garam ini larut lebih baik dari pada bahan yang
diinginkan. Sehingga terjadi penambahan bahan padat terkristalisasi, hal ini merupakan
proses fisika.
4. Kristalisasi secara adiabatik
Metode ini sering disebut metode vakum, yang merupakan gabungan antara
kristalisasi dengan pendinginan dan penguapan. Pendinginan bertujuan untuk memperkecil
daya larut, sedangkan maksud dari penguapan adalah untuk membuat tekanan total dengan
permukaan lebih kecil dari tekanan uap pada suhu tersebut. Sehingga perubahan ini secara
adiabatik karena pendinginan yang terjadi pada sistem penguapan itu sendiri[2].
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kristal tergantung pada :
1. Pembentukan inti kristal
Inti kristal adalah partikel-partikel yang amat kecil, yang dapat terbentuk secara spontan
sebagai dari akibat keadaan larutan yang lewat jenuh. Pembentukan inti kristal merupakan
langkah pertama kristalisasi atau dengan menambahkan benih kristal kedalam larutan lewat
jenuh.
2. Pembentukan kristal
Merupakan penggabungan 2 proses yaitu :
Transportasi dari molekul-molekul atau ion-ion (dari bahan yang akan di kristalisasi)
dalam larutan kepermukaan kristal dengan difusi. Jika derajat lewat jenuh dalam larutan
semakin besar maka proses ini semakin cepat.
Semakin luas permukaan total kristal maka semakin banyak bahan yang akan
ditempatkan pada kisi kristal persatuan waktu[3].
Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari dari molekul air dan dua
jenis garam, salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum kalium, juga sering dikenal dengan
alum, mempunyai rumus formula yaitu K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O. Alum kalium merupakan jenis
alum yang paling penting. Alum kalium merupakan senyawa yang tidak berwarna dan
mempunyai bentuk kristal oktahedral atau kubus ketika kalium sulfat dan aluminium sulfat
keduanya dilarutkan dan didinginkan. Larutan alum kalium tersebut bersifat asam. Alum
kalium sangat larut dalam air panas. Ketika kristalin alum kalium dipanaskan terjadi
pemisahan secara kimia, dan sebagian garam yang terdehidrasi terlarut dalam air. Alum
kalium memiliki titik leleh 900C[4].

Kelarutan endapan Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fasa
yang keluar dari larutan. Endapan dapat dipisahkan dari larutan dengan penyaringan atau
contripage. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan. Suatu kelarutan endapan menurut definisi adalah sama dengan konsentrsi
molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu,
tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain didalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa kelarutan endapan bertambah seiring


kenaikan suhu, meskipun dalam beberapa hal istimewa terjadi yang sebaliknya. Lalu
kenaikan kelarutan dengan suhu berbeda-beda, dalam beberapa hal sangat kecil, dalam
beberapa hal-hal lainnya sangat besar. Perubahan kelarutan dengan berubahnya suhu dapat
menjadi dasar untuk pemisahan[5].
D. Metode Percobaan
Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode rekristalisasi.
Rekristalisasi adalah teknik pemunian suatu zat padat dari pengotornya dengan cara
mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.
Metode ini berdasarkan pada perbedaan daya larut antara zat yang dimurnikan dengan
pengotornya dalam suatu pelarut tertentu, karena konsentrasi total pengotor biasanya
lebih kecil dari konsentrasi yang dimurnikan dalam kondisi dingin konsentrasi yang
rendah tetap dalam larutan sementara zat yang berkonsentrasi tinggi akan mengendap.

1. Alat dan Bahan


Alat

N Nama Alat Gambar Alat Fungsi Kategori


o alat
Digunakan untuk tempat
larutan dan dapat juga
untuk memanaskan
1. Gelas kimia larutan kimia. 1

Digunakan untuk
mengukur volume zat
kimia dalam bentuk cair.
2. Gelas ukur Alat ini mempunyai skala, 1
tersedia bermacam-
macam ukuran

Untuk mengambil dan


3. Pipet tetes meneteskan larutan
dalam skala kecil. 1

Sebagai alat untuk


menempatkan larutan 1
4. Kaca arloji pada saat ditimbang.
Digunakan untuk
5. Thermometer mengukur suhu larutan 1

Digunakan sebagai alat 2


untuk memanaskan
6. Pemanas listrik larutan

Digunakan untuk 1
7.. Spatula mengambil zat dalam
bentuk serbuk

Menyaring larutan 1
8. Corong dengan dengan bantuan
penyaring pompa vakum

Untuk mereaksikan dua 1


9. Tabung reaksi atau lebih zat
Digunakan sebagai 1
10 Prop karet penutup botol reagen

Bahan

N Nama Bahan Sifat Fisik Sifat Kimia Kategori


o
1. Kalium dikromat - Wujud : Padat - Nilai pH- pada 100 g/l Khusus
(K2Cr2O7) - Warna : Oranye H2O : 3.57
- Bau : Tidak berbau - Densitas 20% : 2.69 g/cm.
- Titik lebur : 3980C bagian terbesar : 1250
- Titik didih : >5000C kg/m3
- Kelarutan Dalam
Air(200C) : 130 g/l
- Berat Molekul : 294,2g/mol
-
2. Asam sulfat - Titik leleh : - Merupakan asam kuat Khusus
(H2SO4) 100C - Memiliki afinitas yang
- Titik didih : sangat besar terhadap
290 0C air
- Tekanan uap
(mmHg) :
146 oC
3. Asam klorida - Kalor jenis: 0,115 - HCl akan berasap tebal di Khusus
(HCl) kal/gr0C udara lembab
- Tidak berwarna. - Gasnya berwarna kuning
- Berbau tajam
kehijauan dan berbau
- Titik leleh: -1010C
merangsang.
- Dapat larut dalam alkali
hidroksida, kloroform,
dan eter.
- Merupakan oksidator kuat.
4. Natrium - Densitas dan fase : - NaOH sangat mudah Khusus
hidroksida 2.100 g cm-3,cairan menyerap gas CO2
(NaOH) - Titik lebur :3180C - Senywa sangat mudah
- Titik didih :13900C
larut dalam air
- Penampilan: cairan
- Merupakan larutan basa
hidrokopis tidak
kuat organik
berwarna - Tidak berbau
5. Barium klorida - Fase : solid - Sifat oksida : Basa Khusus
( BaCl2) - Densitas (g/cm3) : 3,59 - Ikatan : ion
- Energy ionisasi kJ/mol : - Warna nyala : Hijau
453
- Titik lebur : 10000C
- Titik didih : 21700C
6. Etanol - Berbau tajam - Massa jenis : 0,789-0,806 Khusus
- Cairan tak berwarna - Densitas : 1,59-1,62
- Titik didih : >76 oC - Tingkat penguapan : 1,7
- Titik beku : -113,84 0C -
7. Metanol - Titik didih : 64,7 0C - Larut dalam lemak dan Khusus
- Tegangan permukaan :
minyak
22,662

DAFTAR PUSTAKA
1. Handoyo. (1995). Kimia Anorganik. Jakarta : Erlangga.
2. Keenan, C.W . (1999) . Kimia Untuk Universitas Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
3. Rositawati, Agustina Leokrist. (2013) . Rekristalisasi Garam Rakyat dari Daerah
Demak untuk Mencapai SNI Garam Industri. Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri. Vol.
2, No.4.Universitas Diponegoro. Semarang
4. Suib, S. L. (1985). Pertumbuhan Gel Kristal. Jurnal Pendidikan Kimia. vol. 62
(1): 81-82.
5. Youssef, K.M. and El-Sherbeny, M.A., 2005, Synthesis and Antitumor Activity of
Some Curcumin Analogs, Arch. Pharm. Chem. Life Sci., 338, 181-189.

Anda mungkin juga menyukai