Anda di halaman 1dari 49

1.

Kulit
Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup
manusia. Kulit manusia mempunyai ketebalan yang bervariasi, mulai dari 0,5 mm sampai 5 mm,
dengan luas permukaan sekitar 2 m2 dan berat sekitar 4 kg.
Fungsi kulit:
a. Fungsi Proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan,
gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, misalnya zat-zat kimia terutama yang bersifat iritan
contohnya karbol, lisol, asam, dan alkali kuat lainnya; gangguan yang bersifat panas,
misalnya radiasi, sengatan sinar ultraviolet; gangguan infeksi luar terutama kuman/bakteri
maupun jamur. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan
kulit dan serabut-serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap
gangguan fisis. Melanosit berperan melindungi kulit terhadap pajanan sinar matahari dengan
mengadakan tanning. Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi karena sifat stratum korneum
yang impermeable terhadap pelbagai zat kimia dan air, disamping itu terdapat lapisan
keasaman kulit yang melindungi dari zat kimia, lapisan tersebut terbentuk dari hasil eksresi
keringat dan sebum, yang menyebabkan pH kulit 56,5. Proses keratinisasi berperan sebagai
sawar mekanis karena sel-sel mati melepaskan diri secara teratur.
b. Fungsi Absoprsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan yang
mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun yang larut lemak. Permeabilitas kulit
terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi
respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban, dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antar sel,
menembus kelenjar, tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada melalui
muara kelenjar.
c. Fungsi Eksresi
Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam
tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Kelenjar lemak pada fetus atas pengaruh
hormon androgen dari ibunya memproduksi sebum untuk melindungi kulitnya terhadap
amonia, pada waktu lahir dijumpai vernix caseosa. Sebum yang diproduksi melindungi kulit
karena lapisan ini selain meminyaki kulit juga menahan evaporasi air yang berlebihan
sehingga kulit tidak menjadi kering. Produk kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan
keasaman kulit pada pH 5-6.5.
d. Fungsi thermoregulasi
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan vasokonstriksi. Kulit
kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.
Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada bayi biasanya dinding
pembuluh darah belum terbentuk sempurna, sehingga terjadi ekstravasasi cairan, karena kulit
bayi tampak oedematus karena lebih banyak mengandung air dan natrium.
e. Fungsi pembentukan pigmen
Sel pembentuk pigmen (melanosit), terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf.
Perbandingan jumlah sel basal : melanosit adalah 10 : 1. Jumlah melanosit dan jumlah serta
besarnya butiran pigmern (melanosomes) menentukan warna kulit ras maupun individu. Pada
pulasan H.E, sel ini jernih bentuk bulat dan merupakan sel dendrit, disebut pula clear cell.
Melanosom dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan enzim tirosinase, ion Cu, dan O2.
Pajanan terhadap sinar matahari mempengaruhi produksi melanosom. Pigmen disebar ke
epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan ke lapisan kulit bawahnya dibawa oleh
sel melanofor. Warna kulit tidak sepenuhnya di pengaruhi oleh pigmen kulit, melainkan juga
oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksigen kulit, dan karoten.
f. Fungsi keratinisasi
Lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama yaitu keratinosit, sel langerhans,
melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal kemudian pembelahan, sel basal yang lain akan
berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi
makin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilang dan
keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur
hidup, dan sampai sekarang belum sepenuhnya dimengerti. Maltosy berpendapat mungkin
keratinosit melalui proses sintesis dan degradasi menjadi lapisan tanduk. Proses ini
berlangsung normal selama kira-kira 14-21 hari, dan memberi perlindungan kulit terhadap
terhadap infeksi secara mekanik fisiologi.
g. Fungsi pembentukan vitamin D
Dimungkinkan dengan mengubah 7 dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari.
Tetapi kebutuhan tubuh akan vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.
2. Lapisan Kulit
Kulit terdiri dari 3 lapis, yaitu
1. Epidermis
2. Dermis
3. Hipodermis
2.1 Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum
spinosum, dan stratum basal.
-Stratum korneum adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapisan sel-sel
gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat
tanduk).
-Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisan sel-sel
gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin.
Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.
-Stratum granulosum merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar
dan terdapat inti di antaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas keratohialin.
-Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya
berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak
mengandung glikogen, dan inti terletak ditengah-tengah.
-Stratum germinativum terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun vertikal pada
perbatasan dermo-epidermal berbasis seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan lapisan
epidermis yang paling bawah. Sel-sel basal ini rnengalami mitosis dan berfungsi reproduktif.
Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan
protoplasma basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan lain oleh jembatan
antar sel, dan sel pembentuk melanin atau clear cell yang merupakan sel-sel berwarna muda,
dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen (melanosomes).
2.1.2 Lapisan Dermis
Lapisan yang terletak dibawah lapisan epidermis adalah lapisan dermis yang jauh lebih tebal
daripada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastis dan fibrosa padat dengan elemen-
elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yakni pars papilare
yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah, dan
pars retikulare yaitu bagian bawahnya yang menonjol kearah subkutan, bagian ini terdiri atas
serabut-serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin dan retikulin. Dasar lapisan ini
terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat, di bagian ini terdapat pula
fibroblast, membentuk ikatan yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda
bersifat lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin stabil. Retikulin
mirip kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf dan mudah
mengembang serta lebih elastis.
2.3 Lapisan Subkutis
Lapisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak di dalamnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir
sitoplasma lemak yang bertambah. Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu
dengan yang lain oleh trabekula. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adipose, berfungsi
sebagai cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan
getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama bergantung pada lokasinya. Di abdomen
dapat mencapai ketebalan 3 cm, di daerah kelopak mata dan penis sangat sedikit. Lapisan lemak
ini juga merupakan bantalan.
3. Kanker Kulit
Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak
terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Akademi Dermatologi Amerika mengembangkan formula ABCD Formula sebagai petunjuk
dalam menentukan lesi mana yang bersifat abnormal , ABCD Formula adalah sebagai berikut:
1. A : Asymetry (A Simetris). Setengah bagian dari kulit tidak besesuaian dengan kulit
lainnya
2. B : Border irregularity (batasan yang tidak reguler). Bagian tepi dari lesi kulit seperti kulit
kerang atau tidak rata.
3. C : Color (warna). Pigmentasi yang bervariatif pada lesi. Bayangan coklat kekuningan,
coklat dan hitam. Merah,putih dan biru dimungkinkan juga terdapat sebagai
penampakan noda,
4. D : Diameter. Lesi meningkat dalam ukuran atau diameter dari lesi lebih besar dari 6 mm
Klasifikasi Kanker Kulit
Kanker kulit dibedakan menjadi nonmelanoma skin cancer (NMSC) dan malignant
melanoma (MM) . nonmelanoma skin cancer (NMSC) terdiri dari basal cell carcinoma (BCC),
dan squamous cell carcinoma (SCC).
Di Amerika didiagnosis diperkirakan bahwa lebih dari 3,5 juta kasus (di lebih dari 2 juta
orang) dari BCC dan SCC dan lebih dari 100.000 kasus melanoma. Tingkat kejadian NMSC
meningkat di seluruh dunia dengan kenaikan tahunan 3% sampai 8% sejak 1.960. BCC adalah
bentuk paling umum dari NMSC yang merupakan tipe kanker kulit terbanyak sekitar 75% - 80 %
dengan SCC merupakan tipe kanker kulit kedua terbanyak sekitar 16 % - 20%. Mayoritas
NMSCs dapat disembuhkan, dan tingkat kematian rendah; tingkat kesembuhan mendekati
98%, dan tingkat ketahanan hidup 5 tahun secara keseluruhan lebih besar dari 95%. Metastasis
terjadi pada kurang dari 0,1% dari BCC dibandingkan dengan rata-rata 3,6% dari SCCs. Tujuh
puluh lima persen dari semua kematian NMSC dikaitkan dengan SCC. NMSC dikaitkan dengan
morbiditas yang cukup terkait dengan deformitas fungsional dan kosmetik.
Melanoma mewakili sekitar 2% - 4 % dari semua kanker kulit di Amerika Serikat, tetapi
menyumbang 75% dari semua kematian akibat kanker kulit (tingkat keganasan lebih tinggi yang
dapat menyebabkan kematian). Insiden melanoma tidak merata didistribusikan di antara semua
populasi; ras, jenis kelamin, dan berunding usia tingkat yang berbeda. Tingkat kejadian tahunan
per 100.000 adalah 1 untuk kulit hitam, 4 untuk Hispanik, dan 25 untuk kulit putih non-Hispanik.
Sementara perempuan lebih mungkin untuk mengembangkan melanoma daripada laki-laki
sebelum usia 50, sebaliknya terjadi setelah usia 50, dengan laki-laki memiliki dua tingkat
insiden pada usia 65 dan tiga tingkat di usia 80 dibandingkan dengan women. Perubahan risiko
mungkin karena tingkat yang berbeda dari paparan sinar matahari, baik itu pekerjaan atau
rekreasi, melalui seumur hidup dari jenis kelamin tertentu.
PATOFISIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
KARSINOMA SEL SKUAMOSA

PATOFISOLOGI
Actinic keratosis (Gambar 1) muncul seperti plak bersisik pada eritematosa, biasanya berukuran
2 sampai 6 mm. Lesi lebih mudah dikenali oleh palpasi dari dengan inspeksi visual.
karsinoma sel skuamosa (Gambar 2 dan 3) paling sering muncul halus, atau papula
hiperkeratosis atau plak, seringkali dengan ulserasi sentral. Pasien mungkin menggambarkan
lesi nonhealing yang berdarah dengan trauma minimal.
karsinoma verrucous adalah varian kurang umum tetapi lebih invasif karsinoma sel skuamosa
yang bisa menyerupai kutil besar. Penyakit Bowen (karsinoma sel skuamosa in situ) tumbuh
perlahan-lahan, bersisik, plak merah yang biasanya muncul pada daerah kulit yang terkena sinar
matahari (Gambar 4). Sebuah tanduk kulit mungkin mulai sebagai keratosis actinic dan berubah
menjadi karsinoma sel skuamosa.
Meskipun jinak, keratoacanthoma mungkin sulit untuk dibedakan dari karsinoma sel skuamosa.
Keratoacanthoma muncul seperti gumpalan, berkembang pesat, papul eritematosa dengan
keratotic pusat (Gambar 5). Keratoacanthomas adalah tumor berbentuk kubah yang ditemukan
pada kulit yang terpapar sinar matahari. Pertumbuhannya cepat, namun pertumbuhan mereka
biasanya melambat. Banyak keratoacanthomas mengecil atau bahkan hilang dengan sendirinya
dari waktu ke waktu tanpa pengobatan. Tetapi beberapa terus tumbuh, dan beberapa bahkan
dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. Pertumbuhannya seringkali sulit untuk diprediksi,
sehingga banyak ahli kanker kulit menganggap Keratoacanthomas jenis kanker kulit sel
skuamosa dan mengatasinya seperti itu.
1 2

3 4

Secara klinis ada 2 bentuk karsinoma sel skuamosa kulit :

1. Karsinoma sel skuamosa kulit in situ

Terbatas pada epidermis dan terjadi pada berbagai lesi kulit yang telah ada sebelumnya
seperti solar keratosis, kronis radiasi keratosis, hidrokarbon keratosis, arsenikal keratosis,
kornu kutanea, penyakit Bowen dan eritroplasia Queyrat. Karsinoma sel skuamosa kulit
insitu ini dapat menetap di epidermis dalam jangka waktu lama dan tak dapat diprediksi,
dapat menembus lapisan basal sampai ke dermis dan selanjutnya bermetastase melalui
saluran getah bening regional.

2. Karsinoma sel skuamosa kulit invasif

Karsinoma sel skuamosa kulit invasif dapat berkembang dari karsinoma sel skuamosa kulit
insitu dan dapat juga dari kulit normal, walaupun jarang. Karsinoma sel skuamosa kulit yang
dini baik yang muncul pada karsinoma insitu, lesi pramaligna atau kulit yang normal,
biasanya adalah berupa nodul keciol dengan batas yang tidak jelas, berwarna sama dengan
warna kulit atau agak sedikit eritema. Permukaannya mula - mula lembut kemudian
berkembang menjadi verukosa atau papilamatosa. Ulserasi biasanya timbul di dekat pusat
dari tumor, dapat terjadi cepat atau lambat, sering sebelum tumor berdiameter 1 2 cm.
Permukaan tumor mungkin granular dan mudah berdarah, sedangkan pinggir ulkus biasanya
meninggi dan mengeras, dapat dijumpai adanya krusta.

FAKTOR RESIKO
PAPARAN SINAR MATAHARI
Paparan sinar ultraviolet (UV) diperkirakan menjadi faktor risiko utama untuk sebagian kanker
kulit. Sinar matahari adalah sumber utama dari sinar UV. Meskipun sinar UV membuat hanya
sebagian kecil dari sinar matahari, tetapi sinar matahari tetap menjadi factor utama kerusakan
kulit. Sinar UV merusak DNA sel kulit. Kanker kulit dimulai ketika kerusakan ini mempengaruhi
DNA dari gen yang mengontrol pertumbuhan sel kulit.
MEMILIKI KULIT BERWARNA TERANG
Kulit putih memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit dibandingkan orang Amerika Afrika atau
Hispanik. Hal ini karena melanin pigmen kulit memiliki efek perlindungan pada orang dengan kulit
lebih gelap.
Kulit putih dengan bercak-bercak hitam (flek hitam) dan kulit mudah terbakar memiliki resiko
tinggi terkena kanker kulit
Albinisme adalah kurangnya diwariskan dari pigmen pelindung kulit. Orang dengan kondisi ini
memiliki kulit merah muda-putih dan rambut putih. Mereka memiliki risiko tinggi mendapatkan
sunburns dan kanker kulit, sehingga mereka harus berhati-hati untuk melindungi kulit mereka.
BERTAMBAHNYA USIA (ORANG TUA)
Risiko terkena kanker kulit sel basal dan skuamosa naik seiring bertambahnya usia. Ini mungkin
karena penumpukan paparan sinar matahari dari waktu ke waktu. Kanker ini menjadi lebih umum
pada orang yang lebih muda juga, mungkin karena mereka menghabiskan lebih banyak waktu di
bawah sinar matahari dan kulitnya terpapar.
LAKI-LAKI
Pria lebih mungkin dibandingkan perempuan untuk memiliki kanker sel basal dan skuamosa kulit.
Hal ini diduga disebabkan karena laki-laki lebih sering terkena paparan sinar matahari.
PAPARAN BAHAN KIMIA TERTENTU
terpapar arsenic dalam jumlah yang banyak meningkatkan risiko perkembangan kanker kulit.
Arsenik merupakan elemen yang ditemukan secara alami dalam air sumur di beberapa daerah.
arsenik juga merupakan bahan yang digunakan untuk pembuatan beberapa pestisida dan di
beberapa industri lainnya.
Pekerja yang terpapar tar batubara, parafin, dan beberapa jenis minyak mungkin juga
peningkatan risiko kanker kulit.
PAPARAN RADIASI
Orang-orang yang memiliki pengobatan radiasi memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kulit di
daerah yang menerima pengobatan. Hal ini terutama menjadi perhatian pada anak-anak yang
memiliki pengobatan radiasi untuk kanker.
PERADANGAN KULIT YANG PARAH ATAU CEDERA JANGKA PANJANG
Bekas luka dari luka bakar yang parah, daerah kulit yang infeksi tulang yang serius, dan kulit
yang rusak karena beberapa penyakit inflamasi kulit yang parah lebih mungkin untuk
berkembang menjadi kanker kulit, meskipun risiko ini umumnya kecil.
PENGOBATAN PSORIASIS
Treatment Psoralens dan ultraviolet light (PUVA) yang diberikan kepada beberapa pasien dengan
psoriasis (penyakit kulit inflamasi tahan lama) dapat meningkatkan risiko mengembangkan
kanker kulit sel skuamosa dan kanker kulit mungkin lainnya.
SISTEM KEKEBALAN TUBUH YANG LEMAH
Sistem kekebalan tubuh membantu tubuh melawan kanker kulit dan kanker organ lainnya. Orang
dengan sistem kekebalan yang lemah (dari penyakit tertentu atau perawatan medis) lebih
mungkin untuk mengembangkan berbagai jenis kanker kulit, termasuk kanker sel skuamosa,
melanoma, dan jenis kurang umum seperti Kaposi sarcoma dan karsinoma sel Merkel.
Misalnya, orang yang mendapatkan transplantasi organ biasanya diberikan obat-obatan yang
melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka untuk membantu mencegah tubuh mereka dari
menolak organ baru. Hal ini meningkatkan risiko mengembangkan kanker kulit. kanker kulit pada
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah cenderung tumbuh lebih cepat dan lebih
mungkin berakibat fatal.
Pengobatan dengan dosis besar obat kortikosteroid juga dapat melemahkan sistem kekebalan
tubuh.
Hal ini juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kulit. Orang yang terinfeksi HIV,
virus yang menyebabkan AIDS, sering melemahkan sistem kekebalan tubuh dan juga berada
pada peningkatan risiko untuk basal dan sel skuamosa kanker.
HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV) INFEKSI
Human Papiloma Virus (HPV) adalah kelompok lebih dari 150 virus, banyak yang dapat
menyebabkan papiloma, atau kutil. Kutil biasa terdpat pada tangan dan kak tidak berhubungan
dengan bentuk kanker. Tetapi beberapa jenis HPV, terutama yang mempengaruhi genital dan
daerah anal dan kulit di sekitar kuku, tampaknya terkait dengan kanker kulit di daerah-daerah.
Merokok
Orang yang merokok lebih mungkin untuk mengembangkan kanker kulit sel skuamosa, terutama
pada bibir. Merokok bukan merupakan faktor risiko yang diketahui untuk kanker sel basal.

KARSINOMA SEL BASAL

KSB adalah tumor ganas yang bersifat invasif secara lokal, agresif, dan destruktif.
Etiopatogenesis KSB adalah predisposisi genetik, lingkungan, dan paparan sinar matahari,
khususnya ultraviolet B (UVB) yang merangsang terjadinya mutasi suppressor genes.Berkaitan
dengan hal tersebut, malignansi ini biasanya timbul di daerah yang terpapar sinar matahari.
Biasanya, lesi KSB berupa lesi tunggal dan 80% kasus terdapat pada kepala dan leher. Daerah
yang perlu diwaspadai adalah kantus medialis dan lateralis, lipatan nasolabial, dan di belakang
telinga.
DEFINISI
Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit yang berasal dari sel nonkeratinisasi
lapisan basal epidermis. Karsinoma Sel Basal (KSB) disebut juga basalioma, epitelioma sel
basal, ulkus rodent, ulkus Jacob, atau tumor Komprecher.
Etiologi
Etiologi KSB berhubungan dengan faktor genetik, lingkungan, dan yang paling sering dipicu
oleh paparan sinar matahari,11-13 terutama sinar Ultraviolet B (UVB) yang bergelombang 290
320 nm. Faktor genetik yang berperan terdapat pada kromosom 1 dan satu varian dari setiap
kromosom 5, 7, 9, dan 12. Varian kromosom tersebut diketahui berhubungan dengan
ketidakmampuan dalam proteksi terhadap paparan sinar matahari, yang mungkin berhubungan
dengan faktor risiko tambahan terhadap paparan sinar matahari yang bersifat heterozigot.
Kelainan genetik yang bersifat homozigot terutama berhubungan dengan pengaturan sonic
hedgehog pathway signaling, paling sering terjadi pada sindrom nevoid KSB atau sindrom Gorlin.
Hedgehog pathway (HP) aktif pada perkembangan fetus dan akan berhenti bila jaringan sudah
dewasa. Pada kasus-kasus karsinoma terjadi pengaktifan HP kembali, dan hal ini juga terjadi
pada kasus KSB.
Faktor lingkungan yang diketahui dapat memicu terjadinya KSB adalah hidrokarbon, arsenik,
coal, tar, obat topikal methoxipsoralen, dan sinar UV. Rangsangan onkogen, kondisi
imunosupresif, luka kronis, dan trauma akut juga terbukti sebagai faktor pencetus timbulnya
tumor kulit, memicu pertumbuhan keratinosit menjadi lesi seperti KSB.
Efek radiasi sinar ultraviolet terhadap kulit dapat bersifat akut dan kronik. Secara klinis, efek
akut dari radiasi UV adalah sunburn infl ammation, eritema, nyeri, panas, tanning sintesis
melanin, imunosupresif lokal dan efek sistemik.
Kerusakan DNA yang terjadi akibat pembentukan 6,4-photoproducts seperti cyclobutane
pyrimidine dimmers, diperbaiki dengan nucleotide excision repair (NER). Jika DNA repair gagal
dan sel yang bersangkutan tetap hidup, akan terjadi kerusakan DNA menetap, berarti telah
terjadi mutasi gen yang bersangkutan. Radiasi UV-B meningkatkan apoptosis keratinosit untuk
membunuh sel yang kerusakan DNA-nya gagal diperbaiki terutama pada daerah yang aktif
mengalami proliferasi pada lapisan basal epidermis, sehingga kejadian mutasi oleh radiasi UV-B
tidaklah mudah terjadi. Jika mutasi ini mengenai gen yang menyandi sintesis faktor pertumbuhan
(protoonkogen) atau yang menyandi sintesis faktor penghambat pertumbuhan (tumor supressor
gene), maka karsinogenesis sudah berlangsung.

Sinar UV yang secara kronik mengenai stem cell kulit menyebabkan photoaging,
imunosupresi, dan fotokarsinogen. Foto- karsinogen melibatkan pembentukan foto produk yang
merusak DNA. Jika DNA repair gagal, maka akan terjadi mutasi protoonkogen menjadi onkogen
atau inaktivasi tumor supressor gene. Akumulasi mutasi akibat fotokarsinogen termasuk genetic
deletion menyebabkan tidak aktif-nya tumor supressor gene yang menyandi pembentukan
protein penghambat proli- ferasi sel. Akumulasi mutasi gen inilah yang berperan dalam memicu
terjadinya KSB.
GAMBARAN KLINIS (Sub tipe KSB)
Terdapat 5 subtipe KSB yaitu KSB nodular, superfi sial, morpheaform, KSB berpigmen, dan fi
broepitelioma Pinkus. Subtipe nodular (yang paling sering dijumpai) berupa papul atau nodus
translusen, telangiektasia, dan rolled border. Lesi besar disertai nekrosis bagian tengah
merupakan dasar terjadinya ulkus rodent. Subtipe superfi sial biasanya terdapat di badan, berupa
plak eritematosa dan tampak multisentris.
Subtipe KSB berpigmen berupa papul translusen, hiperpigmentasi, dan dapat mengalami
erosi. Subtipe morpheaform tumbuh agresif, berwarna putih atau kuning, berkilat menyerupai
skar atau lesi morfea. Fibroepitelioma Pinkus biasanya terdapat di punggung bawah berupa
papul merah muda yang sulit dibedakan dengan akrokordon atau skin tag. Lokasi anatomis lesi
KSB yang paling sering adalah pada 1/3 tubuh bagian atas, di mana 75-80% terjadi pada daerah
wajah. Lesi wajah yang tersering adalah hidung, daerah nasal tip dan alae. Sekitar 25% KSB
berada di daerah badan, sisanya 5% berada di daerah penis, vulva, dan perianal. KSB bersifat
sangat dekstruktif, merusak jaringan kulit, tulang rawan bahkan sampai tulang di sekitarnya dan
dapat menimbulkan kecacatan. KSB jarang menimbulkan metastasis (hanya 0,028-0,55%),
kejadian metastasis yang pernah dilaporkan adalah KSB bermetastasis ke kelenjar getah bening,
paru-paru, dan tulang.

PATOFISIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO


KARSINOMA SEL BASAL
Patofisiologi BCC
Karsinoma sel basal muncul dari basal keratinocytes epidermis, folikel rambut, dan
keringat eccrine saluran. Secara histologis, sel-sel basophilic dengan inti yang besar. Karena sel
basal karsinoma membutuhkan sekitar stroma untuk dukungan selama pertumbuhan, adalah
hampir tidak mampu mengalami metastatis melalui darah atau limfatik. Karsinoma sel basal
memiliki lima besar histologis pola: nodular (21 persen), dangkal (17 persen), micronodular (15
persen), infiltrative (7 persen), dan morpheaform (1 persen). Pola campuran, yang berisi dua atau
lebih besar histologis pola, terjadi pada hampir 40 persen dari kasus.
Langkah pertama dari proses karsinogenik ini adalah penginduksian DNA oleh photon
UVB. Photon UVB ini biasanya akan diabsorbsi pada 5 6 ikatan dobel dari pyrimidine, yang
akan menyebabkan terbukanya ikatan tersebut. Sebagai hasilnya akan terbentuk cyclobutane
dimmer atau pyrimidine-pyrimidone photoproduct. Keduanya menyebabkan struktur DNA yang
abnormal.
Pada saat terjadi replikasi DNA, DNA polymerase sering salah memasukkan cytosine
yang telah rusak berseberangan dengan thymine. Mutasi ini muncul hanya apabila cytosine
berada berseberangan dengan thymine atau dengan cytosine yang lain, yang merefleksikan sisi
spesifik dimana photoproduct UV muncul. Dua gen yang secara normal dapat mencegah
terjadinya kanker akan tetapi menjadi tidak aktif pada kanker kulit adalah PTCH dan P53. PTCH
yang merupakan komponen dari jalur signal seluler, bermutasi pada sekitar 90% dari BCC.
Sedangkan P53 yang mengkode regulator dari siklus sel dan kematian sel bermutasi bermutasi
pada sekitar setengah dari BCC dan lebih dari 90% SCC.
Aspek terpenting dari basalioma adalah bahwa kanker kulit ini terdiri dari sel tumor
epithelial berasal dari sel primitive selubung akar rambut sementara komponen stroma
menyerupai lapisan papilaris dermis dan terdiri dari kolagen, fibroblast dan subtansia dasar yang
sebagian besar berupa berbagai jenis glukosa aminoglikans (GAGs). Kedua komponen ini saling
ketergantungan sehingga tidak bisa berkembang tanpa komponen yang lainnya. Hubungan
ketergantungan ini sifatnya sangat unik, hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa basalioma
sangat jarang bermetastase dan mengapa pertumbuhan basalioma pada kultur sel dan jaringan
sangat sulit terjadi. Hal ini dikarenakan bolus metastase yang besar dengan komponen sel dan
stroma didalamnya sulit memasuki system limfatik ataupun system vascular. Dan inilah yang
membedakan antara basalioma dengan melanoma maligna dan karsinoma sel skuamosa yang
keduanya sering mengadakan metastase.
Dianggap berasal dari sel-sel pluripotensial (sel yang dapat berubah menjadi sel-sel
lain) yang ada pada stratum basalis epidermis atau lapisan follikuler. Sel ini diproduksi sepanjang
hidup kita dan membentuk kelenjar sebacea dan apokrin. Tumor tumbuh dari epidermis dan
muncul dibagian luar selubung akar rambut, khususnya dan stem sel folikel rambut, tepat
dibawah duktus glandula sebacea.
Sinar ultraviolet menginduksi mutasi pada gen suppressor tumor p53, yang terletak
pada kromosom 17p. Sebai tambahan mutasi gen suppressor tumor pada lokus 9q22 yang
menyebabkan sindrom nevoid basalioma, suatu keadaan autosomal dominan ditandai dengan
timbulnya basalioma secara dini. Mutasi pada gen supresi tumor p53 ditemukan dalam hampir
50% kasus karsinoma sel basal secara sporadic. Kebanyakan dari mutasi ini adalah translasi dari
C T dan CC TT pada susunan dipyrimidine, yang merupakaan mutasi khas yang
mengindikasikan bahwa adanya paparan terhadap radiasi ultraviolet B. Akhir-akhir ini terdapat
nucleus -catenin yang menunjukkkan hubungannya dengan peningkatan proliferasi sel tumor.
Fungsi spesifik dari gen-gen ini masih belum diketahui.
Faktor Resiko :
Paparan sinar matahari yang kronis. Menghabiskan banyak waktu di bawah sinar
matahari atau dalam komersial penyamakan Stand-meningkatkan risiko karsinoma sel
basal. Ancaman lebih besar jika Anda tinggal di lokasi yang cerah atau ketinggian,
keduanya memaparkan Anda ke lain radiasi UV. Terbakar sinar matahari, terutama
selama masa kecilnya atau masa remaja, juga meningkatkan risiko Anda.
Terapi radiasi untuk mengobati psoriasis, jerawat atau kondisi kulit lainnya dapat
meningkatkan risiko karsinoma sel basal di situs pengobatan sebelumnya pada kulit.
Kulitnya. Risiko karsinoma sel basal lebih tinggi di kalangan orang-orang yang bintik
atau mudah terbakar atau yang memiliki kulit sangat ringan, rambut merah atau pirang
atau mata berwarna terang.
Usia Anda. Karena sel basal karsinoma sering mengambil beberapa dekade untuk
mengembangkan, mayoritas sel basal karsinoma terjadi setelah usia 50.
Riwayat pribadi atau keluarga kanker kulit. Jika Anda sudah memiliki sel basal
karsinoma satu atau lebih kali, Anda memiliki kesempatan baik untuk mengembangkan
lagi. Jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker kulit, Anda mungkin memiliki
peningkatan risiko terkena karsinoma sel basal.
Obat penekan kekebalan. Mengambil obat-obatan yang menekan sistem kekebalan
tubuh, terutama setelah transplantasi, secara signifikan meningkatkan risiko kanker kulit.
Karsinoma sel basal yang berkembang di orang-orang yang mengambil obat penekan
kekebalan mungkin lebih cenderung kambuh atau menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Paparan arsen. Arsenik, logam beracun yang ditemukan secara luas dalam lingkungan,
meningkatkan risiko kanker lain dan karsinoma sel basal. Setiap orang memiliki
beberapa paparan arsen karena itu terjadi secara alami di tanah, udara dan air tanah.
Tetapi orang-orang yang mungkin terkena ke tingkat yang lebih tinggi dari arsenik
termasuk petani, pekerja kilang, dan orang-orang yang minum air sumur yang
terkontaminasi atau tinggal di dekat peleburan tanaman.
Mewarisi sindrom yang menyebabkan kanker kulit. Penyakit genetik tertentu langka
sering menyebabkan karsinoma sel basal. Nevoid sel basal karsinoma syndrome
(Gorlin-Goltz syndrome) penyebab banyak sel basal karsinoma serta gangguan kulit,
tulang, syaraf, mata dan kelenjar endokrin. Xeroderma pigmentosum menyebabkan
kepekaan ekstrem terhadap sinar matahari dan risiko tinggi kanker kulit karena orang-
orang dengan kondisi ini memiliki sedikit atau tidak ada kemampuan untuk memperbaiki
kerusakan kulit dari sinar ultraviolet.
* Lokasi berisiko tinggi = "topeng area" wajah (yaitu, tengah wajah, kelopak mata, alis,
periorbital, hidung, bibir [kulit dan merah terang], dagu, rahang bawah,
preauricular dan postauricular kulit/sulci, Candi, telinga), alat kelamin, tangan dan kaki; Lokasi
moderat risiko = pipi, dahi, kulit kepala dan leher. Lokasi berisiko rendah = batang dan
ekstremitas.
Untuk karsinoma sel skuamosa, harus mencakup pinggiran perifer eritema.
Lokasi independen ukuran mungkin merupakan risiko tinggi dalam pengaturan klinis
tertentu.
Rendah risiko histologis subtipe mencakup pola pertumbuhan nonaggressive nodular,
dangkal dan lainnya, seperti keratotic, infundibulocystic, dan fibroepithelioma Pinkus.
|| -Memiliki morpheaform, sclerosing, dicampur infiltrative, atau micronodular fitur di bagian
manapun dari tumor; basosquamous (metatypical) lesi.

PROGNOSIS BCC & SCC

Prognosis untuk BBC dan SCC tergantung metastase, yang berhubungan dengan tipe histologik

dan level kedalaman invasi, biasanya tumor berkembang di area yang terpapar cahaya matahari

atau tetap terjadinya perlukaan dan jarang menyebabkan kematian.

Pada Karsinoma Sel Skuamosa prognosisnya tergantung pada diagnosis dini, cara pengobatan

dan keterampilan dokter, serta prognosis yang paling buruk bila tumor ditemukan diatas kulit

normal

Lakukan deteksi dini dengan periksa kulit sendiri (SAKURI), dilakukan sebulan sekali
dengan melakukan pengecekan atas penampakan/pertumbuhan abnormal pada kulit
DIAGNOSIS BCC & SCC

Anamnesis & Pemeriksaan Fisik serta Riwayat Penyakit


Tahap pertama yang dilakukan dokter untuk mengidentifikasi jenis kanker yaitu menanyakan
gejala seperti muncul pertama kali di kulit bagian apa, jika terjadi perubahan penampakan dan
ukuran, menimbulkan rasa sakit, gatal dan pendarahan, serta riwayat terpapar faktor resiko
kanker kulit yaitu seperti paparan sinar matahari (radiasi UV) dan jika keluarga mempunyai
riwayat pengidap kanker kulit. Selama pemeriksaan fisik akan didata ukuran, bentuk, warna,
tekstur dari area atau bagian tumor yang muncul. Serta diperiksa seluruh tubuh untuk mengecek
spot spot di kulit yang berkorelasi dengan kanker kulit

Dermatoskopi
Menggunakan teknik dermatoskopi (dermoskopi, epiluminescence microscopy [ELM]) untuk
mengidentifikasi dan melihat spot pada kulit lebih jelas. Dokter menggunakan dermatoscope,
yaitu alat yang memiliki lensa pembesar dan sumber cahaya yang diletakkan di daerah dekat
kulit. Kadang lapisan tipis alcohol atau minyak dengan alat ini. Kemudian akan diambil gambar
dari spot tersebut. Pengujian ini meningkatkan keakuratan untuk menentukan kanker kulit lebih
awal (pre cancer).

Skin Biopsy
Jika dokter memperikrakan area / spot yang mencurigakan tsb sebagai kanker kulit, maka akan
diambil bagian tersebut dan dilihat di bawah mikroskop. Hal tersebut dinamakan biopsi jaringan.
Ada beberapa macam biopsy yang bisa dilakukan dimana nanti akan dipilih oleh dokter sesuai
dengan tipe kanker kulit yang dicurigakan, letaknya, ukurannya dan faktor lainnya. Biopsi
jaringan ini dilakukan dengan memberikan anestetik lokal terlebih dahulu yang diinjeksikan
dibagian yang akan diambil agar tidak ada rasa sakit selama biopsy

Shave biopsy
Metode ini dilakukan dengan mencukur habis lapisan kulit tersebut dengan menggunakan pisau
bedah. Pendarahan bagian biopsy ini akan dihentikan dengan pemberian salep atau bahan kimia
topikal lainnya yang menghentikan pendrahan atau dengan small electrical untuk membakar luka
sehingga menghentikan pendarahan pada bagian tersebut
Punch biopsy
Dilakukan dengan menggunakan alat yang berbentuk bulat kecil dengan bagian bagian tajam
(cutter) dalamnya untuk menghilangkan bagian kulit yang lebih dalam. Dokter akan memutar alt
punch biopsy pada kulit hingga mengambil seluruh bagian kulit tersebut. Setelah sampel kulit
diambil, bagian tepi kulit hasil biopsy kadang dijahit.
PENATALAKSANAAN
Pembedahan

terdapat dua teknik pembedahan yaitu ED & C (electrodessication and curettage) yaitu
teknik sederhana pembedahan untuk BCC superfisial yang tidak terletak pada daerah
dengan resiko metastasis yang tinggi. Teknik kedua yaitu MMS (Mohs Micrographic
surgery) untuk pembedahan yang beresiko metastasis.
ED & C : sangat berguna untuk menangani tumor yang kecil atau resiko rendah (kurang
dari 1 cm) dan tidak direkomendasikan untuk tumor yang besar
MMS : Berguna untuk menangani tumor yang lebih besar dari 2 cm ( 4/5 inch) , sel kanker
yang muncul kembali setelah penanganan sebelumnya, tumor yang berada pada
beberapa lokasi, tumor yang pada tepi atau permukaan kulit kurang jelas. Metode ini lebih
kompleks dan memakan waktu dari metode lainnya

Radiasi
Ketika tumor terlalu besar dan sulit dihilangkan dengan pembedahan atau untuk pasien
yang tidak dapat menerima pembedahan karena alasan kesehatan lainnya.
Dapat digunakan sebagai terapi adjuvant

Photodynamic Therapy (PDT)


Yaitu pengaplikasian photosensitizing agent (Aminolevulinic acid, atau metil
aminolevulinate) yang diaktivasi setelah paparan cahaya menjadi protopotphyrin
IX. Yang akan menyebabkan kematian sel.
Cryotherapy

Biasanya untuk pre-kanker (Actinic keratonosis) atau untuk BCC & SCC yang
ringan. Yaitu dengan pemberian nitrogen cair yang akan membuat sel menjadi
sangat dingin dan menyebabkan kematian sel

Topikal Kemoterapi
Obat yang digunakan untuk membunuh sel kanker yang diaplikasikan langsung pada
permukaan kulit (krim atau salep)
Fluorouracil
Contohnya 5-flourourasil cream, diclofenac gel. Untuk pengobatan pre-kanker/AK dan
superficial BCC. Diaplikasikan pada kulit sekali atau dua kali sehari untuk beberapa
minggu. Ketika diberikan pada kulit, 5-FU ini membunuh sel kanker pad bagian atau dekat
dengan permukaan kulit tapi tidak dapat mencapai kanker pada bagian terdalam kulit atau
yang telah menyebar ke beberapa organ. Karena alasan ini maka 5-FU digunakan untuk
pre cancer (AK) dan superficial BCC
Ingenol mubetate : gel terbaru yang digunakan untuk mengatasi AK yang mungkin
efeknya lebih cepat dari topikal gel lainnya. Diaplikasikan sekali dalam 2 atau 3 hari.
Immune response modifiers
Obat yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh untuk melawan kanker, menyebabkan
sel kanker menyusut kemudian menghilang
Contohnya imiquimod yang bekerja menstimulasi sistem imun. Terapi ini digunakan
setelah pembedahan tidak memungkinkan dilakukan, digunakan untuk Aktinik Keratosis
(AK) dan BCC superficial. Diaplikasikan bebrapa kali per minggu untuk beberapa
minggu, meskipun pemberian kadang bervariasi.

VISMODEGIB /SONIDEGIB untuk terapi metastatic BCC atau stelah teknik


pembedahan berualang gagal. Targeted therapy juga digunakan jika kanker telah
menyebar pada bagian tubuh lain (metastasis) Atau ketika teknik pembedahan dan
radiasi tidak dapat dilakukan.

MELANOMA
Definisi Melanoma
Melanoma adalah kanker yang berasal dari sel melanosit. Sel melanosit memproduksi pigmen
melanin melalui proses melanogenesis yang bertanggungjawab untuk warna kulit kita. Sel
melanosit ditemukan di banyak tempat di tubuh kita, termasuk kulit, rambut dan mata. Melanoma
yang terjadi di mata disebut melanoma okular yang merupakan tipe melanoma kedua tersering
setelah melanoma kutaneus. Walaupun tipe kedua tersering, melanoma okular jarang terjadi
dengan insidensi sekitar 3,7% dari semua kasus melanoma.1,2,3
Melanoma maligna (MM) merupakan keganasan kulit yang berasal dari sel-sel melanosit; sel-sel
tersebut masih mampu membentuk melanin, sehingga pada umumnya MM berwarna coklat atau
kehitaman
ETIOLOGI
1. Sinar Matahari.
Sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar UVB. Lapisan ozon yang berada di atas
bumi yang dianggap sebagai penahan sinar UVB sampai ke bumi. Meningkatnya pemakaian
bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan lapisan ozon tersebut pecah sehingga
mengakibatkan pancaran sinar UVB langsung mengenai bumi. Hal ini akan meningkatkan
kejadian kanker kulit. Selain sinar matahari sinar pengion yang dipakai untuk pengobatan (radiasi
atau radioterapi) juga dapat menimbulkan kanker kulit.
2. Genetic
Genetic (ada sejak lahir) apabila orangtua mempunyai riwayat kanker kulit sehingga resiko
penurunan penyakit kepada anak lebih besar.
3. Umur.
Wanita tidak sama dengan laki-laki dengan frekuensi tertinggi ditemukan pada umur 30-60 tahun,
jarang pada anak.
4. Iklim.
Perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon dapat memungkinkan lebih banyak sinar ultraviolet
atau UV untuk mencapai permukaan bumi. Hal ini dapat menyebabkan kanker kulit.
5. Ras Kulit.
Seseorang yang berkulit cerah dan kurang berpigmen mempunyai resiko tinggi mendapat tumor
melanoma maligna

PROGNOSIS
Prognosis melanoma maligna sangat bervariasi. Ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya:
1. Sifat tumor
jenis tumor: untuk LMM mempunyai prognosis paling baik, kemudian SSM, sedangkan NM
dan ALM mempunyai prognosis yang paling buruk.
lokasi tumor: lesi pada ekstremitas mempunyai prognosis lebih baik daripada dibadan.
tingkat invasi dan kedalaman (ketebalan): makin dalam invasi tumor, prognosis makin buruk.
2. Stadium klinis
Angka ketahanan hidup 5 tahun pada melanoma berdasarkan stadium klinik yaitu:
Stadium I (penyakit terbatas pada kulit): 80-85%
Stadium II (mengenai limfonodi regional): 36%
Stadium III (penyakit disseminata): kurang dari 5%
3. Lokasi metastasis
Metastasis ke tulang dan hati mempunyai prognosis yang lebih buruk, dibanding bila terjadi
metastasis ke kelenjar limfe dan kulit.
4. Faktor penderita
imunitas
jenis kelamin, prognosis pada wanita lebih baik daripada pria
Melanoma (kanker pada bagian melanosit)

Asalnya dari bercak pada kulit (nevus)

Nevus ini ada dua

1.mol Umum (nevus)

2.nevus displastik (tahi lalat)

Nevus displastik memiliki faktor resiko lebih besar terjadi Melanoma.

Ciri-ciri Melanoma

1. apabila ukuran nevus displastik lebih 6 mm

2.terjadi perubahan bentuk ukuran, warna dari nevus di lihat berdasarkan ABCDE

3. Terbentuk nevus baru

Gejala melanoma

1. Anda dapat memiliki melanoma tanpa merasa sakit atau tidak nyaman. Bagi

banyak orang, satu-satunya tanda adalah perubahan pada kulit mereka, kulit kepala,

atau kuku.

2.Kadang-kadang, melanoma menyebabkan salah satu dari lebih dari berikut:

Gatal

Rasa sakit

Berdarah

Tempat munculnya Melanoma biasanya pada laki-laki melanoma sering ditemukan di

(daerah dari bahu ke pinggul) atau kepala dan leher. Pada wanita, melanoma

merupakan yang paling sering di lengan dan kaki.

Faktor resiko Melanoma

1. Kulit putih

2. Tahi lalat yang banyak

3. Riwayat keluarga memiliki Melanoma


Dst.

Lebih lengkap nya ada di bawah

Sebuah mol umum (nevus) adalah pertumbuhan kecil di kulit yang biasanya merah

muda, cokelat, atau coklat dan memiliki tepi yang berbeda.

Sebuah nevus displastik sering besar dan tidak memiliki bentuk bulat atau oval atau

tepi yang berbeda. Ini mungkin memiliki campuran merah muda, cokelat, atau warna

coklat. Orang yang memiliki banyak Nevi displastik memiliki kesempatan lebih besar

daripada yang lain mengembangkan melanoma, bentuk kanker kulit yang berbahaya.

Namun, sebagian besar Nevi displastik tidak berubah menjadi melanoma.

Jika warna, ukuran, bentuk, atau tinggi dari perubahan tahi lalat atau jika mulai gatal,

berdarah, atau cairan, orang harus memberitahu dokter mereka. Orang juga harus

memberitahu dokter mereka jika mereka melihat tahi lalat baru yang tidak terlihat

seperti tahi lalat mereka yang lain.

Foto-foto di bawah ini menunjukkan perbedaan antara mol umum dan displastik Nevi.
mol umum yang merata tan atau coklat

Displastik Nevi yang merupakan campuran cokelat, cokelat, dan merah / pink

Melanoma adalah jenis yang paling serius kanker kulit. Seringkali tanda pertama dari

melanoma adalah perubahan dalam ukuran, bentuk, warna, atau nuansa mol.

Kebanyakan melanoma memiliki area hitam atau hitam-biru. Melanoma juga dapat

muncul sebagai mol baru. Mungkin hitam, normal, atau "jelek mencari."

Berpikir "ABCDE" dapat membantu Anda mengingat apa yang harus diperhatikan

untuk:

Asimetri - bentuk setengah tidak cocok dengan lainnya

Perbatasan - tepi compang-camping, kabur atau tidak teratur

Warna - warna tidak merata dan mungkin termasuk warna hitam, coklat dan tan
Diameter - ada perubahan dalam ukuran, biasanya peningkatan

Berkembang - mol telah berubah selama beberapa minggu terakhir atau bulan

Pembedahan adalah pengobatan pertama semua tahap melanoma. Pengobatan lain

meliputi kemoterapi dan radiasi, biologis, dan terapi bertarget. terapi biologis

meningkatkan kemampuan tubuh Anda sendiri untuk melawan kanker. Terapi Target

menggunakan zat yang menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel normal.

NIH: National Cancer Institute

Melanoma, kanker kulit paling mematikan, dapat muncul pada tubuh Anda dengan

cara yang berbeda. Anda mungkin melihat:

Ubah ke mol yang ada

tempat baru atau patch pada kulit Anda

Tempat yang terlihat seperti mengubah bintik atau usia tempat

beruntun gelap di bawah kuku atau kuku kaki

Band kulit gelap di sekitar kuku atau kuku kaki

Perlahan-lahan tumbuh patch kulit tebal yang terlihat seperti bekas luka

Tanda-tanda peringatan untuk mencari

Dermatologists mendorong orang dari semua warna kulit untuk melakukan kulit ujian

diri. Memeriksa kulit Anda dapat membantu Anda menemukan melanoma awal ketika

itu sangat diobati. Ketika memeriksa kulit Anda untuk melanoma, Anda ingin mencari

tanda-tanda peringatan, yang disebut ABCDEs melanoma:


Jika Anda menemukan sesuatu yang terlihat seperti itu bisa menjadi melanoma,

segera membuat janji untuk melihat dokter kulit. dokter ini adalah ahli di

mendiagnosis kanker kulit. Penelitian menunjukkan bahwa dermatologists benar

mendiagnosa melanoma lebih dari jenis lain dari dokter.

Gejala melanoma
Sebuah melanoma mungkin hanya 1 atau 2 dari ABCDEs.

Anda dapat memiliki melanoma tanpa merasa sakit atau tidak nyaman. Bagi banyak

orang, satu-satunya tanda adalah perubahan pada kulit mereka, kulit kepala, atau

kuku.

Kadang-kadang, melanoma menyebabkan salah satu dari lebih dari berikut:

Gatal

Rasa sakit

Berdarah

Ketika memeriksa kulit Anda, Anda ingin pastikan Anda memeriksa di mana-mana.

Sebelum memulai, itu dapat membantu untuk menonton Kulit diri

Informasi Umum Tentang Melanoma

KUNCI

Melanoma adalah penyakit di mana ganas (kanker) sel terbentuk di melanosit (sel

yang warna kulit) .Ada berbagai jenis kanker yang mulai di skin.Melanoma dapat

terjadi di mana saja di mol skin.Unusual, paparan sinar matahari, dan riwayat

kesehatan dapat mempengaruhi risiko melanoma.Signs melanoma termasuk


perubahan dalam cara tahi lalat atau daerah berpigmen looks.Tests yang meneliti

kulit digunakan untuk mendeteksi (menemukan) dan mendiagnosa faktor

melanoma.Certain mempengaruhi prognosis (kesempatan pemulihan) dan pilihan

pengobatan.

Melanoma adalah penyakit di mana ganas (kanker) sel terbentuk di melanosit (sel

yang warna kulit).

Kulit adalah organ terbesar tubuh. Ini melindungi terhadap panas, sinar matahari,

cedera, andinfection. Kulit juga membantu suhu tubuh kontrol dan menyimpan air,

lemak, andvitamin D. Kulit memiliki beberapa lapisan, tapi dua lapisan utama adalah

epidermis (lapisan atas atau luar) dan dermis (lapisan bawah atau bagian dalam).

Kanker kulit dimulai di epidermis, yang terdiri dari tiga jenis sel:

sel skuamosa: Tipis, sel datar yang membentuk lapisan atas sel-sel epidermis.Basal:

sel Putaran bawah cells.Melanocytes skuamosa: Sel yang membuat melaninand

ditemukan di bagian bawah epidermis. Melanin adalah pigmen yang memberikan

warna kulit alami. Ketika kulit terkena cahaya matahari atau buatan, melanosit

membuat lebih banyak pigmen dan menyebabkan kulit gelap.


Jumlah kasus baru melanoma telah meningkat selama 40 tahun terakhir. Melanoma

adalah yang paling umum pada orang dewasa, tetapi kadang-kadang ditemukan

pada anak-anak dan remaja. (Lihat ringkasan PDQ onUnusual Kanker Anak

Treatmentfor informasi lebih lanjut tentang melanoma pada anak-anak dan remaja.)

Ada berbagai jenis kanker yang mulai di kulit.

Ada dua jenis kanker kulit: melanoma dan nonmelanoma.

Melanoma adalah bentuk yang jarang dari kanker kulit. Hal ini lebih mungkin untuk

menyerang jaringan di dekatnya dan menyebar ke bagian lain dari tubuh daripada
jenis lain dari kanker kulit. Ketika melanoma dimulai di kulit, yang disebut melanoma

kulit. Melanoma dapat juga terjadi pada selaput lendir (tipis, lapisan lembab jaringan

yang mencakup permukaan seperti bibir). Ringkasan PDQ ini adalah tentang kulit

(kulit) melanoma dan melanoma yang mempengaruhi selaput lendir.

Jenis yang paling umum dari kanker kulit adalah karsinoma sel basal dan karsinoma

sel skuamosa. Mereka adalah kanker kulit nonmelanoma. kanker kulit nonmelanoma

jarang menyebar ke bagian lain dari tubuh. (Lihat ringkasan PDQ Kanker Kulit

Pengobatan untuk informasi lebih lanjut tentang sel basal dan kanker kulit sel

skuamosa.)

Melanoma bisa terjadi di mana saja pada kulit.

Pada pria, melanoma sering ditemukan pada batang (daerah dari bahu ke pinggul)

atau kepala dan leher. Pada wanita, melanoma merupakan yang paling sering di

lengan dan kaki.

Ketika melanoma terjadi pada mata, hal itu disebut intraokular atau mata melanoma.

(Lihat ringkasan PDQ pada intraokular (uveal) Melanoma Pengobatan untuk informasi

lebih lanjut.)

tahi lalat biasa, paparan sinar matahari, dan riwayat kesehatan dapat mempengaruhi

risiko melanoma.

Apa pun yang meningkatkan risiko terkena penyakit yang disebut faktor risiko.

Memiliki faktor risiko tidak berarti bahwa Anda akan mendapatkan kanker; tidak
memiliki faktor risiko tidak berarti bahwa Anda tidak akan mendapatkan kanker.

Bicarakan dengan dokter Anda jika Anda berpikir Anda mungkin berisiko.

Faktor risiko untuk melanoma meliputi berikut ini:

Memiliki kulit yang adil, yang meliputi:

kulit yang adil yang bintik-bintik dan luka bakar dengan mudah, tidak tan, atau tans

buruk.

Biru atau hijau atau lainnya mata berwarna terang.

rambut merah atau pirang.

Yang terkena sinar matahari alami atau buatan sinar matahari (seperti dari tanning

bed) selama jangka waktu yang panjang.

Sedang terkena faktor-faktor tertentu di lingkungan (di udara, rumah atau tempat

kerja, dan makanan dan air). Beberapa faktor risiko lingkungan untuk melanoma

adalah radiasi, pelarut, vinil klorida, dan PCB.

Memiliki sejarah banyak sunburns terik, terutama karena seorang anak atau remaja.

Memiliki beberapa tahi lalat kecil besar atau banyak.

Memiliki riwayat keluarga mol biasa (atipikal sindrom nevus).

Memiliki keluarga atau sejarah pribadi melanoma.

Menjadi putih.

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Memiliki perubahan tertentu dalam gen yang terkait dengan melanoma.

Menjadi putih atau memiliki kulit yang adil meningkatkan risiko melanoma, tapi siapa

pun dapat memiliki melanoma, termasuk orang-orang dengan kulit gelap.


Lihat ringkasan PDQ berikut untuk informasi lebih lanjut tentang faktor-faktor risiko

untuk melanoma:

Genetika Kanker Kulit

Kulit Pencegahan Kanker

Tanda-tanda melanoma termasuk perubahan dalam cara area tahi lalat atau

berpigmen terlihat.

Ini dan tanda-tanda dan gejala lain mungkin disebabkan oleh melanoma atau

otherconditions. Periksa dengan dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari

berikut:

Sebuah tahi lalat yang:

perubahan ukuran, bentuk, atau color.has tepi yang tidak teratur atau borders.is

lebih dari satu color.is asimetris (jika tahi lalat dibagi dua, 2 bagian yang berbeda

dalam ukuran atau bentuk) .itches.oozes, berdarah, atau adalah ulserasi (a bentuk

lubang di kulit ketika lapisan atas sel-sel rusak dan jaringan di bawah menunjukkan

melalui).

Perubahan berpigmen (berwarna) mol skin.Satellite (mol baru yang tumbuh di dekat

sebuah mol yang ada).

Untuk gambar dan deskripsi dari mol umum dan melanoma, lihat Umum Moles,

displastik Nevi, dan Risiko Melanoma.


Tes yang memeriksa kulit digunakan untuk mendeteksi (menemukan) dan

mendiagnosa melanoma.

Jika area tahi lalat atau berpigmen perubahan kulit atau terlihat tidak normal, tes dan

prosedur berikut dapat membantu menemukan melanoma anddiagnose:

pemeriksaan kulit: Seorang dokter atau perawat memeriksa kulit untuk tahi lalat,

tanda lahir, atau daerah berpigmen lain yang terlihat normal dalam warna, ukuran,

bentuk, atau texture.Biopsy: Suatu prosedur untuk membuang jaringan abnormal dan

sejumlah kecil jaringan normal di sekitarnya . Sebuah pathologistlooks di jaringan di

bawah microscopeto suatu memeriksa sel-sel kanker. Hal ini dapat sulit untuk

membedakan antara tahi lalat berwarna dan melanoma lesi awal. Pasien mungkin

ingin memiliki contoh jaringan diperiksa oleh ahli patologi kedua. Jika tahi lalat

normal atau lesi kanker, sampel jaringan juga dapat diuji untuk perubahan gen

tertentu.

Adalah penting bahwa daerah abnormal kulit tidak mencukur atau dibakar

(dimusnahkan dengan alat panas, arus listrik, atau zat kaustik) karena sel-sel kanker

yang tetap bisa tumbuh dan menyebar.

Lihat ringkasan PDQ Kanker Kulit Skrining untuk informasi lebih lanjut.

Faktor-faktor tertentu mempengaruhi prognosis (kesempatan pemulihan) dan pilihan

pengobatan.
Prognosis (kesempatan pemulihan) dan pilihan pengobatan tergantung pada berikut:

Ketebalan tumor dan di mana itu adalah di body.How cepat sel-sel kanker yang

dividing.Whether ada pendarahan atau tukak dari tumor.How banyak kanker di

kelenjar getah nodes.The jumlah kanker tempat telah menyebar ke dalam tingkat

body.The dehidrogenase laktat (LDH) di blood.Whether kanker memiliki

certainmutations (perubahan) dalam usia gen calledBRAF.The pasien dan kesehatan

umum.

Tahapan Melanoma

KUNCI

Setelah melanoma telah didiagnosis, tes dilakukan untuk mengetahui apakah sel

kanker telah menyebar di dalam kulit atau ke bagian lain dari tubuh.

Ada tiga cara yang kanker menyebar dalam tubuh.

Kanker dapat menyebar dari tempat itu mulai ke bagian lain dari tubuh.

Metode yang digunakan untuk tahap melanoma terutama didasarkan pada ketebalan

tumor dan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian lain

dari tubuh.

Tahapan berikut digunakan untuk melanoma:

Tahap 0 (Melanoma di Situ)

tahap I

tahap II

tahap III
tahap IV

Setelah melanoma telah didiagnosis, tes dilakukan untuk mengetahui apakah sel

kanker telah menyebar di dalam kulit atau ke bagian lain dari tubuh.

Proses yang digunakan untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar di dalam

kulit atau ke bagian lain dari tubuh disebut pementasan. Informasi yang dikumpulkan

dari proses pementasan menentukan tahap penyakit. Hal ini penting untuk

mengetahui panggung untuk merencanakan pengobatan.

Tes dan prosedur berikut dapat digunakan dalam proses pementasan:

Pemeriksaan fisik dan sejarah: Sebuah ujian tubuh untuk memeriksa tanda-tanda

kesehatan umum, termasuk memeriksa tanda-tanda penyakit, seperti gumpalan atau

hal lain yang tampaknya tidak biasa. Riwayat kebiasaan kesehatan pasien dan

penyakit masa lalu dan perawatan juga akan diambil.

Kelenjar getah simpul pemetaan dan kelenjar getah bening sentinel biopsi: Prosedur

di mana zat radioaktif dan / atau pewarna biru disuntikkan di dekat tumor. Bahan

atau zat warna mengalir melalui saluran getah bening ke node sentinel atau node

(kelenjar getah bening pertama atau node di mana sel-sel kanker cenderung

menyebar). Ahli bedah mengangkat hanya node dengan zat radioaktif atau pewarna.

Seorang ahli patologi memandang sampel jaringan di bawah mikroskop untuk

memeriksa sel-sel kanker. Jika tidak ada sel kanker ditemukan, hal itu mungkin tidak

perlu untuk menghapus lebih node.

CT scan (CAT scan): Sebuah prosedur yang membuat serangkaian gambar detail dari

daerah dalam tubuh yang diambil dari sudut yang berbeda. Gambar-gambar yang
dibuat oleh komputer yang terhubung ke mesin x-ray. Sebuah pewarna mungkin

disuntikkan ke pembuluh darah atau ditelan untuk membantu organ-organ atau

jaringan muncul lebih jelas. Prosedur ini juga disebut tomografi komputer,

computerized tomography, atau komputerisasi aksial tomografi. Untuk melanoma,

gambar dapat diambil dari dada, perut, dan panggul.

PET scan (positron emission tomography scan): Suatu prosedur untuk menemukan

sel-sel tumor ganas dalam tubuh. Sejumlah kecil glukosa radioaktif (gula) disuntikkan

ke pembuluh darah. PET scanner berputar di sekitar tubuh dan membuat gambar di

mana glukosa sedang digunakan dalam tubuh. Sel-sel tumor ganas muncul terang

dalam gambar karena mereka lebih aktif dan mengambil lebih banyak glukosa

dibandingkan sel normal.

MRI (magnetic resonance imaging) dengan gadolinium: Sebuah prosedur yang

menggunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk membuat serangkaian

gambar detail dari bagian dalam tubuh, seperti otak. Sebuah zat yang disebut

gadolinium disuntikkan ke pembuluh darah. gadolinium mengumpulkan sekitar sel-

sel kanker sehingga mereka muncul terang dalam gambar. Prosedur ini juga disebut

nuklir magnetic resonance imaging (NMRI).

studi kimia darah: Sebuah prosedur di mana sampel darah diperiksa untuk mengukur

jumlah zat tertentu dilepaskan ke dalam darah oleh organ dan jaringan dalam tubuh.

Untuk melanoma, darah diperiksa untuk enzim yang disebut laktat dehidrogenase

(LDH). tingkat LDH yang lebih tinggi dari normal mungkin merupakan tanda dari

melanoma.

Hasil tes ini dilihat bersama-sama dengan hasil biopsi tumor untuk mengetahui tahap

melanoma.

Ada tiga cara yang kanker menyebar dalam tubuh.


Kanker dapat menyebar melalui jaringan, sistem getah bening, dan darah:

Tisu. kanker menyebar dari tempat itu mulai dengan tumbuh menjadi daerah

terdekat.

sistem getah bening. kanker menyebar dari tempat itu mulai dengan masuk ke

sistem getah bening. kanker perjalanan melalui pembuluh getah bening ke bagian

lain dari tubuh.

Darah. kanker menyebar dari tempat itu mulai dengan mendapatkan ke dalam darah.

kanker perjalanan melalui pembuluh darah ke bagian lain dari tubuh.

Kanker dapat menyebar dari tempat itu mulai ke bagian lain dari tubuh.

Ketika kanker menyebar ke bagian lain dari tubuh, hal itu disebut metastasis. Sel-sel

kanker melepaskan diri dari mana mereka mulai (tumor primer) dan perjalanan

melalui sistem getah bening atau darah.

sistem getah bening. kanker masuk ke sistem getah bening, perjalanan melalui

pembuluh getah bening, dan membentuk tumor (tumor metastasis) di bagian lain

dari tubuh.

Darah. kanker masuk ke darah, perjalanan melalui pembuluh darah, dan membentuk

tumor (tumor metastasis) di bagian lain dari tubuh.

Tumor metastatik adalah jenis yang sama dari kanker tumor primer. Misalnya, jika

melanoma menyebar ke paru-paru, sel-sel kanker di paru-paru sebenarnya sel

melanoma. Penyakit ini melanoma metastatik, bukan kanker paru-paru.


Metode yang digunakan untuk tahap melanoma terutama didasarkan pada ketebalan

tumor dan apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau bagian lain

dari tubuh.

Pementasan melanoma tergantung pada berikut:

Ketebalan tumor. ketebalan dijelaskan menggunakan skala Breslow.

Apakah tumor tersebut ulserasi (menembus kulit).

Apakah tumor telah menyebar ke kelenjar getah bening dan jika kelenjar limfe

bergabung bersama (kusut).

Apakah tumor telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Tahapan berikut digunakan untuk melanoma:

Tahap 0 (Melanoma di Situ)


Tahap 0 melanoma in situ. melanosit normal berada di epidermis (lapisan luar kulit).

Pada tahap 0, melanosit abnormal ditemukan pada epidermis. Ini melanosit abnormal

dapat menjadi kanker dan menyebar ke jaringan normal di dekatnya. Stadium 0 juga

disebut melanoma in situ.

Milimeter

(mm).

Sebuah

titik pensil

tajam

adalah
sekitar 1 mm, titik krayon baru sekitar 2 mm, dan penghapus pensil baru sekitar 5

mm

Tahap I melanoma. Pada tahap IA, tumor tidak lebih dari 1 milimeter tebal, tanpa

ulserasi (istirahat di kulit). Pada tahap IB, tumor baik tidak lebih dari 1 milimeter

tebal, dengan ulserasi, OR lebih dari 1 tapi tidak tebal lebih dari 2 milimeter, tanpa

ulserasi. ketebalan kulit yang berbeda pada berbagai bagian tubuh.

Pada stadium I, kanker telah terbentuk. Tahap I dibagi menjadi tahap IA dan IB.

Tahap IA: Pada tahap IA, tumor tidak lebih dari 1 milimeter tebal, tanpa ulserasi.

Tahap IB: Pada tahap IB, tumor baik:

tidak lebih dari 1 milimeter tebal dan memiliki ulserasi; atau

lebih dari 1 tapi tidak tebal lebih dari 2 milimeter, tanpa ulserasi.

tahap II
Tahap II melanoma. Pada tahap IIA, tumor baik lebih dari 1 tetapi tidak lebih dari 2

milimeter tebal, dengan ulserasi (istirahat di kulit), OR itu lebih dari 2 tapi tidak tebal

lebih dari 4 milimeter, tanpa ulserasi. Pada stadium IIB, tumor baik lebih dari 2 tapi

tebal tidak lebih dari 4 milimeter, dengan ulserasi, OR itu lebih dari 4 milimeter tebal,

tanpa ulserasi. Pada tahap IIC, tumor lebih dari 4 milimeter tebal, dengan ulserasi.

ketebalan kulit yang berbeda pada berbagai bagian tubuh.

Tahap II dibagi menjadi tahap IIA, IIB, dan IIC.

Tahap IIA: Pada tahap IIA, tumor baik:

lebih dari 1 tetapi tidak lebih dari 2 milimeter tebal, dengan ulserasi; atau

lebih dari 2 tapi tidak tebal lebih dari 4 milimeter, tanpa ulserasi.

Tahap IIB: Pada stadium IIB, tumor baik:


lebih dari 2 tetapi tidak lebih dari 4 milimeter tebal, dengan ulserasi; atau

lebih dari 4 milimeter tebal, tanpa ulserasi.

Tahap IIC: Pada tahap IIC, tumor lebih dari 4 milimeter tebal, dengan ulserasi.

tahap III
Tahap III melanoma. tumor mungkin ketebalan apapun, dengan atau tanpa ulserasi

(istirahat di kulit), dan (a) kanker telah menyebar ke satu atau lebih kelenjar getah

bening; (B) kelenjar getah bening dengan kanker dapat bergabung bersama (kusut);

(C) kanker mungkin dalam kapal getah bening antara tumor primer dan kelenjar

getah bening di sekitarnya; dan / atau (d) tumor yang sangat kecil dapat ditemukan

pada atau di bawah kulit, tidak lebih dari 2 cm dari tumor primer.

Pada tahap III, tumor mungkin ketebalan apapun, dengan atau tanpa ulserasi. Satu

atau lebih hal berikut ini benar:


Kanker telah menyebar ke satu atau lebih kelenjar getah bening.

kelenjar getah bening yang bergabung bersama-sama (kusut).

Kanker adalah di pembuluh getah bening antara tumor primer dan kelenjar getah

bening di dekatnya. Kanker ini lebih dari 2 cm dari tumor primer.

tumor sangat kecil ditemukan pada atau di bawah kulit, tidak lebih dari 2 cm dari

tumor primer.

tahap IV
Tahap melanoma IV. kanker telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti otak,

paru-paru, hati, kelenjar getah bening, usus kecil, dan tulang.

Pada tahap IV, kanker telah menyebar ke tempat lain di tubuh, seperti paru-paru,

hati, otak, tulang, jaringan lunak, atau gastrointestinal (GI) saluran. Kanker mungkin

telah menyebar ke tempat-tempat di kulit jauh dari tempat pertama kali dimulai.

Jika salah satu kriteria mayor atau tiga kriteria minor terpenuhi, lesi tersebut mengarah ke MM dan
perlu segera ditindaklanjuti. Setelah pemeriksaan fisik lesi, dilanjutkan dengan pemeriksaan pembesaran
kelenjar getah bening di sekitar leher, ketiak atau di sekitar lesi. MM biasanya akan bermetastasis ke
kelenjar getah bening terdekat.
Biopsi adalah tindakan diagnostik yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan atau sel untuk
dianalisis di laboratorium, baik untuk mendiagnosis suatu penyakit atau untuk mengetahui jenis
pengobatan atau terapi yang terbaik bagi pasien. Tindakan ini juga dikenal sebagai pengambilan sampel
jaringan).
Biopsi eksisi penting untuk diagnosis yang akurat. Biopsi eksisi dilakukan dengan cara membuat
sayatan yang menggunakan skalpel. Cara ini merupakan cara yang mudah dan adekuat untuk biopsi lesi
superfisialis, yang diambil adalah lapisan epidermis atau epidermis dan dermis superfisial.
Teknik : Setelah tindakan antiseptik, dilakukan anestesi dan insisi jaringan dengan pisau, biasanya
dengan satu kali sayatan. Ketebalan tergantung dari ketebalan lesi dan keterampilan operator. Perdarahan
yang terjadi dihentikan, luka diberi salep antibiotik, luka jangan ditutup dengan plester. Sisa jaringan tidak
meninggalkan parut
Selain biopsi eksisi, ada biopsi insisi dan punch biopsy, biasanya untuk lesi besar, lokasi lesi yang sulit.
1. Biopsi punch
Biopsi kulit dilakukan dengan cara punch. Punch adalah sebuah alat pemotong
berbentuk silinder dengan ukuran diameter antara 1,5 10 mm. Mengangkat lesi kecil.
2. Biopsi elips (Insisional atau eksisional)
Untuk memperoleh potongan kulit dilakukan dengan sayatan dua busur yang beremu
pada kedua ujungnya sehingga berupa bentuk elips, terutama untuk ruam yang lebar
dan besar.
3. Biopsi kuretase
Biopsi kulit yang dilakukandengan menggunakan kuret bundar, untuk lesi kecil, ukuran
diameter kuret 3,5 mm. Dengan hasil biopsi berupa fragmen kecil.
A. Terapi Bedah
Penatalaksanaan bedah pada MM adalah bedah eksisi luas (WLE = Wide Local
Excision). Setelah diagnosis MM ditegakkan dari biopsi, bedah eksisi dilakukan untuk
memastikan seluruh jaringan MM telah dibuang. Tindakan bedah ini tidak hanya mengambil
MM yang tersisa, tetapi juga mengambil kulit sehat di sekitar MM. Jaringan kemudian
diperiksa di bawah mikroskop untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel ganas tertinggal.
Luas kulit eksisi tergantung kedalaman MM, makin dalam MM makin lebar batas
pengambilan kulit sehatnya. WLE biasanya baru dilakukan menyusul hasil biopsi dengan
batasan sayatan awal sempit, yang memuat konfirmasi histologi dan ukuran ketebalan.
Tabel 1 menjelaskan batas kulit sehat yang perlu dieksisi berdasarkan kedalaman MM
menurut Breslow.
B. Kemoterapi
Kemoterapi stadium lanjut menggunakan obat tunggal kemoterapi, seperti
dacarbazine (paling populer karena responsif pada metastasis viseral), carmustine,
cisplatinum, vinblastine, paclitaxel, tamoxifen, dan carboplatin. Kemoterapi kombinasi
diterapkan bila respons terhadap obat tunggal rendah. Kemoterapi kombinasi standar
adalah CVD regimen dan Dartmouth regimen. CVD regimen adalah kombinasi cisplatin,
vinblastine, dan dacarbazine. Dartmouth regimen adalah kombinasi cisplatin, dacarbazine,
carmustine, dan tamoxifen.
Penatalaksanaan terapi MM menurut stadium, sebagai berikut:
Melanoma stadium IV: Sangat sulit disembuhkan, karena sudah bermetastasis ke kelenjar
limfe yang jauh dari lesi primer atau sudah menyebar ke organ visera seperti paru, traktus
gastrointestinal, dan terkadang sampai ke tulang dan otak. Tindakan bedah pada stadium ini hanya
paliatif. Terapi radiasi hanya untuk mengurangi keluhan pada metastasis otak, tulang, dan organ
visera. Melanoma stadium ini biasanya tidak mempan dengan pengobatan sistemik, sehingga
diobati dengan macam-macam percobaan klinis.
PENCEGAHAN LAIN
1) Membatasi diri dari pajanan sinar UV. Bila berpergian keluar rumah/gedung saat
matahari bersinar terang, lindungi diri dengan memakai pakaian tertutup, mengoleskan
sunscreen terutama di area yang masih bisa terpapar langsung sinar matahari, pakailah
topi, dan gunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dan kulit di sekitarnya yang
sensitif;
2) Tahi lalat apapun bentuknya, sebaiknya diperiksa dokter. Jika dianggap berisiko
menjadi MM, sebaiknya dibuang. Jika ditemukan tahi lalat yang baru muncul di wajah,
bentuknya aneh, dan membesar maka segera diperiksa;
3) Konseling setiap 6 bulan sekali dan lakukan beberapa tes genetik bila berisiko
tinggi. Bila dalam keluarga ada penderita MM atau punya riwayat menderita MM, maka
risiko terkena atau rekurensi lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai