Kriteria Perencanaan/Perancangan
Survei Hidrometri
ditentukan Metode Hitungan/Pendekatan
oleh
C. KARAKTER SURVEI
Penekanan pada perlunya membedakan dua orientasi perencanaan tersebut
dikarenakan perbedaannya mempengaruhi sifat pengumpulan data keadaan
sungai atau pantai. Dari segi akademis barangkali kebutuhan akan data dapat
sama tetapi dari segi keperluan praktis terdapat hal-hal yang mempengaruhi
pertimbangan kebutuhan data seperti urgensi, signifikansi, kemampuan
pembiayaan, kemampuan teknologi, kesiapan tenaga surveyor, dll.
Survei untuk perencanaan pengamanan jangka panjang menekankan pada
kelengkapan data hidrodinamika, akurasi dan penyimpanan data yang
sistematis. Survei untuk perencanaan pengamanan jangka pendek tidak harus
terlalu lengkap dan bergantung pada masalah yang dominan yang sedang
dihadapi. Oleh karena itu, suatu survei hidrometri yang dapat mempunyai
satu, dua atau lebih tujuan, memerlukan informasi penggunaan data yang
akan diukur. Dengan demikian konsentrasi survei akan sesuai dengan
keperluan data metode pengamanan yang dilakukan. Survei untuk
perencanaan pengamanan tebing sungai atau pantai jangka panjang
sebaiknya merupakan survei dengan tujuan banyak sehingga usaha dan biaya
yang dikeluarkan mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Observasi rutin dalam jangka waktu yang panjang seperti monitoring elevasi
muka air, tinggi dan periode gelombang datang serta kecepatan dan arah
angin adalah contoh bagian dan survei jangka panjang. Pengukuran yang
lebih sulit dilakukan seperti arus pantai, transpor sedimen sejajar pantai pada
umumnya dilakukan untuk program-program khusus baik untuk keperluan
monitoring keadaan pantai sebelum atau sesudah pembangunan suatu
bangunan pantai ataupun untuk keperluan penelitian ilmiah.
Gambar 1.3. Pengaruh proses hidrodinamika pada pemilihan data yang diukur .
E. PROSEDURE SURVEI
Tujuan survei pada umumnya adalah ingin mengetahui mekanisme dan
intensitas proses-proses pantai, sungai, rawa, dan waduk/ embung. Misalnya
bagaimana dan seberapa keadaan variasi dan kekuatan gelombang, sirkulasi
arus pantai (nearshore currents), kekuatan arus banjir, surkulasi di waduk
atau rawa dan perubahan topografi dasar perairan. Proses-proses tersebut
mempunyai ciri-ciri khusus dan rentang skala ruang dan waktu yang berbeda-
beda. Oleh karena itu luas areal yang diamati, waktu pelaksanaan dan lama
survei juga berbeda-beda.
Pemilihan peralatan survei selain ditentukan oleh karakter proses yang
diamati dan tujuan survei juga ditentukan oleh beberapa hal, yaitu biaya yang
tersedia, kemampuan dan kesadaran operator, ketersediaan suku cadang alat
Pekerjaan yang selalu ada dalam survei adalah penentuan lokasi pengukuran
(positioning). Positioning juga mencakup lokasi waktu. Positioning untuk
waktu sangat sederhana yaitu dengan mencocokkan semua alat ukur waktu
(jam, stopwatch) yang digunakan dalam survei. Sebaiknya pencocokan
sampai menit pada referensi waktu standar juga perlu dilakukan (misalnya
dari radio atau televisi). Positioning untuk tempat dapat merupakan suatu
paket pekerjaan sendiri. Positioning ini meliputi penentuan lokasi pada ruang
3 dimensi. Dengan demikian letak pengukuran dapat diketahui dengan pasti
pada peta-peta lokasi observasi yang sudah ada.
G. PENCEGAHAN KECELAKAAN
Seperti telah disebutkan di muka, perencanaan survei perlu memasukkan
keperluan alat dan personel cadangan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
kontinyuitas pengukuran jika terjadi kecelakaan atau gangguan-ganguan lain.
Selain itu perlu diperhatikan pencegahan-pencegahan hal-hal yang mungkin
terjadi yang membahayakan keselamatan surveyor walaupun hanya berupa
bahaya cidera ringan.
H. PELAKSANAAN SURVEI
KOORDINASI
Personel survei dikelompokkan menjadi beberapa regu sesuai tugas yang
harus dikerjakan. Setiap regu harus mempunyai pemimpin yang bertanggung
jawab atas keadaan dan kerja regu tersebut. Pemimpin regu harus tahu pasti
apa yang harus dikerjakan oleh anggotanya dan koordinasi dengan regu-regu
lain serta mempunyai pengetahuan dasar flsika yang cukup tentang perilaku
yang diukur oleh regunya. Dengan demikian jika terjadi penyimpangan
pemimpin regu dapat memutuskan modifikasi yang dapat dilakukan.
Komando pelaksanaan survei dilakukan oleh pemimpin utama survei kepada
pemimpin-pemimpin regu. Komando dapat dituangkan dalam tabel instruksi
atau jadwal pengukuran. Jika dimungkinkan disediakan alat komunikasi untuk
keperluan koordinasi tersebut. Jika tidak, pemimpin utama survei dapat
melakukan pemeriksaan rutin ke tiap-tiap regu.
Pencatatan yang tidak dilakukan secara otomatis seperti dengan rol-rol kertas
pencatat atau secara magnetis dalam pita atau cakram rekam hendaknya
dipersiapkan dalam bentuk tabel atau formulir isian. Tiap formulir isian
disertai dengan petunjuk pengisian yang jelas.
Catatan tentang kondisi pengukuran, hal-hal khusus atau penyimpangan dan
prosedur yang lazim harus dibuat selama pengukuran. Hal ini akan sangat
membantu dalam interpretasi data pencatatan yang sangat mungkin
dikerjakan oleh orang lain.
Untuk mendukung pencatatan yang baik, persiapan harus menyediakan
peralatan pencatatan yang tetap dapat digunakan pada keadaan lapangan
yang terburuk (gelap, hujan, goncangan, formulir cadangan, alat tulis
cadangan, dll.). Peralatan perbaikan alat-alat pencatat otomatis hendaknya
perlu disiapkan, seperti kabel-kabel cadangan, kawat, perekat, pembalut,
gunting. pisau, dll.
Seperti telah disinggung di muka bahwa hampir pada semua survei, keadaan
lapangan tidak memungkinkan pelaksanaan survei persis seperti perencanaan
survei. Dengan demikian perubahan pelaksanaan di lapangan hampir
dipastikan selalu ada.
Akan sangat bermanfaat jika kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi
dilapangan sudah dipersiapkan langkah-langkah penyelesaiannya. Tetapi jika
tidak ada persiapan, maka perubahan harus dilakukan dengan pertimbangan
akurasi pengukuran dan kebutuhan data oleh analisis selanjutnya. Oleh
karena itu paling tidak pemimpin utama dan pemimpin regu diberi informasi
tentang tujuan pengukuran dan tujuan studi. Sekali lagi, perubahan-
perubahan prosedur selalu disertai catatan pelaksanaannya.