Anda di halaman 1dari 2

[Ketika Hitam Tak Lagi Hitam, dan Putih Mempertanyakan Kesuciannya]

Dulu, sejak saya masih kecil, berkali-kali saya dijejali tentang dunia yang hitam-putih, tentang
apa itu benar, apa itu salah. Semua terbelah menjadi dua sisi yang saling berseberangan, satu
sebagai lawan satu yang lain. Ketika itu saya tak pernah mempertanyakan, tanpa sedikitpun
meragu. Hingga di hari-hari kemudian saya menemukan hitam yang tak selalu hitam, dan putih
yang tak selalu suci.

Dengan sedikit rasa penasaran aku mencoba menyingkirkan tabir yang selama ini menutupi
penglihatanku, dan aku menemukan warna-warna yang selama ini lenyap ditelan hegemoni
hitam-putih. Dan disinilah benar dan salah kadang samasekali tak mempunyai kekuasaan, barang
sedikitpun.

Kadang saya tertawa dalam hati, atau bahkan mencibir, ketika orang-orang yang dianggap
berbeda selalu tersalahkan, dibodohkan, dikucilkan, ditertawai, diolok-olok, atau parahnya lagi,
diancam. Barangkali saya juga termasuk kedalam golongan orang sok benar ini, siapa yang
tahu? Semoga saja tidak, sebab sudah lama saya selalu mencoba memahami mengapa orang-
orang ini menjadi berbeda. Dengan siapa kita bisa belajar pemikiran orang yang berbeda ini?
Sudah pasti kita harus tahu langsung dari sumbernya.

Saya pernah masuk ke dalam berbagai forum di Internet, dimana orang-orang berbeda ini saling
berkumpul. Sebut saja forum kaum Atheist, kumpulan orang-orang yang dianggap goblok oleh
para Theist, pada kenyataannya, forum mereka akan lebih banyak membahas tentang dasar
logika, konsep-konsep ketuhanan, yang jujur butuh berpikir sedikit lebih keras untuk
memahaminya. Tidak adil tentunya kalau saya tidak masuk ke dalam forum theist untuk
membandingkannya, sehingga saya memutuskan untuk menyelami 4 forum agama terbesar di
dunia, termasuk agama saya anut sendiri. Dan, hasilnya mungkin sudah tertebak oleh anda-anda
semua, saya menemukan lebih banyak orang goblok disana. But, hal ini tidak serta merta
membuat saya berubah menjadi Atheist, sebab setelah melihat argumen-argumen para Theist
tentang konsep-konsep keberadaan, yang ternyata malah mendukung kepercayaan saya terhadap
keyakinan saya. Dan mereka tidak tahu itu, karena mereka hanya melihat dari satu sisi saja, sisi
Atheism. Disinilah untungnya saya melihat dari berbagai sudut pandang, saya bisa belajar
banyak dan menarik kesimpulan dari berbagai data. Dan yang lebih baik lagi, saya tidak pernah
lagi menganggap mereka, Atheist ataupun kaum yang berbeda keyakinan dengan saya sebagai
kaum bebal yang bodoh. Mereka hanya tidak tahu, atau belum tahu.

Menyelam lebih jauh, saya melihat dunia jauh lebih luas lagi. Jauh-jauh lebih luas lagi. Saya
berkunjung ke forum-forum sains, tetapi juga masuk ke dalam forum penggiat supranatural. Atau
forum pemuda-pemudi lurus dan forum pemuda-pemudi yang katanya tidak lurus. Dan saya
menikmati kedua sisinya, dan segala sesuatu yang samar-samar berada di antara keduanya.
Kadang saya geram atau kesal, ketika si saintis mengolok kebodohan si dukun, ataupun si dukun
yang mengejek kebebalan si saintis. Oh, ada pula si lurus yang mengklaim si tidak lurus
adalah produk gagal sang maha kuasa. Padahal setelah saya menelusuri, beberapa kaum tidak
lurus ini malah tidak tahu menahu mengapa mereka menjadi seperti itu, atau bahkan trauma atas
masa lalu. Mereka tak sekali-sekali berpikir ingin dilahirkan tidak lurus tetapi

Anda mungkin juga menyukai