Anda di halaman 1dari 2

FUNGSI TANDA KOMA (,)

Menurut Pedoman EYD, koma dipakai untuk:

1. Di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh:

Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

2. Untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya
yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan. Contoh:

Saya ingin datang, tetapi hari hujan.

3. Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mendahului induk kalimatnya. Contoh:

Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.

4. Di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat


pada awal kalimat. Contoh:

... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.

5. Untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan dari kata
yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Contoh:

O, begitu?

6. Untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh:

Kata Ibu, "Saya gembira sekali."

7. Di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal,
dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Contoh:

Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran,


Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.

8. Untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh:

Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan
2. Djakarta: PT Pustaka Rakjat.

9. Di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Contoh:


W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang
(Yogyakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.

10. Di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, ataumarga. Contoh:

B. Ratulangi, S.E.

11. Di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan
dengan angka. Contoh:

12,5 m

12. Untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contoh:

Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.

13. Di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk


menghindari salah baca. Contoh:

Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang


bersungguh-sungguh.

Tanda Koma TIDAK DIPAKAI:

1. Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mengiringi induk kalimatnya (terkait aturan nomor 3 di atas). Contoh:

Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

2. Untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam
kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Contoh:

"Di mana Saudara tinggal?" tanya Karim.

Anda mungkin juga menyukai