Keterbatasan
Terdapat beberapa kekurangan atau keterbatasan potensial dari perencanaan strategi
formal, diantaranya yaitu selalu ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi pengisian
formulir, layihan birokrasi, tanpa pemikiran strategis. Sehingga organisasi secara periodik
sebaiknya mempertanyakan Apakah perusahaan memperoleh ide-ide segar sebagai akibat
dari prroses perencanaan strategi?. Bahaya lainnya adalah bahwa organisasi mungkin
menciptakan departemen perencanaan strategi yang besar dan mendelegasikan pembuatan
rencana strategis kepada para staf dari departemen tersebut, sehingga mengabaikan input dari
manajemen lini maupun manfaat pendidikan dari proses tersebut. Sebaiknya perencanaan
strategi dijaga seminimum mungkin dan perannya sebaiknya sebagai katalis, pendidik, dan
fasilitator dari proses perencanaan.
Akhirnya perencanaan strategis adalah proses yang memakan waktu dan mahal.
Beban yang paling signifikan adalah waktu yang diberikan untuk perencanaan strategi untuk
manajemen senior dan para manajer pada tingkatan lain di organisasi. Rencana strategis
formal yang diinginkan dalam organisasi memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Menajeman puncak yakin bahwa perencanaan strategi adalah penting. Jika tidak,
perencanaan memiliki sedikit dampak pengambilan keputusan aktual.
2. Organiasi tersebut relatif besar dan rumit. Dalam organisasi kecil yang sederhana,
pemahaman informal tentang arah masa depan organisasi adalah mencukupi untuk
pengambilan keputusan tentang alokasi sumber daya yang merupakan tujuan utama
dari pembuatan rencana strategis.
3. Ada ketidakpastian yang cukup besar tantang masa depan, tetapi organisasi memiliki
fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah. Dalam organiasi yang
relatif stabil, rencana strategis tidaklah perlu, masa depan biasanya cukup sama
dengan masa lalu sehingga rencana strategis hanya akan berupa latihan dalam
eksplorasi. Jika organisasi mengalami kondisi-kondisi yang baru seperti penurunan
dalam pasar atau perubahan drastis dalam biaya bahan baku, maka organisasi
membuat rencana kontinjensi. Jika masa depan begitu tidak pasti sedemikian rupa
sehingga estimasi yang andal tidak dapat dibuat, maka pembuatan rencana strategis
hanyalah membuang-buang waktu.
Proses perencanaan strategi yang formal tidak diperlukan dalam organisasi yang kecil dan
relatif stabil. Proses perencanaan ini juga tidak berguna di organisasi yang tidak dapat
membuat estimasi yang andal tentang masa depan atau dalam organisasi yang manajemen
seniornya mamilih untuk tifak mengelola dengan cara ini.