Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI

Topik : Teknik Distraksi dan Relaksasi


Sub Topik : Pengertian, Jenis, Tujuan dan Penatalaksanaan Distraksi dan Relaksasi
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma D, RSUD SOEDONO MADIUN
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari/Tanggal : Jumat, 13 Januari 2016
Pukul : 09.00-09.20 WIB
Alokasi Waktu : 20 menit

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengetahui tentang Teknik
Distraksi dan Relaksasi

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
2. Menyebutkan jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi dengan benar.
3. Menyebutkan tujuan distraksi dan relaksasi dengan benar.
4. Menjelaskan penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.

C. Materi
1. Pengertian teknik distraksi dan relaksasi
2. Jenis-jenis teknik distraksi dan relaksasi
3. Tujuan distraksi dan relaksasi
4. Penatalaksanaan distraksi dan relaksasi.

D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab

E. Media
- Leaflet
- Flip chart
F. Strategi
a. Kontrak dengan pasien dan keluarga (waktu, tempat, topik)
b. Menggunakan leaflet
c. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
d. Dengan tanya jawab langsung.

G. Proses Penyuluhan
NO KEGIATAN WAKTU PENYAJI SASARAN
1 Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam
2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
diri dan mendengarkan
2 Penyajian bahan 5 menit 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
tentang: pengertian teknik 2. Mempertahankan
1. Pengertian teknik distraksi dan kontak mata
distraksi dan relaksasi
relaksasi 2. Menjelaskan jenis-
2. Jenis-jenis teknik jenis teknik distraksi
distraksi dan dan relaksasi
relaksasi 3. Menjelaskan tujuan
3. Tujuan distraksi dan distraksi dan
relaksasi relaksasi
4. Penatalaksanaan 4. Menjelaskan
distraksi dan penatalaksanaan
relaksasi. distraksi dan
relaksasi.

3 Evaluasi 5 menit 1. Memberi


kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya untuk
mengevaluasi
peserta,apakah
peserta dapat
menjelaskan kembali
materi penkes
dengan bertanya
2
2. Menyimpulkan
kembali materi yang
disajikan
3. Diharapkan 30%
memahami materi
4 Penutup 5 menit 1. Penyaji 1. Menjawab salam
mengucapkan terima
kasih
2. Mengucapkan salam
penutup

H. Evaluasi
1. Proses : - Penyuluhan berjalan lancer.
- Tidak ada audiens yang meninggalkan proses penyuluhan
- Maksimal audiens meninggalkan penkes 10%.
2. Hasil : - 20% audiens dapat menjelaskan pengertian distraksi
- 20% audiens dapat menjelaskan pengertian relaksasi
- 20% audiens dapat menjelaskan 3-4 dari 9 langkah relaksasi
- 20% audiens dapat menjelaskan 2-3 dari 5 langkah distraksi

3
TEKNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI

A. Pengertian
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus

yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi retikuler

menghambat stimulus nyeri. jika seseorang menerima input sensori yang berlebihan dapat

menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau tidak dirasakan oleh

klien),. Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat merangsang sekresi endorfin,

sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi berkurang. Peredaan nyeri secara

umum berhubungan langsung dengan partisipasi aktif individu, banyaknya modalitas sensori

yang digunakan dan minat individu dalam stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan,

pendengaran dan sentuhan mungkin akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding

stimulasi satu indera saja (Tamsuri, 2007).

Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot. Otak yang "lelah" dibuat

tenang dan otot yang tegang dibuat relaks. Jika seseorang melakukan relaksasi, puncaknya

adalah fisik yang segar dan otak yang siap menyala kembali. Oleh karena itu, relaksali

melibatkan komponen-komponen penting tubuh yang secara terus menerus dipakai, misalnya

pancaindra, pernapasan, aliran darah, (sistem kardiovaskuler), otak dan otot-otot rangka.

B. Jenis
Jenis Tehnik Distraksi antara lain :

4
1) Distraksi visual
2) Distraksi pendengaran
3) Distraksi pernafasan
4) Distraksi intelektual
5) Imajinasi terbimbing

Jenis-jenis relaksasi:
- Relaksasi pernafasan
- Imagery
- Senam
C. Tujuan
Tujuan dari penggunaan teknik distraksi, yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini

merasa lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan.

Teknik distraksi ini dapat digunakan untak memusatkan perhatian anak menjauhi rasa nyeri.

Teknik distraksi pada anak dapat sangat efektif dalam mengurangi nyeri. Teknik distraksi yang

paling disukai oleh anak-anak, seperti melihat gambar di buku, meniup gelembung (blowing

bubbles), atau menghitung. Sentuhan, usapan, tepukan, atau mengayun dapat menjadi teknik

distraksi yang baik pada anak yang sedang dalam distres.Orangtua harus diajarkan teknik

distraksi dan didorong untuk mempertahankan anak mereka agar nyaman selama mungkin.

Melatih orang tua akan memberi mereka jalan untuk berpartisipasi dalam nyeri anaknya, serta

memberi manfaat dalam mengurangi kecemasan dan ansietas orangtua.

Tujuan teknik relaksasi yaitu:

1. Menurunkan kecemasan /stress

2. Menurunkan nyeri

3. Membantu melupakan nyeri yang dirasakan

4. Meningkatkan periode istirahat dan tidur

5. Meningkatkan rasa nyaman

D. Penatalaksanaan
Langkah-langkah relaksasi pernapasan menurut Stewart (1976: 959), yaitu sebagai berikut :

5
1. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan di dalam paru
2. Keluarkan udara perlahan-lahan dan rasakan tubuh menjadi kendor dan rasakan betapa

nyaman hal tersebut


3. Bernafaslah secara normal dalam beberapa waktu
4. Ambil nafas dalam-dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-lahan,
5. Biarkan telapak kaki rileks.
6. Konsentrasikan pikiran pada kaki
7. Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok

otot-otot lain
8. Setelah merasa relaks, bernafaslah secara perlahan.
9. Bila nyeri menjadi hebat klien bernafas secara dangkal dan cepat.

Langkah-langkah distraksi yaitu sebagai berikut:

Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat pemandangan dan

gambar termasuk distraksi visual.


Distraksi pendengaran dengan mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta

gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang

seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga

diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,

mengetukkan jari atau kaki. (Tamsuri, 2007).


Musik klasik salah satunya adalah musik Mozart. Dari sekian banyak karya musik klasik,

sebetulnya ciptaan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan.

Beberapa penelitian sudah membuktikan, Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri

fisik. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell.

Mereka mengistilahkan sebagai Efek Mozart.


Dibanding musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya Mozart

mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak

kalah penting adalah kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Namun, tidak

berarti karya komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan (Andreana, 2006)
Distraksi pernafasan dengan bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada

satu objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan

hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara

perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk

6
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan,

lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik. Bernafas ritmik dan massase,

instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan

lakukan massase pada bagaian tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau

gerakan memutar di area nyeri.


Distraksi intelektual antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan

kegemaran (di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita.


Imajinasi terbimbing adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan yang menyenangkan

dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur membebaskan

diri dari dari perhatian terhadap nyeri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik
(edisi 4) Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth
(Edisi 8). Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai