Anda di halaman 1dari 1

Secara geografis Tana Toraja merupakan sebuah kabupaten yang berada di

kawasan provinsi Sulawesi Utara, dan ibukota dari Tana Toraja berada di Makale.
Masyarakat suku Toraja sendiri masih memegang teguh keyakinan dan gaya hidup yang
khas mirip sekali dengan budaya yang ada di Nias, yang menjadikan Tana Toraja menjadi
salah satu situs warisan budaya dunia yang terdaftar di UNESCO.

Toraja yang terkenal sebagai daerah pariwisata sangat membanggakan keindahan


alamnya. Bukan hanya keindahan alamnya, namun adat dan kebudayaan penduduk
Toraja memiliki keunikan dan kekayaan makna yang menarik untuk dikenal lebih jauh.
Kekayaan adat budaya di Toraja telah membentuk Toraja menjadi daerah
wisata adat. Pekuburan tua seperti Ketekesu dan Londa merupakan
wisata yang terbentuk dengan kekayaan adat dan budaya penduduk
Toraja. Kebiasaan dan kepercayaan para nenek moyang penduduk Toraja,
yang menagabadikan mayat dan menempatkannya ditempat-tempat yang
tinggi atau di dalam goa, seperti yang dilihat pada pekuburan-pekuburan
tua yang berada dalam goa dan dinding goa londa dan ketekesu, menjadi
manufer kekayaan wisata Toraja sekarang.
Misalnya seperti kuburan tua yang ada di Tana Toraja di desa Kete Kesu yang
telah menjadi objek wisata di Tana Toraja. Hal yang menjadi daya tarik pada tempat ini
adalah terdapatnya peninggalan purbakala berupa kuburan batu yang berbentuk perahu.
Kuburan batu tersebut berisi tengkorak dan tulang belulang manusia yang diperkirakan
telah ratusan tahun lamanya. Sebagian besar kuburan tersebut tergantung di dinding-
dinding goa.

Pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Tana Toraja ditunjukkan pada peningkatan kemampuan untuk
menggalakkan kegiatan ekonomi yang melibatkan berbagai sektor. Kegiatan pariwisata diharapkan mampu
membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan bagi pemerintah dan masyarakat di daerah wisata
serta penerimaan devisa bagi negara. Pariwisata Tana Toraja memang memiliki daya tarik yang unik.
Peninggalan budaya yang sudah ada sejak jaman megalitikum, memberikan warna dan makna tersendiri
bagi siapa saja yang mengunjungi daerah ini. Penduduk yang ramah, budaya yang asli dan lestari
menjadikan Tana Toraja menjadi salah satu dari 15 daerah tujuan wisata Indonesia sekaligus menjadi salah
satu ikon Pariwisata Indonesia tahun 2010.

Pengelolaan potensi pariwisata di daerah ini menjadi perhatian khusus pemerintah daerah, hal ini tercermin
dalam arah kebijakan (visi) pemerintah bahwa tujuan utama pembangunan pariwisata adalah menjadikan
Tana Toraja sebagai destinasi kedua setelah Bali. Di sisi lain, dukungan masyarakat Tana Toraja sangat
positif memberikan respon pengembangan pariwisata. Banyak masyarakat yang tergantung dari hasil
penjualan hasil karya budaya (kain tenun, ukiran).

Sebagai daerah wisata yang cukup terkenal, Kabupaten Tana Toraja memiliki sedikitnya 8 objek wisata
unggulan yang sangat potensial untuk dikembangkan. Masing-masing obyek wisata mimiliki ciri khas dan
daya tarik tersendiri, kedelapan obyek wisata unggulan tersebut adalah panorama Buntu Burake,
Tongkonan Tumbang Datu-Bebo, Agro Pango-Pango, air terjun Sarambu Assing, dinding pahat Lemo,
wisata Sirope, pemandian alam Tilangnga, dan perumahan adat Sillanan. Sebagian besar objek wisata
tersebut adalah objek wisata alam, dan beberapa di antaranya sudah dikenal oleh wisatawan, baik domestik
maupun mancanegara. Selain kedelapan obyek wisata unggulan yang sangat potensial dikembangkan
tersebut, masih ada beberapa tradisi, adat dan budaya yang merupakan ikon pariwisata di daerah ini yang
sudah dikenal hingga ke mancanegara. Kuncinya adalah obyek wisata di Kabupaten Tana Toraja harus
mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius oleh semua pihak karena Tana Toraja telah
dinominasikan sebagai salah satu dari 23 situs dalam daftar World Heritage Culture oleh Unesco.

Anda mungkin juga menyukai