Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perkembangan ilmu kedokteran saat ini telah menghasilkan berbagai
teknik dan prosedur pemeriksaan yang kompleks. Namun demikian, prinsip
dasar pencitraan adalah memberikan gambaran anatomi bagian tubuh tertentu
dan kelainan-kelainan yang berhubungan dengan modalitas pencitraan yaitu
sinar-X, florouscopi,ultrasonography (USG), computer tomography (CT),
magnetic resonance imaging (MRI), kedokteran nuklir (Patel, 2007).
Dalam bidang radiologi pemeriksaan penunjang juga dengan memakai
media kontras pada pemeriksaan radiologi. Media kontras sendiri yaitu
senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan visualisasi (visibility)
struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostic medik. Bahan
kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan daya
attenuasi sinar-X (Bahan kontras positif) atau menurunkan daya attenuasi
sinar-X (bahan kontras negative dengan bahan dasar udara atau gas). Ada
berbagai macam jenis kontras tergantung dari muatannya, cara pemberian dan
lain sebagainya. Dalam pemeriksaan radiologi yang menggunakan media
kontras sering dilakukan saat pemeriksaan urethrography.
Pemeriksaan Urethrography adalah pemeriksaan radiologi untuk
uretra dengan menggunakan media kontras positif yang diinjeksikan ke uretra
proksimal secara retrograde, dengan tujuan untuk melihat anatomi, fungsi dan
kelainan pada uretra.
Uretra merupakan anatomi dari traktur urinari yang mempunyai
saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang luar. Fungsi dari
uretra adalah untuk transport urine dari kandung kemih ke meatus eksterna.
(Pearce,1999), Uretra juga berfungsi saluran pembuang pada sistem
reproduksi pria. Uretra terbentang sepanjang 1,5 inchi (3,75 cm) pada wanita
dan 7-8 inchi (18,75 cm) pada pria. Pada struktur uretra terjadi penyempitan
dari lumen uretra akibat terbentuknya jaringan fibrotik pada dinding uretra.

1
2

Striktur uretra menyebabkan gangguan dalam berkemih mulai dari aliran


berkemih yang mengecil sampai sama sekali tidak dapat mengalirkan urine
keluar dari tubuh. Urine yang tidak dapat keluar dari tubuh dapat
menyebabkan banyak komplikasi, dengan komplikasi terberat adalah gagal
ginjal tetapi saluran uretra sering juga ditemukan dengan komplikasi retensi
utera.. Retensi urin adalah suatu keadaan penumpunkan urine di kandung
kemih dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkannya secara
sempurna (Thomas et al. 2004)
Berangkat dari kenyataan ini maka penulis ingin menyajikan dalam
laporan kasus ini yang berjudul Teknik Pemeriksaan Radiografi
Urethrography dengan Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr.
Saiful Anwar Malang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Bagaimanakah Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography dengan
Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful Anwar Malang.
.
1.3 TUJUAN PENULISAN
Mengetahui Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography dengan
Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful Anwar Malang.

1.4 MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari penulisan laporan kasus ini :

1.4.1 Bagi penulis.


Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penulis
terutama tentang Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography
3

dengan Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful


Anwar Malang.
1.4.2 Bagi Rumah Sakit.
Sebagai masukan radiografer, radiolog, dan pihak yang
terkait dalam Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography
dengan Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful
Anwar Malang.

1.4.3 Bagi Institusi.


Sebagai bahan penulisan dan menambah informasi kepada
mahasiswa/mahasiswa STIKes Widya Cipta Husada tentang
Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography dengan Klinis
Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful Anwar
Malang.

Anda mungkin juga menyukai