Perkembangan ilmu kedokteran saat ini telah menghasilkan berbagai teknik dan prosedur pemeriksaan yang kompleks. Namun demikian, prinsip dasar pencitraan adalah memberikan gambaran anatomi bagian tubuh tertentu dan kelainan-kelainan yang berhubungan dengan modalitas pencitraan yaitu sinar-X, florouscopi,ultrasonography (USG), computer tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), kedokteran nuklir (Patel, 2007). Dalam bidang radiologi pemeriksaan penunjang juga dengan memakai media kontras pada pemeriksaan radiologi. Media kontras sendiri yaitu senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostic medik. Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan daya attenuasi sinar-X (Bahan kontras positif) atau menurunkan daya attenuasi sinar-X (bahan kontras negative dengan bahan dasar udara atau gas). Ada berbagai macam jenis kontras tergantung dari muatannya, cara pemberian dan lain sebagainya. Dalam pemeriksaan radiologi yang menggunakan media kontras sering dilakukan saat pemeriksaan urethrography. Pemeriksaan Urethrography adalah pemeriksaan radiologi untuk uretra dengan menggunakan media kontras positif yang diinjeksikan ke uretra proksimal secara retrograde, dengan tujuan untuk melihat anatomi, fungsi dan kelainan pada uretra. Uretra merupakan anatomi dari traktur urinari yang mempunyai saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang luar. Fungsi dari uretra adalah untuk transport urine dari kandung kemih ke meatus eksterna. (Pearce,1999), Uretra juga berfungsi saluran pembuang pada sistem reproduksi pria. Uretra terbentang sepanjang 1,5 inchi (3,75 cm) pada wanita dan 7-8 inchi (18,75 cm) pada pria. Pada struktur uretra terjadi penyempitan dari lumen uretra akibat terbentuknya jaringan fibrotik pada dinding uretra.
1 2
Striktur uretra menyebabkan gangguan dalam berkemih mulai dari aliran
berkemih yang mengecil sampai sama sekali tidak dapat mengalirkan urine keluar dari tubuh. Urine yang tidak dapat keluar dari tubuh dapat menyebabkan banyak komplikasi, dengan komplikasi terberat adalah gagal ginjal tetapi saluran uretra sering juga ditemukan dengan komplikasi retensi utera.. Retensi urin adalah suatu keadaan penumpunkan urine di kandung kemih dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengosongkannya secara sempurna (Thomas et al. 2004) Berangkat dari kenyataan ini maka penulis ingin menyajikan dalam laporan kasus ini yang berjudul Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography dengan Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful Anwar Malang.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography dengan Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful Anwar Malang. . 1.3 TUJUAN PENULISAN Mengetahui Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography dengan Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful Anwar Malang.
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan laporan kasus ini :
1.4.1 Bagi penulis.
Untuk menambah wawasan pengetahuan bagi penulis terutama tentang Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography 3
dengan Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful
Anwar Malang. 1.4.2 Bagi Rumah Sakit. Sebagai masukan radiografer, radiolog, dan pihak yang terkait dalam Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography dengan Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful Anwar Malang.
1.4.3 Bagi Institusi.
Sebagai bahan penulisan dan menambah informasi kepada mahasiswa/mahasiswa STIKes Widya Cipta Husada tentang Teknik Pemeriksaan Radiografi Urethrography dengan Klinis Retensi Uretra di Instalasi Radiologi RSU dr. Saiful Anwar Malang.