Diagnosa Karies
Diagnosa Karies
Mendiagnosis karies sebetulnya tidak mudah. Kesukaran menentukan adanya kavitas ini
umumnya terjadi pada karies pada ceruk dan fisur, karies di bagian aproksimal dan leher
gigi, serta karies sekunder. Untuk ceruk dan fisur telah dikembangkan pengguanaan alat-
keparahan, dan gambaran kliniknya. Kidd dan Smith (1996) menyatakan bahwa
seharusnya perlu diketahui pula apakah pada pasien dapat terjadi karies kembali dan
Adapun yang harus dilakukan pendekatan yang sistematik secara bertahap dalam
2. Tentukan informasi penting yang berkaitan dengan riwayat medis dan riwayat
Keluhan ini berupa gejala atau masalah yang diutrakan pasien dengan bahasa sendiri
Riwayat kesehatan umum, memeriksa secara tuntas kesehatan umum pasien baru
dan menelaah ulang serta memperbaharui data riwayat kesehatan umum pasien lama
dilakukan oleh dokter gigi karena hal tersebut akan mempengaruhi ketepatan dan
dan membuat rencana perawatan maka terdapat 4 tahap yang dapat dilakukan oleh
A. Pemeriksaan subjektif
B. Pemeriksaan objektif
a. Pemeriksaan ekstra oral yang bertujuan untuk melihat penampakan secara umum dari
sebagai berikut :
1. Inspkesi : memeriksa dengan mengamati objek (gigi) seperti warna, ukuran, bentuk,
vitalitas gigi.
7. Tes elektrik : pemakaian alat pulp tester untuk mengetahui vitalitas gigi.
8. Transluminasi : menggunakan illuminator dari arah palatal atau lingual, untuk
mengetahui adanya karies di lingual palatal, membedakan gigi nekrosis dan gigi vital. 12
C. Pemeriksaan penunjang
a. Radiografi
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Prognosis yaitu prakiraan tentang jalannya penyakit
d. Assessment/ penilaian terhadap status yang diperlukan pasien berupa status gigi dan
Diagnosa Karies
Penegakkan diagnosis lesi karies secara dini makin menjadi hal penting.
Penegakkan diagnosa karies memerlukan pencahayaan yang baik ke objek (gigi) yang
kering dan bersih. Jika terdapat banyak kalkulus atau plak, maka semuanya harus
dibersihkan dahulu sebelum mencoba menegakkan dagnosis dengn tepat. Kemudian
dilakukan pemeriksaan.
a. Rasa sakit
Kemampuan membatasi rasa sakit jelas penting. Kondisi lamanya rasa sakit
adalah juga diagnostik. Kadan-kadang, nyeri pulpa hanya berlangsung dari beberapa
Pengalaman klinis menunjukkan bahwa gigi dengan sakit pulpa yang terlalu cepat yang
kembali. Kondisi ini, pulpitis reversibel akut (hiperemia), ditandai dengan rasa sakit
Bila rasa sakitnya bertahan, atau timbulnya tanpa suatu penyebab yang nyata,
e. K02.4 Odontoclasia
Infantile melanodontia
Melanodontoclasia
1. Karies Insipiens
Ciri utama terjadinya karies insipiens adalah dengan adanya lesi dini atau lesi bercak
putih/coklat. Gejala paling dini yang timbul adalah bercak putih, opak, terletak sedikit
kearah serviks dan titik kontak, warna tampak berbeda dibandingkan email di sekitarnya
yang masih sehat. Pada karies insipiens, deteksi dengan sonde tidak dapat dilakukan
karena email yang mengelilinginya masih keras dan mengkilap. Kadang-kadang lesi
kavitasi, apabila tidak ditangani lebih lanjut, maka dapat menimbulkan kavitas/ lubang.
2. Karies Superfisialis
Merupakan karies yang sudah mencapai bagian dalam dari email, bisa di cek
dengan sondasi. biasanya pasien blm merasakan sakit.
Pemeriksaan objektif :
2. Karies Media
Merupakan karies yang sudah mencapai bagian dentin atau bagian pertengahan antara
permukaan gigi dan kamar pulpa. Pada karies media seringkali terjadi hyperemi pulpa,
yaitu merupakan suatu keadaan dimana lapisan dentin mengalami kerusakan, sirkulasi
darah bertambah karena pelebaran pembuluh darah halus di dalam pulpa. Pulpa terdiri
dari saluran pembuluh darah, saraf, dan saluran limfe.
Gejala-gejala yang terjadi pada karies media adalah:
a. Terasa lain jika terkena makanan/ minuman manis,asam panas dan dingin.
b. Makanan / minuman dingin lebih ngilu daripada makanan / minuman panas
c. Kadang-kadang sakit kalau kemasukan makanan
Pemeriksaan objektif :
a. Terlihat karies media
b. Bila di tes dengan chlor etil terasa ngilu
c. Di test dengan sonde terasa ngilu,kadang tidak
d. Perkusi tidak apa-apa
Therapi : bila ada karies media ditambal sesuai indikasinya
4. Karies Profunda
Karies yang mengenai lebih dari setengah dentin dan bahkan menembus
pulpa, dan telah mendekati atau telah mencapai pulpa sehingga terjadi
peradangan pada pulpa.
Pemeriksaan objektif :