PERCOBAAN 1-3
PRAKTIKUM KOMUNIKASI FIBER OPTIK
Disusun Oleh
Fanny Nur Amalia Sari ( 13 )
NIM. 1241160068
Kelompok 1
Kelas:
JTD-4C
I. Tujuan
Percobaan fungsi dari komparator yang menyediakan kompensasi terhadap daya
yang hilang selama transmisi pada kabel fiber optic.
Rangkaian Komparator
Modulasi pulsa atau modulasi sinyal digital akan dihasilkan pada penerima akhir oleh
rangkaian komparator. Ranggkaian komparator diperlukan untuk menngganti rugi-rugi
daya sepanjang transmisi. Level threshold pada komparator diatur mulai dari 0 sampai
5V. Terminal monitor diberikan untuk tegangan monitor threshold.
Contoh proses memancarkan dan menerima pada level data TTL digambarkan pada
gambar 4-17. Pada proses transmisi perlu diingat bahwa sinyal data digital
dikonversikan kedalam sinyal cahaya oleh infrared emitting LED yang dimodulasi oleh
rangkaian control logic positif.
Rangkaian Komparator
2. Menghubungkan power supply dengan U-2980B
3. Mengatur selector switch pada posisi AC kopling dan merubah arus bias LED pada
posisi minimum
4. Menyalakan Power
5. Menghubungkan output osilator RF dengan TTL atau terminal output analog pada
U-2980A.
6. Mengatur output LF osilator sebesar 1Hz gelombang kotak
7. Menghubungkan CH 1 pasa osiloskop dengan terminal monitor pada U-2980A
8. Mengatur output LF osilator seperti pada gelombang output, yaitu 4mA dan 0,4
Vpeak yang diamati pada minitor terminal(U-2980A)
9. Menghubungkan U-2980A dan U-2980B dengan Kabel fiber optic
10. Menghubungkan multimeter digital dengan terminal monitor (U-2980B)
11. Dengan menggunakan CH2 pada osiloskop, mengamati sinyal analog dan output
gelombang TTL. Mengatur level threshold untuk menghasilkan output TTL yang
stabil. Mencari nilai minimum threshold, Vth min dan nilai threshold maksimal dan
Vth max.
12. Mencari nilai Vth min yang baru dan nilai Vth max, sementara arus LED dirubah
seperti nilai yang tertera pada tabel dan kemudian, mengisi table
V. Hasil Percobaan
1. Tabel Hasil Percobaan
VEI (V) LED Current (mA) VAO (V) VTH Min (V) VTH Max (V) VAO (V)
0,4 V 40 mA 2 Vpp 0,4 Vpp 0,4 Vpp 1 Vpp
0,3 V 30 mA 2 Vpp 0,4 Vpp 0,4 Vpp 1 Vpp
0,2 V 20 mA 2 Vpp 0,4 Vpp 0,3 Vpp 1 Vpp
0,1 V 10 mA 2 Vpp 0,2 Vpp 0,1 Vpp 1 Vpp
0,05 V 5 mA 0,4 Vpp 0,3 Vpp 0,3 Vpp 0,2 Vpp
0,4 V
0,3 V
0,2 V
0,1 V
0,05 V
VI. Analisa
Berdasarkan hasil praktikum comparator dapat diketahui :
1. Alat comparator mengubah gelombang kotak VEI (LED driver current) menjadi bentuk
gelombang sinus VAO (Analog Output Voltage).
2. Nilai dari tegangan VEI berpengaruh terhadap tegangan VAO, yaitu semakin kecil
tegangan inputnya, maka nilai tegangan VAO juga akan semakin kecil pula.
3. Pada tegangan VTH MIN dan VTH MAX dipengaruhi oleh pengaturan threshold voltage.
Untuk mengetahui nilai dari 1/2VAO dapat diketahui sebagai berikut :
Untuk VEI = 0,4 V
VAO =x2V
=1V
Untuk VEI = 0,3 V
VAO =x2V
=1V
Untuk VEI = 0,2 V
VAO =x2V
=1V
Untuk VEI = 0,1 V
VAO =x2V
=1V
Untuk VEI = 0,05 V
VAO = x 0,4 V
= 0,2 V
VII.Kesimpulan
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai tegangan input VEI sebanding dengan nilai VAO, semakin kecil nilai tegangan
input VEI, maka semakin kecil pula nilai tegangan dari VAO.
2. Nilai frekuensi sebanding dengan nilai tegangannya. Semakin besar frekuensi yang
diberikan maka semakin besar pula perubahan nilai tegangannya.
3. Nilai tegangan yang hilang pada percobaan comparator ini ditunjukkan dari nilai-
nilai VAO, VTH MIN, VTH MAX dan VAO.
PERCOBAAN 2
MENGUKUR KARAKTERISTIK DIODE Si DAN Ge,
KOMPONEN ELECTRO OPTICAL CONVERSION LED DAN
LD MENGGUNAKAN OSCILLOSCOPE
I. Tujuan
Mengerti prinsip kerja diode, LED, dan LD (Laser Diode)
Mengerti karakteristik semikonduktor Si dan Ge, warna LED, dan Laser
Mengerti dan gambar kurva karakteristik arus-tegangan
Membandingkan emisi LED dan LD
Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di dalam bidang elektronika. Diode
sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang sempurna, melainkan
mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang tidak linier dan
seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta parameter
penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk
penggunaan penyearahan. Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's
Whisker dan tabung hampa(juga disebut katup termionik). Saat ini diode yang paling
umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba
memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan
untuk mendapatkan electron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen,
yang diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.
1. Semikonduktor TIPE-N
Misalnya pada bahan silicon diberi doping phosphorus atau arsenic yang
pentavalen yaitu bahan Kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi.
Dengan doping, ilikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan
memiliki kelebihan electron. Kelebihan electron membentuk semikonduktor tipe-
n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan electron.
2. Semikonduktor TIPE-P
Kalau silicon diberi doping Boron, Gallium atau Indium, maka akan didapat
semikonduktor tipe-p. Untuk mendapatkan silicon tipe-p, bahan dopingnya adalah
bahan trivalent yaitu unsure dengan ion yang memiliki 3 elektron pada pita
valensi. Karena ion silicon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan
kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai akseptor yang siap
menerima electron. Dengan demikian, kekurangan electron menyebabkan
semikonduktor ini menjadi tipe-p.
B. LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan
maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-
warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor
yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak
tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun
Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya sepertin warna
merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman warna pada
LED tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan senyawa
semikonduktor yang dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa
semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED:
Tabel 2.1 Tabel senyawa semikonduktor
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan
lampu pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan
panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting
Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam
LCD TV yang mengganti lampu tube.
C. LD
Diode laser baru ditemukan pada akhir abad ini oleh ilmuwan Universitas
Harvard. Prinsip kerja diode ini sama seperti diode lainnya yaitu melalui sirkuit dari
rangkai elektronika, yang terdiri dari jenis p dan n. pada kedua jenis ini sering
dihasilkan 2 tegangan, yaitu:
1. Biased forward, arus dihasilkan searah dengan nilai 0,707 untuk pembagian
tegangan puncak, bentuk gelombang diatas (+)
2. Backforward biased, ini merupakan tegangan berbalik yang dapat merusak suatu
komponen elektronika.
D. Osiloskop
V. Hasil Percobaan
A. MENGUKUR KARAKTERISTIK DIODE Si DAN GR
1. Gambar XY untuk Karakteristik Diode Si
VI. Analisa
2. Pada komponen elektro optical conversion LED ini terbagi menjadi 3 LED yaitu
led R, led G dan led W di mana hasil outputan pada XY LED R lebih panjang dan
saling berpotongan dengan garis y lebih condong kearah garis x. Beda halnya
dengan led Gdan led W meskipun saling berpotongan sinyal yang dihasilkan pada
Led W lebih memanjang dan melebar dinbandingkan dngan Led R dan Led G. Itu
diakibatkan karena gelombang sinus yang terdistorsi terjadi oasa led yang ada
pada led sehingga terjadi perpotongan antara dua sinyal.
I. Tujuan
Untuk mengetahui keseluruhan karakteristik frekuensi bandwith ketika E / O dan O
/ E converter dihubungkan bersama
V. Hasil Percobaan
Vrms
Frekuensi
Output
100 Hz 5V
200 Hz 4.8 V
300 Hz 5V
400 Hz 4.9 V
500 Hz 4.8 V
1 KHz 4.8 V
2 KHz 4V
3 KHz 3.2 V
4 KHz 2.9 V
5 KHz 2.3 V
6 KHz 2.1 V
7 KHz 1.9 V
8 KHz 1.8 V
9 KHz 1.5 V
10 KHz 1.2 V
VI. Analisa
Berdasarkan percobaan yang kita lakukan dapat diketahui bahwa nilai tegangan
input selalu tetap, meskipun frekuensinya diubah-ubah. Sedangkan nilai tegangan
outputnya akan berubah ketika nilai frekuensinya diubah-ubah. Pada frekuensi 100 Hz 1
KHz nilai tegangannya stabil. Ketika frekuensinya dinaikkan lagi, yaitu pada frekuensi 2
Khz sampai 10 Khz nilai tegangannya semakin kecil. Dari hasil grafik respon frekuensi
berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada percobaan ini filter hanya
melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) dan akan
melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) atau
biasa disebut dengan LPF (Low Pass Filter).
Vmax = 5 Volt
Cut Off = Vmax 0,707
= 5 0,707
= 4,293
Bandwith = FrekuensiCut Off Frekuensimin
= 1,9 KHz 100 Hz
= 1900 Hz 100 Hz
= 1800 Hz
= 1,8 KHz
VII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat diambil kesimpulan :
a. Frekuensi cut-off terdapat pada frekuensi 1900 Hz
b. Besar frekuensi Uppernya yaitu 1900 Hz
c. Besar frekuensi Lowernya yaitu 100 Hz
d. Bandwidthnya sebesar 1,8 KHz