Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

GAGAL GINJAL KRONIK

Kelompok 5 :
1. Meidiya Dwi Alviyantho
2. Putrid Indah Ifaryanti
3. Fibriani Roisatun Nisa
4. Uswatun Hasanah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES PEMKAB JOMBANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2016/2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

GAGAL GINJAL KRONIK

Topik : CKD (Chronic Kidney Disease/Gagal Ginjal Kronik)


Sasaran : Keluarga dan Pasien CKD
Hari/ tgl : Jumat, 26 Agustus 2016
Waktu : 30 menit
Tempat: Ruang Hemodialisa

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Klien dan keluarga mampu memahami tentang penyakit gagal ginjal kronik (CKD).
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pembelajaran diharapkan peserta mampu:
1. Klien dan Keluarga mengetahui definisi penyakit GGK.
2. Klien dan Keluarga mengetahui gejala GGK.
3. Klien dan Keluarga mengetahui etiologi GGK.
4. Klien dan Keluarga mengetahui faktor resiko GGK.
5. Klien dan keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit Gagal Ginjal Kronik
C. MATERI
Materi terlampir
D. METODE
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah:
- Ceramah
- Tanya jawab
E. MEDIA
Adapun media yang digunakan adalah
- Leaflet
F. SASARAN
Pasien dan keluarga pasien
G. MATERI
1. Definisi penyakit GGK.
2. Gejala GGK.
3. Etiologi GGK.
4. Faktor resiko GGK.
5. Upaya pencegahan penyakit Gagal Ginjal Kronik
H. EVALUASI
1. Klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali tentang definisi penyakit GGK.
2. Klien dan Keluarga mampu menjelaskan kembali gejala GGK.
3. Klien dan Keluarga mampu menjelaskan kembali etiologi GGK.
4. Klien dan Keluarga mampu menjelaskan kembali faktor resiko GGK
5. Klien dan keluarga mampu menjelaskan kembali upaya pencegahan penyakit gagal
ginjal kronik.

I. KEGIATAN PENYULUHAN
No. TAHAP KEGIATAN KEGIATAN MEDIA
KEGIATAN Waktu PERAWAT PESERTA
1 Pendahuluan 2 1. Perkenalan 1. Mendengarkan
menit
2. Mengemukakan latar2. Menjawab
pertanyaan
belakang pokok
materi yang akan
disampaikan
3. Menggali
pengetahuan dan
mengajukan
pertanyaan
2. Penyajian 10 Menjelaskan : Mendengarkan Leaflet
menit 1. Pengertian GGK. Penjelasan
2. Gejala GGK.
3. Etiologi GGK.
4. Faktor Resiko GGK.
5.Upaya pencegahan
penyakit GGK.
3. Evaluasi 10 1. Menegaskan kembaliMendengarkan Leaflet
menit materi yang telah Menjawab
disampaikan Bertanya
2. Menanyakan kembali
hal-hal yang penting
3. Menjawab
pertanyaan

4. Penutup 1 1. Menarik kesimpulan


menit2. Salam penutup

J. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Semua keluarga pasien hadir atau ikut serta dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan pnyuluhan dilakukan
Pengorganisasian dilakukan di ruang

2. Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap meteri penyuluhan


Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil

Pasien mengetahui tentang penyakit gagal ginjal kronik


Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang

MATERI
CHRONIC KIDNEY DISEASE

A. DEFINISI
CKD atau gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan
fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan
uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah). (Brunner & Suddarth,
2001).

B. Gejala Gagal Ginjal Kronis

a. Gejala Umum

1. Rasa Lelah
2. Muntah
3. Nafsu Makan Hilang
4. Sesak napas
5. Berat Badan Turun
6. Kejang
7. Kulit Kering/Gatal
8. Penurunan kesadaran
9. Sulit Tidur
10. Bengkak / Edema
11. Mual-mual

b. Gejala Khusus

1. Peningkatan kadar ureum dari normal (5 mg/dl 25 mg/dl)


2. Peningkatan kadar keratinin dari normal (0,5 mg/dl 1,5 mg/dl)
3. Terdapat massa, tumor, dan pembesaran ginjal di lihat dari hasil USG.
4. Terdapat aritmia, perikarditis, atau pembesaran ventrikel kiri dilihat dari hasil
EKG.

C. Etiologi GGK
1. Pielonefritis (infeksi bakteri pada ginjal)

2. Diabetes mellitus

3. Hipertensi yang tidak terkontrol

4. Obstruksi saluran kemih

5. Penyakit ginjal polikistik

6. Gangguan vaskuler

7. Agen toksik (timah, kadmium, dan merkuri)

D. Faktor Resiko CKD

1. Diabetes

2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Tekanan darah tinggi yang berkelanjutan dapat merusak atau mengganggu pembuluh
darah halus dalam ginjal yang lama kelamaan dapat mengganggu kemampuan ginjal
untuk menyaring darah.

3. Mengkonsumsi obat pereda rasa nyeri.

Mengkonsumsi obat-obatan pereda rasa nyeri yang secara berlebihan maupun dalam
jangka waktu panjang dapat menyebabkan timbulnya nefritis intersitialis, yaitu
peradangan ginjal yang dapat mengarah pada gagal ginjal.

4. Penyalahgunaan obat-obatan/zat tertentu

Pemakaian obat-obatan terlarang, seperti heroin atau kokain, dapat menyebabkan


kerusakan fungsi ginjal yang dapat mengarah pada gagal ginjal.

5. Radang

6. Gaya hidup, misalnya: konsumsi minuman berpengawet, mengkonsumsi makanan


yang mengandung MSG.
7. Metastase kangker organ terdekat ginjal.

E. Upaya Pencegahan Penyakit Gagal Ginjal Kronik


Primer : mencegah sebelum penyakit timbul dengan memelihara ginjal
Minum cukup : urin 1.5 - 2 L/hari.
Hindari obat yang merusak ginjal (nasihat dokter).
Kenali faktor risiko penyakit ginjal :
Hipertensi, DM, Infeksi, dll.
Kenali gejala dini penyakit ginjal.
Segera konsultasi dengan dokter.
Sekunder :
Diagnosis dini
Pengobatan cepat
Bila ada gejala dini penyakit ginjal
Perubahan urin: merah, keruh, berbusa
Bila ada factor risiko : check up
Tekanan darah, pemeriksaan urin, kreatinin
Bila ditemukan kelainan : Berobat teratur

F. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :

1. Konservatif

Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin

Observasi keseimbangan cairan

Observasi adanya odema

Batasi cairan yang masuk

2. Dialysis
Peritoneal dialysis, biasanya dilakukan pada kasus kasus emergency.

Sedangkan dialysis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat
akut adalah CAPD (Continues Ambulatori Peritonial Dialysis).

3. Hemodialisis

Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan


menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah femoralis
namun untuk mempermudah maka dilakukan :
AV fistule : menggabungkan vena dan arteri
Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung )
Operasi
Pengambilan batu
transplantasi ginjal
DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah , Volume 2. Jakarta: EGC.

Supartondo. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Suyono, Slamet. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II. Jakarta.: Balai
Penerbit FKUI

Anda mungkin juga menyukai