Anda di halaman 1dari 2

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) adalah penurunan kemampuan pertahanan alami

jalan nafas dalam menghadapi organisme asingyang terjadi secara tiba-tiba, menyerang
hidung, tenggorokan, telinga bagian tengah serta saluran napas bagian dalam sampai ke paru-
paru. Biasanya menyerang anak usia 2 bulan-5 tahun. (Whaley and Wong; 1991; 1418).

ISPA banyak diderita oleh anak- anak, baik dinegara berkembang maupun dinegaramaju
dan sudah mampu dan banyak dari mereka perlu masuk rumah sakit karena penyakitnya
cukup gawat. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat pula
memberi kecacatan sampai pada masa dewasa. ISPA masih merupakan masalah kesehatan
yang penting dan cukup berbahaya karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup
tinggi yaitu kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.

Berdasarkan penelitian setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA setiap
tahunnya. 40 % 60 % dari kunjungan di Puskesmas adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh
kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % 30 %. Kematian yang terbesar
umumnya adalah karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.Penyakit ini
tidak mengenal musim, baik kemarau, pacaroba atau hujan tetap bisa menyerang warga.

Cara penularan virus influenza ini melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan
yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.Tiga hari
setelah itu, bilamana daya tahan tubuh menurun maka suhu badan naik (suhu badan dapat
meningkat dari 39,5oC sampai 40,5oC). Terasa badan panas/demam dan bersin-bersin. Hidung
mengeluarkan cairan (ingus), sakit tenggorokan, batuk-batuk (mula-mula tidak berdahak tapi
kemudian berdahak), pusing, badan terasa lemah, mual, muntah, sakit perut, serta diare.

Oleh karena itu, penting sekali membekali pengetahuan bagi masyarakat untuk
memahami tentang ruang lingkup bahkan informasi lainnya mengenai ISPA. Maka dari itu,
akan diadakannya promosi kesehatan ataupun pendidikan kesehatan bagi masyarakat untuk
mengembangkan pola pikir mengenai kesehatan khususnya mengenai penyakit ISPA agar
ISPA bisa dicegah ataupun diatasi.

Rencana Keperawatan

a. Diagnosis Keperawatan Komunitas


Risiko meningkatnya kasus ISPA pada masyarakat berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan.
b. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan asuhan keperawatan komunitas diharapkan pengetahuan
masyarakat meningkat dan tidak terjadi kasus ISPA di masyarakat.
c. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat :
1. Memahami pengertian ISPA dengan bahasa sederhana.
2. Mengetahui faktor faktor penyebab ISPA.
3. Mengetahui tanda dan gejala dari ISPA.
4. Mengetahui klasifikasi dari ISPA.
5. Menjelaskan cara pencegahan terhadap ISPA.
6. Menjelaskan penatalaksanaan terhadap ISPA.

III. Rancangan Kegiatan


1. Topik: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
2. Metode: Ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi.
3. Media: Laporan Pendahuluan, Satuan Acara Penyuluhan, leaflet, power point,
LCD, Laptop, alat peraga batuk efektif (sputum pot atau jika tidak ada diganti
dengan botol/kaleng/wadah berisi pasir), alat peraga inhalasi uap/penguapan
sederhana/tradisional (baskom ukuran sedang, minyak kayu putih sebagai obat
aromaterapi, kain/handuk kering, dan air panas), bahan pembuatan larutan jeruk
nipis-kecap (air hangat dalam gelas, sendok, jeruk nipis, dan kecap manis), serta
Lembar Quesioner (Post Test).
4. Waktu dan tempat:

Anda mungkin juga menyukai