Arachnoid
Piamater.
Fungsi : melindungi otak dari trauma.
Kekuatan :
Gaya kontak : kontusio / laserasi pada scalp, fraktur tulang tengkorak, &
kontusio serebri pd tempat tumbukan.
50 mmHg : iskemia.
>150 mmHg : tekanan tinggi intrakranial.
Mekanisme kerja :
Penurunan kadar kalium intraselular
Peningkatan kadar natrium intraselular
Influks dari kalsium bebas
Aktivasi fosfolipase C pembentukan inositol trifosfat & diasilgliserol
intraselular.
MANAJEMEN CEDERA KEPALA AKUT: EPIDURAL HEMATOM & FRAKTUR DEPRES CALVARIA
Dr.M.Z. Arifin, dr., SpBS(K) .Departemen Bedah Saraf.Fak.Kedokteran Univ.Padjadjaran
Bandung
3. Mengapa pasien tidak sadar kemudian sadar lalu tidak sadar lagi?
4. Mengapa pasien nyeri kepala dan muntah sebelum tidak sadar lagi?
Muntah:
5. Patofisiologi TIK serta faktor faktor yang mempengaruhi?
MANAJEMEN CEDERA KEPALA AKUT: EPIDURAL HEMATOM & FRAKTUR DEPRES CALVARIA
Dr.M.Z. Arifin, dr., SpBS(K) .Departemen Bedah Saraf.Fak.Kedokteran Univ.Padjadjaran
Bandung
Nosebleeds are due to the rupture of a blood vessel within the richly perfused
nasal mucosa. Rupture may be spontaneous or initiated by trauma. Nosebleeds
are reported in up to 60% of the population with peak incidences in those under the
age of ten and over the age of 50 and appear to occur in males more than females. [3
There are two types: anterior (the most common), and posterior (less
common, more likely to require medical attention). Sometimes in more severe
cases, the blood can come up the nasolacrimal duct and out from the eye. Fresh
blood and clotted blood can also flow down into the stomach and cause
nausea and vomiting. It is rarely fatal, accounting for only 4 of the 2.4 million
deaths in the U.S. in 1999.[1]
The vast majority of nose bleeds occur in the anterior (front) part of the
nose from the nasal septum. This area is richly endowed with blood vessels
(Kiesselbach's plexus). This region is also known as Little's area. Bleeding
farther back in the nose is known as a posterior bleed and is usually due to
bleeding from Woodruff's plexus, the area posterior to the middle turbinate,
where the sphenopalatine artery enters the nose. Posterior bleeds are often
prolonged and difficult to control. They can be associated with bleeding from
both nostrils and with a greater flow of blood into the mouth.
cara penulisannya berurutan E-V-M sesuai nilai yang didapatkan. Penderita yang
sadar = compos mentis pasti GCSnya 15 (4-5-6), sedang penderita koma dalam,
GCSnya 3 (1-1-1). Bila salah satu reaksi tidak bisa dinilai, misal kedua mata
bengkak sedang V dan M normal, penulisannya X-5-6.Bila ada trakheostomi
sedang E dan M normal, penulisannya 4-X-6.Atau bila tetra parese sedang E dan
V normal, penulisannya 4-5-X. GCS tidak bisa dipakai untuk menilai tingkat
kesadaran pada anak berumur kurang dari 5 tahun. Atau jika ditotal skor GCS
dapat diklasifikasikan :
a. Skor 14-15 : compos mentis
b. Skor 12-13 : apatis
c. Skor 11-12 : somnolent
d. Skor 8-10 : stupor
e. Skor < 5 : koma
http://www.lenterabiru.com/2010/01/glasgow-coma-scale.htm
Didasarkan pada Glasgow Coma Scale (GCS)
(1). Cedera kepala ringan (bila GCS 14-15)
(2). Cedera kepala sedang (bila GCS 9-13)
(3). Cedera kepala berat (bila GCS 3-8)
http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Kepalateks.html
10.Penyebab menurunnya GCS?
KOMPONEN :
1. LCS
2. Volume darah intracranial
3. Volume jar otak
Tek intracranial naik ketika trjdi ketidakseimbangan ketiga
unsur ini.
EDH :
akut : < 48 jam
subakut : terjadi dalam 2-13 hari
kronis : > 13 hari
Anamnesis
Adanya riwayat trauma
Penurunan kesadaran
Lucid interval
Nyeri kepala hebat
Muntah-muntah
Kejang-kejang
Pemeriksaan fisik
Cushing respon : hipertensi, bradikardia, dan bradipnea
GCS menurun
Kontusio, laserasi, atau fraktur tulang pada tempat cedera
Pupil yang berdilatasi ipsilateral atau bilateral akibat tekanan tinggi
intrakranial atau terjadi herniasi otak.
Triad klasik herniasi transtentorial : koma, pupil dilatasi & refleks cahaya
negatif, postural deserebrasi.
Hemiplegi kontralateral
Refleks patologis positif
MANAJEMEN CEDERA KEPALA AKUT: EPIDURAL HEMATOM & FRAKTUR DEPRES CALVARIA
Dr.M.Z. Arifin, dr., SpBS(K) .Departemen Bedah Saraf.Fak.Kedokteran Univ.Padjadjaran
Bandung
Cedera otak sekunder dapat terjadi sesaat setelah trauma terjadi atau
sebagai akibat dari cedera otak primernya tersebut.
MANAJEMEN CEDERA KEPALA AKUT: EPIDURAL HEMATOM & FRAKTUR DEPRES CALVARIA
Dr.M.Z. Arifin, dr., SpBS(K) .Departemen Bedah Saraf.Fak.Kedokteran Univ.Padjadjaran
Bandung
13.DD?
14.Penatalaksanaan?
Pd semua pasien dgn cedera kepala, lakukan foto tlg belakang servikal
Pd semua pasien dgn cedera kepala sedang & berat, lakukan prosedur :
Pasang jalur intravena dgn larutan NaCl 0,9% atau RL
Lakukan px : hematokrit, periksa darah perifer lengkap, skrinning toksikologi, &
kadar alcohol
Lakukan CT-scan
Pasien yg koma (GCS <8), lakukan tindakan :
Elevasi kepala 30o
Hiperventilasi : intubasi & berikan ventilasi mandarotik intermiten dgn kecepatan
16-20x/menit dgn volume tidal 10-12 mL/kg
Berikan manitol 20% 1g/kg i.v. dlm wkt 20-30 menit
Pasang kateter Foley
Konsul bedah saraf bila terdapat indikasi operasi
(Arief Mansjoer, dkk.2000.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta:Media
Aesculapius)
Penatalaksanaan di RS
yang lebih disukai, karena prosedurnya lebih sederhana dan tidak invasif, dan
hasilnya lebih akurat. Meskipun demikian pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan
di setiap rumah sakit. Selain indikasi tersebut di atas, CT Sean kepala dapat
dilakukan pada keadaan :
o perburukan kesadaran.
o dugaan fraktur basis cranii.
o kejang
KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN JILID 2