HIDROMETRI
secara teori suatu stasiun mempunyai suatu hubungan yang khas antara H
Q, tetapi ada kasus di mana hubungan yang khas tersebut tak diperoleh karena
a. perubahan tinggi muka air
perubahan tinggi air secara mendadak
perubahan konfigurasi dasar saluran
adanya tampungan di bantaran sungai
b. tumbuh-tumbuhan
vegetasi yang tumbuh membawa perubahan tampang lintang
bila banjir besar, vegetasi terhanyutkan sehingga memperbesar
tampang lintang.
c. perubahan tampang lintang
mendadak
perlahan-lahan
pengerukan
d. adanya pengaruh backwater
e. es
Masalah dalam liku kalibrasi adalah kurangnya pengukuran Q untuk muka air tinggi,
sehingga sering dilakukan ekstrapolasi. Beberapa metoda dapat digunakan:
a. log-log extension method
kurva digambar pada kertas log-log garis lurus, garis lurus diperpanjang
untuk muka air tinggi. Hal ini sering tidak mungkin karena tak beraturnya
tampang lintang untuk muka air tinggi.
b. stage area, stage velocity method
Dari pengukuran tampang lintang, hubungan A dan H dapat digambar.
Dari pengukuran Q, kecepatan rata-rata dapat digambar sesuai dengan H.
c. extension of conveyance factor, AR2/3 berdasar rumus Manning
Pemasangan
papan duga vertical
papan duga miring
papan duga bertingkat
Suspended gauges
biasanya digunakan untuk daerah yang sukar didatangi
hanya untuk pengukuran secara periodic
untuk pengamatan ground water
Dari alat ukur otomatik, perlu dipasang papan duga untuk pengontrolan.
Ketidak telitian data umumnya disebabkan:
kesalahan pemasangan
tidak bekerjanya alat dengan baik
adanya endapan pada pipa
Crest gauge
merupakan alat pencatat tinggi muka air yang bersifat khusus, yaitu hanya
mencatat tinggi muka air maksimum selama perioda banjir/perioda pemasangan
tidak diperoleh gambaran tentang hidrografnya.
Pengukuran debit
biasanya dilakukan secara periodic
untuk memperoleh liku kalibrasi (rating curve)
Jumlah pengukuran tergantung:
tujuan pengukuran
kepekaan sungai
ketelitian yang ingin dicapai
Pengukuran debit dapat dilakukan dengan:
1. Pengukuran tidak langsung (indirect measurement)
a. velocity-head road
b. trupps ripple meter
c. pitot meter
d. pengapung (float)
e. area velocity method