Anda di halaman 1dari 3

1.

Hasil review jurnal secara umum


Tulisan Sinha secara umum membahas mengenai teori akuntansi positif yang dapat
memprediksi dengan baik praktek akuntansi yang terjadi. Teori akuntansi positif dikatakan
sangat kontras dengan teori akuntansi normatif. Tulisan Sinha bermaksud untuk menguji
validitas dari teori akuntansi positif dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Dari
pembahasan yang dilakukan dan berdasarkan literatur dari penulis yang lain, Sinha
mengusulkan adanya integrasi dari dua pendekatan ini untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik. Positive accounting research(PAR) merujuk kepada desain penelitian akuntansi
khusus yang berusaha untuk menjelaskan praktek akuntansi dari perusahaan. Dasar dari PAR
adalah adanya positive accounting theory (PAT). Tiga dasar hipotesis dari PAT, seperti yang
dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman (1978), yaitu bonus plan hypothesis, debt/equity
hypothesis, dan political cost hypothesis. Dalam tulisan ini, Sinha berusaha untuk
memandang PAT dari berbagai sudut pandang.

2. Poin utama pembahasan jurnal


Is PAT Scientific? (Apakah PAT bersifat sains?)
Watts dan Zimmerman (1986) menyatakan bahwa praktek akuntansi bersifat ilmiah,
sedangkan penelitian akuntansi tradisional bersifat normatif sehingga non-ilmiah. Inti dari
metodologi akuntansi positif adalah bahwa tujuannya untuk menjelaskan dan memprediksi
praktek akuntansi. Hal ini menyebabkan klaim bahwa teori positif adalah teori akuntansi
ekonomi yang berbasis dan berevolusi dari penggunaan konsep ilmiah teori (Whittington,
1987). Ada dua isu yang terlibat dalam pernyataan ini. Pertama-tama, seperti yang
ditunjukkan oleh Chambers (1993), sifat pengetahuan ilmiah secara simultan positif dan
normatif, atau deskriptif dan preskriptif. Masalah kedua, yang berkaitan dengan yang pertama
adalah tentang keyakinan teori positif merupakan ilmu yang bebas nilai dan non-sains adalah
ilmu yang sarat nilai atau normatif (Sterling, 1990). Sterling lebih lanjut menunjukkan bahwa
praktek-praktek paling ilmiah atau penelitian yang normatif dalam arti bahwa mereka
berusaha untuk mengetahui apakah praktek memenuhi standar, yang hampir selalu teori
dependen. Teori-teori ilmiah menjelaskan dan memprediksi fenomena alam, tapi salah satu
fungsi dari teori adalah untuk memberikan pedoman kepada para praktisi disiplin itu apakah
mereka benar mengikuti kaidah teori yang sesuai atau tidak.
Klaim PAT yang ilmiah dikritisi oleh Christenson (1983). Dia berpendapat bahwa karena
PAT berkaitan dengan menjelaskan, memprediksi, dan menjelaskan perilaku akuntan dan
manajer, maka disiplin ilmu tersebut harus disebut sebagai 'sosiologi akuntansi.

Is PAT Economic-Based? (Apakah PAT berbasis ekonomi?)


Watts & Zimmerman mendefinisikan PAT sebagai teori akuntansi berbasis ekonomi.
Mereka menyatakan bahwa 'pandangan dalam teori, secara eksplisit maupun implisit,
mendasari kebanyakan studi empiris di bidang ekonomi' dan juga bahwa 'perkembangan teori
akuntansi positif memiliki tempat dalam arus utama ekonomi dan penelitian keuangan'. Dua
fitur yang menonjol dari penjelasan berbasis ekonomi ini adalah: (1) individualisme
metodologis dan (2) hipotesis maksimalisasi neoklasik. Individualisme metodologis adalah
komitmen untuk menjelaskan setiap fenomena sosial sebagai konsekuensi dari pengambilan
keputusan individu dan hipotesis maksimalisasi neoklasik mengklaim bahwa setiap individu
yang membuat keputusan tersebut secara eksklusif memiliki keinginan untuk
memaksimalkan utilitas pribadinya. Maka pertanyaan selanjutnya yang dikemukakan oleh
Sinhan untuk menguji validitas PAT adalah apakah maksimalisasi utilitas merupakan
penjelasan yang valid?
Jika semua tindakan manusia dapat dijelaskan dalam hal prinsip maksimisasi utilitas maka
tidak ada tindakan manusia atau interaksi yang tidak menghasilkan maksimisasi utilitas bagi
individu yang bersangkutan. Seperti yang ditunjukkan oleh Sterling, terlepas dari apakah
perusahaan menggunakan LIFO atau FIFO, penjelasan akan sama, yaitu, LIFO (atau FIFO),
akan memaksimalkan utilitas dari manajer yang membuat keputusan. Dasar untuk penelitian
juga akan sama. Ini akan memandu peneliti positif untuk mencari cara bagaimana LIFO (atau
FIFO) memaksimalkan utilitas manajer, misalnya, melihat apakah LIFO (atau FIFO)
memaksimalkan laba yang dilaporkan dan jika pendapatan manajer terikat dengan laba yang
dilaporkan sehingga memaksimalkan utilitas manajer. Hal ini juga subjektif karena setiap
manajer memiliki fungsi utilitas yang berbeda dan parameter fungsi utilitas yang berbeda.

Element of Controversy (Bagian kontroversi)


Para ahli teori akuntansi positif telah mencoba untuk secara radikal mengubah pertanyaan
mendasar akuntansi dari 'apa sebaiknya praktek akuntansi itu?' menjadi 'apa praktek
akuntansi itu?' (Sterling, 1990). Sterling memperingatkan bahwa merubah pertanyaan secara
radikal dalam sebuah disiplin ilmu adalah masalah yang paling penting bagi disiplin ilmu itu
sendiri.

Need for Integration (Kebutuhan untuk integrasi)


Kesenjangan antara dua pandangan berbeda dalam penelitian akuntansi telah begitu kuat
dan mendalam pada awal abad ke-21. Untuk hal ini, maka Sinhan mengusulkan adopsi
pendekatan kondisional-normatif, yang sudah cukup menonjol di bidang ekonomi. Ide dasar
pendekatan ini adalah bahwa bukan untuk tidak mengetahui bagaimana orang berperilaku
atau bagaimana mereka harus bersikap secara mutlak, tapi bagaimana mereka harus bersikap
jika mereka ingin mencapai tujuan tertentu (Mattessich, 2002). Seperti ditunjukkan oleh
Mattessich, pendekatan kondisional-normatif dapat digunakan dalam cara yang cukup netral.
Tujuannya adalah untuk terciptanya serangkaian model akuntansi yang baik.

Conclusion(Kesimpulan)
Watts & Zimmerman telah menunjukkan jalan ke arah penelitian masa depan bagi para
peneliti PAT. Mereka mencatat bahwa "PAT merupakan studi akuntansi yang paling berusaha
untuk menjelaskan pilihan dari metode akuntansi tunggal (misalnya, pilihan depresiasi)
bukan pilihan metode akuntansi kombinasi" (Watts dan Zimmerman, 1990). Mereka
menekankan perlunya meningkatkan hubungan antara teori dan tes empiris. Mereka lebih
lanjut mencatat bahwa mengembangkan dan menguji hipotesis alternatif bagi keteraturan
empiris yang ada juga akan meningkatkan hubungan antara teori dan tes.
Mangos dan Lewis (1995) menekankan bahwa "mengadopsi paradigma sosial-ekonomi
untuk menganalisis pilihan praktek akuntansi manajer dapat memberikan pemahaman yang
lebih baik. Identifikasi penjelasan seperti itu akan membantu manajer dalam memahami
respon mereka terhadap masalah-masalah sosial-ekonomi dan hubungannya dengan nilai
perusahaan. Mereka berpendapat bahwa variabel sosial berdampak pada perilaku manajer
dan pilihan kebijakan akuntansi adalah tindakan sosial dan tanggung jawab sosial perusahaan
seperti yang ditunjukkan dalam isi laporan tahunan perusahaan merupakan sebuah pengaruh
sosial yang terlihat dan terukur. Mereka lebih jauh mencatat bahwa kemungkinan ada
hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan dan kebijakan akuntansi yang dipilih
yang merupakan perilaku manajer. Perkembangan yang demikian akan membantu dalam
solusi pemisahan bidang sosial dan ekonomi dan mengarah pada paradigma awal sosial
ekonomi.

Kritik bebas terhadap jurnal


Secara umum pertanyaan kritik yang disampaikan oleh Sinha didasarkan pada pengujian
apakah PAT dapat dikatakan sebagai sains dan apakah berbasis ekonomi. Kritik yang kami
berikan terhadap pembahasan jurnal Sinha adalah harus ada ringkasan penelitian-penelitian
yang pro dan kontra terhadap PAT. Ringkasan tersebut mungkin dapat berupa diagram atau
tabel sehingga pembaca dapat dengan mudah mengetahui judul-judul penelitian yang pro dan
kontra terhadap PAT.

Anda mungkin juga menyukai