DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KARANG MULYA
Jalan A. Yani KM. 68 Desa Karang Mulya Kecamatan Pangkalan Banteng 74183
Email : pkmkm179@gmail.com Website : www.puskesmas-karangmulya.com
A. Latar Belakang
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia. Dengan tema ini,
pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan
akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan
standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya
peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan
standar tertulis.
Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat untuk mencapai asuhan
yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek
asuhan yang berkualitas tinggi Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung
pada individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu di tingkatkan dan dikembangkan secara berkesinambungan
dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan , pengobatan, perawatan , ke pasien baik dengan penyakit
menular atau penyakit tidak menular.
Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang tepat seperti yang
tercantum dalam standar pelaksanaannya Standar selalu berhubungan dengan mutu karena standar menentukan
mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.
B. Tujuan
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan keperawatan yang tepat.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan yang terus menerus untuk
mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam memberikan pelayanan
3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal sehingga dapat
memuaskan pasien
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan, dan hangat sehingga memberikan kesan yang
positif
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga, sehingga dapat
memenuhi hak pasien dan keluarga
C. Sasaran pedoman
Ruang rawat inap dan petugas jaga di rawat inap.
E. Batasan operasional
1. Pengertian dan batasan
a) Pengertian unit kerja
Untuk tiap-tiap rumah sakit akan mempunyai ruang perawatan dengan nama sendiri sendiri sesuai
dengan tingkat pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada pasiennya.
Standar Unit Kerja Rawat Inap di rumah sakit meliputi Ruang rawat pasien, ruang pos perawat, ruang
konsultasi, ruang tindakan, ruang daministrasi, ruang dokter, ruang perawat, ruang loker, ruang kepala
rawat inap, ruang linen kotor, ruang linen bersih, spoolhoek, kamar mandi/toilet, pantri, ruang janitor,
gudang bersih, gudang kotor. Adapun kondisi unit rawat inap di Rs.Khusus Bedah Rawamangun terdiri
dari.
1) Ruang Pasien rawat inap.
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperwatan dan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam.
2) Ruang Administrasi
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di ruang rawat
inap. Ruangan ini menjadi satu dengan nurse station di ruang rawat inap bagian depan lantai 2
ruangan ini dilengkapi meja kursi, lemari berkas/ arsip. Telepon. dan komputer Kegiatan di ruangan
ini meliputi : Tempat serah terima pasien barum dan pulang, pendatanganan surat pernyataan
keluarga pasien ( apabila diperlukan persetujuan pengobatan, tindakan perawatan ataupun tindakan
bedah ).
3) Ruang kepala rawat inap
Ruangan ini bergabung dengan ruangan Bidang keperawatan yang mana ruangan terserbut untuk
melakukan menejemen asuhan dan pelayanan keperwatan diantaranya pembuatan program kerja dan
pembinaan.
4) Ruang Linen bersih
Ruang untuk menyimpan bahan bahan linen bersih yang akan di gunakan di ruang rawat , dan linen
bersih tersebut di tempatkan di dalam lemari yang ada di nurse station.
5) Ruang linen kotor
Ruang untuk menyimpan bahan bahan linen kotor yang telah di gunakan di ruang rawat inap
sebelum di bawa ke ruang cuci ( laundri ) di lengkapi wadah seperti ember untuk linen yang kotor.
6) Spoolhoek.
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan. Pada
ruangan spoolhoek harus di sediakan kran air bersih untuk tempat mencuci tangan atau tempat cairan.
7) Kamar mandi / toilet
Fasilitas diatur kebutuhan dan harus dijaga kebersihannya karena dengan kamar mandi/toilet yang
bersih.
b) Lingkup kerja unit
Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa, anak, geatri, umum , yang meliputi :
Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter umum di ruang perawatan Pemeriksaan dan pengobatan oleh
dokter.
1) Pemeriksaan penunjang diagnostik (Lab)
2) Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik.
3) Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan intruksi dokter
umum
4) Pemberian surat rujukan
5) Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Bagi karyawan yang berkerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur secara mandiri oleh unit kerja
yangbersangkutan dan tetap mengacu pada jam kerja standar yaitu selama 168 jam dalam satu minggu dengan 7
hari kerja. Untuk karyawan yang berkerja melebihi jam kerja standar maka kelebihan tersebut akan diperhitungkan
dalam kebijakan lembur kerja.
Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :
3. Kuantitas SDM
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap Puskesmas Karang Mulya berdasarkan shift. Tenaga kerja di unit Rawat
Inap saat ini berjumlah yang memegang tanggung jawab sebagai :
1. Koordinator Ruang : 1 orang
2. Wakil Koordinator : 1 orang
3. Perawat pelaksana :6
4. Kebidanan Ruang VK ( Verlos Kamar) : 10 orang
Tenaga kerja di unit Rawat Inap ini berkerja dengan jadwal sebagai berikut :
1. Kepala instalasi : Senin s.d. Jumat dimulai pukul 07.00 21.00
2. Kepala Ruangan : Senin s.d Jumat dimulai pukul 08.00 16.00
Setiap sabtu masuk sebanyak 1 x dlm sebulan
3. Perawat pelaksana : Bekerja sesuai dengan shift yang sudah di jadwalkan
4. Kebidanan Ruang VK : bekerja sesuai dengan shift pagi dan sore
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Berikut adalah denah rawat inap :
pintu
Laund
ry
Tempat
KM 1 Kelas 1
gu Istirahat
Kelas 2 Nurses Station
da petugas
KM 2 ng
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Untuk peningkatkan mutu pelayanan dirawat inap , makarawat inap memfasilitasi pasien yang di rawat untuk
mendapatkan berbagai jenis pelayanan di rawatinap sebagai berikut :
Jenis pelayanan di rawat inap
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter
2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala
3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter
4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan
5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik
7. Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik.
8. Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan intruksi dokter
9. Pemberian surat rujukan
10. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.
B. Metode
Metode pelayanan pasien di puskesmas rawat inap karang mulya :
1. Pasien melalui UGD melakukan pendaftaran dan di lakukan pemeriksaan penunjang Laboratorium lalu
masuk ke ruang rawat sesuai kelas.
2. Pasien melalui poli mendapatkan surat rujukan interna dan di lakukan penangan pertama kali di UGD
kemudian masuk ke ruang rawat sesuai kelas.
C. Langkah Kegiatan
1. Langkah kegiatan meliputi pemberian terapi oleh dokter umum
2. Pemberian asuhan keperawatan yang komprehenshif oleh perawat
3. Pemberian konseling gizi oleh ahli gizi
BAB V
LOGISTIK
Obat obatan di ruang rawat inap menjadi tanggung jawab bagian farmasi, adapun obat obatan yang tersedia
di ruang rawat inap dijelaskan di dalam tabel berikut, antara lain:
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safely)
Adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan/perawatan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
1. Asesment resiko.
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien.
3. Pelaporan dan analisis insiden.
4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya.
5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko.
6. Pelaksanaan K3
7. Melakukan cuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah dari ruangan pasien.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien dirumah sakit.
2. Meningkatnya akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi penanggulangan kejadian tidak
diharapkan (KTD)
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja ruang rawat inap merupakan indikator dalam pemberian layanan yang baik dan
komprehenshif dimana dalam pemberian layanan seorang tenaga kesehatan harus memperhatikan keselamatan
pasien dan juga harus memperhatikan keselamatanya sendiri.
Dalam pencegahan terjadinya Human Error dalam pemberian layanan terhadap pasien khususnya di ruang
rawat inap maka seorang tenaga kesehatan di puskesmas Karang Mulya di lingkup Rawat Inap harus
memperhatikan tentang Kenyamanan, Kebersihan, Keindahan di ruang dan yang terpenting dalam pencegahan
terjadinya infeksi nosokomial maka diwajibkan seorang etugas kesehatan melakukan cuci tangan.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator mutu yang digunakan di ruang Rawat Inap Puskesmas Karang Mulya dalam memberikan pelayanan
adalah Cuci tangan 6 langkah dan K3
Dalam pelaksanan indikator mutu menggunakan observasi 5x/bulan dalam format tersendiri oleh pengumpul
data, dan evaluasi dilaporkan setiap bulan pada Penanggung Jawab UKP.
BAB V
PENUTUP
Demikian pedoman pelayanan di ruang rawat inap ini disusun sebagai Indikator dalam pelayanan di ruang rawat
inap dalam rangka memberikan tingkat pelayanan yang lebih baik, bermutu. Dan sebagai pedoman bagi petugas jaga
yang berada di ruang rawat inap.