Kantung empedu atau kandung empedu (gallbladder) adalah organ
berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu hati adalah cairan isotonik dengan komposisi elektrolit menyerupai plasma darah. komponen zat terlarut utama dari empedu oleh mol persen termasuk asam empedu (80%), lesitin dan jejak fosfolipid lainnya (16%), dan kolesterol teresterifikasi (4.0%). Dalam keadaan lithogenic nilai kolesterol bisa setinggi 8-10%. konstituen lainnya termasuk bilirubin terkonjugasi, protein (semua imunoglobulin, albumin, metabolit hormon, dan protein lainnya dimetabolisme di hati), elektrolit, lendir, dan, sering, obat dan metabolitnya. Total sekresi basal harian empedu hati adalah ~ 500-600 ml. Hati akan memproduksi getah empedu secara terus-menerus setiap harinya dan kemudian getah empedu disimpan didalam kandung empedu (vesikela felea).
Pada keadaan puasa, sfingter Oddi memberikan zona resistensi
tekanan-tinggi untuk aliran empedu dari duktus koledukud ke dalam duodenum. Kontraksi tonik ini berfungsi untuk (1) mencegah refluks kandungan duodenum ke dalam pancreas dan duktus biliaris dan (2) meningkatkan pengisian empedu dalam kandung empedu. Saat proses pencernaan, ketika makanan yang baru tercerna sebagian tiba dalam duodenum dari lambung, maka kolesistokinin (CCK) akan dibebaskan dari mukosa duodenum dalam respon terhadap pencernaan lemak dan asam amino.Peristiwa menstimulasi kontraksi kandung empedu dan pelepasan getah empedu yang akan mengemulsikan lemak untuk dapat diserap. Koleosistokinin menghasilkan (1) kontraksi kandung empedu yang sangat kuat, (2) penurunan resistensi sfingter Oddi, (3) peningkatan sekresi empedu hati, dan dengan demikian (4) meningkatkan aliran kandungan biliaris kedalam duodenum.
Permasalahan apakah yang dapat terjadi pada saluran empedu? Salah
satu permasalahannya adalah obstruksi. Obstruksi akan mencegah aliran getah empedu ke dalam duodenum dan keadaan ini menyebabkan penurunan proses pemecahan lemak sehingga terjadi malabsorbsi lemak. Obstruksi menimbulkan aliran balik getah empedu/bilirubin sehingga dapat menyebabkan icterus dan berpotensi terjadinya kerusakan hati. Segala masalah pada kantung empedu akan menghambat fungsinya dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi yang dapat larut dalam lemak. Ada beberapa penyakit yang erat kaitannya dengan kandung empedu antara lain Cholelithiasis, Chlecysittis, dan choledocholithasis yang akan dibahas lebih lanjut pada subab berikutnya.
2. Penyebab umum
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit pada
kandung empedu antara lain terjadinya pengendapan zat yang terkadung dalam empedu (terutama kolesterol dan bilirubin) yang menyebabkan timbulnya penyakit cholelithiasis, terjadinya iritasi dari empedu yang pekat bersama dengan pembengkakan mukosa dan iskemia akibat kongesti vena dan dan statis aliran limfe yang menyebabkan terjadinya penyakit cholecystitis, anomali saluran empedu yang mencakup kelainan jumlah, ukuran, dan bentuk (misalnya kandung empedu raksasa dan diverticula), peningkatan sekresi empedu, dan juga kareana adanya sumbatan duktus sistikus oleh batu yang mengakibatkan kolesistitis akut.
3. Faktor Risiko
Faktor risiko dari penyakit kandung empedu antara lain sebagai berikut :
1. Kelainan komposisi empedu
2. Stasis empedu 3. Radang kandung empedu 4. keracunan empedu (endotoksin) yang membuatgaram empedu tidak dapat dikeluarkan dari kandung empedu 5. jenis kelamin 6. umur 7. makanan 8. Riwayat Keluarga