Anda di halaman 1dari 2

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS SEMBIRING DELITUA

NOMOR : / SK / RSUS / VI / 2015


TENTANG
KEBIJAKAN YANG MENETAPKAN STAF YANG BERWENANG MEMBERIKAN
OBAT

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT SEMBIRING DELITUA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit SEMBIRING
DELITUA serta dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan rumah sakit yang
berkualitas dan mengutamakan keselamatan pasien maka diperlukan kebijakan yang
menetapkan staf yang berwenang memberikan obat di RS SEMBIRING
DELITUA
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
SEMBIRING DELITUA, maka diperlukan penyelenggaraan manajemen penggunaan
obat yang bermutu tinggi;
c. bahwa untuk keperluan di atas perlu adanya Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit
SEMBIRING DELITUA.

Mengingat : 1. Undang Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standart Pelayanan Rumah Sakit;
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang
Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS SEMBIRING DELITUA TENTANG


KEBIJAKAN YANG MENETAPKAN STAF YANG BERWENANG MEMBERIKAN
OBAT;
Kesatu : Memberlakukan Kebijakan Manajemen Penggunaan Obat sebagaimana terlampir dalam
Keputusan ini;
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan pada anggaran
Rumah Sakit;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.`
Ditetapkan di Medan
PadaTanggal : Juli 2015
RS. SEMBIRING DELITUA
Direktur Utama

Dr. Alprindo Sembiring, M.K


KEBIJAKAN MENETAPKAN STAF YANG BERWENANG MEMBERIKAN OBAT
RUMAH SAKIT SEMBIRING DELITUA

I. ORGANISASI DAN MANAJEMEN


1. Semua penataan pelayanan dan petugas yang mengelola proses obat dilibatkan dalam struktur
organisasi.
2. Semua Instalasi Farmasi yang mempunyai ijin dari rumah sakit dan pemberi lisensi yang terkait,
undang-undang dan peraturan bisa memberikan obat.
3. Pelayanan farmasi dan penggunaan yang sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
4. Ada proses untuk menetapkan batasan, bila perlu terhadap pemberian obat oleh petugas Farmasi.
5. Pemberian obat termaksud proses untuk memverifikasi apakah obat sudah betul berdasarkan pesanan
obat.

Ditetapkan di Medan
PadaTanggal : Juli 2015
RS. SEMBIRING DELITUA
Direktur Utama

Dr. Alprindo Sembiring, M.K

Anda mungkin juga menyukai