Anda di halaman 1dari 10

Universitas Bakrie

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Saunders et al. (2007)
menyatakan bahwa keseluruhan anggota suatu kelompok darimana sampel
diambil disebut populasi. Berdasarkan pengertian di atas, populasi dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan (neraca dan laba rugi) PT Mandom
Indonesia, Tbk. dengan menggunakan data time series.
Menurut Sugiyono (2006), sampel adalah bagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi, serta
kesimpulan yang dipelajari dari sampel akan dapat diberlakukan oleh populasi.
Oleh sebab itu, sampel yang diambil dari populasi harus representative (mewakili)
dari sampel yang dipilih. Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan
kriteria tertentu untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian
(Sekaran, 2009). Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria berikut:
1. Perusahaan industri barang konsumsi, khususnya sub sektor kosmetik
dan barang keperluan rumah tangga yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan 2014, dalam hal ini adalah PT
Mandom Indonesia, Tbk.
2. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan yang sudah diaudit yang
dipublikasikan di Indonesian Capital Market Directory dan database BEI
selama tahun 2010 sampai dengan 2014.
3. Perusahaan menggunakan mata uang rupiah pada laporan keuangannya.
4. Perusahaan memiliki data laporan keuangan lengkap secara berturut-turut
sesuai dengan data yang diperlukan dalam variabel penelitian.
Berdasarkan kriteria di atas, yang menjadi sampel dari penelitian ini
adalah laporan keuangan (neraca dan laba rugi) PT Mandom Indonesia, Tbk
periode 2010 - 2014. Penelitian ini menggunakan periode penelitian 5 tahun,
sehingga total obervasi dalam penelitian ini berjumlah 40 observasi.

35
Universitas Bakrie

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data
yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data kuantitatif disini berupa
data time series. Menurut Gujarati (2009), data time series merupakan data yang
dikumpulkan pada satu periode.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari data sekunder melalui situs resmi
Bursa Efek Indonesia (http://www.idx.co.id) untuk Laporan Keuangan Tahunan
PT Mandom Indonesia, Tbk (TCID). Menurut Gujarati (2009), data sekunder
adalah sumber informasi yang telah dikemukakan oleh para ahli yang kompeten di
bidangnya masing-masing sehingga relevan dengan pembahasan yang diteliti.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan cara mengumpulkan, mencatat, meneliti, mempelajari, dan mengkaji data
sekunder yang berasal dari situs resmi idx.co.id untuk Laporan Keuangan Tahunan
PT Mandom Indonesia, Tbk, serta menelaah literatur-literatur berupa buku dan
bahan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

3.3 Spesifikasi Variabel Penelitian


3.3.1 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel lain (variabel independen). Yang menjadi variabel dependen dalam
penelitian ini, yaitu:
a. Return On Assets (Y)
Return on assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan aset perusahaan untuk menghasilkan net income. Return on assets
juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis yang merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan (Brealey et. al. 2007), yang dapat dihitung dengan
rumus:

Net Income
x 100
ROA = Total Asset

36
Universitas Bakrie

3.3.2 Variabel Independen


Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi berubahnya
variabel dependen, baik itu secara positif atau negatif, serta sifatnya dapat berdiri
sendiri. Yang menjadi variabel independen pada penelitian ini adalah perputaran
modal kerja yang memiliki dimensi sebagai berikut:
a. Perputaran Kas (X1)
Cash turnover adalah perbandingan antara penjualan dengan jumlah rata-rata
kas dan setara kas. Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam
menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar
dalam satu periode tertentu. Menurut Subramanyam & Wild (2009), perputaran
kas dapat dihitung sebagai berikut:

Sales
Cash turnover = Average CashEquivalents

b. Perputaran Piutang (X2)


Elemen dalam modal kerja selalu mengalami perputaran, begitu pula dengan
piutang. Periode perputaran piutang atau periode terikatnya modal dalam
piutang tergantung pada syarat pembayarannya. Semakin lama periode
pembayarannya, maka semakin lama pula modal terikat pada piutang, hal ini
berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah semakin
rendah pula. Untuk menghitung perputaran piutang dapat digunakan rumus
sebagai berikut, (Subramanyam & Wild, 2009):

Sales
Receivable turnover = Average Accounts Receivables

c. Perputaran Persediaan (X3)


Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali dana yang tertanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode. Untuk mengukur efisiensi persediaan
maka perlu diketahui perputaran persediaan yang terjadi dengan
membandingkan antara harga pokok penjualan (HPP) dengan nilai rata-rata
persediaan yang dimiliki. Menurut Subramanyam & Wild (2009) perputaran
persediaan dapat dinyatakan dengan rumus:

37
Universitas Bakrie

Cost of Sales
Inventory turnover = Average Inventory

3.4 Metode Analisis Data


Menurut Nasution (2006), analisis data merupakan proses penyusunan
data agar dapat ditafsirkan, digolongkan di dalam pola atau tema, serta mencari
hubungan antara berbagai konsep. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan.
Pada penelitian ini, data yang akan dianalisis berkaitan dengan hubungan
antara variabel-variabel. Untuk melihat pengaruh lebih dari satu variabel bebas
terhadap variabel terikat, digunakan metode analisis regresi linear berganda
(regresi majemuk) dengan alat bantu software yang digunakan penulis untuk
menganalisa data adalah EViews 6. Analisis data dilakukan secara kuantitatif
dengan menggunakan uji asumsi klasik untuk menghasilkan nilai parameter
model penduga yang sah. Nilai tersebut akan terpenuhi jika hasil uji asumsi
klasiknya memenuhi asumsi normalitas, serta tidak terjadi multikolinearitas,
heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

3.4.1 Uji Statistik


Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk membahas
data kuantitatif yang digunakan. Menurut Ghozali (2005), analis deskriptif
memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran umum dari semua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, dengan melihat tabel statistik deskriptif yang
menunjukkan hasil pengukuran rata-rata (mean), standar deviasi (standard
deviation), dan maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan
besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan
untuk menilai persebaran rata-rata dari sampel. Sedangkan maksimum-minimum
digunakan untuk melihat nilai maksimum dan minimum dari populasi.
Dalam penelitian ini, analisis dilakukan untuk membahas mengenai
bagaimana pengaruh dari kondisi perputaran modal kerja yang terdiri dari

38
Universitas Bakrie

perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap Return


On Asset perusahaan.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik


Gujarati (2009) menyatakan bahwa analisis regresi berganda (regresi
majemuk) seharusnya menghindari penyimpangan asumsi klasik agar tidak timbul
masalah dalam penggunaan analisis regresi berganda. Penulis menggunakan uji
statistik regresi dalam mempelajari hubungan antara variabel-variabelnya,
sehingga dari hubungan tersebut dapat ditaksir nilai variabel dependen jika
variabel independennya diketahui ataupun sebaliknya. Berdasarkan tujuan
penelitian ini, maka beberapa metode analisis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.4.2.1 Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antara variabel penggangu (t) pada periode tertentu
dengan variabel penggangu (t-1) pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Dapat dilakukan beberapa uji untuk
mengetahui ada tidaknya masalah autokorelasi, antara lain uji Durbin-Watson
(DW test), uji Lagrange Multiplier (LM-test), uji Statistic Q (Box Pierce dan
Ljung Box), dan Run-test.
Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji runs test pada EViews atau
dengan uji Durbin-Watson (DW-test), dimana nilai d memiliki batas 0 sampai
dengan 4, dan juga memiliki batas bawah dL dan juga batas atas dU. Nilai dL dan
dU dapat diperoleh dari tabel Durbin-Watson. Adapun pedoman pengambilan
keputusan untuk nilai d menurut Ghozali (2005) adalah sebagai berikut:
a. Apabila d<dL atau d>(4-dL) berarti terdapat autokorelasi;
b. Apabila d terletak antara dU dan (4-dU) berarti tidak terdapat autokorelasi;
c. Apabila nilai d terletak di antara dL dan dU (dL<d<dU) atau di antara (4-dU)
dan (4-dL) maka uji Durbin-Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti
(no decision). Pada nilai ini tidak dapat disimpulkan apakah terdapat
autokorelasi.
Jika terjadi masalah autokorelasi, maka dapat diatasi dengan
merandomisasi data variabel penelitian dan dapat pula dilakukan dengan
menambah data observasi.

39
Universitas Bakrie

3.4.2.2 Uji Multikolinieritas


Menurut Gujarati (2009), uji multikolinearitas dimaksudkan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar
variabel bebas (independen). Pada dasarnya multikolinearitas adalah adanya suatu
hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau
semua variabel bebas. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah
multikolinieritas. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari korelasi
tinggi di antara variabel bebasnya. Jika terjadi korelasi yang tinggi akan
menyulitkan interpretasi hasil regresi, karena akan sulit dalam menentukan
variabel bebas mana yang memiliki pengaruh terhadap variabel terikat akibat dari
tingginya korelasi antar variabel-variabel bebas tersebut.
Menggunakan software EViews 6, gejala multikolinieritas dapat dideteksi
apabila perolehan koefisien korelasi antar variabel menunjukkan angka di bawah
0,8, maka data dapat tidak terjadi multikolinieritas pada data yang diuji.
Menurut Hair et al. (2006), jika terdapat masalah multikolinieritas, dapat
dilakukan beberapa opsi, salah satunya yaitu dengan menghilangkan satu atau
lebih variabel independen A dan B yang saling berkorelasi dengan kuat, maka
dapat dipilih variabel A atau B yang dikeluarkan dari model regresi.

3.4.2.3 Uji Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model
yang diamati tidak memiliki varian yang konstan dari satu observasi ke observasi
lainnya. Artinya, setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat
perubahan dalam kondisi yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam
spesifikasi model. Gejala heteroskedastisitas lebih sering dijumpai dalam data
silang tempat daripada time series, maupun juga sering muncul dalam analisis
yang menggunakan data rata-rata (Hair, et al., 2006). Jika residual dari
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskesdasitas. Model yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Gujarati, 2009).
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Menggunakan software EViews 6, data dapat dikatakan terbebas dari gejala

40
Universitas Bakrie

heteroskedastisitas apabila memperoleh nilai probabilitas Chi-square lebih besar


dari tingkat signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian.

3.4.2.4 Uji Normalitas


Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regeresi,
variabel dependen atau independen memiliki distribusi normal atau tidak (Levine,
et al., 2008). Model regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Berdasarkan central limit theorem data akan
normal apabila jumlah observasinya lebih dari 30.
Uji normalitas dapat dilakukan dengan melakukan analisis statistik
melalui analisis grafik histogram dan juga melalui Jarque-Bera. Secara
multivariate pengujian normalitas data dilakukan terhadap nilai residualnya. Data
yang terdistrbusi normal ditunjukkan dengan nilai asymptotic signifance di atas
0.05 (Ghozali, 2005).
Apabila terjadi masalah normalitas, maka dapat ditangani melalui
transformasi data (Hair et al. 2006). Transformasi ini dapat dilakukan dengan akar
kuadrat, logaritma, kuadrat (X2), dan kubik (X3).

3.4.3 Uji Hipotesis


Analisis regresi linear berganda (regresi majemuk) dalam penelitian ini
digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen modal kerja
terhadap variabel dependen return on asset. Adapun bentuk model yang akan diuji
dalam penelitian ini yaitu :

Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 +

Dimana :
Y = Return On Asset
= Konstanta regresi, besar nilai Y jika X=0
1, 2, 3 = Koefisien regresi variabel independen, yang menyatakan perubahan
nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X
X1 = Perputaran kas
X2 = Perputaran piutang
X3 = Perputaran persediaan
= Variabel pengganggu atau error
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen, dan dilakukan dengan uji berikut.

41
Universitas Bakrie

3.4.3.1 Analisis Koefisien Determinasi (R2)


Menurut Ghozali (2005), koefisien determinasi (R2) adalah suatu angka
yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kisaran nilai R2 adalah 0 sampai
dengan 1 (0 R21). Jika hasil dari R2 semakin mendekati angka 1, maka akan
semakin baik hasil untuk model regresi tersebut. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel dalam menjelaskan variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
Tingkat pengaruh atau tinggi-rendahnya pengaruh antara modal kerja
terhadap return on asset dapat diukur dengan menggunakan persamaan koefisien
determinasi. Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel dependen. Bentuk persamaan koefisien determinasi
menurut Riduwan (2010) adalah:

KD = r2 x 100%

Dimana:
KD : Koefisien Determinasi
r : Nilai Koefisien Korelasi
Pedoman interpretasi koefisien determinasi menurut Riduwan (2010)
dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Koefisien Determinasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0 20% Sangat rendah
21% -40% Rendah
41% - 60% Sedang
61% - 80% Kuat
81% - 100% Sangat Kuat
Sumber: Riduwan, 2010.

3.4.3.2 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)


Untuk menguji pengaruh X terhadap Y secara parsial terhadap titik
bebasnya, maka digunakan uji t dengan membandingkan t statistik dengan t tabel
pada selang keyakinan t tertentu yang didapat dari :

42
Universitas Bakrie

r n2
t=
1r 2
Dimana:
t : Nilai uji t
r : Koefisien korelasi
2
r : Koefisien determinasi
n : Banyaknya sampel yang diobservasi
Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%
sehingga kriterianya sebagai berikut:
a. Apabila probability value hasil penelitian variabel x<probability value peneliti
(5%), artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel independen x secara
parsial terhadap variabel dependen.
b. Apabila probability value hasil penelitian variabel x>probability value peneliti
(5%), artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel independen x
secara parsial terhadap variabel dependen.

3.4.3.3 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)


Uji F digunakan untuk menguji besarnya pengaruh variabel independen
secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Untuk menguji
variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen
maka digunakan uji F yang didapat dari rumus :

R2 / k
t=
(1R 2)/(nk 1)

Dimana:
R2 = Koefisien korelasi berganda dan dikuadratkan
N = Jumlah Sampel
k = Jumlah Variabel Bebas
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan probability value
(tingkat signifikansi) yang ditetapkan pada tabel dengan probability value hasil
penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%
sehingga kriterianya sebagai berikut:
a. Apabila probability value hasil penelitian variabel x<probability value peneliti
(5%), artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel independen x secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.

43
Universitas Bakrie

b. Apabila probability value hasil penelitian variabel x>probability value peneliti


(5%), artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel independen x
secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

3.5 Model Penelitian

Gambar 3.1 Model Penelitian

Perputaran Kas
(X1)

Perputaran Return on Assets


Piutang (X2) (Y)

Perputaran
Persediaan (X3)

3.6 Penetapan Tingkat Signifikansi


Tingkat signifikasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah = 5%. Angka
ini merupakan tingkat signifikasi yang umum dipakai dan dinilai tepat untuk
penelitian ilmu-ilmu sosial, dan dinilai cukup kuat mewakili hubungan antar
variabel-variabel yang diteliti. Artinya jika Ho benar, maka return on asset
melakukan kesalahan menolak hipotesis adalah sebesar = 0,05.

44

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab V
    Bab V
    Dokumen3 halaman
    Bab V
    Adivia Zwageri
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen2 halaman
    Abstrak
    Adivia Zwageri
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    Adivia Zwageri
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen24 halaman
    Bab Iv
    Adivia Zwageri
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen22 halaman
    Bab Ii
    Adivia Zwageri
    Belum ada peringkat
  • Laporan Magang
    Laporan Magang
    Dokumen7 halaman
    Laporan Magang
    Adivia Zwageri
    Belum ada peringkat