Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum KI-2221

Cara Pemisahan dan Elektrometri


Percobaan 5
Titrasi Konduktometri

Nama : Dedy Wicaksono


NIM : 10515009
Kelompok : P5
Tanggal Percobaan : 13 Maret 2017
Tanggal Pengumpulan: 20 Maret 2017
Asisten : Jerry

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
PERCOBAAN 5
Titrasi Konduktometri

I. Tujuan Percobaan
a. Menentukan konsentrasi sampel HCl, NaOH, dan Asam Asetat dengan metode titrasi
konduktometri.
b. Menentukan Ka Asam Asetat dengan metode titrasi konduktometri

II. Dasar Teori

Pergerakan ion-ion bermuatan menyebabkan arus mengalir di dalam larutan.


Kemampuan larutan dalam menghantarkan arus listrik diebut hantaran larutan. Hantaran
larutan akan semakin besar dengan bertambahnya jumlah ion-ion yang terdapat di dalam
larutan. Jika ion-ion yang terdapat dalam sebuah larutan digantikan oleh ion-ion yang lain
maka kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik akan berubah. Sifat ini
dimanfaatkan untuk meentukan titik ekivalen titrasi karena pada proses titrasi , ion-ion yang
terdapat di larutan akan bereaksi dengan ion-ion titran sehingga mengubah komposisi ion-ion
dalam larutan.
Selain itu untuk menentukan titik ekivalen titrasi, data titrasi konduktometri dapat juga
digunakan untuk menentukan tetapan disosiasi asam lemah
Asam asetat di dalam larutan akan terdisosiasi sebagian menjadi ion hidrogen dan ion
asetat menurut persamaan berikut ini :
HoAc + H2O OAc- + H3O+

Sedangan untuk mengukur nilai tetapan disosiasi asam asetat, dapat dihitung dengan
persamaan berikut ini :

L HoAc
= L HoAc 100

V +v
Sedangkan pengaruh penambahan titran : L = V L
III. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Buret 10 mL Larutan Baku NaOH 0,1972 M
Gelas kimia 250 mL Larutan Baku HoAc 0,210 M
Gelas ukur 100 mL Larutan sampel ( HCl, HoAc dan NaOH 0,5
M setelah diencerkan)
Pipet volume 25 mL Larutan KCl 0,1 M
Konduktometer Aqua dm
Sel hantaran
Pengaduk magnet
Stirrer
Pipet tetes

IV. Cara Kerja


Konduktometri disiapkan. Larutan sampel diencerkan hingga tanda batas dan dikocok
dengan baik. Larutan sampel HCl yang telah diencerkan di pipet 25 mL dan ditambahkan
aqua dm 150 mL. Laruta di aduk dengaan pengaduk magnetik dan dicelupkan sel hantara ke
dalamnya. Pengadukan dihentikan ketika mencatat hantara jenis larutan. Ditambahkan 1 mL
larutan baku NaOH dan diaduk. Tiap penambahan 1 mL dicatat hantaran jenis larutannya. Di
buat kurva titrasi konduktometri dengan mengalurkan nilai hantaran jenis terkoreksi dengan
volume titran lalu ditentukan konsentrasi HCl dalam sampel. Dengan cara yang sama,
dilalukan titrasi sampel asam asetat dengan larutan baku NaOH lalu ditentukan konsentrasi
asam asetat dalam sampel dengan kurva titrasi konduktometri yang di peroleh. Dengan cara
yang sama, dilakukan penentuan konsentrasi larutan NaOH dalam sampel.

V. Data Pengamatan

A. Sampel HCl dan larutan baku NaOH


Volume (mL) Hantaran (S)
0 5.070
1 4.460
2 3.860
3 3.310
4 2.620
5 2.200
6 1.650
7 1.559
8 1.810
9 2.140
10 2.550

B. Larutan sampel asam asetat dan larutan baku NaOH


Volume (mL) Hantaran (S)
0 262
1 277
2 407
3 550
4 693
5 844
6 991
7 1.139
8 1.355
9 1.763
10 2.140

C. Larutan sampel NaOH dan larutan baku asam asetat


Volume (mL) Hantaran (S)
0 2.460
1 2.150
2 1.840
3 1.551
4 1.267
5 1.091
6 1.056
7 1.049
8 1.044
9 1.042
10 1.041

VI. Perhitungan dan Pengolahan Data


A. Larutan sampel HCL dengan larutan baku NaOH
Tabel perhitungan hasil titrasi
V +v
L = V L

L= Hantaran terkoreksi

L= Hantaran pada konduktometer

V= Volume yang dititrasi , 175 mL

v= volume titran yang ditambahkan

Volume titran
V analit (cm) L (S) L (S)
(ml)
175 0 5.070 5.070
175 1 4.460 4.485,486
175 2 3.860 3.904,114
175 3 3.310 3.366,743
175 4 2.620 2.679,886
175 5 2.200 2.262,857
175 6 1.650 1.706,571
175 7 1.559 1.621,36
175 8 1.810 1.892,743
175 9 2.140 2.250,057
175 10 2.550 2.695,714

Kurva HCl dengan larutan baku NaOH


3000
f(x) = 358.04x + 1577.91
2500

2000

1500

1000

500

0
0 f(x) = 2 4 6 8 10 12

Series 1 Linear (Series 1)


Series 2 Linear (Series 2)

Persamaan reaksi antara HCl dan NaOH adalah:


HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(aq)
Dari kurva titrasi diperoleh dua persamaan garis. untuk mencari titik ekivalen, digunakan
persamaan
y1=y2
-519,59 x + 4955,7 = 358,04x 928,35
877,63 x = 5884,05
x = 6,7045 mL

Nilai x yang diperoleh merupakan volume larutan baku NaOH pada titik ekivalen. Sehingga
mol larutan NaOH baku adalah
mol NaOH baku = [Larutan NaOH Baku] . VNaOH Baku
mol NaOH baku = 0.1972 M x 6,7045 mL
mol NaOH baku =1.3221 mmol

Reaksi antara sampel HCl dengan NaOH baku merupakan reaksi yang berlangsung sempurna
dengan perbandingan reaksi 1:1. Sehingga mol sampel HCl akan sama dengan mol NaOH
baku

mol sampel HCl = 1.3321 mmol

Namun, sampel HCl yang dititrasi hanyalah dari jumlah sampel HCl sesungguhnya karena
volume sampel HCl yang di titrasi adalah 25 mL yang diambil dari labu takar yang berisi 100
mL sampel HCl. Sehingga mol sampel HCl yang berada dalam 100 mL labu takar adalah:
100 mL
mol sampel HCl dalam100 mL=1.3221 mmol
25 mL

mol sampel HCl = 5,2885 mmol

Sehingga, konsentrasi sampel HCl adalah

5,2885 mmol
[HCl]=
25 mL

[HCl] = 0,2115 M

B. Larutan asam asetat dengan larutan baku NaOH

Volume titran
V analit (cm) L (S) L (S)
(ml)
175 0 262 262
175 1 277 278.5829
175 2 407 411.6514
175 3 550 559.4286
175 4 693 708.84
175 5 844 868.1143
175 6 991 1024.977
175 7 1,139 1184.56
175 8 1,355 1416.943
175 9 1,763 1853.669
175 10 2,140 2262.286

2500
f(x) = 366.99x + 1128.88

2000

1500

1000

500

0
0 f(x) = 2 4 6 8 10 12

Persamaan reaksi antara sampel HOAc dengan NaOH baku:


HOAc(aq) + NaOH(aq) NaOAC(aq) + H2O(aq)
Dari kurva titrasi diperoleh dua persamaan garis. untuk mencari titik ekivalen, digunakan
persamaan
y1=y2
139,39x+174,41 = 366,99x 1440,1
227,6x = 1614,5
x=7,0936

Nilai x yang diperoleh merupakan volume larutan baku NaOH pada titik ekivalen. Sehingga
mol larutan NaOH baku adalah
mol NaOH baku = [Larutan NaOH Baku] . V NaOH Baku
mol NaOH baku = 0,1972M x 7,0936 mL
mol NaOH baku =1,3989 mmol

Reaksi antara sampel HOAc dengan NaOH baku merupakan reaksi kesetimbangan dengan
perbandingan reaksi 1:1. Sehingga mol sampel HOAc akan sama dengan mol NaOH baku
mol sampel HOAc = 1,3989 mmol

Namun, sampel HOAc yang dititrasi hanyalah dari jumlah sampel HOAc sesungguhnya
karena volume sampel HOAc yang di titrasi adalah 25 mL yang diambil dari labu takar yang
berisi 100 mL sampel HOAc. Sehingga mol sampel HOAc yang berada dalam 100 mL labu
takar adalah:
100 mL
mol sampel HOAc dalam 100 mL=1,3989mmol
25 mL

mol sampel HOAc = 5,5955 mmol

Sehingga, konsentrasi sampel HOAc adalah

5.5955 mmol
[HOAc ]=
25 mL

[HOAc] =0.2238 M

C. Larutan NaOH dengan larutan baku asam asetat


Volume titran
V analit (cm) L (S) L (S)
(ml)
175 0 2,460 2460
175 1 2150 2162.286
175 2 1840 1861.029
175 3 1551 1577.589
175 4 1267 1295.96
175 5 1091 1122.171
175 6 1056 1092.206
175 7 1049 1090.96
175 8 1044 1091.726
175 9 1042 1095.589
175 10 1041 1100.486
f(x)
1102=
f(x) = 2.12x + 1089.96

1100

1098

1096

1094

1092

1090

1088

1086
0 2 4 6 8 10 12

Persamaan reaksi antara sampel NaOH dengan HOAc baku:


HOAc(aq) + NaOH(aq) NaOAC(aq) + H2O(aq)
Dari kurva titrasi diperoleh dua persamaan garis. untuk mencari titik ekivalen, digunakan
persamaan
y1=y2
-241,02x+2376,1 = 2,1189x + 1077,2
243,1389 x = 1298,9
x = 5,3422 mL

Nilai x yang diperoleh merupakan volume larutan baku HOAc pada titik ekivalen. Sehingga
mol larutan HOAc baku adalah
mol HOAc baku = [Larutan HOAc Baku] . VHOAc Baku
mol HOAc baku = 0,2101M x 5,3422 mL
mol HOAc baku =1,1224 mmol

Reaksi antara sampel NaOH dengan HOAc baku merupakan reaksi kesetimbangan dengan
perbandingan reaksi 1:1. Sehingga mol sampel NaOH akan sama dengan mol HOAc baku
mol sampel NaOH = 1,1224 mmol

Namun, sampel NaOH yang dititrasi hanyalah dari jumlah sampel NaOH sesungguhnya
karena volume sampel NaOH yang di titrasi adalah 25 mL yang diambil dari labu takar yang
berisi 100 mL sampel NaOH. Sehingga mol sampel NaOH yang berada dalam 100 mL labu
takar adalah:
100 mL
mol sampel NaOH dalam100 mL=1,1244 mmol
25 mL
mol sampel NaOH = 4.4896 mmol
Sehingga, konsentrasi sampel NaOH adalah

4.4896 mmol
[NaOH ]=
25 mL

[NaOH] = 0.1796 M

D. Penentuan Ka Asam Asetat


Dari metode titrasi konduktometri yang telah dilakukan, dapat ditentukan Ka dari
asam asetat. Ka asam asetat dapat dicari melalui persamaan:

2C
Ka=
(1 )

Dengan adalah tetapan disosiasi asam asetat yang dapat dicari melalui

persamaan:

L HOAC
=
L HOAC 100

LHOAc diperoleh dari kurva titrasi sampel HOAc dengan menggunakan


larutan baku NaOH pada x=0.

Y = 139,39x+174,41

LHOAc= 139,39(0)+174,41

LHOAc = 174,41

LHOAc 100% adalah daya hantar asam asetat saat larutan asam asetat terdisosiasi dengan
sempurna. LHOAc 100% dapat diperoleh dari persamaan:

LHOAc 100% = LNaOAc + LHCl - LNaCl

LNaOAc
LNaOAc diperoleh dari persamaan garis pada kurva titrasi sampel HOAc dengan larutan
baku NaOH dengan memasukkan volume pada titik ekivalen pada persamaan garis
tersebut
LNaOAc= 139,39(7,0936)+174,41
LNaOAc=1163,1869

LHCl
LHCl diperoleh dari persamaan garis pada kurva titrasi sampel HCl dengan larutan baku
NaOH pada saat belum ada volume titran yang ditambahkan
LHCl = -519,59 x + 4955,7
LHCl= 4955,7
LNaCl
LNaCl diperoleh dari persamaan garis pada kurva titrasi sampel HCl dengan larutan baku
NaOH dengan memasukkan volume pada titik ekivalen kedalam persamaan tersebut
LNaCl = -519,59x + 4955,7
LNaCl = -519,59 (6,7045) + 4955,7
LNaCl = 1472,1088

LHOAc 100% = 1163,1869+ 4955,7 1472,1088

LHOAc 100%=4646,7781

Maka tetapan disosiasi dari Asam Asetat adalah

LHoAc
=
L HoAc 100

174,41
= =0,03753
4646,7781

Ka Asam Asetat yang diperoleh adalah:

0,037532 0.2101
Ka= =3,0752 103
(10.03753)
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari percobaan yang dilakukan, didapatkan nilai konsentrasi dari HCl
sebesar 0,2115 M, HoAc sebsar 0,228 M dan NaOH sebesar 0,1796 M. Sedangkan nilai
tetapan disosiasinya sebsar 0.3753 dan Ka nya sebsar 3,0752 x 10-3 M.

IX. Daftar Pustaka

Vogel, Arthur Israel. Vogels Textbook of Quantitative Chemical Analysis 5th+Edition. John

Wiley & Sons Inc: USA. p.519-522

David Harvey. 2000. Modern Analytical Chemistry. 1st ed., McGraw-Hill, New York,

2000, p.140-142

Anda mungkin juga menyukai