Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksisel organisme biologis. Virus


bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di
dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus
tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag
atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan
organisme lain yang tidak berinti sel).
Bakteriofag adalah virus yang menginfeksi bakteri. Yaitu dengan cara memasukkan
materi genetik ke dalam sel inang. Untuk melakukan hal ini, bakteriofag yang menempel
pada permukaan host dengan serat ekor. Setelah itu, bahan genetik menggunakan alat
replikasi bakteri untuk menduplikasi sendiri. Untuk melakukan hal ini, bakteriofag
memanfaatkan ribosom dalam bakteri untuk menerjemahkan materi genetik bakteriofag dan
menghasilkan protein virus. Dan juga memanfaatkan asam amino, nukleotida, dan lipid dari
sel inang. Fungsi metabolisme dari bakteriofag bergantung pada bakteri inang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Bakteriofage ?


2. Bagaimana Struktur Bakteriofage ?
3. Bagaimana Proses Reproduksi Bakteriofage ?
4. Bagaimana Penyakit yang ditimbulkan oleh Bakteriofage ?
5. Bagaimana Terapi yang ditimbulkan penyakit yang disebabkan oleh bakteriofage ?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa itu Bakteriofage.


2. Mengetahui Struktur Bakteriofage.
3. Mengetahui Proses Reproduksi Bakteriofage.
4. Mengetahui penyakit yang ditimbulkan oleh bakteriofage.
5. Mengetahui terapi yang ditimbulkan penyakit yang disebabkan oleh bakteriofage.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Bakteriofage

Bakteriofage 1
Virus yang menyerang bakteri diamati oleh Twort dan d'Herelle pada tahun 1915 dan
1917. Mereka mengamati bahwa bakteri usus tertentu dalam kultur cair dapat dibubarkan
dengan penambahan filtrat bebas bakter yang diperoleh dari limbah. Lisis sel-sel bakteri
dikatakan dibawa oleh virus yang dikatakan sebagai " filterable poison" ("virus" adalah
bahasa Latin untuk "racun"). Istilah bakteriofage berasal dari kata bacteria yaitu bakteri
dan "phagein" yang berarti "makan" atau "menggigit".

Sebagian besar penelitian dilakukan pada fage yang menyerang E. coli, terutma fage-
T dan fage lamda. Seperti kebanyakan virus, bakteriofage biasanya hanya membawa
informasi genetik yang diperlukan untuk replikasi asam nukleat dan sintesis protein mantel
mereka. Ketika fage menginfeksi sel inang mereka, pekerjaan yang dilakukannya adalah
untuk meniru asam nukleat dan untuk menghasilkan selubung protein pelindung
mereka. Namun, mereka tidak bisa melakukannya sendirian.

Mereka membutuhkan prekursor, pembangkit energi dan ribosom yang dipasok oleh sel
inang bakteri mereka. Sel bakteri dapat mengalami salah satu dari dua jenis infeksi oleh
virus, yaitu infeksi litik dan infeksi lisogenik. Pada E. coli, infeksi litik disebabkan
oleh fage kelompok ketujuh yang dikenal sebagai fage- T, sementara infeksi lisogenik
disebabkan oleh fage lamda.

B. Struktur Bakteriofage
Virus memiliki berbagai ukuran dan bentuk, akan tetapi mereka memiliki motif struktur
sama, yaitu:

Struktur Bakteriofaga
1 Kapsid
Kapsid merupakan lapisan pembungkus DNA atau RNA, kapsid dapat berbentuk
heliks(batang), contohnya pada virus mozaik(pada tembakau), ada yang berbentuk polihedral

Bakteriofage 2
pada virus adenovirus, ataupun bentuk lain yang lebih kompleks.Yang paling kompleks
ditemukan pada virus Bakteriofaga (faga). Faga yang pertama kali dipelajari mencakup tujuh
faga yang menginfeksi bakteri Escherichia coli, ketujuh faga ini diberi nama tipe 1 (T1), tipe
2 (T2), tipe 3 (T3) dan seterusnya sesuai dengan urutan ditemukannya.
2 Kapsomer
Kapsomer adalah subunit-subunit protein dengan jumlah jenis protein yang biasanya
sedikit, kapsomer akan bergabung membentuk kapsid, misalnya virus mozaik yang memiliki
kapsid heliks (batang) yang kaku dan tersusun dari seribu kapsomer, namun kapsomer
tersebut dari satu jenis protein saja.
3 Struktur Tambahan
Struktur tambahan lainnya adalah selubung virus yang menyelubungi kapsid dan
berfungsi sebagai penginfeksi inangnya.Selubung ini terbentuk dari fosfolipid dan protein sel
inang serta protein dan glikoprotein yang berasal dari virus itu sendiri. Tidak semua virus
memliki struktur tambahan ini terdapat beberapa yang memilikinya, misalnya virus influenza.
Secara kebetulan faga tipe genap yang diketemukan (T2, T4 dan T6) memiliki kemiripan
dalam struktur, yaitu kapsidnya memiliki kepala iksohedral memanjang yang menyelubungi
DNA dan struktur tambahan lainnya, yaitu pada kepala iksohedral tersebut melekat ekor
protein dengan serabut-serabut ekor yang digunakan untuk menempel pada suatu bakteri.

C. Ukuran Bakteriofage

Bakteriofag (dari kata "bacteria" dan kata dari bahasa Yunani Greek phagein "makan")
adalah salah satu virus yang menyerang bakteri. Bakteriofage merupakan salah satu
organisme yang umum dijumpai di bumi. Biasanya bakteriofage ini sering disingkat menjadi
"fage" saja. Biasanya bakteriofage terdiri dari kapsid yang membungkus materi genetik yang
bisa berupa ssRNA, dsRNA, ssDNA or dsDNA ('ss-' dan 'ds-' merupakan singkatan dari
single strand (rantai tunggal) dan double strand (rantai ganda)) yang panjangnya mencapai
5,000 sampai 500,000 nucleotida dengan bentuk melingkar atau lurus. Bakteriofage
ukurannya jauh lebih kecil daripada bakteri dengan ukuran 20 sampai dengan 200 nm.

C. Replikasi Bakteriofage
Replikasi virus pada bakteri tampak nyata pada Bakteriofage (virus T). Bakteriofage
atau disebut juga fage merupakan sejenis virus yang biasa hidup dalam tubuh Escherichia
coli.
Replikasi fage terjadi melalui dua tipe yaitu :
1. Siklus Litik

Bakteriofage 3
Pada siklus ini replikasi fage terjadi dengan cara memecah sel inang. Replikasi terjadi
dalam lima tahapan yaitu tahap pelekatan, penetrasi, sintesis, pematangan dan pelepasan.
a. Tahap replikasi fage : Tahap pelekatan (adsorpsi)
Pada tahap ini fage menempel pada reseptor atau bagian tertentu dari permukaan E.coli.
b. Tahap penetrasi
Fage melepas enzim untuk melubangi dinding sel bakteri. Selanjutnya fage
menginjeksikan ADN bakteri.
c. Tahap sintesis
Tahap dimana genom fage secara penuh mengendalikan sel dengan cara mengambil
alih system metabolisme dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai komponen fage. Fage
membuat duplikat genomnya (replikasi ADN) dan salinan protein kapsid.
d. Tahap pematangan
Pada tahap ini terjadi akumulasi antara ADN fage dan kapsid dan menghasilkan ratusan
partikel virus (virion). Fage juga memproduksi enzim yang dapat digunakan untuk merusak
dinding sel bakteri.
e. Tahap pelepasan
Pada tahap ini dinding sel inang rusak sehingga sel inang pecah (lisis). Kemudian
partikel partikel fage lepas dan sel inangnya mati.
2 Siklus Lisogenik

Pada siklus ini, replikasi fage tidak langsung menghasilkan virus baru. Fage mengalami
kondisi tidak aktif dalam melakukan replikasi (masa laten). Selama siklus lisogenik sel inang
tidak mengalami lisis (mati).
Seperti halnya pada siklus litik, pada siklus ini juga terjadi melalui beberapa tahap yang
beberapa diantaranya sama dengan siklus litik yaitu tahap pelekatan (adsorpsi),penetrasi,
sintesis, pematangan dan pelepasan. Pada siklus lisogenik ini terdapat tahap tersendiri yang
disebut tahap penggabungan.
Tahap penggabungan adalah tahapan dimana terjadi penggabungan (penyisipan) ADN
virus yang menyisip pada ADN bakteri, tanpa harus merusak ADN inang. ADN virus yang
disipkan merupakan ADN profage (ADN tidak aktif).
Pada saat bakteri melakukan proses reproduksi dengan membelah diri, ADN bakteri
akan membentuk salinan dengan cari replikasi. Ketika proses ini terjadi bakteri membentuk
ADN nya sendiri dan salinan profage. Hal ini menyebabkan setiap hasil dari reproduksi
bakteri ini akan mengandung ADN bakteri dan ADN virus. Semua sel anakan disebut sel
lisogenik.
D. Escherichia Coli

Bakteriofage 4
E Coli adalah yang paling umum untuk menyebut
nama bakteri Escherichia coli, adalah jenis bakteri yang
biasanya ditemukan dalam sistem pencernaan hewan. Satu
jenis bakteri E-Coli tertentu dapat menyebabkan penyakit
sistem pencernaan yang serius, yang umum ditandai dengan
diare dan kadang disertai mual. Dampak lain dari bakteri E
coli adalah menghasilkan racun yang dapat merusak ginjal,
serta melemahkan dinding usus kecil pada anak-anak.
Alasan lain untuk menyebut berbahaya pada bakteri E coli
adalah karena tidak ada obat yang efektif untuk ini.

1. Bahaya Bakteri Escherichia coli bagi kesehatan

Pada tahun 2006 , konsumen di Amerika Serikat mengalami ketakutan karena kantong
daun bayam mentah yang diproses di California ditemukan mengandung E coli dalam tingkat
yang berbahaya. Ratusan orang sakit, dan bahkan dilaporkan terjadi beberapa kematian.
Sumber kontaminasi itu akhirnya ditelusuri, dan diketemukan berasal dari peternakan produk
spesifik yang terletak di salah satu daerah di California. Sementara penjualan bayam kantong
akhirnya dilanjutkan, dan masyarakat akhirnya menyadari akan bahayanya kontaminasi
bakteri E coli pada bahan makanan.

2. Dampak bakteri Escherichia coli bagi kesehatan

Diare yang dialami oleh orang yang terinfeksi bakteri E coli akan menyebabkan tubuh
lemah, karena mengalami dehidrasi berat. Dehidrasi ini bisa membahayakan, jika penderita
tak mendapatkan cairan tubuh pengganti, misalnya dari minum banyak air secara kontinyu.

Terutama E. coli O157 : H7 dalam jangka lama dapat merusak ginjal dan organ tubuh
lainnya yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Pada anak-anak, E
coli dapat menciptakan racun yang dapat melemahkan dinding usus kecil. Lapisan-lapisan
beberapa pembuluh darah kecil pada ginjal juga bisa menjadi lemah. Ini merupakan
komplikasi serius yang disebut dengan sindrom uremik hemolitik ( HUS ), dan dapat
memungkinkan bagi penderita mengalami kegagalan ginjal atau komplikasi lain, seperti
kelumpuhan , kebutaan , dan kejang .

Bakteriofage 5
Bakteri E coli bisa berbahaya dan menimbulkan dampak yang paling parah pada
anak-anak atau orang tua yang sistem kekebalannya lemah. Hal ini mungkin karena
pertahanan tubuh alami pada anak-anak masih berkembang, dan orang dewasa yang memiliki
kekebalan lemah, sehingga mereka tidak memiliki flora usus yang sehat dan antibodi yang
diperlukan untuk menangkal infeksi.

Orang dewasa yang sehat biasanya bisa bertahan dari akibat terburuk dari infeksi
bakteri ini, karena unsur-unsur pada saluran pencernaan mereka masih berfungsi secara
normal, serta pertahanan alami tubuh yang kuat akhirnya bisa menangkal bakteri ini.

3. Gejala

Gejala mulai terjadi ketika bakteri E. coli sudah memasuki usus . Waktu terinfeksi dan
perkembangan gejala biasanya dapat berlangsung antara 24 72 jam . Diare parah yang tiba-
tiba, dan sering disertai darah pada tinja adalah gejala yang paling umum.

4. Gejala lain yang mungkin termasuk :

a. Demam
b. Gas dalam perut
c. Kehilangan nafsu makan
d. Kram perut
e. Muntah, meskipun jarang

5. Gejala infeksi E. coli yang jarang terjadi, namun bisa parah meliputi:

a. Mudah mengalami memar


b. Kulit pucat
c. Urin Merah atau berdarah
d. Jumlah urin yang sedikit

6. Penyebab

E. coli sebenarnya adalah jenis bakteri yang biasanya hidup didalam usus manusia dan
hewan tanpa menyebabkan masalah. Penting untuk disadari bahwa tidak semua bakteri E.
coli berbahaya bagi manusia. Sebagian bermanfaat untuk membantu pencernaan, yang
merupakan bagian dari flora usus agar makanan tertentu mudah dicerna seperti protein atau
gula.

Bakteriofage 6
Namun beberapa jenis bakteri E. coli tertentu dapat mengkotaminasi makanan. Satu
strain ( E. coli O157 : H7 ) dapat menyebabkan kasus keracunan makanan yang parah.

7. Bakteri Dapat Masuk Ke Dalam Makanan Anda Dengan Cara Yang Berbeda :

a. Daging atau unggas yang kontak dengan bakteri dari usus hewan saat sedang diolah.
b. Air yak tak higienis mungkin mengandung kotoran hewan atau manusia.
c. Penanganan makanan yang tidak aman pada toko-toko kelontong atau rumah makan.

8. Keracunan Makanan Akibat E Coli Seringkali Terjadi Dari Makanan Atau


Minuman :

a Makanan yang disiapkan oleh seseorang yang tidak mencuci tangan dengan benar.
b Makanan yang disiapkan dengan menggunakan peralatan memasak yang kotor.
c Produk-produk susu atau makanan yang mengandung mayones (seperti coleslaw
atau salad kentang ) yang telah berada diluar lemari es terlalu lama.
d Makanan beku yang tidak disimpan pada suhu yang tepat, atau tidak dipanaskan
dengan benar.
e Ikan atau tiram mentah
f Buah mentah atau sayuran yang belum dicuci bersih.
g Sayuran mentah atau jus buah dan produk susu.
h Daging matang atau telur.
i Air dari sumur atau sungai, atau air kran yang belum diolah.

Meskipun tidak umum, bakteri E. coli juga dapat menyebar dari satu orang ke orang
lain . Hal ini bisa saja terjadi ketika seseorang tidak mencuci tangan nya setelah buang air
besar, dan kemudian menyentuh benda atau tangan orang lain.

9. Pengobatan dan perawatan

a Dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik, termasuk memeriksa tinja bisa
dilakukan untuk memastikan E.coli .
b Biasanya infeksi dari jenis bakteri E coli yang paling umum bisa sembuh sendiri
dalam beberapa hari. Dan tujuan pengobatan hanyalah untuk membuat penderita
merasa lebih baik dan terhindar dari dehidrasi.
c Mendapatkan cukup cairan, serta mencari tahu apa yang harus dimakan akan
membantu menciptakan kenyamanan. yang mungkin perlu dilakukan oleh penderita
adalah; Merawat diare, Mencegah mual dan muntah dan Istirahat cukup.
d Jika penderita mengalami diare atau muntah-muntah yang parah, serta tidak bisa
minum atau dapat menyimpan cairan yang cukup dalam tubuh, mungkin perlu

Bakteriofage 7
diberikan cairan melalui vena/infus . Sehingga penderita harus dirawat dokter
diruang gawat darurat .
e Penderita mungkin perlu berhenti minum pil diuretik saat mengalami diare. Jangan
pernah berhenti atau mencoba berganti obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi
dengan dokter.
f Penderita mungkin dapat membeli obat diare di apotek, yang bertujuan untuk
membantu menghentikan atau memperlambat diare. Namun jika gejala diare parah
dan demam, maka sebaiknya jangan menggunakan obat-obatan tanpa diketahui
dokter. Terutama jangan memberikan obat-obatan sendiri untuk diare pada anak-
anak.

Bakteri E coli tidak merespon dengan baik kelebihan penggunaan obat tradisional untuk
meredakan diare. Antibiotik pada dasarnya akan membunuh bakteri apa saja, termasuk strain
bakteri baik pada usus yang justru bertugas untuk melawan

Bakteriofage 8

Anda mungkin juga menyukai