Anda di halaman 1dari 23

RHINITIS ALERGI

Kelompok 6 :

1.HESSY GUSFIYARNI
2.M.IBNU AQIL
3.RAIHANA FITHRIYAH
4.TYASAKTI VIRYANA

Dosen Pembimbing :
TIARA TRI AGUSTINI,M.Farm,Apt
DEFENISI RHINITIS ALERGI

Menurut ARIA (Allergic Rhinitis and


itsImpact on Asthma), Rhinitis alergi adalah
kelainan pada hidung dengan gejala bersin-
bersin, rhinorrhea, rasa gatal dan tersumbat
setelah mukosa hidung terpapar alergen karena
reaksi hipersensitivitas tipe I yang diperantarai
oleh IgE .
Klasifikasi Rhinitis Alergi

Rhinitis Rhinitis
alergi non alergi

disebabkan oleh adanya


disebabkan oleh faktor-
allergen yang terhirup oleh
faktor pemicu tertentu
hidung
Rhinitis alergi

1. Rinitis alergi musiman (Hay Fever)


Biasanya terjadi pada musim semi

2. Rinitis alergi yang terjadi terus menerus (perennial)


Disebabkan karena kontak dengan allergen yang sering
berada di rumah misalnya kutu debu rumah, bulu binatang
peliharaan serta bau-bauan yang menyengat
Rhinitis Non Alergi

1. Rinitis Infeksiosa biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran


pernafasan

2. Rinitis Non-Alergika Dengan Sindroma Eosinofilia, penyakit ini diduga


berhubungan dengan kelainan metabolisme prostaglandin

3. Rinitis Okupasional
Gejala-gejala rinitis hanya timbul di tempat penderita bekerja. Gejala-
gejala rinitis biasanya terjadi akibat menghirup bahan-bahan iritan
(misalnya debu kayu, bahan kimia)

4. Rinitis Hormonal
Beberapa penderita mengalami gejala rinitis pada saat terjadi gangguan
keseimbangan hormon (misalnya selama kehamilan, hipotiroid, pubertas,
pemakaian pil KB).
5. Rinitis Karena Obat-obatan (rinitis medikamentosa), obat-
obatan yang berhubungan dengan terjadinya rinitis adalah
dekongestan topikal, ACE inhibitor, reserpin, guanetidin,
fentolamin, metildopa, beta-bloker, klorpromazin,gabapentin,
penisilamin, aspirin, NSAID, kokain, estrogen eksogen, pil KB

6. Rinitis Gustatorius, terjadi setelah mengkonsumsi makanan


tertentu, terutama makanan yang panas dan pedas

7. Rinitis Vasomotor
Rinitis vasomotor diyakini merupakan akibat dari
terganggunya keseimbangan sistem parasimpatis dan simpatis
Diagnosis Rhinitis Alergi

Pemeriksaan Pemeriksaan
Gejala dan
fisik penunjang
tanda

Rinoskopi Nasal Skin test


anterior atau challenge test
Endoskopi nasal
Patofisiologi Rhinitis Alergi

Reaksi awal terjadi ketika alergen diudara memasuki


hidung memalui inhalasi dan kemudian diproses oleh limfosit,
yang menghasilkan antigen spesifikIgE. Hal ini menyebabkan
sensitifita pada orang yang secara genetic rentan terhadap
allergen tersebut .pada saat terjadi paparan ulang melalui hidung,
IgE yang berikatan dengan sel mast berinteraksi dengan allergen
dari udara, dan memicu produksi mediator inflamasi.
Reaksi langsung terjadidalam waktu hitungan menit,
yang menyebabkan pelepasan cepat mediator yang terbentuk
sebelumnyaserta mediator hipersensitivitas segera meliputi
histamin, leokotrien, prostaglandin, triptase, dankinin.
Mediator ini menyebabkan vasodilatasi, peningkatan
permeabilitas vaskuler dan produksi sekresi nasal. Histamin
menyebabkan rinorea, gatal, bersin, dan hidung tersumbat

Dari 4 hingga 8 jam setelah paparan terhadap allergen


pertama kali, dapat terjadi reaksi fase lambat, yang
diperkirakan disebabkan olehs itokin yang dibebaskan
terutama oleh sel mast dan T-helper yang berasal dari timus.
Respon inflamasi ini dapat menjadi penyebab gejala kronik
yang menetap termasuk kongesti hidung.
Penatalaksanaan Terapi

Non Farmakologi Farmakologi

Jika tdk bisa menghindari pencetus, gunakano


Hindari kontak & eliminasi, Keduanya
bat-obat anti alergibaik OTC maupun ethical
merupakan terapi paling ideal. Hindari
kontakdengan alergen penyebab,
Jikatdkberhasil,atauobat-
sedangkan eliminasi untuk alergen
obatantadimenyebabkan ES yg tidak bisa
ingestan (alergi makanan).
diterima lakukan imunoterapi
KASUS!!

Seorang wanita usia 26 tahun datang ke klinik STIFAR, dia


mengeluhkan bersin-bersin setiap pagi hari sejak 3 hari ini. Keluhan
disertai hidung tersumbat dan ingus encer, kadang terasa gatal
dihidung. Demam (+) sejak 1 hari ini, nyeri tenggorokan dan sakit
saat menelan (+) sejak 1 hari ini dan batuk (+). Keluhan pasien akan
berkurang pada siang hari. Pasien baru memasang AC di kamar tidur
sejak 3 hari ini. Riwayat keluhan yang sama (-), Riwayat alergi (+)
debu danudang, alergi obat (+) ambroxol.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan :

Konka hipertrofi dan berwarna livide.


Rinitis shine (+)
Faring hiperemis (+)
Dari pemeriksaan labor :
Dalam batas normal.

Pasien didiagnosa : Rhinofaringitis

Pasien diberikan obat2an :


Parasetamol 3x1,
Tremenza 2x1,
Metil prednisolon 3x4 mg
Bromheksin 3 x 8 mg
SUBJEKTIF

laki-laki usia 21
pasienmengeluhkan bersin-bersin setiap pagi hari sejak 3 hari
ini
Keluhan disertai hidung tersumbat dan ingus encer, kadang
terasa gatal dihidung
Nyeri tenggorokan dan sakit saat menelan (+) sejak 1 hari ini
dan batuk (+)
Keluhan pasien akan berkurang pada siang hari. Pasien baru
memasang AC di kamar tidur sejak 3 hari ini
Riwayat keluhan yang sama (-)
Riwayat alergi (+) debu dan udang
Alergi obat (+) ambroxol
OBJEKTIF

Dari pemeriksaan fisik didapatkan :


Konka hipertrofi dan berwarna livide.
Rinitis shine (+)
Faring hiperemis (+)

Dari pemeriksaan labor :


Dalam batas normal.

Pasien didiagnosa : Rhinofaringitis


ASSESMENT
Memasang AC di kamar tidur sejak 3 hari ini
Riwayat alergi (+) debu dan udang

PLAN

Hindarikonsumsimakanan yang dapatmenyebabkanalergi


(khususnyaudang)
Hindariberkendara
Polamakan yang sehat seperti mengkonsumsi buah dan
sayuran serta banyak minum air putih
Hindaridebu
GOALS
Menurunkan demam
Menghilangkan keluhan bersin-bersin, hidung
tersumbat, ingus encer dan gatal dihidung
Meredakan nyeri tenggorokan, sakit saat menelan
dan mengobati batuk
EVALUASI KERASIONALAN OBAT TERPILIH
MENGGUNAKAN METODE 4T + 1W

Nama Obat Indikasi Mekanisme Ket.

Parasetamol Meringankan rasa sakit Parasetamol sebagai inhibitor TI


pada keadaan sakit prostaglandin yang lemah
kepala, sakit gigi dan dengan menghalangi produksi
menurunkan demam. prostaglandin.

Tremenza Meringankan gejala flu - Pseudoephedrin bereaksi TI


karena alergi pada pada reseptor adrenergic
saluran nafas atas yang didalam mukosa saluran
memerlukan pernapasan untuk melakukan
dekongestan dan vasokontriksi dipembuluh
anhistamin. (ISO darah yang terdapat pada
Indonesia Vol.48) mukosa saluran napas.
- Triprplidine bekerja pada
reseptor histamine H-1
dimana akan berperan
sebagai antagonisnya
Metil Mengurangi gejala Menembus membrane sel TI
prednisolone inflamasi sehingga akan terbentuk suatu
kompleks steroid-protein
reseptor. Didalam inti sel, akan
berikatan dengan kromatin DNA
dan menstimulasi transkripsi
mRNA yang merupakan bagian
dari proses sintesa protein.
Menekan migrasi neutrophil
dan mengurangi produksi
prostaglandin.
Bromheksein di Menekan pusat batuk Menekan batuk dengan TI
ganti dengan dan menaikkan ransang mengurangi iritasi lokal pada
konidin ambang batuk reseptor perifer
TABEL OBAT

Nama Obat Alasan Dipilihnya Obat Ket.

Parasetamol Antipiretik TO

Tremenza Meredakan Flu TO

Metil Prednisolon Antiinflamasi TO

Konidin Antitusiv TO
Nama Obat Rekomendasi Dosis Dosis Yang Diberikan Ket.
TABEL DOSIS

parasetamol Dewasa : sehari 3-4x 1-2 BILA DEMAM TD


tablet
Anak-anak 7-12th : sehari 1-
3x -1 tablet
tremenza Dewasa : sehari 3-4x 3x1 TD
Dewasa dan anak 12 th atau
lebih : 1 tab atau 2 sdtk, anak
6-12 th, tab atau 1 sdtk, 2-5
TABEL DOSIS th, sdtk
Metil Dewasa : sehari 4-48mg , 3 x 4mg TD
prednisolon sklerosis multipel : sehari
160mg selama 1 minggu,
dilanjutkan sehari 64mg
selama 1 bulan
Bromheksin di Dewasa dan anak- anak diatas 3 x 5 ml TD
ganti konidin 12 th : sehari 3x1-2 tab ; anak
6-12 th sehari 3x1/2 tab, dws
sehari 3x5 ml sirup
TEPAT PASIEN
Nama obat Kontraindikasi Ket.

parasetamol Gangguan fungsi hati berat dan hipersensitivitas TP

tremenza Penyakit saluran nafas bawah (asma), hipersensitif, TP


penderita gejala hipertensi, glaucoma, diabetes,
arteri coroner, dan terapi penghambatan MAO. (ISO
Indonesia Vol.48)
TEPAT PASIEN
Metil Infeksi fungal sistemik dan hipersensitif TP
Prednisolon

Konidin - TP
WASPADA EFEK SAMPING OBAT

Nama obat Efek samping Ket.

parasetamol - Penggunaan jangka lama dan dosis besar WESO


dapat menyebabkan kerusakan hati
- Reaksi hipersensitivitas

Tremenza - WESO

Metil penggunaan jangka panjang yaitu penurunan WESO


prednisolone system imun.

Konidin - WESO
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai