Lapres Kimfis 3
Lapres Kimfis 3
Volume kristal violet 0,00025% (ml) Volume akuades (ml) Konsentrasi larutan (%)
1 9 0,000025
2 8 0,00005
3 7 0,000075
4 6 0,0001
5 5 0,000125
6 4 0,00015
7 3 0,000175
8 2 0,0002
9 1 0,000225
10 0 0,00025
Digunakan kalibrasi spektofotometer untuk pengukuran kristal violet pada panjang
gelombang 590 nm (posisi 0% transmitan diatur tanpa adanya sampel dan 100%
transmitan dengan blanko akuades pada kurvet)
Transmitan dari pewarna kristal violet untuj masing-masing seri pengenceran diukur
mulai dari konsentrasi larutan paling encer kemudian nilai transmitan diubah menjadi
absorbansi
Dibuat grafik antara konsentrasi dan absorbansi larutan untuk memperoleh kurva standar
1.3 Penentuan orde reaksi
Spektofotometer dikalibrasi untuk pengukuran kristal violet pada panjang gelombang 590
nm (posisi 0% transmitan diatur tanpa adanya sampel dan 100% transmitan dengan
blanko akuades pada kurvet)
Transmitan dari pewarna kristal violet diukur dengan mencampurkan 10 ml larutan kerja
kristal violet dengan 10 ml NaOH larutan (a) dalam beaker glass (perhitungan waktu
dimulai)
Sebanyak 5 ml akuades ditambahkan dalam campuran kemudian dicampur dengan baik
beberapa kali
Larutan dipindahkan dalam kurvet, bagian luar kurvet dibersihkan kemudian nikai
transmitan dibaca pada panjang gelombang 590 nm
Pengukuran nilai transmitan diulangi tiap 30 detik dan dilakukan sebanyak 10 kali
Masing-masing nilai transmitan diubah dalam bentuk absorbansi untuk selanjutnya diolah
pada laporan resmi
Tahap di atas diulangi dengan mengganti 5 ml akuades dengan 5 ml larutan NaNO 3 0,1 M
dan 0,05 M kemudian diganti lagi dengan NaOH 0,008 M dan 0,016 M
Hasil
1) Pembuatan kurva standar kristal violet
Volume Larutan Volume Akuades Konsentrasi Larutan Nilai Transmitan
Kerja (ml) (ml) (%) (%)
0,5 9,5 0,000125 56
1 9 0,000250 53
2 8 0,000500 43
3 7 0,000750 29
4 6 0,001000 22
5 5 0,001250 10
Jawab Pertanyaan
1. Bandingkan hasil praktikum anda tentang penentuan orde reaksi dengan literatur!
Jawab :
Percobaan yang dilakukan dapat dikatakan berhasil karena larutan yang diuji
menunjukkan kurva yang benar yaitu dengan bertambah besarnya absorbansi maka
konsentrasinya pun semakin besar, dan konsentrasi tersebut mempengaruhi laju reaksi
suatu larutan maka laju reaksinya pun juga besar. Dengan didapatkannya absorbansi yang
benar maka didapatkan pula orde reaksi yang sesuai dengan literatur yaitu NaOH +
akuades mempunyai orde reaksi 1 sedangkan NaOH + NaNO3 mempunyai orde reaksi 2
namun ada sedikit perbedaan pada NaOH 0,008 M + NaNO3 0,1 M karena didapatkan
orde reaksi 0. Hal ini dapat terjadi karena kemungkinan NaNO3 yang ditambahkan tidak
bereaksi sehingga laju reaksinya tidak berpengaruh.
2. Bagaimana reaksi yang terjadi antara pewarna dan NaOH setelah dilakukan penambahan
NaNO3 ?
Jawab :
C25H30ClN3 + NaOH NaCl + C25H30N3O NaNO3 2NaOH + C25H30N3Cl
H O/H+
2
Yang terjadi reaksi akan kembali menjadi netral.
3. Dari hasil pengamatan yang anda lakukan, apakah pengaruh penambahan NaNO3
terhadap reaksi pemutihan?
Jawab :
NaNO3 memiliki ion anion yang bereaksi dengan ion kation monovalen pada kristal
violet. Pengaruh reaksi yang terjadi yaitu mempercepat jalannya reaksi antara kristal
violet dengan NaOH sehingga proses pemutihan semakin cepat.
4. Bandingkan hasil praktikum anda tentang pengaruh penambahan NaNO3 dengan
literatur!
Jawab :
Menurut literatur penambahan NaNO3 dapat mempengaruhi proses pemutihan yaitu
dapat mempercepat jalannya reaksi. Dan pada hasil percobaan yang dilakukan telah
sesuai dengan literatur. Hal ini ditunjukkan dengan bertambahnya orde reaksi pada saat
ditambahkannya NaNO3. Semakin bertambahnya orde reaksi makan semakin bertambah
pula laju reaksinya sehingga reaksi akan berlangsung secara cepat.
Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu pembuatan kurva standar kristal violet membutuhkan
data absorbansi dari tiap konsentrasi larutan CV yang ditambahkan. Untuk mencari absorban
dari nilai transmitan digunakan rumus:
A = 2 log transmitan%
Dari hasil percobaan didapatkan absorban sebagai berikut:
Konsentrasi Larutan (%) Nilai Transmitan (%) Absorban
0,000125 56 0,2518
0,000250 53 0,2757
0,000500 43 0,3665
0,000750 29 0,5376
0,001000 22 0,6576
0,001250 10 1,0000
Kemudian dibuat kurva standar antara konsentrasi larutan dengan absorban
Kurva standart
1.2
1
0.8 f(x) = 630.54x + 0.11
0.6 R = 0.93
Absorban
0.4 Linear ()
0.2
0
0.000000 0.001000 0.002000
Konsentrasi
Grafik 1
Dapat disimpulkan dari tabel maupun grafik bahwa semakin besar konsentrasi kristal
violet yang ditambahkan maka semakin besar pula nilai absorbannya (besarnya sinar radiasi
yang terserap oleh zat) dari zat yang diukur), namun transmitan (besarnya sinar radiasi yang
melewati zat dan ditangkap detektor) akan semakin menurun.
Sedangkan dalam percobaan yang kedua, pengamatan kinetika reaksi antara kristal
violet dan natrium hidroksida. Persamaan untuk reaksi yang ditampilkan di sini:
0.4000
-0.4000
-0.6000
Waktu
Grafik 2.1
Kurva log A dengan waktu
0
-0.05 0 50 100 150 200 250 300 350
-0.1
-0.15
log A -0.2
Linear ()
-0.25
-0.3
f(x) = - 0x - 0.29
-0.35 R = 0.95
-0.4
Waktu
Grafik 2.2
2.1
1/ A 2 Linear ()
1.9
1.8
1.7
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Grafik 2.3
Penentuan orde reaksi NaOH 0,016 M + NaNO3 0,1 M
Waktu (detik) A Log A 1/A
30 0,6778 -0,168910799 1,475403463
60 0,6576 -0,182053175 1,520733716
90 0,6383 -0,194994095 1,566729769
120 0,6198 -0,207756305 1,613452949
150 0,6108 -0,214076857 1,637106216
180 0,6021 -0,220360232 1,660964047
210 0,5686 -0,245165469 1,758593521
240 0,5607 -0,251294768 1,783588929
270 0,5528 -0,257398995 1,808835177
300 0,5376 -0,269539123 1,86011212
0.4
A
0.3 Linear ()
0.2
0.1
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Grafik 3.1
Kurva log A dengan waktu
0
0 50 100 150 200 250 300 350
-0.05
-0.1
log A -0.15
Linear ()
-0.2 f(x) = - 0x - 0.16
R = 0.99
-0.25
-0.3
Waktu
Grafik 3.2
1
1/A
Linear ()
0.5
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Grafik 3.3
0.3
A
Linear ()
0.2
0.1
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Grafik 4.1
-0.1
-0.15
log A -0.2
Linear ()
-0.25
-0.3 f(x) = - 0x - 0.25
R = 0.98
-0.35
-0.4
waktu
Grafik 4.2
Kurva 1/A dengan Waktu
2.5
2 f(x) = 0x + 1.76
R = 0.98
1.5
1/A
1 Linear ()
0.5
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Grafik 4.3
Waktu
Grakfik 5.1
waktu
Grafik 5.1
Kurva 1/A dengan Waktu
3
2.5
f(x) = 0x + 1.16
2 R = 0.99
1.5
1/A
Linear ()
1
0.5
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Grafik 5.3
0.1
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Grafik 6.1
waktu
Grafik 6.2
Kurva 1/A dengan Waktu
3.5
3
f(x) = 0x + 2.15
2.5
R = 0.98
2
1/A 1.5
Linear ()
1
0.5
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Grafik 6.3
0.1
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu
Grafik 7.1
waktu
Grafik 7.2
Waktu
Grafik 7.3