Incenerator PDF
Incenerator PDF
NIM : 141424007
a. Insinerasi
Proses insinerasi adalah alternatif pengelolaan limbah padat yang dipilih atas dasar
kemampuannya dalam mengurangi jumlah limbah dengan cepat dan hanyamenyisakan sedikit
abu. Pada proses insinerasi senyawa organik dioksidasi membentuk gas CO2 dan uap air serta
energi dalam bentuk panas yang dapat direkaveri. Cara insinerasi ini akan menguntungkan bila
limbah yangdibakar mengandung bahan organik tinggi dengan kadar abu yang rendah (< 10%),
kadar air rendah (< 60%), serta memiliki nilai kalor yang tinggi (> 3000 kalori).
(http://www.google.co.id/search?hl=id&source=Rotary+Kiln+Incinerator)
Rotary kiln berbentuk silinder horizontal yang berputar dengan kecepatan antara 0,75
2,5 rpm sehingga terjadi pencampuran antara limbah dengan udara pembakaran. Waktu tinggal
limbah dalam kiln bervariasi antara beberapa detik hingga beberapa jam. Suhu pembakaran
mempunyai rentang antara 815 16500 C.
Dengan sistem fluidisasi ini maka terjadi kontak antara pasir panas dengan limbah ,
sehingga air yang terkandung dalam limbah berubah menjadi uap, dan akhirnya terjadi
pembakaran yang optimum. Bagian dalam ruang bakar dilapisi bahan tahan api, sedangkan pipa-
pipa dibuat dari baja tahan karat untuk mencegah abrasi dan erosi serta kerusakan akibat
pengaruh gas hasil pembakaran. Pada insinerator ini juga dirancang sistem yang mencegah
terbawanya pasir dan abu ikut kedalam aliran gas hasil pembakaran.
Pada umumnya penerapan insinerator untuk pengelolaan limbah padat banyak dilakukan
oleh industri kertas yang menggunakan bahan baku kertas bekas, terutama yang ada proses
deinking. Saat ini pertimbangan penggunaan insinerator di industri pulp dan kertas, masih
terbatas pada pemenuhan peraturan dalam pengelolaan limbah. Teknologi yang mengarah pada
pemanfaatan energi hasil pembakaran masih dalam tahap kajian dan uji coba. Khususnya untuk
menghasilkan steam dan tenaga listrik. Dari pemilihan tipe insinerator, baik yang tipe Rotary
Kiln maupun yang Fluidized Bed, keduanya sudah diterapkan di industri kertas di Indonesia.
Dengan berkembangnya teknologi insenerasi memungkinan pula pemanfaatan limbah padat
melalui proses gasifikasi. Untuk mendapatkan efisiensi yang lebih tinggi, limbah padat dapat
diumpankan dalam bentuk pelet atau briket.
Daftar Pustaka
Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri (BPMIMI). 2011. Pedoman Memetaan Teknologi
untuk Industri Pulp dan Paper . Jakarta Selatan: Kementrian Perindustrian.
Yurakucho, Chiyoda-ku, 2002. Fluidized Bed Inceneraror
http://nett21.gec.jp/JSIM_DATA/WASTE/WASTE_5/html/Doc_513.html [ 16 Maret 2017]