2.2 Kontrak Karya Dan Iupk
2.2 Kontrak Karya Dan Iupk
Kontrak Karya dan IUPK Jadi Akar Masalah Freeport, Apa Bedanya?
Jakarta - Pada 10 Februari 2017 lalu, Menteri ESDM Ignasius Jonan menerbitkan Izin
Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi untuk PT Freeport Indonesia.
IUPK tersebut diberikan agar Freeport dapat melanjutkan kegiatan operasi dan
produksinya di Tambang Grasberg, Papua.
Sebab, berdasarkan Pasal 170 Undang Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009
tentang Mineral dan Batubara (UU Minerba), pemegang KK diwajibkan melakukan
pemurnian mineral dalam waktu 5 tahun sejak UU diterbitkan, alias 2014.
Tetapi Freeport menolak IUPK dan izin ekspor yang diberikan pemerintah. IUPK
dinilai tidak memberikan kepastian dan stabilitas untuk jangka panjang. Freeport
ingin mempertahankan hak-haknya seperti di dalam KK.
Pasal 131 UU Minerba menyebutkan, besarnya pajak dan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) yang dipungut dari pemegang IUPK ditetapkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dari sini jelas bahwa IUPK bersifat prevailing, mengikuti aturan perpajakan yang
berlaku. Besarnya pajak dan PNBP dapat berubah ketika ada perubahan peraturan.
Inilah yang dianggap sebagai ketidakpastian oleh Freeport, mereka ingin besaran
pajak dan PNBP yang stabil seperti dalam KK, tidak berubah-ubah hingga masa
kontrak habis (naildown).
Lalu soal kewajiban melakukan pemurnian, baik IUPK maupun KK sama-sama wajib
melakukan pemurnian mineral. Tetapi pasal 102 dan 103 UU Minerba tak
memberikan batasan waktu kepada pemegang IUPK untuk merampungkan
pembangunan smelter (fasilitas pengolahan dan pemurnian).
Jika pemerintah memberikan izin ekspor tapi Freeport tetap berpegang pada KK,
akan terjadi pelanggaran terhadap UU Minerba. Baik pemerintah maupun Freeport
semuanya terikat oleh UU Minerba.
Pemerintah dan Freeport masih memiliki waktu 120 hari sejak 17 Februari 2017
untuk menyelesaikan masalah, mencari solusi terbaik. Jika perundingan gagal,
negosiasi gagal mencapai titik temu, maka jalan terakhir adalah bersengketa di
Arbitrase.
Tapi kalau tetap memegang KK, pemerintah terikat pada pasal 112B ayat 2
Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2014 (PP 77/2014) yang menetapkan bahwa
Menteri ESDM baru dapat memberikan perpanjangan di 2 tahun sebelum kontrak
berakhir. Artinya, kepastian perpanjangan baru bisa diperoleh Freeport pada 2019.