Anda di halaman 1dari 7

MACAM-MACAM PENYAKIT MENULAR DAN CARA

PENCEGAHANNYA

1. 11. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency


Syndrome)
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (
Human Imunodeficiency Virus ) atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies
lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus
yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan
terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada
dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan
kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti
darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui
hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi,
antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan
cairan-cairan tubuh tersebut.
PENYEBAB
AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang
biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T),
makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4 + secara langsung dan tidak langsung, padahal
sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh
sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (L) darah, maka
kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV
akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya
AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa jumlah sel T CD4 + di dalam darah serta adanya infeksi
tertentu.

GEJALA
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang memiliki sistem
kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh bakteri, virus, fungi dan
parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV.
Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS. HIV memengaruhi hampir semua organ
tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker
leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma.
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam, berkeringat
(terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan
berat badan. Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat
kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.

PENCEGAHAN
Tidak melakukan hubungan seks bebas atau berganti-ganti pasangan
Jangan melkukan transfusi darah secara sembarangan
Gunakan jarum suntik yang benar-benar steril (baru) bukan bekas
Hindari pergaulan bebas
Tidak mengomsumsi obat-obatan terlarang (narkoba) dan tidak
berbagi jarum suntik yang sudah digunakan

2. CACINGAN atau KECACINGAN


Kecacingan, atau cacingan dalam istilah sehari-hari, adalah kumpulan gejala gangguan
kesehatan akibat adanya cacing parasit di dalam tubuh.
PENYEBAB
Penyebab kecacingan yang populer adalah cacing pita, cacing kremi, dan cacing tambang.
Biasanya cacing bisa dengan mudah menular.
GEJALA
Pantat gatal, merupakan salah satu gejala untuk jenis cacing Enterobius vermicularis. Pada
spesies cacing ini, indung cacing keluar dari lubang anus, biasanya di malam hari ketika kita tidur,
dan meletakkan telurnya di daerah peri-anal (sekeliling anus). Dengan menggunakan selotip, contoh
telur-telur dapat diambil dan dapat dilihat dengan bantuan mikroskop untuk diagnosa.
PENCEGAHAN
Cacingan bisa dicegah dengan mencuci badan, terutama tangan dan kaki dengan air dan sabun
dengan bersih.
Saat salah satu anggota keluarga terkena cacingan, maka semua orang di rumah harus dirawat.
Seprai, handuk dan pakaian yang dipakai pada dua hari sebelumnya harus dicuci dengan air hangat
dan detergen.
3. DEMAM BERDARAH ( DB )
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue,
yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes
aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang
dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili
Flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan
dunia, terutama di musim hujan yang lembab.
PENYEBAB
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari
famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Seseorang
dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang
sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu
nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah
vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus
dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi
virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue
tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang
dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi
monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
PENCEGAHAN
Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol
keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian
nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:
Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengadakan gerakan 3 M, yaitu :
o Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas
bunga dan tempat minum burung seminggu sekal
o Menutup dengan rapat tempat penampungan air
o Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah
Biologis

Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan
ikan pemakan jentik dan bakteri.
Kimiawi
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk
abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu
dapat juga digunakan larvasida.

3. DIARE

Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang
terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3,
diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 1,5 juta
orang per tahun.
PENYEBAB
Bisa disebabkan karena memakan makanan yang asam,pedas,atau bersantan secara
berlebihan, dan kelebihan vitamin C. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua
gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian
dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air.
Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar
menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar
rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari
racun bakteria.
GEJALA
Gejala yang biasanya ditemukan adalah :
Buang air besar terus-menerus disertai mual dan muntah
Pegal-pegal pada punggung
Perut berbunyi
PENCEGAHAN
Menjaga pola makan
Kurangi makanan yang terlalu pedas, asam, dan bersantan
Makan makanan yang bergizi dan cukup nutrisi
5. MALARIA
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium. Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Di dalam tubuh manusia, parasit
Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Pasien yang
terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak
diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian.
PENGOBATAN
Pengobatan malaria tergantung kepada jenis parasit dan resistensi parasit terhadap klorokuin.
Untuk suatu serangan malaria falciparum akut dengan parasit yang resisten terhadap klorokuin, bisa
diberikan kuinin atau kuinidin secara intravena. Pada malaria lainnya jarang terjadi resistensi terhadap
klorokuin, karena itu biasanya diberikan klorokuin dan primakuin.
Prinsip penanganan malaria secara umum adalah bila tanpa komplikasi diberikan peroral
artesunat kombinasi dengan amodiakuin (artesdiakuin) atau coartem atau duo-cotexcin, sedangkan
malaria dengan komplikasi diberikan artesunat 2,4 mg/kgbb pada jam ke 0 - 12 - 24 - 72 dan
seterusnya sampai pasien bisa diterapi secara oral atau digunakan artemeter 3,2 mg/kgbb dilanjutkan
dengan 1,6 mg/kgbb.

4. INFLUENZA
Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas
dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok,
nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum.
GEJALA
Gejala influenza dapat meliputi:
Demam dan perasaan dingin yang ekstrem (menggigil, gemetar)

Batuk

Sumbatan hidung

Nyeri tubuh, terutama sendi dan tenggorok

Kelelahan

Nyeri kepala

Iritasi mata, mata berair

Mata merah, kulit merah (terutama wajah), serta kemerahan pada mulut, tenggorok, dan
hidung

Ruam petechiae

Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri abdomen, (dapat menjadi parah pada
anak dengan influenza B)

PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi influenza. Vaksinasi terhadap influenza
dengan vaksin influenza sering direkomendasikan pada kelompok risiko tinggi, seperti anak-
anak dan lansia, atau pada penderita asma, diabetes, penyakit jantung, atau orang-orang yang
mengalami gangguan imun. Vaksin influenza dapat diproduksi lewat beberapa cara; cara yang
paling umum adalah dengan menumbuhkan virus pada telur ayam yang telah dibuahi. Setelah
dimurnikan, virus kemudian akan diaktivasi (misalnya, dengan detergen) untuk menghasilkan
vaksin virus yang tidak aktif. Sebagai alternatif, virus dapat ditumbuhkan pada telur sampai
kehilangan virulensinya kemudian virus yang avirulen diberikan sebagai vaksin hidup.
Efektivitas dari vaksin influenza beragam. Karena tingkat mutasi virus yang sangat tinggi,
vaksin influenza tertentu biasanya memberikan perlindungan selama tidak lebih dari beberapa
hari.

5. GONDONG atau BEGUK

Beguk, gondong, atau parotitis epidemik adalah suatu jenis penyakit berjangkit dan
disebabkan oleh virus. Ia menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada kelenjar parotid. Beguk
mudah berjangkit dan virus merebak melalui tetesan dari mulut, hidung dan tenggorokan ketika
mereka yang dijangkiti beguk mengalami batuk atau bersin. Beguk dapat berjangkit 3 atau 4 hari
setelah pembengkakan dimulai.
GEJALA
Demam, kelenjar yang bengkak dan sakit di bagian rahang. Tanda dan gejala jangkitan
bermula selepas 12-25 hari berhubungan dengan orang yang dijangkiti.
Sesetengah orang yang dijangkiti beguk tidak memiliki gejala awal, mereka mungkin
menghadapi:

1. Demam

2. Sakit kepala

3. Mulut kering dan hilang selera

4. Keletihan

5. Pembengkakan pada satu atau kedua-dua kelenjar parotid

Gejala-gejala ini biasanya hilang dalam masa 1012 hari.

PENCEGAHAN
1. imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun.
2. mengkonsumsi yodium atau garam dapur

6. DISENTRI
Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti
radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah .
GEJALA
Gejala-gejala disentri antara lain adalah:
Buang air besar dengan tinja berdarah

Diare encer dengan volume sedikit

Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)

Nyeri saat buang air besar (tenesmus

PENCEGAHAN
a. Koreksi dan maintenance cairan dan elektrolit
Koreksi terhadap status hidrasi dan keseimbangan elektrolit.
b. Diet
Berikan diet lunak tinggi kalori dan protein untuk mencegah malnutrisi. Dosis tunggal tinggi
vitamin A (200.000 IU) dapat diberikan untuk menurunkan tingkat keparahan disentri
c. Antibiotika
d. Sanitasi
Beritahukan kepada orang tua anak untuk selalu mencuci tangan dengan bersih sehabis
membersihkan tinja anak untuk mencegah autoinfeksi.

Anda mungkin juga menyukai