Anda di halaman 1dari 36

2/28/2017

PENDAHULUAN
Hampir setiap saat
manusia mengambil
keputusan dan
melaksanakannya,
dilandasi asumsi segala
tindakannya secara sadar
merupakan pencerminan
hasil proses pengambilan
keputusan dalam
pikirannya, sehingga
manusia sudah sangat
Mengapa harus terbiasa membuat
dipersoalkan dan dikaji ? keputusan.

1
2/28/2017

Contoh pengambilan keputusan biasa :


1. Menentukan rute yang harus ditempuh
2. Menentukan pakaian kantor pada suatu hari
3. Memilih merek HP untuk alat komunikasi
4. Menentukan acara liburan
5. Memilih teman bergaul

Semua keputusan di atas selanjutnya dilaksanakan,


dan dievaluasi, maka pertanyaan yang muncul :

Semua kemungkinan hasil evaluasi tidak akan memberi


konsekwensi, selama keputusan yang diambil tidak harus
dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.

Atau selama proses pengambilan keputusan tidak harus


dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.

Jika keputusan harus dipertanggungjawabkan , maka


akan menjadi persoalan kompleks, maka perlu
menguraikan tentang:

1. Apa sasaran yang akan dicapai?


2. Alternatif apa yang harus dipilih?
3. Kriteria apa yang digunakan?

2
2/28/2017

Perlu diolah melalui proses yang rasional untuk


memperoleh jawaban yang memuaskan semua pihak

Dalam lingkup manajemen bisnis atau projek, masalah


yang muncul hampir seluruhnya pemecahannya harus
dipertanggungjawabkan, bahkan seluruh proses harus
diungkapkan untuk dapat diperiksa.

Maka pasti menuntut penggunaan pendekatan yang


formalistik

Contoh :

Perusahaan memutuskan untuk melakukan product


development, tidak dapat dilakukan secara intuitif.
Seluruh tahapan perlu dipaparkan kepada stakeholders,
bahwa produk tersebut jika dibuat akan menguntungkan.
Stakeholders tersebut antara lain :
1.Pemegang saham
2.Direksi
3.Bagian teknik
4.Bagian produksi dan pemasaran
5.Bagian keuangan, dll

3
2/28/2017

Melalui pendekatan formal ini, keputusan


tidak saja dibuat tetapi diungkapkan kepada
semua pemangku kepentingan.
Jadi, pendekatan formal tersebut pada
dasarnya proses mengungkapkan suatu
keputusan
Sistematikanya perlu :
a. Jelas
b. Masuk akal
c. Tahapanya mengikuti urutan yang
benar
d. Kesimpulan akhirnya merupakan hasil
konsisten dengan dari seluruh proses

Pendekatan formal dalam lingkup luas inilah yang


disebut sebagai Analisis Keputusan.

Analisis Keputusan akan bermanfaat untuk menghadapi


masalah yang bersifat :

Unik : masalah tersebut tak mempunyai preseden


dan dimasa datang mungkin tak terulang lagi.

Takpasti: faktor-faktor yang diharapkan


mempengaruhi jawab memiliki informasi yang rendah

Jangka panjang : implikasinya memiliki jangkauan


yang cukup jauh ke depan dan melibatkan sumber-
sumber usaha yang penting

Kompleks: preferensi pengambil keputusan atas


risiko dan waktu memiliki peranan yang besar.

4
2/28/2017

Analisis Keputusan akan memiliki efektifitas yang tinggi


bila permasalahan yang dihadapi bersifat strategis,
taktis dan operasional

Masalah Jangka Lingkungan Sifat Misal

Strategis Panjang Dinamis dan Takbisa diprogram Perluasan kap.


mempengaruhi faktor- karena preferensi Pabrik
faktor dengan kepastian pengambil keputusan Penetapan lokasi
yang sangat rendah perlu masuk secara airport
utuh Pemilihan teknologi

Taktis Menengah- Dinamis dan Bisa dibuat program Peletakan mesin


pendek mempengaruhi factor- dengan masukan baru
faktor dengan kepastian preferensi pengambil Beli/sewamesin
tinggi keputusan produksi baru

Operasional Pendek Dianggap static dan tidak Bisadibuat program Penentuan beban
mempengaruhi factor- karena sifatnya mesin
faktor berulang Mengubah tata cara
kerja

Teori Keputusan
Berkaitan dengan mengidentifikasi nilai-nilai,
ketidakpastian dan isu-isu lain yang relevan untuk
pembuatan keputusan yang rasional dan optimal

Lingkungan di mana keputusan dibuat sering


digolongkan kedalam empat keadaan: certainty,
risk, uncertainty, dan conflict.

Decision theory terutama berhubungan dengan


pengambilan keputusan dalam keadaan risk dan
uncertainty.

5
2/28/2017

Lingkungan Keputusan
Certainty:
Jika semua informasi yg diperlukan untuk
Membuat keputusan diketahui secara
sempurna & tdk berubah

Risk:
Jika informasi sempurna tidak tersedia,
tetapi seluruh peristiwa yg akan terjadi
beserta probabilitasnya dapat diperkirakan

Lingkungan Keputusan (cont)


Uncertainty:
Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi
diketahui, Tetapi tanpa mengetahui
probabilitasnya.

Conflict:
Jika kepentingan dua atau lebih pengambil
keputusan berada dalam pertarungan aktif
diantara kedua belah pihak.
Sementara keputusan certainty, risk &
uncertainty yang aktif hanya pengambil
keputusan

6
2/28/2017

Beberapa Teknik dalam


Pengambilan Keputusan

Contoh Model Teori Keputusan


Decision making Evidential decision theory
Multi-criteria decision Game theory
making Interpretive science
Operations research Kelly criterion
Activity-based costing Morphological analysis (problem-solving)
Optimal decision Neuroscience of free will
Analytic Hierarchy PP (complexity)
Process Public choice theory
Applied Information Rationality
Economics Rationality and power
Bayesian probability Recognition primed decision
Causal decision Secretary problem
theory Signal detection theory
Choice Modelling Stochastic dominance
Constraint Two envelopes problem
satisfaction Two-moment decision models
Decision field theory
Decision making
software

7
2/28/2017

Pengertian Pengambilan Keputusan


sebagai ilmu dan seni
Secara umum pengambilan keputusan
adalah upaya untuk menyelesaikan
masalah dengan memilih alternatif solusi
yang ada
Sebagai seni, PK adalah proses
mengambil keputusan pada situasi dan
kondisi yang berbeda (karena adanya
keragaman yang bersifat unik)
Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas
yang memiliki metode, cara, dan
pendekatan tertentu secara sistematis,
teratur dan terarah.

Kriteria Keputusan baik


1. Apakah seluruh informasi telah dimanfaatkan secara baik?
2. Apakah dasar-dasar rasionalitas telah diikuti dengan baik?
3. Apakah proses perpindahan dari satu tahap ketahap
lainnya telah berjalan dengan konsisten?

Bila jawabannya Ya, maka keputusan terbaik telah didapat

Setelah keputusan dibuat, maka orang telah tak


berdaya untuk mengendalikan alam supaya
kehendaknya tercipta.
Tidak bijaksana untuk mengaitkan keputusan terbaik
dengan hasil terbaik yang diharapkannya
Setelah keputusan dibuat, kita hanya dapat berdoa
agar harapan kita terkabul

8
2/28/2017

Unsur-unsur Pengambilan
Keputusan

9
2/28/2017

10
2/28/2017

11
2/28/2017

12
2/28/2017

TIPE KEPUTUSAN

1. Programmed Decision
Prosedur khusus yang dikembangkan
menangani untuk masalah yang rutin
dan berulang-ulang.

2. Nonprogrammed Decision
Keputusan yang bersifat baru dan tdk
terstruktur, diperlukan pada situasi
permasalahan yang unik dan komplek.

13
2/28/2017

Perbandingan Tipe keputusan


Programmed Decision Nonprogrammed Decision
Masalah Banyak, berulang, rutin. Baru, tak terstruktur.
Kepastian adanya hubungan Ketidakpastian adanya
sebab akibat hubungan sebab - akibat
Prosedur Tergantung pada kebijakan, Butuh kreativitas, intuisi,
aturan dan prosedur yang toleransi, pemecahan masalah
jelas. secara kreatif
Contoh

Perusahaan Pemesanan persediaan Diversifikasi produk & pasar


periodik baru
Universitas Kenaikan angka kredit Pembangunan fasilitas kelas
jabatan baru
Pemerintah Prosedur pendaftaran pasien. Pembelian alat laboartorium.
Rumah Sistem gaji untuk promosi Reorganisasi pada pemerintahan
Sakit karyawan daerah.

Perbedaan lainnya
TERSTRUKTUR : TIDAK TERSTRUKTUR:
Karakteristik rutinitas, berulang Baru, tidak berulang, jarang
ulang terjadi
Korelasi antar variabel terlihat Sulit dicari hubungannya
jelas
Teknik pengambilan keputusan Kreativitas, inovasi, intuisi
berdasarkan kebiasaan , tradisi,
rutinitas
Tingkat resiko rendah Resiko tinggi,besar
Sifat peristiwa mudah diramalkan Sulit diramalkan
Nilai keputusan mendekati akurat Sulit dinilai dengan pasti
Pandangan yang dianut rational Cenderung bounded rationality
Ada SOP Tidak ada SOP

14
2/28/2017

Tipe keputusan lain

ADA DUA TIPE :

1. Atas dorongan pencapaian


tujuan
2. Atas tarikan dari tuntutan
lingkungan

MODEL:
DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN

PENETAPAN TUJUAN MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Yang timbul oleh

15
2/28/2017

MODEL :
TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN

MASALAH PENETAPAN TUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Untuk
menyelesaikan

Keputusan yang berkualitas

Kontribusi terhadap peningkatan nilai


organisasi dan individual-
KONSEKUENSI

Akurasi antara prediksi dan realisasi -


GAP

16
2/28/2017

Pembuatan Keputusan & Pemecahan Masalah


Menurut Anderson, pemecahan masalah terdiri dari 7 langkah berikut :

Pengenalan Penentuan Penentuan kriteria yang


& pendifi- sejumlah akan digunakan dalam
nisian solusi mengevaluasi solusi
masalah (1) alternatif (2) alternatif (3)

Evaluasi solusi
Alternatif (4)

Evaluasi hasil Implementasi Pemilihan sebuah


yang diperoleh solusi alternatif solusi alternatif (5)
(7) terpilih (6)

Tahap 1 sampai dengan tahap 5 : Pengambilan Keputusan


Tahap 1 sampai dengan tahap 7 : Pemecahan Masalah

KEPU- JUSTI-
TUSAN FIKASI
SOLUSI

SISTEM
MODEL
NYATA

MASA-
LAH &
TANTA-
NGAN
DATA & INFORMASI

17
2/28/2017

Model Fisik (Physical Model) :


Penggambaran fisik dari suatu sistem, baik dalam
bentuk yang ideal maupun dalam skala yang berbeda
Karakteristik :
Berwujud (Tangible)
Mudah dipahami
Sulit diduplikasi
Sulit dimodifikasi & dimanipulasi
Sedikit ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
Model Pesawat Terbang
Model Rumah
Model Kota
Foto
Globe, dll

Model Analog (Analog Model) :


Menggambarkan situasi yang dinamis
Karakteristik :
Tidak berwujud (Intangible)
Sulit dipahami
Mudah diduplikasi
Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
Luas ruang lingkup penggunaannya

Contoh :
Peta
Speedometer
Diagram
Kurva, dll

18
2/28/2017

Model Simbolis/Matematik (Symbolic Model) :


Menggambarkan dunia nyata menggunakan simbol-simbol
matematik
Karakteristik :
Tidak berwujud (Intangible)
Sulit dipahami
Mudah diduplikasi
Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
Luas ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
Model aljabar
Model spreadsheet

Model Heuristik (Heuristic Model) :


didasarkan pada intuisi atau aturan-aturan empiris untuk
mendapatkan solusi lebih baik dari pada yang telah dicapai
sebelumnya

Karakteristik :
Tidak berwujud (Intangible)
Sulit dipahami
Mudah diduplikasi
Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
Luas ruang lingkup penggunaannya

19
2/28/2017

Model Simulasi (Simulation Model) :


menirukan tingkah laku sistem dengan mempelajari
interaksi komponen-komponennya
Karakteristik :
Tidak berwujud (Intangible)
Sulit dipahami
Mudah diduplikasi
Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
Luas ruang lingkup penggunaannya

Contoh :
Model Simulasi Arena, Siman, dll
Model Simulator (Pesawat Terbang, balap mobil, dll)
Model Simulasi Game (Sims City, Sepak Bola, dll)

Pe ne tapan Goal khusus dan


Obje ctiv e dan Pe ngukuran Hasil

Revis e

Pe ngide ntifikasian M asalah

Revis e

Pe nge mbangan Alte rnatif

Revis e

Pe nge v aluasian Alte rnatif

Revis e

Pe milihan Alte rnatif

Revis e

Pe ne rapan ke putusan

Revis e

Pe nge ndalian dan Pe nge v aluasian

20
2/28/2017

Penetapan Goal khusus dan


Objective serta Pengukuran Hasil

Penetapan goal dan objective akan


mengarahkan pada hasil mana yang sudah
dicapai dan pengukuran mana yang
menunjukkan hasil yang sesuai dengan
yang diinginkan.

Penetapan goal dan objective


membutuhkan komunikasi antara manajer
dengan bawahan.

Pengidentifikasian Masalah
Adanya masalah menunjukkan adanya gap
antara goal dan objective organisasi
dengan kinerja aktual.

Faktor yang menggangu identifikasi


masalah:
Persepsi terhadap masalah
Penetapan masalah dalam lingkup solusi
Identifikasi gejala sebagai masalah

21
2/28/2017

Pengembangan Alternatif
Alternatif (Potensi Solusi) harus
dikembangkan (lingkungan internal
& eksternal) dan konsekuensi/akibat
yang mungkin timbul dari setiap
alternatif.
Perlu mempertimbangkan kendala
waktu & biaya; banyaknya alternatif
dengan kecepatan keputusan yang
diambil.
Cara untuk kembangkan alternatif
adalah dengan analisis skenario.

Pengevaluasian Alternatif

Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan


dibandingkan dengan objective.
Objective dari pengambilan keputusan setiap
alternatif harus berupa hasil/keluaran positif
paling banyak dan akibat buruk paling kecil.
Hubungan Alternatif Hasil:
Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg
probabilitas output
Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg
probabilitas output
Resiko : Punya beberapa probabilitas output

22
2/28/2017

Pemilihan Alternatif

Pemilihan alternatif yang dipilih


berdasarkan hasil/keluaran yang sesuai
objective.
Perlu mempertimbangkan dampak
alternatif + dan - terhadap objective
yang lain (tujuan yang satu optimal
sedangkan tujuan yang lain tidak
optimal).
Tidak mungkin solusi keputusan akan
memuaskan semuanya, tetapi yang
optimal adalah yang sesuai standar.

Penerapan Keputusan

Keputusan yang baik adalah


yang efektif untuk
implementasi

Perlu pengujian terhadap


perilaku orang terhadap
keputusan tersebut.

23
2/28/2017

Pengendalian dan Pengevaluasian

Efektivitas manajemen terkait


dengan pengukuran hasil periodik

Perlu pengendalian dan evaluasi


keputusan terhadap objective

No Landasan waktu Deskripsi

1. Pengalaman dan peristiwa masa lalu


Masa lalu Keinginan masa lalu yang belum terwujud
Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum
terselesaikan
Ketersediaan informasi masa lalu
2. Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.
Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.
Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari
perubahan lingkungan.
Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan
Masa kini Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk
memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi
Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain
Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan
berkualitas
Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang
bernilai tinggi
3. Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai
Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi
Masa depan Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan
Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu
proses pengambilan keputusan

24
2/28/2017

Informasi Sbg Bahan Baku


Pengambilan Keputusan

Peran informasi dlm PK


Tergantung pada level
keputusan:
Level strategik
Level manajemen
Level pengetahuan
Level operasional

Level Strategik
Berkaitan dengan penentuan
sejumlah tujuan, sumberdaya,
dan kebijakan organisasi
Memprediksi masa depan
lingkungan eksternal dan
internal
Harmonisasi karakteristik
organisasi dengan
lingkungannya

25
2/28/2017

Level Manajemen

Pemanfaatan sumberdaya
secara efisien dan efektif
Implementasi tujuan yang
ditetapkan pada level strategik

Level Pengetahuan
Penilaian kembali sejumlah ide baru
dalam menghasilkan produk jasa atau
barang
Penentuan cara untuk sosialisasi ide
baru
Penentuan cara untuk distribusi
informasi

26
2/28/2017

Level operasional
Menentukan cara terbaik untuk
menerapkan tugas khusus yang telah
ditetapkan
Mengalokasikan sumberdaya sesuai
dengan arahan level manajemen dan
staregik

Perlu diingat
Seluruh level akan menghadapi tipe
keputusan terprogram/tersruktur
maupun tidak.
Pada level yang lebih atas keputusan
cenderung tidak terstruktur
Bagaimana peran informasi?

27
2/28/2017

JENIS INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tingkat organisasi

Tipe Keputusan Operasional Pengetahuan Manajemen Strategik

Terstruktur TPS - - -
- OAS MIS -
Semi terstruktur DSS

Tidak terstruktur - KWS ESS

Keterangan: TPS (transaction processing systems), OAS (office


automation system), KWS ( knowledge work system), MIS
(management information syatem), DSS (decision support
systems), ESS (executive support systems)

Pengaruh Perilaku Terhadap


Pengambilan Keputusan
Individu
Perilaku yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah:
Ethics, Values, Personality,
Propensity for Risk, Potensial for
Dissonance, serta Escalation of
Comitment.

28
2/28/2017

Ethic
Etika adalah sistem atau kode
yang memberikan arahan
pekerjaan bagi individu.
Faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan etis:
gender, filosofi, edukasi,
pengalaman, umur, kesadaran,
kultur organisasi, kode etik,
reward dan sanksi.

Values
Value: arahan/tuntunan dan keyakinan
bahwa pembuat keputusan
menggunakannya ketika pada kondisi
tertentu (kondisional) karena tempat
dan waktu
Value digunakan pada:
Penetapan objective
Pengembangan objective
Pemilihan alternatif
Penerapan keputusan
Pengendalian dan Pengevaluasian

29
2/28/2017

Personality
Salah satu faktor yang paling
mempengaruhi Pembuat keputusan.
Studi personality pada proses pengambilan
keputusan: personality variables,
situational variables, interactional
variables.
Kesimpulan:
Semua orang tidak pandai dalam semua hal
Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan
proses pengambilan keputusan
Hubungan personality terhadap keputusan
bervariasi
Individu yang menghadapi keputusan penting
dan ambigu dipengaruhi opini rekan

Propensity for Risk


Kecenderungan terhadap resiko yang
diambil akan mempengaruhi proses
pengambilan keputusan.
Person yang high aversion to risk akan
memilih keputusan yang tingkat
kepastiannya tinggi. (High Aversion to
risk High Certainity)
Besarnya resiko yang diambil
tergantung:
Kejelasan Goal yang ditetapkan
Informasi alternatifnya diketahui
Outcome dari alternatif dapat
diidentifikasi

30
2/28/2017

Potential for Dissonance 1


Terkait dengan sebelum keputusan
dibuat dan akibatnya setelah
keputusan tersebut ditetapkan.
Postdecision anxiety, terkait dengan
kekhawatiran akibat dari
keputusannya.
Cognitive Dissonance (Leon Feon
festinger, Teori penyesalan) adalah
Kekhawatiran yang terjadi ketika ada
konflik antara keyakinan dan realita
individu.
Lack konsistensi/harmonisasi

Potential for Dissonance 2


CIRI KEPUTUSANNYA :
Keputusan bersifat psikologis dan atau pentingnya
keuangan.
Ada sekian banyak alternatif yang tidak
dihilangkan
Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki
banyak kelebihan
SOLUSINYA :
Mencari informasi yang mendukung kebijakan
pengambilan keputusan
Selektif atas informasi yang mendukung
keputusannya
Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan
perbesar aspek positifnya

31
2/28/2017

Escalation of Commitment

Pembuat keputusan tetap


mempertahankan keputusannya
walaupun terdapat informasi yang
negatif, sering dilakukan dengan
menambah sumberdaya untuk antisipasi
kerugian.
Selt Justification Theory : Pembuat
keputusan akan meningkatkan
komitmennya untuk menjalankan
tindakannya karena tidak ingin
mereka/orang lain pada sumberdaya
sebelumnya tidak dialokasikan dengan
tepat

Grup Decision Making

Banyak keputusan diambil melalui


grup, tim, panitia, dll
Cocok untuk:
Nonprogram Decision
Permasalahan kompleks butuh multidisiplin
/ pengetahuan
Peran manajer dalam keputusan
kelompok dengan partisipasi
kolaborasi/kerjasama bagian organisasi
Kolaborasi melibatkan proses
gabungan pengambilan keputusan
antra stakeholder atas maslah masa
datang

32
2/28/2017

Individual Vs Grup
Decision Making

Konsensus keputusan :
Waktu lama
Lebih baik, terlebih pada
latarbelakang masalah yang
bervariasi
Pengaruh buruk dari faktor perilaku,
yaitu Dominasi personalitas,
Superior atas status, Superior atas
keahlian

Tabel kemungkinan hubungan kualitas keputusan


dengan metoda

More

Less

Individual Average individual Minority control Majority control Concensus

33
2/28/2017

Techniques for Stimulating


Creativity in Grup decision making
Brainstorming: adalah teknik yang
memacu kreativitas dengan
memunculkan ide melalui diskusi
nonkritikal.
Delphi Process: Teknik yang memacu
kreatifitas dengan menggunakan
berbagai pertimbangan ide untuk
mencapai konsensus keputusan.
Nominal Grup Technique: Teknik yang
memacu kreativitas dengan
mengarahkan orang pada pertemuan
terstruktur memalui sedikit komunikasi
verbal.

Gaya pemikiran dan


Persepsi
Merupakan jantung dari proses
pengambilan keputusan
Gaya pemikiran merupakan cara
manusia untuk memperoleh
pengetahuan
Bagaimana kita dapat mengetahui
sesuatu
Bagaimana kita dapat memperoleh
informasi menjadi data, dan
Data menjadi pengetahuan

34
2/28/2017

Rasionalisme

Postulational

Self-evidence truth
Scientific method

Method of authority

Idealisme Empirisme

Literary

Untested opinion

Eksistensialisme

induksi

Fenomena,
gejala, Teori dan konsep
fakta, problem Dugaan
awal

Prinsip
silogisme aritoteles

Problem solving
tools:
Matematika Statistik
Pendekatan Hipotesis:
kuantitatif dan deduksi jawaban sementara
kualitatif

35
2/28/2017

PROSES PENGOLAHAN INFORMASI

Stimulus Proses Pengolahan Respon

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Rangsangan
lingkungan: Proses
Interpretasi & mental Penilaian dan
Manusia kategorisasi keputusan
Peristiwa & intelektual
obyek

Masalah dan Pemilihan


Proses penyelesaian
tujuan Alternatif solusi

36

Anda mungkin juga menyukai