Anda di halaman 1dari 31

Prosedur Klaim Asuransi

Pengangkutan Barang (Marine


Cargo Insurance)
1. Kewajiban Tertanggung / Penerima Barang / Agen atau Pihak
yang mewakilinya.
Dalam hal terjadi klaim kerusakan dan atau kehilangan barang,
adalah Kewajiban Tertanggung / Penerima Barang / Agen atau
Pihak yang mewakilinya untuk melakukan hal-hal sbb:
a. Jangan menandatangani “Surat Tanda Terima Barang /
Surat Jalan / Delivery Order” kecuali dengan memberikan catatan
mengenai kerusakan dan atau kehilangan barang tersebut.
b. Untuk barang dalam KONTAINER:
- Periksalah dengan seksama Kondisi dan Nomor KONTAINER
apakah terdapat kerusakan, berlubang, dsb.
- Periksalah dengan seksama Kondisi dan Nomor SEGEL apakah
terdapat kerusakan, hilang dan apakah nomor segel sesuai dengan
dokumen pengangkutan.
- Berilah catatan pada “Surat Tanda Terima Barang / Surat
Jalan / Delivery Order” jika terdapat kerusakan dan atau kehilangan
barang.
PROSEDUR KLAIM......
c. Segera menghubungi pihak pengangkut / Carrier untuk
melakukan survey.
d. Segera menghubungi PERUSAHAAN ASURANSI untuk
melakukan survey bersama.
e Segera melapor kepada pihak kepolisian jika terjadi
kecelakaan lalu lintas, perampokan, bajing loncat dan tindak
kejahatan lainnya.
f. Ambillah Foto kontainer termasuk nomor kontainer, segel,
dinding, lantai atau atap dimana terdapat kerusakan, dan
kondisi barang untuk dokumentasi.
h. Segera mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pihak
pengangkut / carrier.
DOKUMEN PENDUKUNG KLAIM
• Invoice.
• Dokumen yang berisikan jumlah, jenis barang dan harga
barang atas objek pertanggungan yang akan dikirim.
• Packing List.
• Dokumen yang menerangkan rincian barng per-
peti/per-kolli.
• Certificate of Packing.
• Persyaratan pembungkus yang laik (sufficient packing)
suatu barang sudah diten-tukan standardnya yang
bertujuan untuk melindungi keselamatan barang dalam
proses pengangkutan yang biasa disebut Seaworthy
Packing.
• Yang mengeluarkan Certificate of packing ini adalah
perusahaan Proffesional yang telah mengetahui
metode pembungkus untuk setiap barang sesuai
dengan sifat dan karakteristik barang yang
dibungkusnya.
DOKUMEN KLAIM....
• Bill of Loading (B/L)
• Untuk mengetahui apakah suatu barang telah dimuat dalam kapal, hal ini
dapat diketahui dari Bill of Lading,
• Fungsi dari B/L adalah :
• -. Bukti penerimaan barang diatas kapal (Receipt Cargo on Board)
• -. Bukti kontrak pengangkutan (Contract of affreighment).
• -. Dapat digunakan sebagai klaim recovery dari perusahaan Pelayaran.
• Certificate of Origin.
• Suatu dokumen yang menerangkan asal negara barang yang bersangkutan.
• Bukti Kekurangan.
• Bukti kekurangan ini dalam pengangkutan laut biasanya disebut dengan istilah
• -. “Notice of Shortage”(NoS) atau
• -. “Certificate of Non Delivery” (CoD) atau
• -. “Except Bewijs” (E.B.)

• Contoh : Dalam B/L dikatakan bahwa barang yang dikirim 100 kolli, sewaktu
diserahkan dipelabuhan tujuan ternyata hanya 85 kolli
• Untuk barang yang kurang sebanyak 15 kolli, untuk itu dibuatkan bukti
kekurangan oleh Perusahaan pengangkutan.
DOKUMEN KLAIM......
• Bukti Kerusakan.
• Bukti kerusakan ini adalah suatu pernyataan dari perusahaan
pengangkutan laut yang menerangkan bahwa barang yang
diserahkan mengalami kerusakan.
• Bukti kerusakan ini biasanya disebut : “Cargo Damage Report”
(CDR) atau “Damage Cargo List” (DCL) atau “Claims Contatering
Bewijs” (CCB).
• Laporan Survey (oleh Marine Independent Surveyor (M.I.S.))
• Adalah surat pembuktian atas kekurangan atau kerusakan atas
barang-barang yang dipertanggungkan, surat ini bisa saja
dikeluarkan oleh Marine Independent Surveyor(M.I.S.), seperti
Lloyds Agent; Marine Cargo Inspection (MCI) atau International
Marine Recoveries (IMR) dll.
• Laporan Kebenaran Pemeriksaan (LPK).
• Sesuai dengan ketentuan Inpress No.4 tahun 1985 tentang
penugasan SGS yang melakukan survey atas barang-barang import
Indonesia, maka SGS mengeluar-kan Laporan Kebenaran
Pemeriksaan terhadap barang-barang import yang meliputi
quantity, harga, ongkos/biaya pengangkutan dari pada barang
tersebut.
DOKUMEN KLAIM....
• General Average Declarastion.
• Adalah deklarasi General Average yang dikeluarkan
oleh Nahkoda/Shipping Company ke Average
Adjuster dalam hal terjadinya General Average
• Pemberitahuan tabrakan kapal.
• Adalah surat pemberitahuan adanya tabrakan kapal
dari Perusahaan Pelayaran yang mengangkut barang
dalam hal terjadinya kasus tabrakan kapal.
• Original Polis.
• Adalah suatu bukti tertulis adanya pertanggungan
atas pengangkutan barang- barang yang mengalami
kerugian atau kerusakan atau kehilangan tersebut

SALVAGE & KLAIM ASURANSI CARGO
Pembayaran besarnya ganti rugi berkaitan dengan
Indemnity ( penggantian ) yang akan dibayar
ASURANSI.

INDEMNITY => JUMLAH YANG AKAN DIBAYAR


TERTANGGUNG YANG TERGANTUNG PADA :
1. VALUED POLICY ( AGREED VALUE )
2. UNVALUED POLICY ( INSURED VALUE )
• 1. AGREED VALUE
Nilai sum insured ditetapkan berdasarkan
kesepakatan nilai barang yang akan dicover.
Jadi => Indemity dari Asuransi utuk kerugian
sebagian adalah jumlah penuh sebesar
jumlah kerugian yang sungguh sungguh diderita
tertanggung.

2. INSURED VALUE
Indemnity tergantung kepada apakah jumlah
pertanggungannya mencapai harga barang
sesungguhnya. ( Under Insured atau tidak )
CONTOH PENGGANTIAN KLAIM
• 1. AGREED VALUE
Harga barang : Rp. 1.000.000,-
Klaim sebesar : Rp. 100.000,-
Deductible : 10 % of claim
Harga Real / di pasaran : Rp. 1.250.000,-
Berapa klaim dibayar ?
klaim : Rp. 100.000,-
Deductible (10% x 100.000 ) : Rp.
10.000,-
KLAIM DIBAYAR : Rp. 90.000,-
2. UNVALUED VALUE
Harga barang : Rp. 1.000.000,-
Klaim sebesar : Rp. 100.000,-
Deductible : 10 % of claim

Harga Real / di pasaran : Rp. 1.250.000,-


Berapa klaim dibayar ?
Rp. 1.000.000,-
Rp. 1.250.000,- X Rp. 100.000 =
Rp. 80.000 - ( 10 % ) = Rp. 72.000,-
KETENTUAN SALVAGE
1. Tertanggung / penerima barang / agen atau pihak yg
mewakilinya wajib menjaga barang yang rusak dan tidak boleh
membuang atau menjualnya tanpa ijin tertulis dari asuransi.

2. Perusahaan asuransi untuk dan atas nama tertanggung


berhak melaksanakan tender / lelang atas salvage dgn
mengundang salvage buyer

3. Penentuan lelang ditetapkan perusahaan asuransi

4. Nilai penjualan salvage akan dibayarkan kepada tertanggung


dan akan dikurangi dengan nilai klaim yang disetujui
PENGGANTIAN KLAIM AKIBAT
KERUSAKAN YANG DIDERITA
• Refigerator diasuransikan dengan kondisi ICC “A”
harga barang : Rp. 20.000.000,-
Tiba di tujuan kondisi rusak penyok .
Jika dalam kondisi bagus, harga semua sbesar
Rp. 40.000.000,-
Keadaan rusak sebesar Rp. 25.000.000,-
Biaya perbaikan sebesar Rp. 12.500.000,-
Berapa besar klaim yang harus dibayar ?

……………………………………………………………..
Contoh Penawaran ASURANSI CARGO
No. Quo : -

Tertanggung : PT. IHARA MANUFACTURING INDONESIA


Alamat : JL MALIGI RAYA LOT G-1A & B, KAWASAN INDUSTRI KIIC, SUKALUYU,
TELUK JAMBE, KARAWANG, JAWA BARAT
SITC PYEONGTAEK V.1707N
Vessel :
Voyage : TANJUNG PRIOK, JAKARTA TO HAIPHONG, VIETNAM
TSI : JPY 822,609.50

Voyage Number : V.1707N

Interest : 2 PALLETS (90 CARTONS) OF COVER, CYL.HEAD SIDE 3, GSKT.,COVER


CYL.HEAD SIDE, COVER HOUSING, GSKT.,HOUSING COVER 2, O-RING,
PLATE, SHAFT, ROTOR ASSY (SPARE PART MOTORCYCLE)
E.T.D : 22 APRIL 2017
Deductible : 1% OF SUM INSURED
Rate : 0.20 %
Invoice No : 05 / RS/2017

Periode : 22-4-2017 s.d 22-4-2018


Coverage : ICC A
Agent : -
BL NO. : JHPH-GCL0668D
Beberapa pengecualian umum yang bisa dicover
sebagai perluasan jaminan (extended cover) :

1. Resiko Perang (Institute War Clauses), menjamin


kerugian karena resiko perang dan sejenisnya
2. Resiko Huruhara (Institute Strike Clauses), menjamin
kerugian karena resiko huruhara dan sejenisnya
3. Resiko Pencurian TPND (Theft, Philferage & Non
Delivery Clauses), menjamin resiko Pencurian,
Perampasan dan tidak sampainya pengiriman suatu
barang
RESIKO RESIKO UMUM YANG
DIKECUALIKAN DALAM POLIS :
1. Wilful misconduct dari tertanggung
• Segala kerugian akibat kesengajaan atau kelalaian dari tertanggung

2. Delay ( keterlambatan )
• Rusak barang akibat delay serta kerugian pemilik yang berhubungan dengan itu
• dikecualikan dalam polis cargo.

3. Wear & Tear


• resiko yang sudah pasti terjadi akibat pemakaian / aus.

4. Ordinary leakage dan breakage / natural loss


• Sifat berkurangnya barang tanpa adanya accident

5. Inherent vice
• Barang yang mempunyai sifat rusak sendiri walaupun tidak ada accident > buah, sayuran,,
copra
6. Rat or vermin
• Kerusakan akibat dimakan tikus dan serangga
Klausula standard yang selalu harus
dipakai dalam setiap polis Marine Cargo
antara lain :
• Institute Clasification Clauses, Mengenai persyaratan standard laik
laut atas kapal pengangkut

• Cargo ISM Endorsment, Mengenai persyaratan keselamatan bagi


kapal penumpang & cargo

• Important Clause, Mengenai kewajiban tertanggung untuk


melakukan tuntutan kepada pihak III yang bersalah, kewajiban
untuk melengkapi & menyampaikan dokumen pendukung klaim

• Institute Radio Active Contamination Exclusion Caluses, mengenai


pengecualian resiko radio aktif
KLAUSULA
• Institute Replacement Clause, untuk cargo mesin/ spare-parts (Brand
New) mengenai kewajiban penanggung untuk hanya mengganti
bagian yang rusak saja dari sebuah klaim atas cargo tsb

• Excluding Loss and/ or damage for unknown reason (ICC A),


pengecualian untuk kerusakan yang penyebabnya tidak diketahui

• Excluding Mechanical & Electrical derangement (ICC A), pengecualian


atas kesalahan awal dari pabrik secara mekanik/ elektrik

• Excluding Breakage, bent, dent & scratching (ICC A), pengecualian


mengenai baret, penyok, bengkok, retak atas cargo kecuali
disebabkan oleh jaminan polis

• Excluding embezzelment howsoever caused (ICC A), pengecualian


karena akibat penggelapan
Jenis Kapal…..
• LCT adalah kapal konstruksi besi mirip dgn tongkang tetapi
mempunya mesin sendiri. Kapal jenis ini lebih beresiko
dibanding Kapal Besi biasa, mengingat kapal jenis ini tidak
mempunyai ruang balast untuk keseimbangan didasar kapal
(strukturnya seperti mangkok diatas air)
• Kapal besi adalah kontruksi dari besi, jauh lebih kuat terhadap
hantaman ombak, mempunyai stabilitas yang sangat baik
dibanding lainnya, syarat usia tidak boleh melebihi 20-25
tahun, minimum 500 GRT
• Tongkang adalah kapal konstruksi besi tidak mempunyai
mesin, biasa ditarik oleh sebuah Tug Boat. Harus diperhatikan
GRT minimum 100 dan usia maxmimu 15 Thn. Karena faktor
kestabilan, maka harus diperhatikan cara/ system lashing yg
dipakai dan kemampuan Tug Boat penariknya
• Kapal Kayu adalah kapal konstruksi dari kayu,
resikonya relatif sangat besar jika terbakar,
sobek/ overload. Asuransi masih bisa
mengakomodasi jenis kapal ini secara case by
case dengan syarat max. usia 10 Thn, minimum
100 GRT dan coverage asuransi yang sempit
dan dilihat pula lama pelayarannya
• SURAT PERMINTAAN PENUTUPAN ASURANSI

• Yang bertandatangan di bawah ini kami/saya mengajukan permohonan asuransi Pengangkutan Barang (Marine Cargo)
• kepada PT ASURANSI………………..atas risiko dengan data sebagai berikut :
• DATA PEMOHON
• 1. Nama Calon Tertanggung :
• QQ
• 2. Tempat & Tanggal Lahir : (Khusus untuk Perorangan)
• 3. Nomor KTP*) : (Khusus untuk Perorangan)
• *) Foto copy KTP mohon dilampirkan
• 4. NPWP : (Khusus untuk Badan Usaha)
• 5. Alamat Lengkap :
• Kode Pos :
• 6. Telepon : Rumah : Kantor : Ext :
• HP : Email :
• DATA OBJEK PERTANGGUNGAN
• 7. Objek Pertanggungan : Nama Barang Jumlah Barang Harga Pertanggungan
• Total Harga Pertanggungan
• 8. Perjalanan : Dari : Gudang Pelabuhan
• Ke : Gudang Pelabuhan
• 9. Estimasi Keberangkatan :
• 10. Alat Angkut : Laut, Nama Kapal 1 : Tahun : GRT :
• Nama Kapal 2 (Feeder): Tahun : GRT :
• Darat, Truck / Mobil Box / Kereta Api*) No Polisi :
• Udara
• *) Coret yang tidak perlu
• 12. Dokumen Pendukung*) : Letter of Credit (L/C) No. :
• Bill of Lading (B/L) / Airway Bill No. :
• Kwitansi (Invoice) No. :
• Daftar Pengepakan (Packing List) No. :
• Lainnya : ( ) No. :
• *) mohon dilampirkan
• KONDISI PERTANGGUNGAN
• 13. Jenis Pertanggungan : ICC A
• Yang Diajukan ICC B
• ICC C
• ICC (AIR)
• Institute Coal Clause
• Institute Bulk Oil Clause
• Lainnya ( )
• PENGIRIMAN POLIS
• 14. Kepada :
• 15. Alamat :
• Kode Pos :
• CATATAN
• Yang bertanda tangan dibawah ini :
• - Menyatakan bahwa informasi tersebut diatas dibuat dengan sejujurnya dan sesuai dengan
keadaan yang
• sebenarnya menurut pengetahuan kami/saya atau yang seharusnya kami/saya ketahui;
• - Menyadari bahwa permohonan ini akan digunakan sebagai dasar dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan
• dari polis yang akan diterbitkan. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa informasi diatas
tidak benar, maka
• Polis yang diterbitkan berdasarkan Surat Permintaan Penutupan Asuransi ini menjadi batal;
• - Mengerti dan memahami bahwa Permohonan penutupan ini tidak berarti bahwa
pertanggungan telah berjalan.
• Pertanggungan ini baru berlaku setelah mendapat persetujuan tertulis dari Penanggung atau
setelah polis
• diterbitkan.
• ……………………………., …......................20…....
• (…………………………………………….)
• Pemohon
Sebutkan 4 (empat) pengecualian
umum dalam ICC (A) 1.1.82
• a.> kehilangan, kerusakan atau biaya yang disebabkan oleh
kesengajaan tertanggung

b. >Kebocoran normal, kehilangan normal dari berat atau volume,
atau aus yang normal dari barang yang dipertanggungkan

c>. Kerugian, kerusakan atau biaya yang timbul disebabkan oleh
ketidak cukupan atau ketidak sesuaian paking atau persiapan dari
barang yang dipertanggungkan.

d.> kerugian. kerusakan atau biaya yang timbul yang disebabkan
oleh inherent vice atau sifat dari barang yang dipertanggungkan
• E>. Kerugian, kerusakan atau biaya yang timbul yang
penyebab proximanya adalah kelambatan (delay) walaupun
kelambatan tersebut disebabkan oleh risiko yang dijamin.

f.> kerugian, kerusakan atau biaya yang timbul dari insolvensi
atau kegagalan keuangan (financial default) dari pemilik,
managers, charterer atau operator kapal.

g.> kerugian kerusakan atau biaya yang timbul dari penggunaan


senjata perang, penggunaan atom atau tenaga nuklir atau
radioaktif
SPPA diperlukan dalam
asuransi karena......
• SPPA adalah formulir yang disiapkan Penanggung untuk diisi oleh
tertanggung mengenai informasi –informasi penting menyangkut
risiko yang akan dipertanggungkan.

Informasi-informasi itu akan dijadikan pertimbangan bagi penanggung


dalam melakukan analisa risiko dan untuk memutuskan apakah akan
menerima risiko tersebut, menetapkan persyaratan yang akan
diberlakukan atau menolak risiko tersebut .

Hal itu sangat penting karena tertanggung dianggap paling mengetahui


keadaan risiko yang akan dipertanggungkan, dan info ini sebagai dasar
dalam pembuatan polis, sehingga dapat dipertanggungkan dlam polis.
KEUNTUNGAN OPEN POLICY/CONTINUE...

1. Bahwa barang barang tertanggung dijamin asuransinya walaupun


pemberiahuan keberangkatan terlambat, asal open policy berlaku.

2. Rate akan lebih murah karna ditentukan sekaligus dalam open policy yang
berlaku selama open polivy berlaku.

3. Tertanggung tidak repot untuk selalu melaporkan setiap pengapalan


kepada tertanggung

4. Penanggung juga untung dimana setiap keberangkatan, asuransiny akan


selalu dicover olehnya dan memperoleh premi
Marine cargo open cover
(continue)
•Faktor – faktor underwriting dalam proses akseptasi Marine
Cargo Open Cover :

1. Sama dengan faktor – faktor underwriting dalam proses


akseptasi penutupan asuransi pengangkutan barang (pada
umumnya)
2. Turn Over, dibutuhkan untuk mendapatkan ide seberapa
besar usaha calon tertanggung dan berapa besar ekspektasi
premi yang akan diterima oleh penanggung dalam periode
asuransi. Selain itu juga untuk dapat menentukan profitability
account tersebut apabila disetujui penutupannya.
3. Limit maksimum setiap pengangkutan
PEMBAYARAN PREMI

– Merupakan syarat dari tanggung jawab


Penanggung atas jaminan asuransi berdasarkan
Polis ini, setiap premi terhutang harus sudah
dibayar lunas dan secara nyata telah diterima
seluruhnya oleh Penanggung sesuai waktu yang
ditetapkan.

– Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara


tunai, cek, bilyet giro, transfer atau dengan cara
lain yang disepakati.
PREMI.......
• Penanggung dianggap telah menerima pembayaran
premi, pada saat :
• diterimanya pembayaran tunai, atau
• premi bersangkutan tercatat pada
rekening Bank Penanggung, atau
• Penanggung secara tertulis menyetujui
adanya pelunasan premi.

• Jika premi tidak dibayar sesuai dengan


ketentuan yang diatur pada ayat (1) diatas,
Penanggung dibebaskan dari semua tanggung
jawab atas kerugian dan atau kerusakan yang
terjadi atau biaya yang timbul dari padanya
HILANGNYA HAK GANTI RUGI
• Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini hilang
dengan sendirinya apabila:

– tidak mengajukan tuntutan ganti rugi;


– tidak mengajukan keberatan atau
menempuh upaya penyelesaian melalui
arbitrase atau upaya hukum lainnya dalam
waktu 6 (enam) bulan sejak Penanggung
memberitahukan secara tertulis bahwa
Tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan
ganti rugi;
– tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis
ini.
HILANGNYA GANTI RUGI........
• Hak Tertanggung untuk menuntut ganti
rugi dalam jumlah yang lebih besar
daripada yang telah disetujui
Penanggung akan hilang apabila dalam
waktu 3 (tiga) bulan sejak Penanggung
memberitahukan secara tertulis,
Tertanggung tidak mengajukan
keberatan secara tertulis atau tidak
menempuh upaya penyelesaian melalui
arbitrase atau upaya hukum lainnya.
UPAYA MEMPERKECIL

KERUGIAN
Tertanggung, dalam hal terjadi kerugian yang terjamin polis,
wajib :
– mengambil tindakan cepat dan wajar, dalam setiap
keadaan yang berada dibawah kendalinya, dengan tujuan
mencegah atau untuk memperkecil kerugian ; dan
– menjamin bahwa semua hak tuntut terhadap pengangkut
atau pihak lain yang secara hukum bertanggung jawab
atas barang dilindungi dan dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

• Sebagai tambahan dari kerugian yang dijamin Polis ini,


Penanggung memberikan ganti rugi kepada Tertanggung atas
biaya yang dikeluarkan secara layak dan wajar untuk
memenuhi kewajiban tersebut.

Anda mungkin juga menyukai