Anda di halaman 1dari 5

Asuransi Angkutan

 Barang-barang yang bisa diasuransikan didalam Asuransi Pengangkutan :

General Cargo : Pada umumnya berupa potongan/satuan diangkut dengan kapal-kapal liner yang
mempunyai jadwal yang tetap dan didukung oleh dokumen berupa Bill of Ladding / BL sebagai kontrak
pengangkutannya

Bulk Cargo / Bulk Quantity : Barang dalam jumlah besar dan sifatnya sejenis, biasanya diangkut
dengan bulk Cargo dan tidak mempunyai jadwal tetap dan pada umumnya kapal tersebut disewa dan
charter party sebagai bukti kontraknya

Muatan Khusus / Specialized Cargo : Merupakan barang yang dikelompokan muatan berat / jenisnya
besar, diantaranya alat-alat berat

Dangerous Goods dan Personal Effect : Syarat dan ketentuan berlaku - Case by Case (memerlukan
persetujuan dari Asuransi)

 Jenis Masing-masing Cargo :

General Cargo : Barang Elektronik, Alat-alat listrik, alat rumah tangga dll.

Bulk Cargo / Bulk Quantity :

Padat / Solid : Tepung, Asam Sulfat, Amoniak, Gula, Beras, Kopi, Batu bara, Kapas, Dikemas / dicurah

Cair/Liquid : Muatan cair dalam botol/drum diperlukan pengukuran / penakaran baik pemuatan dan
pelabuhan tujuan

Minyak dan Gas : Muatan Minyak dan Gas diperlukan pengukuran dan penakaran yang diperhitungkan
pula faktor kepadatan oleh suhu udara baik pemuatan / pelabuhan tujuan.

Muatan Khusus / Specialized Cargo : Merupakan barang yang dikelompokan muatan berat / jenisnya
besar, diantaranya alat-alat berat

Dangerous Goods dan Personal Effect : Syarat dan ketentuan berlaku - Case by Case (memerlukan
persetujuan dari Asuransi)

 Lingkup Asuransi Pengangkutan Barang :

Asuransi Angkutan Darat (Land Transit)


Asuransi Angkutan Laut (Export, Import, Inter Island)
Asuransi Angkutan Udara (Export, Import)
Dokumen yang diperlukan untuk Asuransi Angkutan :

Ekspor & Impor :

Mengisi Form Deklarasi

Melampirkan dengan :

Copy B/L

Copy AWB (by Air)

Copy Invoice dan Packing List

Land Transit / Inter Island

Mengisi Form Deklarasi

Memberikan Informasi Kendaraan Pengangkut / Nomor Polisi dan Nama Driver

Memberikan Informasi Jenis Alat Angkut Penghubung

Melampirkan :

Copy Invoice dan Surat Jalan

Beberapa Istilah dalam Marine Cargo Insurance

WAREHOUSE TO WAREHOUSE :

Jaminan pengangkutan barang yang terjamin dari sejak barang tersebut jalan dari gudang muat sampai
dengan gudang bongkar tujuan

LOADING UNLOADING :

Jaminan pada saat bongkar muat barang


TRANSSHIPMENT : Pindah Kapal / Transit

CONNECTING LAND CONVEYANCES : KAPAL PENGHUBUNG ANTAR PULAU

MOTHER VESSEL : KAPAL UTAMA

CONNECTING VESSEL : KAPAL PENGHUBUNG/KAPAL PINDAHAN

TEMPORARY STORAGE : Jaminan penyimpanan sementara di gudang

MARINE OPEN COVER : Suatu kontrak asuransi antara Nasabah-agent dan Asuransi untuk menjamin
cover asuransi kargo dan penerbitan polisnya sampai batas waktu yang telah disepakati

VESSEL LIMITANSI : Batas usia kapal tidak melebihi 25 tahun apabila usia antara 25 – 30 tahun loading
rate 10% dari rate normal dan kapasitasnya tidak kurang dari 500 ton, Terdaftar pada Biro Klasifikasi
Indonesia dan IACS International Associated of Classification Societies

dan lainnya.

Beberapa pilihan kondisi pertanggungan atas pengiriman cargo lewat laut, sungai, danau
adapun sbb. :

 Institute Cargo Clause "C" (ICC “C”)


 Institute Cargo Clause "B" (ICC “B”)
 Institute Cargo Clause "A" (ICC “A”)

ICC “C”,  resiko yang dijamin :


a. Asuransi ini memberi perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan pada barang/ cargo yang secara wajar
dianggap disebabkan oleh :

 Kebakaran atau peledakan


 Kapal pengangkut kandas, tenggelam atau terbalik
 Alat angkut darat terbalik atau keluar dari relnya.
 Tabrakan kapal dgn kapal, atau dengan semua benda lain luar kecuali air.
 Pembongkaran barang di pelabuhan darurat.

b. Asuransi ini menjamin  kerugian  yang timbul sebagai  akibat tindakan     pengorbanan/ pembuangan 
barang dgn sengaja ke laut (Jettison) karena kondisi darurat untuk penyelamatan kapal.

c. Pengorbanan General Average (kerugian yang menyangkut seluruh kepentingan diatas kapal dan biaya-
biaya yang timbul dalam usaha penyelamatan kapal)

ICC “B”,  resiko yang dijamin :


Jaminan ICC 'C' ditambah  dengan  jaminan kerugian/  kerusakan yang secara wajar disebabkan oleh :

 Gempa Bumi, Tsunami, Letusan gunung api, Petir


 Terlempar/ tersapu ombak ke laut.
 Masuknya air laut, danau atau sungai ke dalam kapal/ palka/ kontainer/ liftvan atau tempat
penumpukan barang.
 Kerugian keseluruhan per koli karena hilang, terlempar/ terjatuh ke dalam laut/ air sewaktu
pemuatan ke dalam kapal atau saat pembongkaran (loading/ unloading).

ICC “A”,  resiko yang dijamin :


Asuransi ini menjamin semua risiko kerugian atau kerusakan pada obyek yang diasuransikan (termasuk
kerugian karena “both to blame collision”) kecuali yang diatur oleh pengecualian- pengecualian polis.

Pengecualian polis ICC A/ B/ C, adapun kerugian akibat hal-2 sbb :

1. Dilakukan dengan sengaja oleh Tertanggung/ pegawainya.


2. Bocor/ berkurang berat/ susut biasa/ keausan secara wajar.
3. Packing yang kurang baik/ memadai termasuk dlm kontainer
4. Kerusakan karena sifat alamiah barang/ karat.
5. Kerugian karena keterlambatan
6. Ketidakmampuan keuangan tertanggung
7. Kapal pengangkut tidak laik/ layak laut.
8. Resiko Nuklir dan sejenisnya
9. Akibat resiko perang, Huruhara, Kerusuhan

GENERAL AVERAGE :
Merupakan pengorbanan umum dalam usaha penyelamatan kapal dimana  menimbulkan kerugian
maupun biaya yg harus ditanggung oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan diatas kapal. 
Tindakan-2 tersebut  harus bertujuan untuk menyelamatkan seluruh kepentingan pihak.

5 item yang biasanya terdapat dalam General Average :

 Pengorbanan membuang barang kelaut, sengaja merusak untuk penyelamatan kapal


 Biaya yang harus dikeluarkan (expenditure)
 Syarat-2 berlakunya General Average, penyelamatan harus berhasil.
 Salvage Charges  Biaya timbul atas usaha pertolongan dari pihak ketiga.
 Sue & Labour Charges Biaya yg dikeluarkan kapten kapal/ crew untuk penyelamatan

Anda mungkin juga menyukai