Anda di halaman 1dari 21

Materi Tutorial

Asuransi Kerugian

Program Ajun Ahli Asuransi Indonesia


Kerugian (AAAIK)

Cargo & Goods In Transit Insurance (106)


Ch.9 : Claims

Disusun oleh:
Bayu Samudro

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 1


• A. Claims notification
• A1. Documentations relating to the carriage
• Tertanggung sesegera mungkin harus memberitahu insurer
jika mereka menemukan fakta (kerugian thd cargo) yang
bisa menimbulkan klaim kepada insurer.
• Dokumen-dokumen yang diperlukan :
– Original B/L
– AWB
– Waybill or consignment note
– CMR consignment – road transit
– Interchange receipt
– Outturn report
– Final delivery receipt
• Bill of Lading : dokumen yang diterbitkan oleh pihak
perkapalan yang menyatakan bahwa cargo sudah diterima
diatas kapal.
• Berisi terms dan conditions dari kontrak pengangkutan
dengan kapal – based on hague visby rules
• B/L juga merupakan dokumen yang menunjukkan pemilik
dari cargo

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 2


• Waybills : diterbitkan untuk cargo dengan memakai
pengiriman udara dan cargo yang dikirim dengan
menggunakan kapal Ro/Ro (cargo tetap berada di dalam
alat angkut) (sea waybill)
• Sea waybills :
– diterbitkan oleh pihak carrier,
– tanda bukti penerimaan cargo,
– bukti adanya kontrak pengangkutan untuk mengangkut cargo
melalui jalur laut,
– berisi nama consignee dari cargo
• Air waybills :
– berlaku untuk domestic dan international flight,
– bukti tanda terima cargo diatas pesawat,
– berisi kontrak pengangkutan melalui jalur udara ( Warsaw
convention)
• CMR consignment note :
– tidak diterbitkannya note ini, tidak berarti CMR convention
tidak berlaku.
– Memberikan informasi ttg penyebab kerugian dan
kemungkinan defence dari pihak carrier yang berpengaruh thd
keberhasilan shipper dalam menuntut kepada carrier.

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 3


• Interchange receipt :
– surat tanda terima container dari satu carrier ke carrier
lainnya
– Bukan merupakan surat tanda terima cargo yang
berada dalam container
– Kondisi outlooking container bisa sedikit banyak
menggambarkan apakah cargo didalamnya aman atau
sudah mengalami kerusakan
• Outturn report :
– surat yang menunjukkan cargo diterima dalam jumlah
kurang atau tidak ter-deliver dan rincian kerusakan
sebelum cargo sampai ke final port.
– Penting bari the next carrier karena mereka bisa
defence jika shipper menuntut klaim pada saat deliver
at the final warehouse
• Final delivery receipt :
– consignee memberikan clean signature – goods are
OK.
– Jika terdapat indikasi kerusakan, consignee harus
segera melakukan pemeriksaan – lalu menerbitkan “
clausing the delivery note”

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 4


• Clausing delivery note berfungsi sebagai :
– Surat yang menunjukkan hak penuntut dan pihak
asuransi mereka – untuk mengkalim / subrogasi ke
pihak carrier
– Bukti bahawa kerugian terjadi selama transit – yang
memungkinkan tertanggung untuk klaim ke polis cargo
• A2. Documents proving quantum of claim
• Dokuemn yang diperlikan untuk menunjukkan jumlah
/ besara tuntutan klaim :
– Sales invoice
– Packing list
– Surat laporan klaim
– Biaya perbaikan / penggantian
– Polis / certificate of insurance

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 5


• Sales invoice :
– surat yang menunjukkan jumlah pembelian cargo yang
dilakukan oleh cargo owner
– yang juga bisa dijadikan dasar untuk menuntut klaim sebesar
jumlah tsb.
• Packing list : surat yang berisi detail cargo yang ada
didalam sebuah box / karton atau tempat pembungkus
lainnya
• Surat laporan klaim dan biaya perbaikan : surat laporan
klaim berisi laporan klaim tertanggung yang bersifat formal
dan umumnya juga berisi ttg estimas atau actual besar
biaya perbaikan / penggantian yang dibutuhkan
tertanggung
• Polis / certificate of insurance : polis adalah dokumen yang
menunjukkan adanya kontrak ganti rugi antara insured dgn
insurer
• Polis bisa berpindah kepemilikan seiring dengan proses
jual beli cargo selama transit
• Pihak yang terakhir ememiliki dokumen yang asli ,
dianggap pemilik terakhir, punya insurable interest untuk
menuntut klaim.

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 6


• Semua dokumen tsb harus yang original
• Jika tidak diterbitkan polis / certificate – maka
digunakan declaration of shipment sebagai dokumen
pengganti. Declaration shipment berisi :
– Pengiriman cargo itu snediri, jenis argo, jumlah, berat ,
volume dan nilai cargo
– Rute transit – yang akan menentukan besaran premi
asuransi
– Declaration shipment dilakuakn secara periodik untuk
waktu tertentu sesuai kesepakatan antara insurer dgn
insured – yang kemudian digunakan sbg dasar
penetapan premi yang harus dibayar.

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 7


• A3. Documents necessary to the affect recovery
• Walaupun asuransi memiliki kewajiban bayar klaim
ke insured – insurer bisa melakukan subrogasi ke
pihak bailee / carrier dimana cargo tsb mengalami
kerugian pada saat sedang dalam CCC bailee /
carrier.
• Untuk melakukan subrogasi, insurer harus
melengkapi dokumen :
– Letter of reserve ke carrier / bailee
– Respons dari carrier / bailee
– Subrogation letter yang di sign oleh cargo owners sbg
pengalihan hak untuk menuntut carrier / bailee.
• Letter of reserve : insured harus segera memastikan
bahwa carrier / bailee adalah pihak yang responsible
thd kerugian thd cargo mereka
• Insured akan menerbitkan surat yang namanya :
Letter of Reserve.
• Respons dari carrier / bailee akan berisi ttg posisi
mereka dalam kerugian tsb – apakah mereka liable
atau tidak liable / defence.

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 8


• Application of time bar:
• Hak subrogasi memiliki batas waktu sesuai dengan
kontrak pengangkutan dan international conventions.
• A4. Other documents
• Condemnation certificates : sertifikat yang
menunjukkan bahwa pihak otoritas telah
menghancurkan atau membuang cargo yang sudah
rusak / terkontaminasi sebagai akibat perbedaan
suhu (kerusakan mesin pendingin) selama di storage
ataupun selama transit
• Ship’s temperature data log
• Pre shipment surveys
• A5. Survey reports
• Surveyor akan memberikan konfirmasi atas
kerusakan cargo atauun karena berkurangnya
jumlah cargo (short delivery).
• Mereka akan mengambil foto-foto dari damaged
cargoes --- digunakan sebagai bukti / alat untuk
menuntut pihak yang responsible thd kerusakan tsb.

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 9


• Untuk kasus short delivered – survey report akan
memberikan konfirmasi bahwa carrier meang tidak
bisa mengetahui keberadaan cargo di pelabuhan
ataupun di gudang yang dilalui selama transit.
• Penting untuk klaim short delivered karena seringkali
cargo just simply mis-delivered dan consignee (yang
sebenarnya tidak berhak atas cargo tsb) tidak segera
melaporkan cargo yang diterimanya.
• B. Role of surveyors, average adjusters, lawyers and
courts.
• Surveyors
• Bertugas untuk memeriksa cargo yang mengalami
kerugia dan menyelidiki kronologi klaim untuk kasus
pencurian atau cargo yang hlang / lost.
• Dalam polis / certificate tercantum nama claim
settling agent di setiap negara – mereka akan
bertindak sebagai surveyor.
• Consignee akan contact mereka , mtidak harus
menghubungi insurer di negara seller

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 10


• Claim settling agent memiliki authority ;
– Menyelidiki klaim
– Meminta dokumen – dokumen pendukung claim – B/L,
packing list, invlice, dsb
– Bernegosiasi mengenai biaya perbaikan ataupun
penggantian the damaged cargoes
• Claim settling agent / surveypr pun wajib untuk
mengingatkan insured untuk melakukan berupaya
meminimise kerugian dan melakukan proteksi thd
undamaged cargoes.
• Surveyor juga bisa menjamin hak subrogasi dari
insurer kepada pihak bailee atas cargo damage yang
timbul sbg akibat negligence bailee
• Average adjusters
• Ahli dalam hal hukum . Penyelesaian klaim GA dan
marine insurance
• Memberikan laporan klaim untuk marine classes
(hull, cargo / freight)

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 11


• Menyiapkan GA statement dan mebantu dalam proses
penyelesaian klaim nya
• Mengumpulkan GA security dari pihak cargo owners /
insurer
• Membantu menyiapkan dokumen untuk menuntut pihak
ketiga (bailee ) yang telah negligence sehingga cargo
damage
• Membantu dalam melaksanakan subrogasi kepada pihak
ketiga (bailee)
• Lawyers dan the Courts
• Terdiri dari Solicitors dan Barristers
• Solicitors :
• Spesialis didalam hal marine dan goods in transit claims
• Memberikan advise dari segi hukum baik kepada insurer /
insured.
• Bisa ditunjuk oleh insured jika terdapat dispute claim
dengan pihak insurer.
• Menyakinkan insurer bahwa claim liable to be paid dan
akan membawa kasus ini ke court jiia insurer still refuse to
pay the claim.
• Bisa ditunjuk oleh insurer jika klaim ditolak dan insured
tetap mengajukan keberatan atas penolakan tsb.
LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 12
• Solicitors umumnya juga terlibat dalam usaha untuk
memperoleh recovery claim dari pihak ketigayang
telah mneyebabkan cargo mengalami kerugian
selama transit.
• Jika kasus berlanjut ke court, maka digunakan
Barrister yang umumnya akan mewakili pihak
penuntut.
• Mereka bisa memberikan advise dari segi hukum –
yang berhubungan dengan dispute case yang terjadi.
• Mereka berusaha menyakinkan bahwa sebenarnya
tidak perlu terjadi dispute dan semua kronologi klaim
dan wording polis , semuanya clear. To avoid longer
time and more expensive costs in settling the dispute
• CPR (Civil Procedure Rules) part 36 : setiap pihak
yang bersengketa bisa melakukan out-of-court
negotiation dan settlement sebelum judge decision
• Metode laim dalam penyelesaian dispute adalah
dengan memakai Arbitrase

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 13


• Recovery agents
• Institusi yang bertindak sebagai agent dalam hal
klaim dan recovery
• Terlibat dalam proses klaim dan terlibat juga dalam
proses recovery cargo dalam hal kasus claim GA
(cargo ditahan oleh salvor sebelum mereka
menerima guarantee atau deposit)
• Scope of services :
– Melindungi kepentingan insurer dan carrier
– Investigasi, adjustment, negosiasi dan settlement of
claims
– Membantu proses recovery claim dari pihak ketiga
– Survey services
– Loss prevention
– consultancy

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 14


• C. Application of ICC
• C1. Typical claims scenario under ICC A 1/1/09
• Example on page 9/10
• C2. Typical claims scenario under ICC B 1/1/09
• Example on page 9/11
• C3. Typical claims scenario under ICC C 1/1/09
• Example on page 9/11 & 9/12
• C4. Calculation of indemnity under Both to Blame
• Example on page 9/13
• D. Practical adjustment of claims
• D1. Partial Damage
• Resiko / kerugian bisa terjadi selama land dan sea /
air transit
• A. On board the overseas vessel
• Example on page 9/14

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 15


• B. En route (on the way) to the port of departure
• Resiko seperti example page 9/14 tetapi resiko
terjadinya di land transit , selama perjalanan dari
original warehouse ke pelabuhan
• Pihak yang berhak menuntut kerugian adalah pihak
seller karena dengan kondisi CIF, cargo belum
sampai on board of the vessel – responsible thd
cargo masih berada di seller.
• Example on page 9/14 – kerusakan mesin sebesar
450,000 x 60% damage = 270,000
– Tidak diberikan ganti rugi freight karena mesin belum
sampai di pelabuhan
– Biaya pengiriman umumnya akan dikembalikan oleh
haulage contractor
– 10% uplift (Imaginary profit) adalah ekspektasi dari
pihak buyer – seller tidak berhak atas uplift tsb

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 16


• D2. Adjustment of a CTL
• Example on page 9/15
• E. Other charges and expenses
• E1. Particular charges
• Biaya yang dikeluarkan oleh tertanggung untuk
mengurangi kerugian yang lebih besar.
• Contoh bbrp particular charges :
– Biaya pemisahan damaged cargo dengan sound (good)
cargoes
– Biaya pembersihan dan pengeringan wet cargoes
– Biaya fumigasi biji coklat yang terkontaminasi
– Biaya repacking jika outlook packing rusak dan bisa
mengakibatkan rusaknya mesin didalamnya
• E2. Salvage charges
• Berdasar pada besarny cargo / obyek lain yang
berhasil diselamatkan
• Bukan berdasar pada nilai cargo / obyek di awal
pertanggungan – example on page 9/17.
LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 17
• E3. Sue and labor charges
• Kewajiban dari shipowners untuk mengurangi atau
menghilangkan probability of loss DAN juga
berkewajiban to minimise the loss afetr its
occurrence.
• Effort diatas membutuhkan biaya – disebit dgn sue
and labor charges
• Biaya – biaya ini bisa di klaim ke polis cargo
• E4. Extra charges
• Biaya untuk menjual / melakukan advertising untuk
damaged cargoes
• Surveyor’s fees
• F. GA claims
• Example on page 9/19
• Biaya GA contribution bisa diklaim ke cargo policy,
baik itu jaminan ICC C, B , atau A
• GA contribution merupakan “In-Addition” thd
kewajiban bayar damaged cargoes – contoh : B akan
klaim ke insurer 1,000,000 + 62,691.99

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 18


• G. Measure of indemnity
• Basisnya adalah sesuai dengan prinsip dasar teori
indemnity – mengembalikan posisi keuangan tertanggung
sama seperti sebelum kerugian terjadi
• G1. Valued policy
• Umum dipakai dalam single / facultative voyage
• Nilai cargo tercantum sesuai dengan jumlah cargo yang
dikirim
• G2. Unvalued policy
• Polis yang tidak menjelaskan secara spesifik nilai cargo
yang akan dikirim melainkan menyebutkan limit maksimum
dalam satu shipment
• H. calculating claims for haulage contractor’s liability
• H1. Calculating RHA laibility
• Based on RHA 2009 edition – maksimum 1,300 per tonne
atas damaged cargoes
• Jika biaya klaim < dari RHA --- haulage hanya akan bayar
sebesar biaya klaim (whichever is the lesser)
• Biaya haulage akan di refund
• Exclude any financial / consequential losses

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 19


• Examples on page 9/20 and 9/21
• H2. Calculating CMR liability
• Haulage contractor hanya akan liable jika kerugian
terjadi selama cargo dalam CCC mereka dan terbukti
mereka melakukan negligence
• Besar kompensasi 8.33 SDRs per kilo
• H2A. Calculating CMR liability – loss
• Example on page 9/21
• H2B. Calculating CMR liability – damage
• Berbasis pada perbandingan penurunan nilai cargo
sebelum dan sesaat setelah terjadinya kerugian
• Maksimum penggantian seolah-olah cargo
mengalami total loss
• Example on page 9/22
• H3. Calculating warehouse keeper’s liability
• UKWA hanya kan liable jika terbukti ada negligence
di pihak mereka

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 20


• Besar standard kompensasi 100 per tonne
• Example on page 9/23
• Jika fire disebabkan oleh lack of maintenance of the
warehouse – short circuit – UKWA liable
• Jika fire disebabkan oleh petir , sudah ada lightning
arrester – namun petir saat itu dianggap extra
ordinary – UKWA tidak liable krn dianggap purely
accident dan tidak ada unsur negligence dari UKWA

LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KEUANGAN WIDYA DHARMA ARTHA 21

Anda mungkin juga menyukai