ABSTRAK
1
DESCRIPTIVE STUDY ON INFANTICIDE FEATURES IN BALI,
IN YEAR 2012 TO 2014
ABSTRACT
Infanticide can be defined as an act of murder by a mother against her children who
had been born or after the birth processing. These infanticide evidences can be found by
doing some external and internal examination on the victim. The purpose of this study is
to know the characteristic of babys death because of infanticide by seeing the results of
the autopsy data. The study was done quantitative descriptively based on Visum et
Repertum data from January 2012 to December 2014 in forensic department of Sanglah
Central Public Hospital Denpasar. Then, the collected data was arranged in narrative
text and in the table. After exclusion process on abortus cases and decomposition, there
were 7 subjects that suitable with infanticide criteria. This study showed all the subject
in livebirth condition and viable. The examination showed that most of subject had
mature. There were no signs of carrying after birth on the most of the subject but there
was one subject which had these signs. Most of them had cyanosis on the lips mucous
and petechiae in visceralis subpleura each of them is around 85,7% and 75%. It can be
concluded that several subjects could not be confirmed which is livebirth or stillbirth
also the cause of the death because there is no results of internal examination.
2
PENDAHULUAN Denpasar. Pengambilan subjek dari
periode Januari 2012 hingga Desember
Menurut hukum Indonesia kasus 2014. Setelah proses eksklusi terhadap
infantisida ialah tindakan pembunuhan kasus abortus dan pembusukan,
dengan sengaja yang dilakukan seorang ditemukan 7 subjek yang sesuai dengan
ibu terhadap anaknya yang baru saja kriteria infantisida.
dilahirkan. Pada umumnya mereka
melakukan hal tersebut dengan alasan HASIL
takut diketahui orang lain bahwa ia
telah melahirkan.1,2,3 Salah satu faktor Diperoleh hasil penelitian yaitu, 57,1%
yang memicu tindakan tersebut berjenis kelamin perempuan, dan 42,9%
sehingga kasus ini cenderung meningkat berjenis kelamin laki-laki.
adalah karena adanya kehadiran bayi
akibat hubungan diluar pernikahan. Tabel 1. Jumlah Sampel
Untuk menutupi perbuatannya, si ibu Jenis Frekuensi Persentase
menjadi terdorong untuk membunuh Kelamin (%)
Perempuan 4 57,1%
bayinya. 4
Laki-laki 3 42,9%
Tujuan penelitian ini adalah
untuk melakukan identifikasi hasil
1) Penentuan bayi lahir hidup atau
pemeriksaan luar dan pemeriksaan
lahir mati
dalam terhadap bayi korban infantisida
Seluruh subjek (100%) ditemukan
di bagian ilmu kedokteran forensik
sudah memiliki diafragma mencapai
RSUP Sanglah Denpasar.
sela iga ke 4-5 dan paru telah menutupi
sebagian lapisan luar jantung. Bukti
METODE lainnya adalah tekstur paru seperti
spons dan uji paru yang diapungkan
Studi ini dilakukan secara deskriptif dinyatakan hasilnya positif, yakni
kuantitatif, setelah itu hasilnya diolah sebesar 75%. Selain merah muda
kedalam bentuk naratif dan tabel. ditemukan juga warna lain pada paru
Pertama-tama subjek dikumpulkan yaitu merah keunguan dan coklat
dengan melihat identitasnya di buku
kehitaman masing-masing sebesar 25%
register kemudian mencari hasil Visum dan 50%. Corakan paru yakni seperti
et Repertum sesuai dengan identitas dan gambaran mozaik dan marmer
nomor VER yang telah tercatat di buku ditemukan sebanyak 25%.
register. Studi dilakukan di bagian ilmu
kedokteran forensik RSUP Sanglah
3
2) Penanda viabilitas 35 cm, dan tidak ditemukan cacat
Dari seluruh subjek (100%), masing- bawaan fatal. Ditemukan 4 subjek
masing memiliki tanda viabilitas seperti (57,1%) dengan berat badan lahir lebih
lahir dari masa gestasi lebih dari 28 dari 1500 gram. Kemudian hanya 2
minggu, memiliki panjang badan atau subjek (28,6%) memiliki lingkar kepala
panjang puncak kepala-tumit lebih dari lebih dari 32 cm.
3) Penanda maturitas pada bayi telapak kaki yang lebih dari 2/3 bagian
Tabel 4 menggambarkan bahwa depan kaki.
sebagian besar subjek dapat dikatakan Lalu sebagian kecil subjek yang
matur atau cukup bulan karena memiliki panjang badan (panjang
ditemukannya lanugo (rambut halus kepala tumit lebih dari 48 cm), lingkar
pada badan) dan telinga sudah kepala 33-34 cm, ditemukannya pusat
berkembang sempurna, dengan penulangan, memiliki diameter tonjolan
persentase yang sama yakni sebesar susu 7 mm, dan kulit yang tidak
71,4%. Sebanyak 57,1% lahir dari umur keriput masing-masing sebesar 28,6%.
kehamilan lebih dari 36 minggu. Semua alat kelamin subjek laki-
Kemudian sebanyak 42,9% memiliki laki (100%) telah berkembang
berat badan lahir antara 2500 hingga sempurna sedangkan sebagian besar alat
3300 gram dan kukunya telah kelamin subjek perempuan (75%)
melampaui ujung jari juga terlihat garis ditemukan belum berkembang
sempurna.
4) Tanda adanya perawatan atau pusat yang terpotong tidak rata, dan
tanpa perawatan verniks caseosa masih menempel, yakni
Sebagian besar subjek tidak ditemukan sebesar 85,7%. Sedangkan sisanya
tanda-tanda perawatan, antara lain memiliki tanda perawatan yaitu ujung
ditemukan dengan kondisi plasenta tali pusat terpotong tajam, yakni sebesar
masih terhubung dengan tali pusat, tali 14,3%.
pusat yang ujungnya terpotong dekat
perlekatan dengan plasenta, ujung tali
4
Tabel 5. Tanda dengan atau tanpa peteki pada konjungtiva palpebra hanya
perawatan ditemukan pada sebagian kecil subjek
Tanda Jumlah (14,3%).
subjek Dari hasil pemeriksaan dalam
Tali pusat masih terhubung dengan 6 (85,7%)
ditemukan peteki di subpleura viseralis
plasenta, Tali pusat terputus dekat
perlekatan dengan plasenta, Ujung paru dan perdarahan di bagian belakang
tali pusat terpotong tidak rata, tulang rawan krikoid masing-masing
Verniks caseosa masih melekat sebesar 75% dan 50%. Dan sebagian
Ujung tali pusat terpotong tajam 1 (14,3%) kecil ditemukan peteki di perikardium
pada bagian belakang jantung dan buih
5) Sebab kematian halus dalam saluran pencernaan masing-
Ditemukan sebagian besar subjek masing sebesar 25%.
memiliki selaput lendir bibir kebiruan, Ditemukan luka-luka akibat
yakni sebesar 85,7%. Kemudian pembekapan dan luka lain akibat
ditemukan lebam mayat yang luas dan kekerasan tumpul masing-masing
sianosis pada kuku jari tangan dan kaki sebesar 42,9%.
masing-masing sebesar 42,9%. Namun