Anda di halaman 1dari 12

REDAKSI BERBERITA SENIN, 23 NOVEMBER 2015 ARTIKEL PENTING, PENGERTIAN

Pada tanggal 25-27 September 2015 telah terjadi pertemuan akbar di markas
besar PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), New York, Amerika Serikat.
Adalah Sustainable Development Summit, yang di dalamnya merupakan
kegiatan seremoni pengesahan dokumen SDGs (Sustainable Development
Goals) yang dihadiri perwakilan dari 193 negara.

Pertemuan ini merupakan lanjutan dari kesepakatan dokumen tersebut yang


terjadi pada tanggal 2 Agustus 2015 yang juga berlokasi di New York. Saat itu
sebanyak 193 negara anggota PBB mengadopsi secara aklamasi dokumen
berjudul Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable
Development atau Mengalihrupakan Dunia Kita: Agenda Tahun 2030 untuk
Pembangunan Berkelanjutan.
Pengertian SDGs adalah singkatan atau kepanjangan dari sustainable
development goals, yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan
dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.

Konsep SDGs melanjutkan konsep pembangunan Millenium Development Goals


(MDGs) di mana konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Jadi, kerangka
pembangunan yang berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang semula
menggunakan konsep MGDs sekarang diganti SDGs.
Perbedaan dengan MGDs
Pada dasarnya MDDs dan SDGs punya persamaan dan kesamaan tujuan yang
sama. Yakni, SDGs melanjutkan cita-cita mulia MGDs yang ingin konsen
menganggulangi kelaparan dan kemiskinan di dunia.

Namun, dokumen yang disepakati pimpinan dunia pada tahun 2000 tersebut
habis pada tahun 2015. Para pemimpin dunia merasa agenda Millenium
Development Goals perlu dilanjutkan, sehingga muncul sebuah dokumen usulan
bernama sustainable development goals.

Namun, ada sejumlah perbedaan dan pengembangan konsep yang lebih


mendalam lagi. Untuk mempelajari lebih lanjut perbedaan antara MDGs dan
SDGs, sebaiknya Anda cari format dalam bentuk PDF yang diunggah instansi
yang memiliki otoritas. Biasanya berbentuk bahasa Inggris.

Adapun target MDGs adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan


pembangunan masyarakat pada 2015 yang merupakan tantangan utama
dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam Deklarasi Milenium.
Deklarasi ini diadopsi oleh 189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala
pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Milenium di New York pada bulan September 2000 tersebut.

Deklarasi Millenium berisi komitmen negara masing-masing dan komunitas


internasional untuk mencapai 8 buah Tujuan Pembangunan Milenium sebagai
satu paket tujuan yang terukur untuk pembangunan dan pengentasan
kemiskinan. Untuk mengingat kembali, berikut adalah 8 Tujuan Pembangunan
Millenium tersebut.

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Pendapatan populasi dunia sehari $10.000 dan

menurunkan angka kemiskinan.

2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua

Setiap penduduk dunia mendapatkan

pendidikan dasar.

3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan


Mengurangi perbedaan dan diskriminasi

gender dalam pendidikan dasar dan menengah.

4. Menurunkan angka kematian anak

Mengurangi dua per tiga tingkat kematian

anak-anak usia di bawah 5 tahun.

5. Meningkatkan kesehatan ibu

Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu

dalam proses melahirkan.

6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya

Menghentikan dan memulai pencegahan

penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit

berat lainnya.

7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

Mengintegrasikan prinsip-prinsip

pembangunan yang berkelanjutan dalam

kebijakan setiap negara dan program serta

mengurangi hilangnya sumber daya


lingkungan, mengurangi setengah dari jumlah

orang yang tidak memiliki akses air minum

yang sehat, dan mencapai pengembangan yang

signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya

100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Mengembangkan perdagangan terbuka dan

sistem keuangan yang berdasarkan aturan,

dapat diterka dan tidak ada diskriminasi,

membantu kebutuhan-kebutuhan khusus

negara-negara kurang berkembang dan

negara-negara terpencil dan kepulauan-

kepulauan kecil, mengusahakan persetujuan

mengenai masalah utang negara-negara

berkembang dan membuat hutang lebih dapat

ditanggung dalam jangka panjang,

mengembangkan usaha produktif yang layak

dijalankan untuk kaum muda, menyediakan

akses obat penting yang terjangkau dalam

negara berkembang, dan dalam kerjasama

dengan pihak swasta membangun adanya


penyerapan keuntungan dari teknologi-

teknologi baru, terutama teknologi informasi

dan komunikasi.

MDGs pada akhirnya menghasilkan berkurangnya jumlah penduduk miskin


sekitar setengahnya. Maka SDGs pun dicetuskan untuk meneruskan dan
memantapkan MDGs agar lebih berkelanjutan dan selamanya.

SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian,


dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa
mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan
iklim. Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global
berikut ini. 17 Tujuan Global (Global Goals)

1. Tanpa Kemiskinan

Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di

seluruh penjuru dunia.

2. Tanpa Kelaparan

Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan

pangan, perbaikan nutrisi, serta mendorong

budidaya pertanian yang berkelanjutan.

3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan


Menjamin kehidupan yang sehat serta

mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh

masyarakat di segala umur.

4. Pendidikan Berkualitas

Menjamin pemerataan pendidikan yang

berkualitas dan meningkatkan kesempatan

belajar untuk semua orang, menjamin

pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta

mendorong kesempatan belajar seumur hidup

bagi semua orang.

5. Kesetaraan Gender

Mencapai kesetaraan gender dan

memberdayakan kaum ibu dan perempuan.

6. Air Bersih dan Sanitasi

Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi

yang berkelanjutan untuk semua orang.

7. Energi Bersih dan Terjangkau


Menjamin akses terhadap sumber energi yang

terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan

modern untuk semua orang.

8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak

Mendukung perkembangan ekonomi yang

berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang

penuh dan produktif, serta pekerjaan yang

layak untuk semua orang.

9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Membangun infrastruktur yang berkualitas,

mendorong peningkatan industri yang inklusif

dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.

10. Mengurangi Kesenjangan

Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam

sebuah negara maupun di antara negara-

negara di dunia.

11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas


Membangun kota-kota serta pemukiman yang

inklusif, berkualitas, aman, berketahanan dan

bekelanjutan.

12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab

Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola

produksi.

13. Aksi Terhadap Iklim

Bertindak cepat untuk memerangi perubahan

iklim dan dampaknya.

14. Kehidupan Bawah Laut

Melestarikan dan menjaga keberlangsungan

laut dan kehidupan sumber daya laut untuk

perkembangan pembangunan yang

berkelanjutan.

15. Kehidupan di Darat

Melindungi, mengembalikan, dan

meningkatkan keberlangsungan pemakaian


ekosistem darat, mengelola hutan secara

berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta

tukar guling tanah, memerangi penggurunan,

menghentikan dan memulihkan degradasi

tanah, serta menghentikan kerugian

keanekaragaman hayati.

16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian

Meningkatkan perdamaian termasuk

masyarakat untuk pembangunan

berkelanjutan, menyediakan akses untuk

keadilan bagi semua orang termasuk lembaga

dan bertanggung jawab untuk seluruh

kalangan, serta membangun institusi yang

efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh

tingkatan.

17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Memperkuat implementasi dan menghidupkan

kembali kemitraan global untuk pembangunan

yang berkelanjutan.
Menyikapi 17 Tujuan Global tersebut, Presiden Majelis Umum PBB
menegaskan bahwa ambisi dari negara-negara anggota PBB tersebut hanya
akan tercapai jika dunia telah damai, aman, serta menghormati hak asasi
manusia bukan di dunia di mana investasi dalam persenjataan dan perang
lebih besar sehingga menghancurkan sebagian besar sumber daya yang
telah menjadi komitmen untuk berinvestasi dalam pembangunan
berkelanjutan.

Pemerintah setempat juga hanya akan berhasil dalam melaksanakan agenda


besar ini jika adanya partisipasi luas yang berkelanjutan dari seluruh
pemangku kepentingan seperti anggota parlemen, pemimpin daerah,
masyarakat lokal, masyarakat sipil, pemuda, komunitas agama, serikat buruh,
pelaku bisnis dan akademisi di seluruh dunia.

Menyambut SDGs, Richard Curtis selaku produser film asal Inggris


mengatakan bahwa jika Global Goals untuk Pembangunan Berkelanjutan ini
diketahui oleh orang dengan baik dan membuat orang peduli mengenai apa
yang telah dijanjikan, para politisi tentunya akan berada dibawah tekanan
yang lebih besar untuk merealisasikannya. Maka ia pun menggagas
kesadaran gerakan Global Goals yang melibatkan tidak hanya dari kalangan
selebritis dunia dari masing-masing negara, tapi juga klub-klub sepakbola
terkenal dunia. Untuk Indonesia sendiri, Chelsea Islan menjadi dutanya.

Berikut adalah video We The People untuk Global Goals yang juga
menampilkan Chelsea Islan.
Selain pihak-pihak yang berpikir dan mendukung gerakan ini dengan positif,
ada juga pihak-pihak yang meragukan gerakan ini. Sebagai bagian dari
masyarakat dunia dan penduduk Indonesia khususnya, kita dapat
menyikapinya dengan positif dan berusaha untuk memberdayakan diri kita
sendiri agar pada akhirnya kita dapat menghapus segala kekurangan diri dan
bertingkah laku positif agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang lebih baik
lagi.

Selengkapnya mengenai Global Goals cek di


link berikut: globalgoals.org/id/
Sumber:
http://www.globalgoals.org/
http://radjawarta.co/index.php/umum/item/5701-ratusan-pemimpin-dunia-
adopsi-global-goals?jtpl=0&force=0
http://ekbis.sindonews.com/read/1048074/34/komitmen-astra-kampanyekan-
global-goals-for-sustainable-development-1443186352
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/09/19/078702118/17-goal-dokumen-
pbb-tentang-tujuan-pembangunan-berkelanjutan
http://unic-jakarta.org/2015/09/29/tujuan-global-hanya-akan-terwujud-di-dunia-
yang-damai-aman-dan-hormati-ham-presiden-majelis-pbb/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium

Education of Sustainable Development atau Konsep Pendidikan Pengembangan


Berkelanjutan adalah salah satu konsep/metode pembelajaran yang telah disahkan oleh
UNESCO. Namun, belum semua sekolah atau lembaga pemndidikan di Indonesia
menerapkan metode EfSD ini.
EfSD pertama kali dicetuskan oleh Prof. Dr. Hans J.A Van Ginkel mantan rektor United
Nations University dan staf ahli sekjen UN. Dibentuknya konsep EfSD ini dilatarbelakangi
oleh semakin tidak terkendalinya populasi manusia baru yang tidak seimbang dengan
produktivitas keadaan alam disekelilingnya. Dan perkembangan IPTEK yang dihasilkan
malah semakin merusak, dan mengganggu kestabilan alam. Oleh karena itu, metode ini
dibuat untuk membentuk manusia yang semakin berkembang semakin melestarikan,
mamelihara dan menciptakan teknologi-teknologi ramah lingkungan (mengarah
ke Sustainable Developmant).
EfSD adalah Pendidikan untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan, yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan
kemampuan kepada semua orang terutama generasi mendatang
untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan
pada masa sekarang dan yang akan datang.
EfSD memiliki 3 pilar penting yaitu ekonomi, ekologi dan sosial. Karena
ketiga pilar tersebut sangat berkaitan satu sama lainnya. Ekonomi tidak
akan berjalan tanpa alam (ekologi) dan kehidupan sosial harus didukung
oleh ekologi dan ekonomi.

Apasih Fungsi dan manfaat dari EfSD ?

1. Membangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu membangun,


mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah
kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan
ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan ekosistem.
2. Mendidik manusia agar sadar tentang individual responsibility yang harus
dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapat
menentukan pilihan/keputusan yang bertanggungjawab, dan mampu
mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata.
Menumbuhkan komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih
baik, dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai