Abstrak
Pada suatu lapisan tanah ataupun batuan, terdapat beberapa sifat jika material tersebut berinteraksi dengan
air. Salah satu sifat yang terjadi adalah kemampuan suatu tanah ataupun batuan untuk meloloskan air dibawah
permukaan. Sifat ini diwakili dengan pengukuran nilai konduktivitas hidraulik suatu batuan. Agar diperoleh nilai
konduktivitas hidraulik yang representatif, diperlukan suatu metode estimasi nilai konduktivitas hidraulik
berdasarkan data yang telah diketahui
Sequential gaussian simulation merupakan salah satu metode simulasi dengan melakukan beberapa macam
estimasi agar diperoleh kecenderungan persebaran nilai data konduktivitas hidarulik. Sequential Gaussian
Simulation (SGS), secara spesifik sangat cocok untuk data yang bersifat kontinu dengan cara mengasumsikan
bahwa data kontinu, atau mengubah data sehingga memiliki distribusi normal (Gaussian). Asumsi utama di balik
SGS adalah bahwa data tersebut bersifat stasioner, rata-rata, dan variansi populasi sebenarnya serta struktur
spasial (semivariogram) tidak berubah dari domain spasial data.
Proses simulasi dilakukan dengan terlebih dahulu mentransformasi data konduktivitas hidraulik yang ada
menjadi data yang berdistribusi normal. Kemudian, dilakukan beberapa analisis statistik deskriptif pada data dan
hasil estimasi nilai konduktivitas hidarulik yang menghasilkan kecenderungan yang sama. Hal tersebut terlihat
pada hasil analisis statistik deskriptif yang dilakukan. Berdasarkan metode tersebut, diperoleh beberapa hasil
simulasi yang dapat menggambarkan beberapa kecenderungan nilai-nilai konduktivitas hidraulik pada daerah-
daerah tertentu dalam suatu wilayah ikat.
69.
70.
Realisasi 4 Realisasi 5 Realisasi 6
71.
72.
Realisasi 7 Realisasi 8 Realisasi 9
73.
74.
75. Realisasi 10
76. Gambar 12. Hasil 10 Simulasi dengan Metode Sequential Gaussian Simulation
77.
78. Berdasarkan hasil simulasi diatas, dapat
diperoleh sepuluh kemungkinan nilai konduktivitas
hidraulik suatu material pada titik-titik atau blok-blok
yang tidak terdapat data. Pada gambar diatas, terdapat
beberapa kecenderungan nilai-nilai konduktivitas
pada beberapa daerah di setiap hasil simulasi yang
80.
diperoleh. Kecenderungan nilai konduktivitas
hidraulik tersebut dapat bernilai tinggi ataupun
rendah. Selain itu, akan diperlihatkan pula beberapa
analisis statistik deskriptif pada setiap hasil simulasi
yang diperoleh seperti pada tabel dibawah ini.
81.
79.
82.
87.
87.1. Saran
88. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh
beberapa saran diantaranya:
1. Perlu dilakukannya korelasi dengan struktur
geologi, stratigrafi, serta litologi pada daerah
83.
penelitian
84. Tabel 3. Analisis Statistik Deskriptif Hasil
2. Perlu dilakukannya data yang lebih banyak
Simulasi
terutama pada arah vertikal agar diperoleh
85. Kesimpulan dan Saran
hasil yang lebih maksimal
85.1. Kesimpulan
89.
86. Berdasarkan penelitian yang telah
90. DAFTAR PUSTAKA
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
91.
1. Berdasarkan analisis statistik deskriptif data
92. Journel, A. G., Huijbregts, Ch. J. 1978. Mining
konduktivitas hidraulik, diperoleh mean sebesar,
Geostatistics. San Diego: Academic Press
variansi sebesar, dan nilai range sebesar
93.
2. Proses transformasi data menjadi data yang
94. Kelly, Susan E, et.al.. 2003. Ground Water:
berdistribusi normal (mean = 0, variansi = 1
Measuring the Hydraulic Conductivity of
menjadi salah satu kondisi yang harus dipenuhi
Shallow Submerged Sediment. South Carolina,
sebelum dilakukan proses simulasi
USA. Clemson University Press.
3. Pada hasil simulasi diperoleh beberapa
95.
kecenderungan nilai estimasi yang tinggi dan
96. Sinclair, Alaistar J. et.al. 2002. Applied Mineral
rendah di beberapa daerah ikat penelitian.
Inventory Estimation. Cambridge, United
4. Berdasarkan analisis statistik deskriptif hasil
Kingdom. Cambridge University Press
simulasi nilai konduktivitas hidarulik, diperoleh
97.
nilai yang tidak berbeda signifikan.
98.