Anda di halaman 1dari 9

1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Tekanan Darah


Sub Pokok Bahasan : Hipertensi
Sasaran : Pasien, dan Keluarga pasien di Ruangan Arraudah
Jumlah Peserta :10 orang
Hari/Tanggal : Sabtu / 14 Januari 2017
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan STIKes YARSI
I. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, Pasien dan Keluarga
pasien mampu memahami tentang penyakit Hipertensi dan perawatannya.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan Masyarakat
mampu:
a. Memahami pengertian hipertensi.
b. Mengenali tanda dan gejala hipertensi.
c. Memahami faktor penyebab hipertensi.
d. Mengetahui komplikasi dari hipertensi.
e. Mengetahui cara pengobatan hipertensi.
f. Mengetahui cara pencegahan dini terhadap hipertensi
III. Setting Tempat

:
Penyuluh
Moderator Observer
Moderator
Fasilitator
LCD/ Proyektor

Peserta
IV. Pengorganisasi
2

Moderator: Rini Sundari

Penyuluh : Rizki Sandra sari

Fasilitator : Fauziyyatul Bashiirah F. W

Observer : Nia nurhayati

Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan

Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya

Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

V. Materi ( Terlampir)

VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. Media
1. LCD/Proyektor
2. Leaflet Hipertensi

VIII. Langkah-langkah Kegiatan


Kegiatan Waktu Kegiatan Audience
1. Pembukaan 5 menit Menjawab
Salam teraupotik &

Memperkenalkan mendengarkan

mahasiswa dan
pembimbing
Menjelaskan tujuan
3

Menjelaskan kontak
waktu
2. pelaksanaan : 15 menit Bertanya
a. Mengenali pengetahuan &
klien tentang hipertensi. Menyampaikan
b. Memberikan reinforcement . pendapat
c. Menjelaskan pengertian
hipertensi.
d. Menjelaskan tentang
penyebab hipertensi.
e. Menjelaskan tentang tanda
dan gejala hipertensi.
f. Menjelaskan tentang
komplikasi hipertensi.
g. Menjelaskan pencegahan
hipertensi.
h. Menjelaskan tentang
pengobatan tradisonal
hipertensi
i. Proses Tanya jawab
Memberikan
kesempatan kepada
audien untuk
bertanya

Menjawab
pertanyaan audien
4

3. Penutup 5 menit Mendengarkan


Menyimpulkan materi &
bersama audien Menutup salam
Melakukan evaluasi
Menutup dan membuat
salam

IX. Evaluasi Hasil yang di Harapkan


a. Evaluasi Proses
- Di harapkan peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.
- Di harapkan peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
berlangsung.
- Di harapkan peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
b. Evaluasi Hasil
- Di harapkan peserta memahami materi yang telah disampaikan.
- Diharapkan ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri.
X. Evaluasi Hasil
Pertanyaan Terbuka ( terlampir)
XI. Referensi
Dongoes M. E. et all, 1989, Nursing Care Plans, Guidelines for Planning Patient
Care, Second Ed, F. A. Davis, Philadelpia.
Harsono (ED), 1996, Kapita Selekta Neurologi , Second Ed, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.

Lampiran :
1. Materi
2. Evaluasi
3. Leaflet

HIPERTENSI

A. Definisi Hipertensi
5

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan


sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg
(Smeltzer, 2001).

Menurut WHO tekanan darah sama dengan atau diatas 160 / 95 mmHg dinyatakan
sebagai hipertensi. Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan
diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. (Darmojo, 1999).

KLASIFIKASI SISTOLIK (mmHg) DIASTOLIK (mmHg)


Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi sedang 140-160 90-95
Hipertensi berat > 180 > 150
KELOMPOK BERISIKO TERKENA HIPERTENSI
1. Gaya hidup yang tidak sehat (merokok, mengkonsusmsi alkohol dan makanan berlemak)
2. Peminum kopi
3. Kegemukan
4. Riwayat hipertensi dalam keluarga
5. Stress
B. Etiologi

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan perubahan
pada :

1. Elastisitas dinding aorta menurun

2. Katup jantung menebal dan menjadi kaku

3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20


tahun kemampuan jantung memompa darah menurun

4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah


6

Faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.:

1. Faktor keturunan

2. Ciri perseorangan

a. Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )

b. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi

c. Konsumsi garam yang tinggi

d. Kegemukan atau makan berlebihan

e. Stress

f. Merokok

g. Minum alcohol

C. Tanda dan Gejala Hipertensi

1) Kepala terasa pusing

2) Rasa berkunang-kunang

3) Rasa pegal di bahu

4) Rasa berat di tengkuk leher

5) Kurang tidur atau kurang tidur

6) Gangguan penglihatan

7) Kesemutan pada kaki dan tangan


7

D. Komplikasi Hipertensi

a. Penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah

b. Penyakit jantung

c. Serangan otak /stroke

d. Pengelihatan menurun

e. Gangguan gerak dan keseimbangan

f. Kerusakan ginjal

g. Kematian

E. Pencegahan Hipertensi

a. Berat badan ideal

b. Makan makanan yang bergizi

c. Olahraga teratur

d. Mengubah kebiasaan hidup (kurangi merokok, minum kopi)

e. Kurangi makan berlemak tinggi dan tinggi bergaram

f. Kontrol teratur ke puskesmas/ Fasilitas kesehatan

g. Hindari stress

Konsumsi Garam Per Hari

Hipertensi ringan : sendok teh per hari


8

Hipertensi sedang : sendok teh per hari

Hipertensi berat : tanpa garam

F. Pengobatan Tradisional hipertensi


a. Dua buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas, diambil airnya diminum pagi
dan sore.
b. Dua buah belimbing dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan diambil airnya
diminum pagi dan sore.
c. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya tinggal 1 gelas,
diminum pagi dan sore hari.
d. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya tinggal satu gelas.
e. Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum pagi dan
sore.

Referensi

Brunner & Suddarth.2002.Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. EGC : Jakarta

Doenges, Marilynn E.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.EGC : Jakarta


9

Guyton, Arthur C.1997.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC : Jakarta

Long, Barbara C.1996.Keperawatan Medikal Bedah. Yayasan IAPK Padjajaran : Bandung

Anda mungkin juga menyukai