Anda di halaman 1dari 17

PATOLOGI UMUM TUGAS PRAKTIKUM

PENYAKIT INFEKSI

ISNAENY ERA KARTIKA


P3.73.26.1.15.063

D-IV FISIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3


TAHUN 2015
Bakteri
Bakteri berasal dari bahasa Latin bacterium; jamak: bacteria adalah
kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik). Hal ini menyebabkan organisme ini sangat sulit untuk
dideteksi, terutama sebelum ditemukannya mikroskop. Barulah setelah abad
ke-19 (setelah ditemukannya mikroskop), ilmu tentang mikroorganisme
terutama bakteri (bakteriologi) mulai berkembang.

1. Tuberculosis

Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkat Tbc), atau Tb (singkatan dari


"Tubercle bacillus") merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam
banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai
strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis (disingkat
"MTb" atau "MTbc"). Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun
juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar
melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau
menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara. Infeksi TB umumnya
bersifat asimtomatikdan laten. Namun hanya satu dari sepuluh kasus
infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif. Bila Tuberkulosis
tidak diobati maka lebih dari 50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.
2. Tetanus

Penyebab Tetanus oleh Bakteri yang dikenal dengan nama Clostridium


tetani, hidup dan berkembang pada tanah, debu, kotoran hewan, dsb.
Luka yang terkontaminasi adalah mata rantai di mana bakteri tetanus
berkembang biak. Luka tusuk seperti yang disebabkan oleh paku,
pecahan, atau gigitan serangga adalah kasus klasik penyebab tetanus
yang banyak menginfeksi. Bakteri juga dapat tertular melalui luka bakar,
luka injeksi, dll.

Tetanus juga bisa menjadi bahaya untuk kedua ibu dan anak yang baru
lahir (melahirkan dan melalui tunggul tali pusar). Racun kuat yang
dihasilkan ketika bakteri tetanus berkembang biak adalah penyebab
utama penyakit ini. Gejala tetanus yang ditimbulkan secara umum adalah
kejang.

3.Muntaber

Penyebab utama penyakit muntaber adalah peradangan usus oleh


bakteri, virus, parasit lain (jamur, cacing, protozoa), keracunan makanan
atau minuman yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan kimia serta
kurang gizi, misalnya kelaparan atau kekurangan protein. Penyakit yang
dapat disebabkan oleh bakteri Escherichia coli ini dapat mewabah akibat
lingkungan sekitar tempat tinggal yang kurang bersih serta makanan yang
dikonsumsi terkontaminasi bakteri. Sistem sanitasi yang tidak terjaga
dengan baik juga memudahkan kuman untuk berkembang biak. Hujan yang
terus menerus sehingga menimbulkan banjir dan lingkungan yang kotor,
sangat potensial menimbulkan wabah muntaber.

4. Pneumonia

Bakteri Streptococcus pneumoniae adalah penyebab pneumonia pada orang


dewasa yang paling umum. Nama lain dari jenis pneumonia ini adalah
pneumonia pneumokokus.

Sedangkan bakteri lain yang juga dapat menyebabkan pneumonia, tapi lebih
jarang adalah Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae, dan
pneumonia mikoplasma (lebih sering menulari anak-anak serta remaja).

Penyebab pneumonia atau paru-paru basah pada umumnya adalah infeksi


akibat bakteri, tapi juga bisa diakibatkan oleh banyak virus. Lokasi penularan
juga bisa memengaruhi jenis kumannya. Misalnya, kuman penyebab
pneumonia yang didapat dari lingkungan umum berbeda dengan pneumonia
yang didapat dari rumah sakit. Pneumonia juga bisa berkembang lewat
infeksi dari bagian tubuh lain, di mana kuman masuk ke paru-paru melalui
aliran darah. Tetapi umumnya penyebab infeksi pneumonia masuk melalui
udara saat kita bernapas

5. Sifilis
Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri
spiroset Treponema pallidum sub-spesies pallidum. Rute utama
penularannya melalui kontak seksual; infeksi ini juga dapat ditularkan dari
ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan
terjadinya sifilis kongenital. Penyakit lain yang diderita manusia yang
disebabkan oleh Treponema pallidum termasuk yaws (subspesies
pertenue), pinta(sub-spesies carateum), dan bejel (sub-spesies
endemicum).

6. Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah peradangan selaput yang meliputi bagian depan


mata atau konjungtiva dan menyebabkan mata berwarna kemerahan.
Konjungtivitis awalnya hanya menjangkiti satu mata, namun biasanya
setelah beberapa jam akan menjangkiti kedua mata.

Konjungtivitis memiliki gejala seperti mata berair dan terasa gatal. Selain
itu, jika konjungtivitis terjadi akibat alergi, terkadang muncul lapisan
lengket pada bulu mata.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan konjungtiva mengalami
peradangan dan munculnya penyakit konjungtivitis. Berikut ini adalah
beberapa penyebabnya:
Konjungtivitis alergi atau reaksi alergi terhadap tungau debu atau
serbuk sari.
Konjungtivitis iritasi yang terjadi akibat mata terkena unsur penyebab
iritasi seperti sampo, air berklorin, atau bulu mata yang
menggesek mata.
Konjungtivitis infektif atau infeksi yang terjadi akibat virus atau bakteri.

7. Kolera

Kolera adalah penyakit akibat bakteri yang biasanya menyebar melalui


air yang terkontaminasi. Penyakit ini dapat menyebabkan dehidrasi dari
diare yang parah. Kolera bisa berakibat fatal dalam hitungan jam saja jika
tidak segera diatasi. Penyakit ini biasa mewabah di daerah yang padat
penduduk tanpa sanitasi yang memadai. Perawatan penyakit kolera
murah dan sederhana. Salah satunya dengan pemberian oralit yang
efektif digunakan untuk mengatasi dehidrasi akibat kolera.
Tidak semua penderita kolera memiliki gejala, sehingga tidak sadar
bahwa mereka telah terinfeksi Vibrio cholerae atau bakteri kolera. Dari
seluruh orang yang terinfeksi kolera, hanya 10 persen di antaranya yang
menunjukkan gejala. Walau tidak memiliki gejala, penderita kolera masih
bisa menularkan kepada orang lain melalui air yang terkontaminasi akibat
bakteri kolera yang menyebar melalui tinja selama 1-2 pekan. Kolera yang
telah menyebabkan gejala selama beberapa jam bisa mengakibatkan
dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi parah terjadi jika tubuh
kehilangan cairan lebih dari 10 persen total berat tubuh. Selain itu perlu
diketahui bahwa diare akibat kolera bisa menyebabkan hilangnya cairan
tubuh dengan cepat, yaitu sekitar 1 liter per jam, dan muncul secara tiba-
tiba. Orang yang terjangkit bakteri kolera akan merasa mual dan muntah
selama beberapa jam pada tahap awal terinfeksi.

Virus
Kata virus berasal dari bahasa latin virion yang berarti racun, yang
pertama kali digunakan di Bahasa Inggris tahun 1392.Virus adalah
organisme aseluller(tidak memeliki sel) Virus tidak dapat diklasifikasikan
sebagai sel karena virus tidak memiliki nukleus dan sitoplasma.

1. Influenza

Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit


menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae
(virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang
paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorok,
nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman
secara umum.

2. Rubella

Rubella atau campak Jerman umumnya menyerang anak-anak dan


remaja. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar
dengan sangat mudah.

Penularan utamanya dapat melalui titik-titik air di udara yang berasal dari
batuk atau bersin penderita. Berbagi makanan atau minuman dengan
penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya jika Anda
menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda
yang terkontaminasi virus rubella.

3. Flu burung

Penyakit flu burung atau avian influenza adalah penyakit menular yang
awalnya hanya menyerang burung, unggas dan kadang sapi-babi, kemudian
oleh proses mutasi genetik juga menyerang manusia. Flu burung
disebabkan oleh virus Influenza A subtipe H5N1.
Setelah melewati masa inkubasi, antara 1 7 hari akan timbul gejala berikut
:
Demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) :
1. Sakit kepala
2. Batuk-pilek
3. Sakit tenggorokan
4. Nyeri otot
5. Lemas
6. Kadang diare ;
7. Radang paru akut (pneumonia) yang diiktui gagal pernafasan dan sering
merupakan penyebab kematian.

4. Demam kuning

Demam kuning (dijuluki "Yellow Jack") adalah sebuah penyakit


hemorrhagik virus akut.[1] Virus ini berupa sebuah virus RNA sebesar 40
hingga 50 nm dengan indera positif dari keluarga Flaviviridae.

Virus demam kuning ini ditularkan melalui gigitan nyamuk betina


(nyamuk demam kuning, Aedes aegypti, dan spesies lain) dan ditemukan
di kawasan tropis dan subtropis di Amerika Selatan dan Afrika, namun
tidak di Asia.
Demam kuning terjadi dalam rupa demam, mual dan nyeri dan penyakit
ini umumnya menghilang setelah beberapa hari. Pada beberapa pasien,
fase beracunnya terjadi setelah itu, dan kerusakan hati dengan jaundis
(penguningan kulit yang memberi nama penyakit ini) dapat terjadi dan
mengakibatkan kematian. Karena kecenderungan pendarahan yang
meningkat (diatesis pendarahan), demam kuning termasuk dalam
kelompok demam hemorrhagik. WHO memperkirakan bahwa demam
kuning mengakibatkan 200.000 korban sakit dan 30.000 kematian setiap
tahunnya di daerah berpenduduk tanpa vaksin;[4] sekitar 90% infeksi
terjadi di Afrika.

5. DBD
DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Penyebab utama DBD adalah virus dengue dan menyebar ke manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Artinya DBD tidak bisa menular
langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut.
Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah
berpenduduk tinggi (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim
lembap dan hangat.

6. AIDS

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini


menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus ini melemahkan kemampuan
tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.

Beberapa cara penularan virus HIV/AIDS adalah sebagai berikut:

1. Hubungan seks tanpa kondom


2. Berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap HIV, terutama di
kalangan pengguna narkotika suntik
3. Ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan
dan/atau waktu menyusui
4. Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV

7. Ebolla

Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah
penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Masa inkubasi
biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit virus,
dengan adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala.
Gejala ini biasanya diikuti dengan mual, muntah, dan diare, serta
menurunnya fungsi liver dan ginjal. Pada kondisi tersebut, orang yang
terpapar virus Ebola mulai mengalami masalah pendarahan.

8. Polio

Virus polio adalah virus yang termasuk dalam familia Picornaviridae


dan merupakan penyebab penyakit poliomielitis.[2] Virus ini memiliki
diameter ~30 nm, tahan pada keadaan asam (pH 3 atau lebih rendah), dan
berbentuk ekosahedral.[2] Virion (partikel penyusun) virus polio terdiri dari
empat protein kapsid yang berbeda, disebut VP1, VP2, VP3, dan VP4.[2]
Genom (materi genetik) dari virus polio terdiri dari RNA utas tunggal positif
(+) yang berukuran 7441 nukleotida.

Jamur
1. Panu

Panau atau Panu atau Tinea versicolor merupakan salah satu penyakit
kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai oleh bercak yang
terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak
ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung kepada warna kulit
penderita. Beda halnya dengan jerawat yang terlihat menonjol di kulit, panu
justru tidak menonjol dan biasanya akan terasa gatal apalagi bila terkena
keringat. Jamur yang menyebabkan panau adalah Candida albicans.

Panau paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun


begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur yang lebih tua
atau lebih muda. Penyakit ini biasanya menyerang kulit di daerah yang
menghasilkan banyak keringat. Biasanya panau terdapat pada bagian atas
dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipatan paha, muka dan kepala.
Panau terutama ditemukan di daerah yang lembab dan dilindungi pakaian.
Selain menyebakan gatal pada kulit, panu juga membuat penderitanya
menjadi tak percaya diri.

Parasit internal

Parasit internl adalah hewan berbahaya yang hidup di dalam tubuh. Parasit
internal dapat menyebabkan beberapa penyakit diantaranya :
Disentri
Malaria

1.Malaria
Plasmodium adalah jenis parasit yang menyebabkan malaria. Ada banyak
sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis yang menyebabkan
malaria pada manusia. Parasit Plasmodium hanya disebarkan oleh nyamuk
Anopheles betina. Gigitan ini lebih sering terjadi pada malam hari. Melalui
gigitan nyamuk, parasit masuk ke dalam aliran darah manusia.

Terdapat lima jenis parasit plasmodium. Kasus yang paling banyak


ditemukan di Indonesia disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan
Plasmodium vivax. Kedua jenis parasit ini adalah penyebab malaria yang
paling umum. Plasmodium falciparum bertanggung jawab atas sebagian
besar kematian yang diakibatkan oleh malaria. Plasmodium vivax bisa
mengakibatkan penderita yang telah sembuh menjadi sakit lagi karena
parasit ini dapat diam bersembunyi di dalam organ hati manusia sebelum
menjadi aktif lagi.

2. Disentri
Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya dan sering kali
menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang lain.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba
(disentri amoeba). Untuk jenis penyakit disentri amoeba disebabkan oleh
parasit Entamoeba histolytica
Mikroorganisme penyebab disentri baik itu berupa bakteri maupun parasit
menyebar dari orang ke orang. Hal yang sering terjadi penderita menularkan
anggota keluarga untuk menyebarkannya ke seluruh anggota keluarga yang
lainnya. Infeksi oleh mikroorganisme penyebab disentri ini dapat bertahan
dan menyebar untuk sekitar empat minggu.
Disentri juga dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi.

Treponema pallidum
Treponema pallidum merupakan bakteri berbentuk spiral. Nama penyakit
sifilis, jengger ayam, raja singa, penyakit kelamin. Treponema pallidum
berasal dari bahasa yunani trepain = berputar, nema = benang. Bakteri ini
dapat bergerak aktif karena bentuk spiralnya yang sangat
Patogenesis
Penularan melalui kontak seksual, jika ada lesi pada penis atau vagina.
Sedangkan pada wanita penularan daerah labia, dinding serviks dan daerah
perinium.
Penularan bisa 2 kemungkinan:
1. Aquisita : dari penderita ke bukan penderita
2. Kongenital : dari ibu hamil ke jabang bayi

Parasit eksternal

Parasit eksternal adalahh hewan berbahaya yang hidup pada permukaan


tubuh. Parasit eksternal dapat menyebaban penyakit :
1. Kutu rambut
2. Kutu hewan
3. Kutu busuk / kudis
Siklus malaria dan penyebaran malaria

Penyakit malaria adalah penyakit disebabkan oleh infeksi protozoa dari


genus plasmodium dan mudah dikenali dari gejala panas dingin menggigil
dan demam berkepanjangan. Malaria tidak ditularkan secara kontak
langsung dari satu manusia ke manusia lainnya melainkan telah terinfeksi
parasit malaria. Pada saat nyamuk Anopheles betina menggigit akan
memasukan air liurnya yang mengandung parasit ke dalam peredaran darah
manusia. Selanjurnya parasit masuk ke dalam sel-sel hati, lalu sekitar 1
hingga 2 minggu setelah digigit, parasit kembali masuk ke dalam darah.
Parasit selanjutnya menyerang sel darah merah dan mulai memaka
hemoglobin, bagian darah yang membawa oksigen. Pecahnya sel darah
merah yang terinfeksi plasmodium ini dapat menyebabkan timbulnya gejala
demam disertai menggigil. Karena banyak sel darah merah yang pecah,
maka menyebabkan anemia.

Penularan penyakit malaria


Cara penularan penyakit malaria dari manusia ke manusia lain adalah :
1. Lewat transplantasi organ yang berasal dari pengidap penyakit malaria.
Untuk itulah, orang yang akan melakukan trnsplantasi organ harus
mengecek kesehatannya dengan benar.
2. Pemakaian dari jarum suntik yang dilakukan dengan bergantian
3. Lewat donor darah atau transfuse darah
4. Dari ibu hamil yang menderita penyakit malaria yang kemungkinan juga
akan menularkan penyakit malaria pada bayi yang sedang dikandungnya.
Dan kasus seperti ini juga disebut dengan istilah penyakit malaria turunan
atau penyakit bawaan lahir.
Gejala Yang Muncul Akibat Malaria
Gejala malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu
setelah tubuh terinfeksi. Dalam beberapa kasus yang jarang, gejala muncul
setahun setelah gigitan nyamuk terjadi. Gejala-gejala malaria yang biasanya
terjadi adalah munculnya demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan,
muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.

Cara Pencegahan
Biasanya pemerintah melakukan foging (pengasapan) di tempat-
tempat endemik malaria. Namun kita juga bisa melakukan pencegahan
seperti berikut :

Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup


Menggunakan krim anti nyamuk
Memasang kelambu anti nyamuk
Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak nyamuk malaria
mengancam, konsultasikan dulu dengan dokter
Jangan keluar rumah setelah senja
Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah
Jangan lupa, jaga kesehatan diri dengan makan makanan bergizi dan
olahraga teratur untuk meningkatkan sistem imun dan mencegah
serangan penyakit malaria.

Cara Pengobatan
Ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam pengobatan malaria yaitu :
1. jenis plasmodium yang menginfeksi
2. keadaan klinis pasien (usia dan kehamilan)
3. jenis obat yang cocok untuk plasmodium penginfeksi.

Jenis obat tergantung dari daerah geografis tempat plasmodium tersebut


hidup. Hal tersebut disebabkan adanya plasmodium yang sudah resisten
terhadap beberapa obat pada daerah-daerah tertentu. Malaria ringan dapat
diberikan obat oral. Sedangkan malaria berat yang mempunyai gejala klinis
perdarahan harus di observasi di rumah sakit dengan pengobatan intra
vena.

Anda mungkin juga menyukai