Anda di halaman 1dari 5

Morfologi Ikan Hias Laut

Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia dan patut


dibanggakan adalah keragaman spesies ikan hias, baik ikan hias air laut maupun
air tawar. Ikan hias air laut ada sekitar 650 spesies, sudah teridentifikasi 480
spesies dan diperdagangkan sekitar 200 spesies. Jenis-jenis ikan hias air laut
Indonesia yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran internasional, antara
lain clown fish (Amphiprion ocellaris) dan banggai cardinal fish (Pterapogon
kauderni) (Kusrini, 2010). Berikut morfologi beberapa ikan hias air laut:
1. clown fish (Amphiprion ocellaris)

Klasifikasi ikan Clown menurut BPBL Ambon (2014) adalah ikan Clown
merupakan hewan vertebrata (bertulang belakang) yang termasuk dalam
filum Chordata, dengan:
Kingdom : Animalia
Fhylum : Chodata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Fomacentridae
Clownfish (Amphiprion ocellaris) atau sering disebut juga dengan
anemone fish (ikan yang hidup diantara anemon) memiliki badan berwarna
dasar kuning kecoklatan dengan tiga belang berwarna putih (white band) dan
sedikit warna hitam di bagian kepala, badan dan pangkal ekor. Tulang di
muka dan di bawah mata tidak berduri panjang, bergigi pendek, jari-jari keras
sirip punggungnya tidak sama panjang, memiliki 11 jari-jari pada sirip dorsal
dan 17 jari-jari pada pektoral, dan di alam dijumpai clownfish dapat mencapai
panjang 110 mm (Allen, 1997 dalam Tubagus, 2012).
Ikan ikan nemo atau Ikan Clown berasal dari famili Pomacentridae. Salah
satu famili terbesar dalam komunitas ikan karang Hingga saat ini diketahui
ada
sekitar 28 spesies. 27 spesies diantaranya termasuk dalam marga Amphiprion
dan dua lainnya marga Premnas. Bentuknya yang cenderung bulat, Ikan
Clown
umumnya berwarna kuning, oranye, kemerahan, hitam dan putih dengan
motif
badan cenderung berupa garis putih. Motifnya yang berwarna menyala
dengan
gerakan yang lucu ini yang membuatnya dijuluki badut/clown. Sisiknya
relatif
besar dengan sirip dorsal yang unik. Pola warna pada ikan ini sering dijadikan
dasar dalam proses identifikasi mereka, disamping bentuk gigi, kepala dan
bentuk tubuh. Variasi warna dapat terjadi pada spesies yang sama, khususnya
berkenaan dengan lokasi sebarannya. Sebagai contoh Amphiprion clarkii
merupakan spesies yang mempunyai penyebaran paling luas, sehingga spesies
ini mempunyai variasi warna yang paling banyak (tergantung pada tempat
ditemukan) dibandingkan dengan spesies Ikan Clown lainnya. Ukuran
maksimalnya bisa mencapai 10 18 cm. Ikan Clown terlahir dalam keadaan
jantan dan yang akan berubah kelamin menjadi betina adalah yang terbesar
dari kelompoknya atau pasangannya. Ikan Clown biasanya ditemukan pada
anemon di laut, dapat ditemukan secara individual dan lebih umum
berpasangan atau kelompok kecil dalam anemone (BPBL Ambon, 2014).

2. Banggai cardinal fish (Pterapogon kauderni)


Ikan Banggai cardinal fish mempunyai 27 genus dan 250 spesies, tetapi
hanya satu spesies yang terdapat di Indonesia, yaitu kaudermi. Ikan ini mulai
diketahui sejak tahun 1920, dan mulai dikoleksi oleh penggemar ikan hias
pada tahun 1933. Menurut Tullock dan Michael (1999) dalam Yulfiperius
(2011) ikan Banggai Cardinal Fish diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata Super
Klas : Gnathostomata
Kelas : Osteichtyes
Sub Klas : Actinopterygi
Super Ordo : Teleostei
Famili : Apogonidae
Genus : Pterapogon
Spesies : Pterapogon kauderni
Banggai Cardinal Fish mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: bentuk
tubuh agak pipih dengan mata yang besar berwarna hitam dan bentuk mulut
terminal dengan ukuran besar, rahang bawah cenderung menonjol. BCF
memiliki dua buah 3 sirip punggung yang terpisah, dimana pada sirip dorsal
yang pertama mempunyai 6 sampai 8 jari-jari sirip dan pada sirip dorsal yang
kedua mempunyai 8 sampai 14 jari-jari sirip lunak, serta dua sirip dibagian
anal dengan jumlah jari-jari lunak 8 sampai 18. Ukurannya kecil, dan panjang
total ikan dewasa maksimal 10 cm (Gambar 1). Ciri khas antara lain sirip
ekor bercabang yang memanjang serta pola warna khas yaitu dasar keperakan
agak kuning kecoklatan dengan garis hitam vertikal dan bintik-bintik
putih/perak kebiruan pada sirip-siripnya (Yulfiperus, 2011).
3. Blue devil (Chrysiptera cyanea)

Klasifikasi ikan blue devil menurut Gani (2012), merupakan hewan


vertebrate (bertulang belakang) yang termasuk dalam filum Chodata.
Kingdom : Animalia
Fhylum : Chodata
Class : Actinopterygii
Family : Fomacentridae
Genus : Chrysiptera
Speciaes : C.cyanea
Blue Devil ikan yang berbadan langsing, struktur badannya hampir mirip
badan seekor ikan mujair. Seluruh tubuh ikan ini berwarna dominan biru
cerah, terkadang di sertai titik- titik putih. Blue devil Chrysiptera cyanea yang
juga dikenal sebagai damselfish blue. Ikan ini sangat agresif dan tahan
banting, ukurannya biasa sampai 7 cm (Gani, 2012).
Blue devil (Chrysiptera cyanea) yang juga dikenal sebagai damsel fish
blue merupakan ikan hias air laut yang sangat digemari oleh masyarakat
karena warnanya begitu cantik, agresif dan termasuk ikan rakus serta tahan
terhadap perubahan lingkungan dan harganya relative terjangkau sehingga
ikan ini biasanya dijadikan sebagai ikan pemula dalam pemeliharaan
diaquarium air laut bahkan, ikan ini merupakan ikan hias yang terlaris di
Amerika Serikat (Ghani, 2012 dalam Puspitarini dan Andriyono, 2015)

Daftar Pustaka

Balai Pengembangan Budidaya Laut (BPBL) Ambon. 2014. Ambon : Program


Pengembangan Sumberdaya Perikanan Balai Perikanan Budidaya Laut
Ambon.
Gani, A. 2012. Teknologi Budidaya Ikan Hias Blue Devil (Chrysiptera cyanea).
http://abganfish.blogspot.co.id/2013/01/teknologi-budidaya-ikan-hias-
blue-devil.html

Kusrini, E. 2010. Budidaya Ikan Hias Sebagai Pendukung Pembangunan Nasional


Perikanan Di Indonesia. Media Akuakultur. 5(2): 109-114.

Puspitarini, D.A. dan S. Andriyono. 2015. Teknik Pembenihan Ikan Hias Blue
Devil (Chrysiptera cyanea) di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut
Lampung.

Tubagus, L. 2012. Pengaruh Persentase Pergantian Air Yang Berbeda dengan


Sistem Flowthrough Terhadap Pertumbuhan Benih Clownfish
(Amphiprion ocellaris). Universitas Lampung.

Yulfiperius. 2011. https://yulfiperius.files.wordpress.com/2011/07/banggai-


cardinal-fish-diterbitkan-di-mjlh-triwulan-unihaz2.pdf

Anda mungkin juga menyukai