Anda di halaman 1dari 11

Upwelling pada

waduk jati luhur

Waduk Jatiluhur
Waduk Jatiluhur terletak di kecamatan jatiluhur,kabupaten
purwakarta,provinsi jabar.Bendungan ini merupakan
bendungan terbesar di indonesia,dengan panaroma danau
yang luasnya 8.300 ha.dibangun 1957 dan merupakan
waduk serbaguna pertama di indonesia.Diresmikan 26
agustus 1967 oleh presiden Soeharto

Manfaat Waduk Jatiluhur

Penyediaan air untuk irigasi seluas 242.000 ha.


Menyediakan air baku DKI
Pembangkit listrik kapasitas 187,5 MW
Pengendalian banjir di Karawan dan sekitarnya
Pembuatan KJA (Karamba Jaring Apung)
Pengembangan parawisata dan olahraga air

Potensi Keuangan KJA


Adapun produksinya selama 2008-2012 terus meningkat
dengan laju pertumbuhan 15,72 persen per tahun. Selain itu,
juga memberikan kontribusi produksi sekitar 22 persen dari
total produksi ikan budidaya air tawar nasional 2012.
Potensi pajak dari pembudidaya ikan KJA di Waduk Jatiluhur
terdapat sekitar 23.000 KJA dengan putaran uang sekitar Rp
1,2 triliun.

Penyebab Upwelling pada


waduk
jatiluhur

Faktor utama penyebab upwelling di waduk jatiluhur adalah


unit KJA yang melebihi batas yang diizinkan yaitu 2100 unit
KJA,sedangkan KJA yang sekarang berada di waduk
berjumlah 23.800 unit.

Hal yang menyebabkan


kematian
masal
pada
waduk

Kenaikan massa air berupa bahan organiksisa pakan ikan


yang terendapmenyebabkan penurunan kandungan oksigen
terlarut di air hingga mengakibatkan kematian massal ikan.
Biasanya jika hal ini berlanjut hanya ikan patin yang akan
bertahan hidup karena Ikan patin mampu bertahan hidup
pada perairan yang kondisinya sangat jelek dan akan
tumbuh normal diperairan yang memenuhi persayaratan
ideal sebagaimana habitat aslinya. Keadaan suhu air yang
optimal untuk kehidupan ikan patin antara 28C-29C.ikan
patin lebih menyukai perairan yang memiliki fluktuasi suhu
rendah.

Upwelling pada waduk


Adalah terjadinya kenaikan massa air di bawah danau/waduk
(upwelling). Kenaikan ini terjadi karena suhu permukaan
lebih dingin dibandingkan di dasar danau atau
waduk(konveksi). Fenomena ini biasanya terjadi pada musim
hujan.
Dan tidak seperti upwelling yang terjadi di laut,upwelling
yang terjadi di danau/waduk akan menyebakan kematian
ikan masal.

Proses terjadinya Upwelling


Fenomena upwelling merupakan gejala alam yang terjadi secara rutin, khususnya
di awal musim penghujan saat cuaca mendung dimana intensitas cahaya
matahari sangat rendah sehingga menyebabkan rendahnya laju fotosintesis dan
rendahnya produksi oksigen (O 2) dalam air. Pada kondisi hujan terus-menerus,
suhu permukaan air rendah sehingga massa air di dasar danau/waduk lebih
hangat yang berakibat massa air (baik berupa padatan maupun gas) di bawah itu
naik ke atas yang membawa senyawa toksik (NH 3dan H2S) sehingga ikan-ikan
sulit bernafas karena konsentrasi oksigennya minim yang mengakibatkan
kematian massal ikan. Fenomena ini biasanya ditandai dengan mulai mabuk atau
mengambangnya ikan di permukaan air, bahkan lebih parah lagi matinya ikan
yang hidup di dasar perairan. Kematian secara massal ikan budidaya sistem KJA
mencapai kerugian milyaran rupiah akibat upwelling sudah sering terjadi di
berbagai perairan yang memiliki kawasan pengembangan KJA.

Kematian ikan pada waduk


jatiluhur
Waduk Jatiluhur-Jawa Barat dilaporkan 3.500 ton ikan mati
pada bulan Februari 2006
28 januari 2006,29 desember-4 januari 2007,4 januari 2008
dan 14-25 feb 2008 dengan kematian semua mencapai
kerugian melebihi 2000 ton pertahun.

Cara penanggulangan
Usaha untuk menanggulangi dampakupwellingyang sangat
merugikan ini salah satunya dengan cara adanya penataan
ruang perairan, pengaturan jumlah unit KJA yang beroperasi,
teknik budidaya dan konstruksi KJA serta cara pemberian
pakan akan sangat menentukan kelestarian lingkungan
perairan.

Anda mungkin juga menyukai